Anda di halaman 1dari 6

I.

JUDUL PERCOBAAN : KLOR, BROM, IOD


II. HARI/ TANGGAL PRAKTIKUM : SENIN/ 20 OKTOBER 2014;
PUKUL 08.45
III. SELESAI PRAKTIKUM : SENIN/ 20 OKTOBER 2014;
PUKUL 10.45
IV. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui sifat-sifat klor, brom, iod dan senyawanya
2. Mengidentifikasi klor, brom, iod dan senyawanya
3. Mengetahui cara-cara pembuatan gas klor, brom, iod

V. DASAR TEORI :

Golongan halogen adalah kelompok unsur-unsur yang sangat kontras terhadap

golongan alkali. Alkali adalah kelompok logam yang sangat reaktif dan elektropositif

sedangkan halogen adalah kelompok nonlogam yang sangat reaktif dan elektronegatif.

Paling reaktif untuk alkali terdapat pada unsur paling bawah sedangkan untuk halogen

terdapat pada unsure paling atas dari golongannya dalam sistem periodik unsur

(Sugiyarto, 2004, hal: 234).

Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, sehingga unsur-

unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya.

Garam yang terbentuk disebut Halida. Sebenarnya dalam tubuh manusia pun terdapat

senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl) merupakan anion yang

terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan

ekskresi. Ion Iodida (I) merupakan suatu komponen dalam pembentukan lapisan email

gigi. Unsur-unsur nonlogam ini dinamakan Halogen, yang berasal dari kata

halos=garam genes=pembentuk jadi artinya pembentuk garam. Unsur nonlogam yang

termasuk ke dalam golongan Halogen yaitu Fluor (F2), Klor (Cl2), Brom (Br2), Iodium

I2, dan Astatin (At2).


 Flourin (F) ditemukan dalam Flourspar oleh Schwandhard pada tahun
1970 dan pada tahun 1886 Ferdinand Hendri Moissan dari Francis berhasil
membuar gas Flourin melalui proses Elektrolisis.
 Klor
Ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan dinamai oleh Davy pada
tahun 1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas
Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Klor memiliki
konfigurasi elektron [Ne]3S23P5. Gas klor berwarna kuning kehijauan,
dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat
mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya
dapat membakar kulit. Titik didih dari gas klor adalah -35⁰C dan titik leleh
-220⁰C. Sedangkan massa atom relatif/Mr dari klor ini adalah 35,453.
Kelarutan
Kebanyakan klorida larut dalam air. Namun senyawa seperti Hg2Cl2,
AgCl, dan PbCl2 larut baik dalam air mendidih, sedangkan senyawa seperti
CuCl, SbOCl, dan Hg2OCl tidak larut dalam air (Vogel,1985).

Pembuatan gas klor

Dalam Industri, pembuatan gas klor dilakukan dengan cara elektrolisis


NaCl dalam air. Sesuai dengan persamaan:
2 NaCl (s) + 2 H2O(l) → Cl2(g) + H2(g)+ 2 NaOH(aq)
Cara lain adalah dengan elektrolisis sel merkuri atau dikenal dengan
nama Castner-Kellner process. Cara ini merupakan cara paling boros energy
untuk menghasilkan gas klor. Oleh karena itu metode ini sekarang sudah sangat
jarang digunakan.Cara yang sering digunakan di laboratorium untuk
menghasilkan gas klor dalam jumlah sedikit adalah dengan cara mengoksidasi
gas HCl dengan persamaan:
4 HCl (aq) + O2(g) → 2 Cl2 (g) + 2 H2O(l)
Reaksi tersebut dilakukan dengan CuCl2 sebagai katalis dan dilakukan
dalam suhu tinggi oleh karena itu penggunaan metode ini dalam industri sangat
sulit. Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala laboratorium dengan cara:

1. Proses Weldon
Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl
Reaksi : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2
2. Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4
Reaksi : CaOCl2 + H2SO4 → CaSO4 + H2O + Cl2
3. Mereaksikan KMnO4 dan HCl
Reaksi : KMnO4 + HCl → 2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2
(Sugarti,2008)

 Bromin (Br) ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. Brom diekstrak
dari air laut, dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm. Brom adalah satu-
satunya unsur cair non logam. Sifatnya berat, mudah bergerak, cairan berwarna
coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar menjadi uap merah
dengan bau yang sangat tajam, menyerupai klor, dan memiliki efek iritasi pada
mata dan tenggorokan.

Kelarutan
Beberapa senyawa bromida seperti AgBr, merkurium(I) bromide,
dan tembaga(I) bromida tidak larut dalam H2O, namun terdapat senyawa
PbBr yang larut baik dalam air mendidih. Dan senyawa bromide lainnya
larut baik dalam air.

