Anda di halaman 1dari 8

A.

LATAR BELAKANG
Zakat merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam yang digunakan untuk
membantu masyarakat lain, menstabilkan ekonomi masyarakat dari kalangan bawah
hingga kalangan atas, sehingga dengan adanya zakat umat Islam tidak ada yang
tertindas karena zakat dapat menghilangkan jarak antara si kaya dan si miskin. Oleh
karena itu, zakat sebagai salah satu instrumen negara dan juga sebuah tawaran solusi
untuk menbangkitkan bangsa dari keterpurukan. Zakat juga sebuah ibadah mahdhah
yang diwajibkan bagi orang-orang Islam, namun diperuntukan bagi kepentingan
seluruh masyarakat.
Zakat merupakan bagian penting dalam kehidupan umat Islam. Bahkan pada
masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq orang-orang yang enggan berzakat diperangi
sampai mereka mau berzakat. Itu karena kewajiban berzakat sama dengan kewajiban
mendirikan sholat.
Zakat merupakan suatu ibadah yang dipergunakan untuk kemaslahatan umat
sehingga dengan adanya zakat (baik zakat fitrah maupun zakat maal) kita dapat
mempererat tali silaturahmi dengan sesama umat Islam maupun dengan umat lain.
Oleh karena itu sebagai kewajiban umat islam untuk mengeluarkan zakatnya,
kitapun harus belajar cara perhitungan zakat yang benar dan mengetahui syarat syarat
dikeluarkanya zakat.

PEMBAHASAN
Makalah Pengertian zakat, Hukum zakat, Syarat, Rukun Dan Hikmah Zakat
serta Pembagian zakat

A. Pengertian Zakat

Menurut lughat arti zakat adalah tumbuh (al Numuww) seperti pada zakat Al Zar’u
yang artinya bertambaha banyak dan mengandung berkat seperti pada zaka’ al malu
dan suci(thoharoh) seperti pada nafsan zakiyah dan qad aflaha man zakkaha[1]

Sedangkan menurut Istilah zakat adalah sebagian harta yang telah diwajibkan oleh
Allah swt untuk diberikan kepada orang yang berhak menerimanya sebagaiman yang
telah dinyatakan dalam Al Qur’an atau juga boleh diartikan dengan kadar tertentu atas
harta tertentu yang diberikan kepada orang-orang tertentu dengan lafadz zakat yang
juga digunakan terhadap bagian tertentu yang dikeluarkan dari orang yang telah
dikenai kewajiban untuk mengeluarkan zakat[2]
Menurut Imam Maliki dalam mendefinisikan zakat bahwa zakat adalah mengeluarkan
sebagian yang khusus dari harta yang khusus pula yang telah mencapai nishab(batas
kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada orang-orang yang berhak menerimanya
dengan catatan kepemilikan itu penuh dan mencapai haul, bukan barang tambang dan
bukan pertanian.

Menurut madzhab Syafii zakat adalah sebuah ungkapan untuk keluarnya harta atau
tubuh sesuai dengan cara khusus, sedangkanmadzhab Hambali mengatakan Zakat
adalah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang
khusus pula.[3]

B. Hukum Mengeluarkan Zakat

Zakat merupakan rukun ketiga dari lima rukun Islam dan zakat juga termasuk salah
satu panji-panji Islam yang penegakkannya tidak boleh diabaikan oleh siapaun juga.
Zakat telah difardzukan diMadinah pada bulan Syawwal tahun kedua hijrah setelah
kepada ummat islam diwajibkan berpuasa ramadhan. Dasar-dasar atau landasan
kewajiban mengeluarkan zakat disebutkan dalam:

 Al Qur’anS: urat Al Baqarah; 43

“Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'

a) Surat At Taubah; 103

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui”

b) Surat Al An’am; 141

“Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah
dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di
hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah
kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-
lebihan”.

c) Surat At Taubah; 5
“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu Maka Bunuhlah orang-orang musyrikin
itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan
intailah ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan
menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan[.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”[4].

