KELOMPOK 2
I. TUJUAN
Praktikum pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi
sampah perkotaan ini bertujuan untuk mengetahui besaran timbulan dan
komposisi sampah di Gedung Dekanat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
- Menurut Penanganan
Sampah dapat pula diklasifikasikan berdasarkan cara penanganan dan
pengolahannya (Damanhuri.2000) yaitu:
(1) komponen yang mudah membusuk (putrescible) yaitu berupa sampah
rumah tangga, sayuran, buah-buahan, kotoran binatang, bangkai.
(2) Komponen bervolume besar dan mudah terbakar (bulky combustible)
yaitu kayu, kertas, kain, plastik, karet, kulit.
(3) Komponen bervolume besar dan sulit terbakar (bulky noncombustible)
yaitu logam, mineral.
(4) Komponen bervolume kecil dan mudah terbakar (small combustible).
(5) Komponen bervolume kecil dan sulit terbakar (small noncombustible).
(6) Wadah bekas : botol, drum.
(7) Tabung bertekanan/gas.
(8) serbuk dan abu : organik (misal pestisida), logam metalik, non metalik,
bahan amunisi.
(9) lumpur.
(10) Puing bangunan.
(11) Kendaraan tidak terpakai.
(12) Sampah radioaktif.
- Menurut Komposisinya
Berdasarkan komposisinya, sampah juga dapat dibedakan menjadi dua
(Tchobanoglous.1993), yaitu:
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, daun kering, ranting dan sebagainya. Sampah ini dapat
diolah lebih lanjut menjadi kompos atau pupuk cair
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk,
seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik, botol dan
gelas minuman, kaleng, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijual
untuk dijadikan produk lainnya atau didaur ulang. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik kemasan makanan, botol
dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas
- Komposisi
Perumahan dan komersial memiliki porsi sekitar 50-75% dari total
keseluruhan limbah padat perkotaan (municipal solid waste)
(Tchobanoglous.1993). Nilai persentase distribusi sebenarnya tergantung pada
(1) tingkat aktivitas konstruksi dan pembongkaran bangunan,
(2) tingkat pelayanan umum yang disediakan,
(3) tipe pengolahan air bersih dan airlimbah yang digunakan.
- Distribusi
Informasi dan data mengenai komposisi fisik dari limbah padat penting
dalam pemilihan dan pengoperasian peralatan dan fasilitas, dalam menaksir
kemungkinan terjadinya pengembalian sumber dan energi, dan dalam analisis dan
desain dari fasilitas pembuangan sistem landfill
- Sifat Kimia
Informasi komposisi kimia penting untuk mengevaluasi pilihan-pilihan
alternatif lain untuk proses dan recovery. Sifat kimia yang penting untuk diketahui
adalah proximate analysis yaitu termasuk tes kelembaban, tes materi volatil yang
mudah terbakar, tes fixed carbon, dan tes abu. Sifat kimia lainnya adalah titik fusi
abu, ultimate analysis (memperkirakan persentase karbon, nitrogen, oksigen,
nitrogen, sulfur, abu) , dan energy content
- Sifat Biologi
Selain plastik, karet, dan kulit, limbah dapat diklasifikasikan berdasar sifat
biologinya, diantaranya:
Unsur pokok yang dapat larut dalam air (gula, asam amino, asam organik
lainnya)
Hemiselulosa (produk kondensasi dari 5 dan 6 gula karbon
Selulosa (produk kondensasi dari 6-karbon glukosa
Lemak, minyak, lilin (esther alkohol)
Lignin , lignoselulosa, protein
- Transformasi Fisika
(1) Pemisahan komponen
Pemisahan komponen adalah proses pemisahan secara manual dan/atau
secara mekanis. Pemisahan komponen digunakan untuk
mentransformasikan sampah yang heterogen menjadi komponen yang
lebih homogen
(2) Pengurangan volume secara mekanis
Dikenal juga sebagai densification, adalah proses pengurangan volume
awal sampah dengan memberikan gaya atau tekanan
(3) Pengurangan ukuran secara mekanis
Yaitu mengurangi ukuran sampah agar lebih kecil dan seragam
dibandingkan dengan ukuran asalnya
- Transformasi Kimia
(1) Combustion (oksidasi kimia)
Didefinisikan sebagai reaksi kimia oksigen dengan material organik.