Pembuatan Gas Bromida


Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara :
1. Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.
CaOCl2 + H2SO4 → CaSO4 + H2O + Cl2
Cl2 + 2Br- → Br2 + 2Cl-
2. Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat.
3. Mencampurkan bromida, H2SO4, dan MnO2.
MnO2+ 2Br- + 4H+ → Mn2+ + Br2 + 2H2O

Air laut mengandung ion bromida (Br-) dengan kadar 8 x 10-4. Dalam 1
liter air laut dapat diperoleh 3 kilogram bromin (Br2). Campuran udara dan gas
Cl2 dialirkan melalui air laut. Cl2 akan mengoksidasi Br- menjadi Br. Udara
mendesak Br2 untuk keluar dari larutan. Br2 dalam air dapat mengalami
hidrolisis sesuai reaksi:
Br2 + H2O → 2 H+ + Br- + BrO-
Untuk mencegah hidrolisis, kesetimbangan akan digeser ke kiri dengan
penambahan H+.

 Yodium (I) ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iod adalah
padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar
menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan
banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lain, yang kemudian menggeser
iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam.

Kelarutan
Beberapa senyawa iodida cenderung mirip dengan senyawa
bromide dan klorida, seperti AgI, merkurium(I) iodine, dan PbI yang
paling sedikit larut dalam air.

Pembuatan Gas Yodium

Iodine dapat dibuat dengan cara.


1. Dengan mereaksikan NaIO3 dan natrium bisilfit.
2 NaIO3 + 5 N4H2SO3 → 3 NaHSO4 + 2 Na2SO4 + H2O + I2
2. Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan
bromin, hanya saja bromida diganti dengan iodida. Dapat pula mengoksidasi
I- dengan MnO2 dalam larutan asam yaitu H2SO4 dengan reaksi:
MnO2 + 2I- + 4H+ → Mn2+ + I2 + 2H2O

 Astatin (At) ditemukan oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie, dan E.


Segre pada tahun 1940. Astatin merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat
sebagai hasil pemboman Bismut dengan partikel alfa.
Kekuatan asam
HCl, HBr and HI terionisasi sempurna dalam air, derajat ionisasi
menurun pada pelarut dengan daya pengionisasi rendah seperti halnya
anhydrous acetic acid. HCl terionisasi lebih sedikit daripada HI dalam
pelarut glacial acetic acid.Oleh karena itu, dalam asam asetat , HI merupakan
asam paling kuat, diikuti oleh HBr dan HCl dan HF yang terlemah.
Ini merupakan paradoks yang pertama bahwa HF merupakan asam
terlemah dalam air, karena HF memiliki keelektronegatifan lebih besar daripada
hidrida lainnya, dan karenanya mempunyai karakter ionik.

VI. ALAT DAN BAHAN :

VII.

Amaria, Lutfi. Ahmad. dkk. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Aorganik II.
Unesa:Unipress.
Anonim. 2013. Bromine. (online) melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Bromine
diakses pada 19 November 2014
Anonim. 2013. Chlorine. (online) melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Chlorine .
diakses pada 19 November 2014
Anonim. 2013. Iodine. (online) melalui http://en.wikipedia.org/wiki/Iodine diakses
pada 19 November 2014
Lee, J.D.. 1991. Concise Inorganik Chemistry Fourth edition. London: Chapman &
Hall
Nami, Sugarti. 2008. Golongan VII A. http://www.scribd.com/doc/8764779/Golongan
VII A-Lagianza. diakses pada tanggal 6 april 2014 pukul 10:42 WIB.
Sugiarto, Banbang. dkk. 1997. Kimia Anorganik II. Unesa: Unipress.
Vogel, A.I. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta : PT. Kalman Media Pusaka.
“Halogen”. http://wikipedia.org/ 4 Juni 2012

Saito, Taro. Halogen dan Halida. http// www. Chem.-is-try. Com/ 4 Juni 2012

Sam. Halogen. http://samadaranta.worpress.com/ 4 Juni 2012

Sugiyarto, Kristian H. Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010

Svehla, G. Analisis Kualitatif Makro dan Semi Mikro. Jakarta: Kalman Media Pustaka 1985

Nami, Sugarti. 2008. Golongan VII A. http://www.scribd.com/doc/8764779/Golongan


VII A-Lagianza. diakses pada tanggal 6 april 2014 pukul 10:42 WIB.
Sugiarto, Banbang. dkk. 1997. Kimia Anorganik II. Unesa: Unipress.
Sugiyarto, Kristian H. Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004

Vogel, A.I. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta : PT. Kalman Media Pusaka.

Anda mungkin juga menyukai