 As Sunnah

a) Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar
Rosulullah bersabda

‫بني االءسال م على خمس شها دة ان ال اله االهللا و ان محمدا رسول هللا اقا مة الصالة و ايتاء الز كاة و حج البيت‬
)‫و صوم رمضان (متفق علبه‬

“Islam itu ditegakkan atas lima pilar: syahadat yang menegaskan bahwa tiada tuhan
selain Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan sholat, membayar zakat,
menunaikan haji dan berpuasa pada bulan ramadhan” (HR Bukahari Muslim)[5]

b) Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah

‫الحد‬-‫ما من صاحب كنز ال يؤ دي ز كا ته اال احمي عليه في نارجهنم فيجعل صفا ئح فتكوى بها جنبا ه و جبهته‬
‫يث‬

)‫(رواه احمد و مسلم‬

“Seseorang yang menyimpan hartanya tidak dikeluarkan zakatnya akan dibakar dalam
neraka jahnnam baginya dibuatkan setrika dari api, kemudian disetrikakan ke lambung
dan dahinya-Al Hadits (HR Ahmad dan Muslim)[6]

c) Hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dal buku Al Ausath dan As Saghir dari Ali

‫ان هللا فرض على اغنياء المسا عين في اموا لهم بقد ر الذي يسع فقرا ئهم ولن يجهد الفقراء اذا جا عوا او عروا‬
‫اال بما يصنع اغنيا ئهم اال وان هللا يحا سبهم حسابا شديدا و يعذ بهم عذابااليما‬

“Allah ta’ala mewajibkan zakat pada harta orang-orang kaya dari kaum muslimin
sejumlah yang dapat melapangi orang-orang miskin diantara merela fakir miskin itu
tiadalah akan menderita menghadapi kelaparan dan kesulitan sandang kecuali karena
perbuatan golongan dan kaya, ingatlah Allah akan mengadili mereka nanti nanti
secara tegas dan menyiksa mereka dengan pedih”[7]
Ijma’ Ulama’

Ulama baik salaf (tradisional) maupun khalaf (modern) telah sepakat akan kewajiban
zakat dan bagi yang mengingkarinya berarti telah kafir dari Islam[8].
C. Syarat, Rukun Dan Hikmah Zakat

Zakat mempunyai beberapa syarat wajib dan syarat sah. Menurut jumhur ulama syarat
wajib zakat terdiri dari:

1. Islam
2. Merdeka
3. Baligh dan Berakal
4. Harta yang dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakati

Harta yang memiliki criteria ini ada lima jenis antara lain:

 Uang, emas, perak baik berbentuk uang logam maupun uang kertas
 Barang tambang dan barang temuan
 Barang dagangan
 Hasil tanaman dan buah-buahan
 Binatang ternak (menurut jumhur ulama yang merumput sendiri atau menurut
Maliki binatang yang diberi makan)

5. Harta yang dizakati telah mencapai nishab atau senilai dengannya


6. Harta yang dizakati adalah milik penuh
7. Kepemilikan harta telah mencapai haul (setahun)
8. Harta tersebut bukan termasuk harta hasil hutang
9. Harta yang akan dizakati melebihi kebutuhan pokok

Dan diantara syarat-syarat sah pelaksanaan zakat terdiri atas:

1. Niat
2. Tamlik (memindahkan kepemilikan kepada penerimanya)

Rukun zakat adalah mengeluarkan sebagian dari nisab(harta) yang dengan melepaskan
kepemilikan terhadapnya, menjadiakannya sebagai milik orang fakir dan
menyerahkannya kepadanya atau harta tersebut diserahkan kepada wakilnya yakni
imam atau orang yang bertugas untuk memungut zakat.[9]

Diantara hikmah disyariatkannya zakat adalah bahwa pendistribusiannya mampu


memperbaiki kedudukan masyarakat dari sudut moral dan material dimana ia dapat
menyatukan anggota-anggota masyarakatnya menjadi seolah-olah sebuah tubuh yang
satu, selain dari itu zakat juga dapat membersihkan jiwa anggota masyarakat dari sifat
pelit dan bakhil. Zakat juga merupakan benteng keamanan dalam system ekonomi
islam sebagai jaminan kearah stabilitas dan kesinambungan sejarah social masyarakat.

