Pemain Sisi
Pemain Sisi
Suatu pagi ada pasangan suami istri yang baru membina sebuah rumah tangga,mereka
sedang memperdebatkan tentang keturunan.namun sang istri yang belum siap untuk memiliki
keturunan,namun sang suami terus mendesak ingin memiliki anak.
suami : pokoknya aku tidak mau tau yang, aku pengen punya anak cepat ( suami pun keluar
meninggalkan istrinya)
di Apotek
hisni : berapa bu ?
istri : 1 kaping
hisni : sama-sama
istri pun pulang ke rumah, setelah itu suami mengetahui kejadian tersebut .sampai terjadinya
konflik.
kemudian suami menemui temannya (perawat) untuk meminta pendapat bagaimana solusi
dari permasalahannya,temanya mengarahkan agar mengunjungi klinik keluarga berencana
untuk konsultasi lebih banyak tentang penundaan kehamilan.
suami : gua harus gimana bro ? gua pengen punya anak, tapi istri gua belum siap jadi gimana
nih bro ?
Amin : lo ngomongin baik-baik sama istri lo jangan menghindar kaya gini, kalo pun dia
tidak bisa lo aja yang ngalah. ini demi kesehatan psikis istri lo. entar kalo stress kesihan juga
janin yang di dalam perut.
saat sang suami sampai dirumah ternyata ada orang tua sang istri berkunjung. pada saat itu
mereka sedang membicarakan tentang masalah keturunan yang dimana orang tua sang istri
meminta seorang cucu.
istri : ga tau mah tadi keluar, mungkin bentar lagi sampai rumah.
sisi : sebenarnya kami sudah lama ingin menggendong seorang cucu. jadi kapan kamu dan
suamimu mulai program?
istri : bentar mah, aku tuh masih belum siap untuk punya anak.
beberapa saat kemudian sang suami pun masuk kerumah.
suami : kalau aku sih mah sudah siap aja, tapi ya mau gimana kalau dia belum siap dan mau
menunda dulu.
riesfy : anak itu rejeki loh nak, jangan menunda-nunda, mau sampai kapan kamu mau
menundanya. ga baik loh.
sisi : gini aja, gimana kalau kalian konsultasikan dulu ke klinik keluarga berencana
bagaimana baik nya. nanti kalian rundingkan hasilnya bersama-sama.
keesokan harinya suami istri pun mendatangi perawat keluarga tersebut dan perawat keluarga
pun memberikan konsultasi kepada suami istri.
konselor : pagi bu, pak. perkenalkan nama saya nabella saya perawat disini ada yang bisa
saya bantu ?
istri : pagi bu, begini bu, saya baru menikah umur saya baru 22 tahun. saya terus didesak
sama suami dan orangtua saya untuk memiliki keturunan, tapi saya pribadi merasa belum siap
bu.
konselor: apa yang selama ini membuat ibu merasa belum siap?
istri : karena saya merasa usia saya masih muda, dan saya merasa belum siap dan mampu
untuk mengurus anak bu.
suami : kan ada aku yang bisa bantu kamu untuk mengurus anak kita nanti.
istri : iya aku tau,tetapi aku masih belum siap, kamu ngerti gak sih perasaan aku.
konselor: jadi, setelah saya mendengarkan penjelasan dari bapak dan ibu saya menyimpulkan
kalau ibu masih belum siap untuk menjadi seorang ibu, begini pak, kalaupun nanti
dipaksakan nanti akhirnya tidak baik juga. tidak baik untuk psikis ibu nya. kasihan janin di
dalam kandungan. saya mengerti perasaan bapak tapi kita lihat dari berbagai aspek terutama
kesehatan ibu nya. kasihan ibunya kalau selama kehamilan merasa tertekan dan tidak bahagia
di masa kehamilan nya.
istri : iya sayang, tidak apa-apa, maafkan aku masih belum siap.
istri : iya saya tau, minum nya harus teratur tidak boleh bolong-bolong.
suami : jadi saya akan mendengarkan saran ibu, dengan memperhatikan kondisi psikis istri
saya. terimakasih sudah mau membantu kami. Nanti kami akan konsul lagi apabila sudah
siap. kami permisi. selamat pagi.
suami : kalaupun ayang masih belum siap kita tunda dulu,tidak apa-apa, aku aja yang
mengalah,aku yang bilang sama orang tua kamu.
istri : maafin aku yah,tunggu aku siap,kamu memang pengertian.kamu suami idaman banget.
-Pola hidup sekarang lebih diatur,olahraga yang teratur, istirahat yang cukup
konselor:”oh tidak apa-apa,kalau tidak suka,saya Cuma mau beri saran saja bu,bisa
digantikan dengan makanan yang bergizi lainnya seperti kacang-kacangan, ikan, susu, ubi
dll.
suami: “jadi,berapa kali dalam seminggu hubungan intim yang bagus untuk kesehatan?
konselor : “jadi untuk hubungan,intim2-3 kali dalam seminggu,dan yang bagus pagi hari
karena mood dipagi hari bisa bagus, imun nya meningkat, dan mengurangi depresi /stres.
istri :”jadi kami sudah memutuskan tidak menggunakan alat kontrasepsi lagi, dan saya
usahakan merubah pola hidup.
suami : baiklah, itu saja kami akan memulai program nya. terimakasih sudah membantu.
kami permisi
konselor : iya silahkan...