5. Multimedia interaktif
berbasis Aplikasi computer
dibutuhkan oleh pengguna.
data input
data empiric.
1. Menurut Databoks Data per Agustus 2016, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencapai 11,11 persen. Angka ini menempati posisi
tertinggi dibanding pekerja lain yang menamatkan pendidikan dari sekolah dasar maupun
universitas. Posisi kedua TPT tertinggi adalah dari lulusan Sekolah Menengah Atas
(SMA) sebesar 8,73 persen. Sesuai dengan definisi TPT, pengangguran terbesar berasal
dari SMK bisa diartikan bahwa ada kelebihan suplai dari sisi jumlah pencari kerja. Setiap
100 dari angkatan kerja lulusan SMK setiap tahun, jumlah yang tidak terserap sebanyak
11 individu. Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2015, kenaikan TPT hanya
terjadi pada tingkat pendidikan SD ke bawah, yakni dari 2,7 per Agustus 2015 menjadi
2,9 per Agustus 2016. (https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/12/07/tertinggi-
pengangguran-per-agustus-2016-dari-smk)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran bertambah 300.000 orang
menjadi 7,45 juta orang per Februari 2015. Kondisi ini seiring dengan perlambatan
ekonomi yang terjadi pada kuartal I-2015 hanya 4,71%. Pengangguran paling besar
terjadi pada masyarakat berpendidikan dengan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), yaitu sebesar 9,05%. Dibandingkan dengan Februari 2014, juga ada kenaikan
1,84 poin.
Selanjutnya, pengangguran terbesar adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA)
dengan porsi 8,17%. Untuk Diploma I/II/III porsi pengangguran adalah sebesar 7,49%.
Sementara itu lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menganggur sebanyak 7,14%,
Universitas 5,34% dan Sekolah Dasar (SD) ke bawah 3,61%..
Bila melihat secara sektoral, lapangan pekerjaan dari sektor pertanian turun paling besar
dengan nilai 710.000 orang. Kemudian transportasi pergudangan dan komunikasi
140.000 orang dan sektor lainnya berkurang 200.000 orang.
2. hasil ujian semester ganjil mata pelajaran kearsipan kelas XI SMAN 2 Palembang
(sumber: guru mata pelajaran kearsipan SMKN 1 Palembang)
3. Secara umum siswa sering mengalami kesulitan untuk memahami tahapan penyusunan
inventarisasi, hal ini disebabkan oleh guru dalam pembelajaran menyampaikan materi
inventarisasi hanya secara konvensiona dan tidak menggunakan media yang sesuai
kebutuhan dan karakter sasaran yang diharapkan. Oleh karena itu menurut pengembang,
perlu mengembangkan suatu media pembelajaran yang memudahkan siswa dalam
menyusun inventarisasi yang sesuai kebutuhan dan sasaran yang diharapkan. Karena
dalam pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif berbasis aplikasi
computer memiliki manfaat bagi siswa, (1) kegiatan pembelajaran lebih menarik, (2)
siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari kompetensi yang harus dikuasai.
siswa memilki kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan
terhadap kehadiran guru. Supardi, Khairinal, Suratno. (2011). Pengembangan
multimedia interaktif pembelajaran siklus akuntansi perusahaan jasa. Tekno – Pedagogi
Vol 1 No 2 ISSN 2088 – 205. universitas jambi
4. Teknologi imformasi sendiri dewasa ini sangat dibutuhkan dalam pengelolaan kantor
yang modern,bahkan bukan hanya dalam kantor saja,semua bidang sudah banyak
membutuhkan. Ada tiga komponen utama teknoloogi informasi, yaitu komputer, mikro
elektronik, dan telekomunikasi. Peran teknologi informasi dalam pekerjaan kantor
diantaranya sangat membantu dalam hal penanganan surat dan pembuatan laporan,
komunikasi perkantoran, pengiriman surat maupun tata laksana arsip/filing. Oleh karena
itu mau tidak mau teknologi informasi pasti berpengaruh terhadap manajemen
perkantoran, setidaknya pengaruh tersebut bisa terlihat secara umum dari aspek sosial,
ekonomi, dan lainnya, (TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MANAJEMEN
KANTOR)( http://bdkpalembang.kemenag.go.id/teknologi-informasi-dalam-manajemen-
kantor-2/).
jurnal :