Penyusunan Dokumen Akreditasi
Penyusunan Dokumen Akreditasi
A. TATA NASKAH
Untuk ketentuan tata naskah Puskesmas Tomuan,semua dokumen yang akan
disusun dalam akreditasi mengacu kepada Permenkes 1538 tahun 2011 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Kementrian Kesehatan dan Peraturan Walikota
Pematangsiantar Tahun 2011tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kota Pematangsiantar. Adapun ketentuan yang
digunakan oleh UPTD Puskesmas Tomuan adalah sebagai berikut :
1. Pengertian
a. Tata Naskahdinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan
jenis,format,penyiapan,pengamanan,pengabsahan,distribusi,danpenyi
mpanan naskahdinas serta media yang digunakan dalam komunikasi
kedinasan.
b. Naskahdinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang di Puskesmas Tomuan.
c. Format adalah naskahdinas yang menggambarkan tata letak dan
redaksional,serta penggunaan lambang/ logo dan capdinas.
d. Stempel/ capdinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan atau
Puskesmas.
e. Kop naskahdinas adalah kopsurat yang menunjukkan
namaPuskesmas.
f. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
g. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari
pejabat kepejabat atau pejabat dibawahnya.
h. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan
kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atasnama
yang memberi mandat.
i. Penandatanganan naskahdinas adalah hak,kewajiban dan tanggung
jawab yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani
naskahdinassesuai dengan tugas dan kewenangan pada jabatannya.
j. Keputusan KepalaUPTD Puskesmas Tomuan adalah naskahdinas
dalam bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat
penetapan,individu,konkritdan final.
k. Logo adalah gambar atau huruf sebagai identitas instansi.
l. Surat biasa adalah naskahdinas yang berisi pemberitahuan
pertanyaan,permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
m. Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi
pemberitahuan,pertanyaan,permintaan jawaban atau saran dan
sebagainya.
n. Surat izin adalah naskahdinas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
o. Surat perintah tugas adalah naskahdinas dari atasan yang di tujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai tugas dan fungsinya.
p. Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskahdinasdari pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk
melaksanakan perjalanan Dinas.
q. Surat Undangan adalah naskahdinas dari pejabat yang berwenang
berisi undangan kepada pejabat/ pegawai yang tersebut pada alamat
tujuan untuk menghadiri suatu acarakedinasan.
r. Nota Dinas adalah naskah Dinas yang bersifat internal berisi
komunikasi kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan
dan dari bawahan keatasan.
s. Lembar disposisi adalah naskahdinas dari pejabat yang berwenang
berisi petunjuk tertulis kepada bawahan.
t. Surat pengantar adalah naskahdinas berisi jenis dan jumlah barang
yang berfungsi sebagai tanda terima.
u. Notulen adalah naskahdinas dari pejabat yang berwenang berisi
catatan tertentu.
v. Daftar hadir adalah naskahdinas dari pejabat berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang.
2. Asas Naskah Dinas,terdiri dari: asas efisien,asas efektif,asas pembakuan,
asas akuntabilitas, asas keterkaitan,asas kecepatan, asas ketepatan
danasas keamanan.
3. Prinsip Naskah Dinas:
Ketelitian,kejelasan,singkat dan padat,logis dan meyakinkan
4. Penyelenggaraan Naskah Dinas:
Pengelolaan surat masuk dan keluar,tingkat keamanan,kecepatan
proses,penggunaan kertas surat, pengetikan sarana administrasi dan
komunikasi perkantoran,warna dan kualitas kertas.
5. Kecepatan Proses Surat :
Kilat (Batas waktu 1 x 24 jam setelah surat di terima),segera (batas waktu
2 x 24 jam setelah surat diterima), penting (batas waktu 3 x 24 jam setelah
surat di terima), dan biasa (batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah
surat di terima).
6. Pengetikan :
a. Bentuk huruf (fonts)
1. Setiap tulisan naskahdinas menggunakan bentuk huruf Arial ukuran
12 dan spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan.