Diantara hikmah zakat yang lain yang saling menguntungkan baik dari pihak sang
kaya maupun dari pihak si miskin antara lain:
 menolong orang yang lemah dan susah agar dia dapat menunaikan
kewajibannya terhadap Allah dan terhadap makhluk Allah (masyarakat)
 membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela, serta membayarkan
amanat kepada orang yang berhak dan berkepentingan
 sebagai ucapan syukur dan trimakasi atas nikmat kekayaan yang diberikan
kepadanya
 guna menjaga kejahatan-kejahatan yang akan timbul dari si miskin dan yang
susah
 guna mendekatkan hubungan kasih sayang dan cinta mencintai antara si miskin
dan si kaya[10]
 penyucian dari bagi orang yang berpuasa dari kebatilan dan kekokohan untuk
memberi makan kepada orang miskin serta sebagai rasa syukur kepada Allah
atas selesainya menunaikan kewajiban puasa[11]

D. Zakat terbagi atas dua jenis yakni

Zakat Fitrah, zakat yang wajib dikeluarkan Muslim menjelang Idul Fitri pada bulan
Ramadhan. Besar Zakat ini setara dengan 2,5 kilogram/3,5 liter makanan pokok yang
ada di daerah bersangkutan. Zakat Maal (Zakat Harta), mencakup hasil perniagaan,
pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak.
Masing-masing tipe memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.

E. Zakat Fitrah

Makna zakat fitrah, yaitu zakat yang sebab diwajibkannya adalah futur (berbuka
puasa) pada bulan ramadhan disebut pula dengan sedekah. Lafadh sedekah menurut
syara' dipergunakan untuk zakat yang diwajibkan, sebagaimana terdapat pada
berbagai tempat dalam qur'an dan sunnah. Dipergunakan pula sedekah itu untuk zakat
fitrah, seolah-olah sedekah dari fitrah atau asal kejadian, sehingga wajibnya zakat
fitrah untuk mensucikan diri dan membersihkan perbuatannya.

Dipergunakan pula untuk yang dikeluarkan disini dengan fitrah, yaitu bayi yang di
lahirkan. Yang menurut bahasa-bukan bahasa arab dan bukan pula mu'arab (dari
bahasa lain yang dianggap bahas arab)-akan tetapi merupakan istilah para fuqoha'.
Zakat fitrah diwajibkan pada kedua tahun hijrah, yaitu tahun diwajibkannya puasa
bulan ramadhan untuk mensucikan orang yang berpuasa dari ucapan kotor dan
perbuatan yang tidak ada gunanya, untuk memberi makanan pada orang-orang miskin
dan mencukupkan mereka dari kebutuhan dan meminta-minta pada hari raya.

Zakat ini merupakan pajak yang berbeda dari zakat-zakat lain, seperti memiliki nisab,
dengan syarat-syaratnya yang jelas, pada tempatnya. Para fuqoha' menyebut zakat ini
dengan zakat kepala, atau zakat perbudakan atau zakat badan. Yang dimaksud dengan
badan disini adalah pribadi, bukan badn yang merupakan dari jiwa dan nyawa.
Adapun dalil atau dasar kewajibannya zakat fitrah adalah berdasarkan atas:

a. Al Qur’an : Surat Al A’la; 14

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman)"

Surat Al Baqarah; 43

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang
ruku'”[12]

b. As Sunnah

‫ زكاة الفطر من رمضان على الناس صا عا من تمر او صا عا من‬.‫م‬.‫عن ابن عمر قال فرض رسول هللا ص‬
‫شعير على كل حر او عبد ذكرا و انثى من المسلمين (رواه البخا رى ومسلم) وفى البخارى وكان يعطون قبل‬
‫الفطر بيوم او يومين‬

“Dari Ibn Umar ia berkata: Rasulullah saw mewajibkan zakat fitri(berbuka) bulan
ramadhan sebanyak satu sha’(3,1 liter) kurma atau gandum atas tiap-tiap orang
muslim merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan”(HR Bukhari Muslim), dalam
hadits Bukhari disebutkan “mereka membayar fitrah itu sehari atau dua hari sebelum
hari raya”[13]

Adapun hikmah dari kewajiban zakat fitrah adalah penyucian diri bagi orang yang
berpuasa dari kebatilan dan kekotoran, untuk memberi makan kepada orang-orang
miskin serta sebagai ras syukur kepada Allah atas selesainya menunaikan kewajiban
puasa. Rasulullah juga menerangkan tentang waktu mengeluarkannya yaitu sebelum
sholat id, yang dimulai sejak waktu utamanya yaitu setelah tenggelamnya matahari
pada malam id (menurut Tsauri, Ahmad, Ishak dan Syafii dalam Al Jadid serta
menurut satu berita juga dari Malik)[14].

