Sampai saat ini belum ditemukan penyebab pasti dari GPPH. Dari beberapa penelitan
dikatakan adanya keterlibatan dari factor genetik, struktur anatomi,dan neurokimiawi otak dalam
terjadinya GPPH. GPPH disebutkan mempunyai komponen genetic karena gangguan ini
seingkali ditemukan bersamaan pada beberapa anggota keluarga yang sama. Dari beberapa
penelitian genetic dikatakan bahwa saudara kandung dari anak dengan GPPH mempunyai resiko
5-7 kali lebih besar untuk mengalami gangguan serupa jika dibandingkan dengan anak lain yang
tidak mempunyai saudara kandung dengan GPPH. Sedangkan orang tua yang mengalami GPPH
mempunyai kemungkinan sekitar 50% untuk menurunkan gangguan ini pada anak mereka.
Penelitian lain mengatakan bahwa 55-92% anak kembar identic akan menderita gangguan yang
sama jika salah satu anak tersebut menderita GPPH.
Penelitian lain menyebutkan adanya peningkatan ambilan kembali dopamine ke dalam sel
neuron di daerah system limbic dan lobus prefrontal yang dikaitkan dengan terjadinya
polimorfisme pada dopamine transporter gene (DAT1). Polimorfisme DAT1 ini dikaitkan
dengan gangguan dalam fungsi neurotransmitter dopamine terutama di korteks dorsolateral
prefrontal yang terutama berkaitan dengan fungsieksekutif. Kondisi ini membuat anak dengan
GPPH mengalai kesulitan dalam control diri dan gngguan dalam menghibisi perilakunya.
Komplikasi perinatal juga dikaitkan dengan timbulnya GPPH pada seorang anak.
Komplikasi perinatal yang sering ditemukan adalah perdarahan antepartum, persalinan lama,
nilai APGR yang rendah. Selain itu penelitian Milberger dkk (1997) menyatakan bahwa ibu
perokok dalam masa kehamilan mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk melahirkan anak
dengan GPPH. Bayi dengan BBLR yang disertai dengan kerusakan substansia alba mempunyai
resiko yang lebih tinggi untuk menderita GPPH dikemudian hari.
Beberapa kondisi seperti alergi,diet,dan pengaruh logam berat juga dikaitkan dengan
terjadinya GPPH namun masih kontroversi.