2. Untuk tulisan cover judul depan menggunakan bentuk huruf kapital
Arial ukuran 22 bold spasi 1,5 dan logo Puskesmas yang
berdiameter 5 cm.
b. Ruang tepi (margin)
Demi keserasian dan kerapian (estetika)
Dalam penyusunan naskahdinasdiatur,supaya tidak seluruh
permukaan kertas digunakan secara penuh.Oleh karena itu,perlu
ditetapkan batas antara tepi kertas dan naskah,baik pada: tepi
atas,kanan,bawah, maupun pada tepi kiri sehingga terdapat ruang
yang dibiarkan kosong.Penentuan ruang tepi dilakukanberdasarkan
ukuran yang terdapat pada peralatan yang digunakan untuk membuat
naskah dinas,yaitu:
1). Ruang tepi atas : 2 cm dari tepi atas kertas.
2). Ruang tepi bawah : 2 cm dari tepi bawah kertas.
3). Ruang tepi kiri : 3 cm dari tepi kiri kertas.
4). Ruang tepi kanan : 2 cm dari tepi kanan kertas.
Catatan:
Dalam pelaksanaannya:penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas
bersifat fleksibel,disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu
naskahdinas.
7. Format kepala naskah.
Format kepala naskah diperuntukkan terhadap dokumen surat keputusan
saja,sedangkan format kepala naskah Standar Operasional Prosedur
(SOP) mengikuti aturan pedoman penyusunan akreditasi Puskesmas
Tomuan.
Catatan:
Dalampelaksanaannya, penggunaan format kepalanaskah tersebut diatas,
bersifat fleksibel sesuai dengan keperluan dokumennya.
Untuk contoh format kepala naskah yaitu kopsurat keputusan Puskesmas
Tomuan beserta tatacara pembuatan isinya,susunannya adalah sebagai
berikut:
Keterangan pada kop surat keputusan: kop surat keputusan
menggunakan spasi 1,garis bawah kop surat keputusan ukuran 2 ¼
pt,Pemerintah Kota Pematangsiantar dan Dinas Kesehatan menggunakan
Arial 14,Puskesmas Tomuan Arial 18dengan bold/ ditebalkan,alamat dan
email Arial 10.
8. Penggunaan Kertas Surat: kertas yang di gunakan untuk naskah dinas
adalah HVS 70 gram,ukuran kertas untuk semua naskah dinas yang
digunakan adalah polio/ F4 (215 x 330 mm)
9. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf
naskahdinasberwarna biru tua.
10. Metode Penomoran.
Metode penomoran dokumen ditetapkan sebagai berikut:
a. Pedoman menggunakan formasi: AA/ PDM/ BB/ YY
Keterangan: AA : Nomor Urut
PDM : Kode Pedoman.
BB :Jenis Pedoman(Standar Admin ditulis
ADM,UKM ditulis UKM,UKP ditulis UKP)
YY : Tahun
b. Panduan menggunakan format: AA/ PD/ BB/ YY.
Keterangan: AA : Nomor Urut.
PD : Kode Panduan
BB : jenis panduan (Standar admin
ditulisADM,UKM ditulis UKM,UKP
ditulisUKP)
YY : Tahun
c. Surat Keputusan (SK) menggunakan formasi : AA/ SK/ Kapus/ YY
Keterangan: AA : Nomor urut.
SK : Kode Surat Keputusan.
KAPUS : Kode Kepala Puskesmas.
YY : Tahun
d. Standar Operasional Prosedur (SOP) menggunakan formasi : AA/
SOP/ BB/ YY
Keterangan AA : Nomor urut.
SOP : Kode Standar Operasional Prosedur.
BB: Jenis SOP (Standar admin ditulis ADM,UKM
ditulis UKM,UKP ditulis UKP).
YY : Tahun
e. Dokumen Eksternal menggunakan formasi : AA/ DE/ BB/ YY
Keterangan AA : Nomor urut
DE : Kode Dokumen Eksternal
BB: Jenis dokumen eksternal (Standar Adminditulis
ADM,UKM ditulis UKM,UKP ditulis
UKP)
YY : Tahun
B. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/ surat keputusan yang di tetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tomuan yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan
wajib di laksanakan oleh penanggungjawab maupun pelaksana.Berdasarkan
kebijakan tersebut, maka:disusunlah pedoman/ panduan yaituStandar
Operasional Prosedur (SOP) sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan di
Puskesmas Tomuan. Penyusunan Peraturan/ Surat Keputusan tersebut harus
didasarkan pada peraturan perundangan,baik Undang-Undang,Peraturan
Pemerintah,Peraturan Presiden, Peraturan Menteri dan Pedoman Pedoman
teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementrian
Kesehatan,Kementrian Dalam Negeri,Dinas Kesehatan Propinsi,dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota, Peraturan Daerah,Peraturan Kepala Daerah.