Dibawah ini akan diterangkan beberapa waktu dan hukum membayar zakat fitrah
antara lain:

1. Waktu yang di bolehkan yaitu dari awal ramadhan sampai hari penghabisan
ramadhan
2. Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penghabisan ramadhan
3. Waktu yang lebih baik (sunnat), yaitu dibayar sesudah shalat subuh sebelum pergi
sholat hari raya

‫ زكاة الفطر طهرة للصا ئم و طعمة للمسا كين فمن اداها قبل الصالة‬.‫م‬.‫ فرض رسول هللا ص‬:‫عن ابن عباس قال‬
‫فهي زكاة مقبو لة ومن اداها بعد الصالة فهي صدفة من الصدفات‬

“Dari Ibn Abbas, ia berkata: telah diwajibkan oleh rasulullah saw zakat fitrah sebagai
pembersih bagi orang puasa dan memberi makan bagi orang miskin, barang siapa
yang menunaikannya sebelum sholat hari raya maka zakat itu diterima, dan barang
siapa membayarnya sesudah sholat hari raya maka zakat itu sebagai sedekah
biasa”(HR Abu Dawud dan Ibn Majah)

4. Waktu makruh, yaitu membayar fitrah sesudah hari raya tetapi sebelum terbenam
matahari pada hari raya
5. Waktu haram, yaitu dibayar sesudah terbenam matahari pada hari raya[15].

Rasulullah juga menganjurkan agar zakat dikeluarkan atas bayi yang masih dalam
kandungan sebagaiman dilakukan oleh Ustman bin Affan r. a.[16], menurut Tsauri,
Ahmad, Ishak dan Syafii tidak wajib dikelurkan zakat ats bayi yang dilahirkan setelah
waktu diwajibkannya mengeluarkan zakat dan menurut Abu Hanifah, Laits, Syafii
masih tetap wajib dikeluarkan zakat ats bayi tersebut karena lahirnya sebelum waktu
diwajibkan[17]. Dengan demikian anak yang telah lahir pada saat matahari terbenam
dan istri pada saat itu telah dinikahi dan menjadi tanggungannya maka wajib
dikeluarkan zakat fitrahnya begitu juga dengan sebaliknya[18].

Adapun tujuan dari zakat fitrah adalah memenuhi kebutuhan orang-orang miskin pada
hari raya idul fitri dan untuk menghibur mereka dengan sesuatu yang menjadi
makanan pokok penduduk negeri tersebut[19]. Adapun syarat-syarat wajib zakat fitrah
terdiri atas:

1. Islam
2. Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan ramadhan

3. Memiliki lebihan harta dan keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan untuk
yang wajib dinafkahinya baik manusia ataupun binatang pada malam hari raya dan
siang harinya, sabda rasulullah

)‫فاعلمهم ان هللا فترض عليهم صدقة تؤ خذ من اغنيا ئهم فترد على فقرا ئهم (رواه الجماعة‬

“Beritahukanlah kepada mereka (penduduk yaman), sesungguhnya Allah telah


mewajibkan kepada mereka sedekah(zakat) yang diambil dari orang-orang kaya
diberikan kepada orang-orang fakir dikalangan mereka” (HR Jamaah ahli hadits)[20]

F. Zakat Maal (harta)

Menurut terminologi (bahasa) harta adalah segala sesuatu yang di inginkan sekali oleh
manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya. sedangkan menurut
istilah syara' harta adalah segala sesuatu yang dapat di miliki dan dapat di manfaatkan.
sesuatu dapat disebut dengan maal(harta) apabila memenuhi dua syarat antara lain:

a. Dapat dimiliki, dikuasai, dihimpun dan disimpan


b. Dapat di ambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya seperti rumah, mobil ternak
dan lain sebagainya.
Harta (maal) yang Wajib di Zakati

1. Binatang Ternak seperti: unta, sapi, kerbau, kambing, domba dan unggas (ayam,
itik, burung).
2. Emas Dan Perak
3. Biji makanan yang mengenyangkan seperti beras, jagung, gandum, dan sebagainya
4. Buah-buahan seperti anggur dan kurma
5. Harta Perniagaan

Anda mungkin juga menyukai