(2) Pirolisis
Pirolisis adalah proses pemisahan melalui kombinasi keretakan suhu dan
reaksi kondensasi pada sebuah atmosfer bebas oksigen, menjadi gas,
liquid, dan padatan
(3) Gasifikasi
Proses gasifikasi termasuk pembakaran parsial dari bahan bakar karbon
untuk mendapatkan gas bahan bakar yang mudah terbakar dan kaya
karbon monoksida, hidrogen, metan
- Transformasi Biologi
(1) Komposting secara aerobik
(2) Pencernaan anaerob (anaerobic digestion)
(3) High-solid anaerobic digestion processes
- Pengurangan Sampah
- Penanganan Sampah
Mengangkut ke tempat
Mengambil trashbag pemilahan dan memberi
yang telah berisi label
sampah
Kelompok Kelompok 2
Hari/tanggal Rabu 27 Maret 2013
Jenis Sampel Gedung Dekanat Fakultas Ekonomi UI
Lokasi Fakultas Ekonomi
Berat sampah
No Komposisi
(gram)
I Plastik
Gelas plastik 250
Botol plastik 20
Plastik emberan 1200
Kantong kresek 250
kemasan sachet/makanan 500
Jenis plastik lainnya 850
II Logam
Besi 90
Alumunium 105
Kaleng 0
Lainnya 25
III Karet 25
IV Kaca 180
V Kertas
Kemasan Tetra Pak 0
Duplex 60
Kardus 2200
Kertas majalah + buku + koran 300
Kertas fotokopi 1600
Kertas lainnya 2500
VI Elektronik 90
VIII Tekstil 0
X Keramik 260
XI Batu 0
TOTAL 18115
Volume Berat
Pengukuran Berat jenis (kg/L)
(liter) (kg)
1 65 3,6
(18,3kg :6) : (380L :6) =
2 65 1,7
0,04816
3 65 3
4 65 1,2
5 65 6
6 55 2,8
TOTAL 380 18,3
Komposisi Sampah
Gedung Dekanat FEUI
Lainnya
Keramik 5% Plastik
1% 17% Logam
1% Karet
Kayu 0%
Sampah Kaca
1% Makanan 1%
36%
Kertas
37%
Elektronik
1%
VIII. Analisa
Setelah itu mempersiapkan kotak plastik dengan volume 65L, dan menuang
sampah ke dalam kotak tersebut. Kotak tersebut lalu diketuk sebanyak tiga kali
agar sampahnya dengan sendirinya mengisi daerah yang kosong pada kotak. Hal
yang perlu diperhatikan adalah jangan memadatkan sampah yang berada di dalam
kotak, hal ini dikarenakan data yang kita peroleh (volume dan berat) akan
digunakan untuk menghitung berat jenis, apabila dipadatkan maka akan
mengubah volumenya sehingga memengaruhi perhitungan berat jenisnya akibat
faktor kompaksi yang terjadi
Sampah organik sisa makanan yang mencapai jumlah 36% dari total
keseluruhan sampah yang dihasilkan gedung tersebut merupakan sampah yang
sangat mudah membusuk. Jumlahnya cukup besar sehingga akan sangat baik
apabila diolah dan dikurangi jumlahnya. Pengolahan sampah organik sisa
makanan yang tepat pada gedung ini adalah dengan mengolahnya menjadi
kompos dan pupuk cair. Perlu diperhatikan aspek bau yang dikhawatirkan akan
ditimbulkan oleh proses pengolahan limbah sisa makanan, namun kini dapat
digunakan berbagai cara untuk menangani bau yang mungkin ditimbulkan,
diantaranya dengan menambahkan potongan kulit jeruk atau esens
(wewangian),atau menambahkan Effective Microbacter (EM) yang dapat
membantu dan mengefektifkan proses pembusukan. Pada dasarnya apabila
pengolahan dilakukan dengan baik maka bau yang akan timbul bisa diminimalisir.
IX. Kesimpulan
- Volume timbulan sampah perharinya dari Gedung Dekanat Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia yaitu sebesar 0,76𝐿/𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
- Berat timbulan sampah yaitu 0,0366𝐾𝑔/𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
- Mayoritas timbulan sampah yang dihasilkan Gedung Dekanat Fakultas
Ekonomi adalah sampah kertas dan sampah organik sisa makanan. Hal ini
dikarenakan fungsi gedung sebagai kantor yang juga merangkap gedung
pertemuan dan penyelenggaraan acara
X. Referensi
XI. Lampiran