Peraturan/ Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tomuan dapatdituangkan dalam
Lampiran dari peraturan/ keputusan tersebut.Format suratkeputusan disesuaikan
dengan Peraturan Daerah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital.
a. Kebijakan :Keputusan Kepala (sebutkan Nama Kepala
PuskesmasTomuan)
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di Puskesmas
Tomuan
c. Judul : ditulis judul peraturan/ Keputusan tentang.
d. Jabatan pembuat keputusan di tulis simetris,diletakkan di tengah
margindiakhiri dengan tanda koma (,)
2. Konsideran meliputi :
a. Menimbang
1) Memuat uraian singkat tentang pokok- pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan.
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf Kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri.
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf
kecil,dan diakhiri dengan tanda baca (:)
b. Mengingat
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/ Surat Keputusan Tersebut.
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang.
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal
disebut lebih dulu,diawali dengan nomor1,2 dst dan diakhiri dengan
tanda baca (:)
3. Diktum
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,seluruhnya dengan
huruf kapital.
b. Diktum “MENETAPKAN” dicantumkan setelah kata memutuskan
sejajar dengan kata menimbang dan mengingat,huruf awal kata
menetapkan ditulis dengan huruf Kapital,dan diakhiri dengan tanda
baca titik dua (:)
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (Kepala),seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.)
4. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi peraturan/ surat keputusan
yang dirumuskan dalam diktum- diktum,misalnya :
Kesatu:
Kedua:
dst
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/ suratkeputusan,
perubahan,pembatalan,pencabutan ketentuan,dan peraturan lainnya.
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/
suratkeputusan,dan pada halaman terakhir ditandatangani pejabat
yang menetapkan.
Peraturan/ Surat Keputusan
5. Kaki
Kaki peraturan/ Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan,penerapan Peraturan/ Surat
Keputusan,Pengundangan Peraturan/ Keputusan yang terdiri dari :
a. Tempat dan tanggal penetapan
b. Nama jabatan di akhiri dengan tanda koma (,)
c. Tanda tangan pejabat dan
d. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan
Peraturan/ surat keputusan Kepala Puskesmas Tomuan ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas Tomuan, dituliskan nama tanpa gelar.
7. Lampiran Peraturan/ Surat Keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan/
Surat Keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
Tomuan.
Hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan/ Surat Keputusan yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas Tomuan tetap berlaku
meskipun terjadi pergantian Kepala Puskesmas Tomuan sampai adanya
kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Format Judul Surat Keputusan arial 12, huruf besar semua.
3. Jarak antara garis dan judul enter 2x.
4. Paragraf jarak antara menimbang dan mengingat menggunakan enter 6, spasi
1,5.
5. Jarak antara mengingat dan memutuskan enter 2 kali.
6. Kata memutuskan menggunakan huruf besar semua.
7. Poin penetapan dalam memutuskan dibuat dengan urutan:
a. Kesatu, kedua dan seterusnya (dengan huruf kecil)
b. Jarak antara tulisan ditetapkan dan poin urutan penetapan: enter 3 kali
8. Kata ditetapkan, pada tanggal dan Kepala Puskesmas spasi 1.
9. Tulisan Kepala Puskesmas Tomuan dan nama Kepala Puskesmas enter 3 kali.
C. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan
dan dipelihara leh organisasi. Manual mutu tersebut meliputi:
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan Acuan
E. Istilah dan Definisi
II.Sistem Manajemen Mutu dan Sistem penyelenggaraan Pelayanan
A.Persyaratan Umum
B.Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen :
A. Komitmen Manajemen
B. Fokus pada sasaran/ Pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian sasaran kinerja/Mutu
E. Tanggung Jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil manajemen Mutu
G. Komunikasi Internal
IV.Tinjauan Manajemen
A.Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan
V.Manajemen Sumber Daya
A.Penyediaan Sumber Daya
B.Manajemen Sumber Daya Manusia
C.Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI.Penyelenggaraan Pelayanan
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelengaraan UKM:
a. Pengendalian Proses Penyelenggaraan Upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan Kewajiban sasaran
e. Pemaliharaan barang milik Pelanggan (jika ada)
f. Manajemen Resiko dan keselamatan
5. Pengukuran analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
a.Umum
b. Pemantauan dan Pengukuran
1. Kepuasan pelanggan
2. Audit Internal
3. Pemantauan dan pengukuran proses
4. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis Data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan Korektif
g.Tindakan Preventif
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perorangan)
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/ pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Peyelengaraan pelayanan klinis
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan Kewajiban Pasien
e. Pemeiliharaan barang milik pelanggan (spesimen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan Penyempurnaan
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran
1) Kepuasan Pelanggan
2) Audit Internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses kerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan Preventif
VII.Penutup
Daftar Pustaka
D. Rencana Lima Tahunan Puskesmas
Sejalan dengan strategi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, Puskesmas perlu
menyusun rencana kinerja lima tahunan dalam memberikan pelayanan
kepadamasyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota.
Rencana lima tahunan tersebut harus sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan
fungsi Puskesmas berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
optimal.
Dalam menyusun rencana lima tahunan, kepala Puskesmas bersama seluruh
jajaran karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan analisis situasi yang meliputi
pencapaian hasil kinerja, mencari faktor-faktor yang menjadi pendorong maupun
penghambat kinerja, sehingga dapat menyusun program kerja lima tahunan dalam
kegiatan dan rencana anggaran.
1. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas dapat disususn dengan
sistematika sebagai berikut:
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan Penyusunan Rencana Lima Tahunan
Bab II. Kendala dan Masalah
A. Identifikasi keadaan masalalah
1. Tim mempelajari kebijakan, rencana strategis kementerian kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota, target kinerja lima
tahunan yang harus dicapai Puskesmas.
2. Tim mengumpulkan data:
a. Data Umum
b. Data Wilayah
c. Data penduduk sasaran
d. Datacakupan
e. Data sumber daya
3. Tim melakukan analisa data
4. Alternatif Pemecahan masalah
B. Penyusunan Rencana
1. Penetapan Tujuan dan sasaran
2. Penyusunan rencana
a. Menetapkan startegi Pelaksanaan
b. Penetepan kegiatan
c. Pengorganisasian
d. Pengitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan Of Action)
1. Penjadwalan
2. Pengalokasian Sumber daya
3. Pelaksanaan Kegiatan
4. Penggerak Pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
Bab III. Indikator dan Standar Kinerja untuk Tiap Jenis Pelayanan dan
Upaya Puskesmas
Bab IV. Analisis Kerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya Puskesmas
B. Analisis kineja : Menganalisis faktor pendukung dan penghambat
pencapaian kinerja
Bab V. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahunan
A. Program kerja dan kegiatan: berisi program kerja yang akan dilakukan
yang meliputi antara lain :
1. Program kerja pengembangan SDM yang dijabarkan dalam kegiatan-
kegiatan, misalnya: pelatihan, pengusulan penambahan SDM,
seminar, workshop, dsb.
2. Program kerja pengembangan sarana: yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan misalnya: pemeliharaan sarana, pengadaan alat-
alat kesehatan, dsb.
3. Program kerja pengembangan manajemen dan seterusnya
B. Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya untuk tiap-tiap
program kerja dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara garis
besar.
Bab VI. Pemantauan dan Penilaian
Bab VII.Penutup
2. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas:
Adapun tahapan penyusunan rencana lima tahunan Puskesmas adalah sebagai
berikut:
a. Membentuk tim penyusunan rencana kinerja lima tahun yang terdiri dari
kepala Puskesmas dan Pelayanan klinis
b. Tim mempelajari RPJMN, rencana strategis Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, target kinerja lima tahunan yang harus
dicapai oleh Puskesmas
c. Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja Puskesmas
d. Tim melakukaan analisis kinerja
e. Tim menyusun pemantapan pencapaian indikator kinerja untuk tiap upaya
puskesmas dan penjabaran pencapaian untuk tiap tahun
f. Tim menyusun program kerja dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap-tiap indikator kerja
g. Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk disahkan oleh
kepala Puskesmas
h. Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas
3. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan
Panduandalam mengisi matriks rencana kinerja lima tahunan :
a. Nomor:diisi dengan nomor urut
b. Pelayanan/ Upaya Puskesmas;diisi dengan pelayanan klinis Upaya Kesehatan
Perorangan, dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan di
Puskesmas tersebut, misalnya upaya KIA, Upaya KB, Upaya PKM, dan
seterusnya
c. Indikator: diisi dengan indikator-indikator yang menjadi tolok ukur kinerja
Upaya/Pelayanan
d. Standar: diisi dengan standar kinerja untuk tiap indikator
e. Pencapaian: diisi dengan pencapaian kinerja tahun terakhir
f. Target pencapaian: diisi dengan target-target yang akan dicapai pada tiap
tahap tahunan
g. Program kerja: diisi dengan Program Kerja yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap tahun berdasarkan hasil analisis kinerja, misalnya
program kerja pengembangan SDM, program peningkatan mutu, program
kerja pengembangan SDM, program kerja pengembangan sarana, dsb
h. Kegiatan: merupakan rincian kegiatan untuk tiap program yang direncanakan,
misalnya untuk program pengembangan SDM, kegiatan pelatihan perawat,
Pelatihan Tenaga PKM, dan sebagainya
i. Harga satuan: harga satuan untuk tiap kegiatan
j. Perkiraan biaya: diisi dengan perkalian antara volume dengan harga satuan
4. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu kepala Puskesmas dalam
menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan dalam
rencana tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana
Pencapaian Kegiatan.
E. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Tahunan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan secara urut yang harus di lakukan untuk
mengatasi permasalahan, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses penyusunan
rencana kegiatan puskesmas pada tahun yang akan datang, dilakukan secara
sistematis untuk mengatasi masalah atau sebahagian masalah kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya.
Perencanaan Puskesmas mencakup semua kegiatan upaya Puskesmas yang
dilakukan dipuskesmas baik dalam menjalankan fungsi penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
Pertama, UKM baik esensial, maupun pengembangan sebagai rencana tahunan
Puskesmas yang dibiayai oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah serta sumber dana lain.
1. Mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas
Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
adalah dengan menyusun Rencana Usulan Kegiatan yang meliputi usulan
mencakup seluruh kegiatan Puskesmas.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)memperhatikan berbagai
kebijakan yang berlaku, baik secara global, nasional maupun daerah sesuai
dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas.Puskesmas
perlu mempertimbangkan masukan dari masyarakat melaui kajian maupun
asupan dan lintas sektoral Puskesmas.
Rencana Usulan kegiatan harus dilengkapi usulan pembiayaan usulan
rutin, sarana, prasarana, operasional Puskesmas.RUK yang disusun merupakan
RUK tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut dilakukan pada bulan
Januari tahun berjalan (H) bedasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun
sebelumnya (H-1) dan diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai
dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari pada tahun berjalan
(H).RUK kemudian di bahas diDinas Kesehatan Kabupaten/Kota selanjutnya
terangkum dalam usulan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota akan diajukan ke
DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis.
Setelah mendapatkan persetujuan, selanjutnya diserahkan ke Puskesmas
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Berdasarkan alokasi biaya yang telah
disetujui tersebut, secara rinci RUK dijabarkan ke dalam Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK ).Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun
berjalan dalam forum Lokakarya mini yang pertama.
2. Tahap Penyusunan Rencana Tingkat Puskesmas (PTP)
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan RUK agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan
untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Kepala Puskesmas
membentuk Tim Penyusun PTP yang anggotanya teridiri dari staf
Puskesmas.
b. Tahap analisis situasi
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan
permasalahan yang dihadapi Puskesmas melaului proses analisis terhadap
data yang dikumpulkan tim yang telah dihunjuk oleh kepala Puskesmas.Data-
data tersebut mencakup data umum, dan data khusus (hasil penilaian kinerja
Puskesmas).
3. Tahap Penyusunan RUK
Penyusunan RUK memperhatikan hal-hal untuk mempertahankan kegiatan
yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperhatikan
program/upaya yang masih bermasalah, menyusun rencana kegiatan
berulang disesuaikan dengan kondisi kesehatan diwilayah tersebut dan
kemampuan Puskesmas.
Penyusunan RUK terdiri dari dua tahap, yaitu:
a. Analisis Masalah dan Kebutuhan Masyarakat
Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat dilakukan melalui
kesepakatan Tim Penyusun PTP dan Lintas Sektoral Puskesmas melalui :
1. Identifikasi masalah dan Kebutuhan masyarakat pelayanan kesehatan,
melalui analisis kesehatan masyarakat (Community health analysis)
2. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
3. Merumuskan Masalah
4. Mencari akar penyebab, dapat di pergunakan diagram sebab akibat,
pohon masalah, curah pendapat, dan alat lain yang dapat digunakan.