Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

“UPAYA PENDEKATAN KEDOKTERAN


KELUARGA TERHADAP Tn.S DALAM
MENGHADAPI PERMASALAHAN
KATARAK”

Oleh :
EKA SAPTARIA NUSANTI, S.Ked
210.121.0005

Pembimbing
dr. Farida Rusnianah, M.Kes, (MARS), Dpl.DK
dr. H. Didik Sulistyanto

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS TUREN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2016
LAPORAN KASUS
 IDENTITAS

Nama : Tn.S
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Alamat : Sawahan-Turen.
Waktu Pemeriksaan : 20 Oktober 2016
LAPORAN KASUS
A N A M N E S A
 Keluhan utama : Penglihatan mata kanan kabur
 Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan penglihatan mata kanan kabur sejak ± 5


tahun yang lalu. Pasien mengaku penglihatannya menjadi sangat kabur
sejak ± 6 bulan terakhir, pandangan yang kabur tampak seperti kabut.
Kedua mata pasien penglihatannya kabur, tetapi mata kiri tidak sekabur
mata kanan. Pasien telah menggunakan kacamata untuk membaca, namun
sejak ± 3 bulan terakhir kacamata tersebut tidak memperjelas
penglihatannya. Pasien menyangkal keluhan mata merah ataupun nyeri
pada mata, benda-benda berterbangan yang mengikuti arah gerak mata,
menabrak barang saat berjalan, mual, dan muntah . Pasien merasa
penglihatannya menjadi lebih silau ketika melihat lampu sejak lama.
 Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat penyakit jantung (-), DM (-), riwayat operasi (-), asma (-),
bronkitis (-), stroke (-) dan trauma pada mata (-)
LAPORAN KASUS
A N A M N E S A

Riwayat Penyakit Keluarga :


Pasien mengaku tidak ada keluarganya yang memiliki
keluhan serupa. Riwayat penyakit jantung (-), DM (-),
asma (-), bronkitis (-), stroke (-) dan hipertensi (+)
Riwayat Pengobatan :
 Pasien mengaku belum memperoleh pengobatan
sebelumnya.
Riwayat Alergi :
 Pasien tidak mempunyai riwayat alergi.
LAPORAN KASUS
A N A M N E S A

 Riwayat Sosial Ekonomi :


Perekonomian keluarga ditanggung oleh pasien sebagai petani.
Pasien dan keluarga tergolong dalam ekonomi menengah ke bawah.
Pasien dan keluarga telah menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN). Pasien masih sering mengikuti dan memimpin kegiatan
pengajian warga di kampung. Pasien juga berperan sebagai ketua
RT.

 Riwayat Gizi:
Tn.S dan keluarga makan 3 kali sehari berupa nasi, lauk pauk
(seperti tahu, tempe dan ikan, ayam dan daging) dan sayuran.
P E M E R I K S A A N F I S I K

Keadaan umum : kesadaran compos mentis


Antropometri
 BB : 56 kg
 TB : 157 cm
 BMI : BB/TB2 = 56/(1,57)2 = 22,7
Tanda Vital
 Tensi : 110/80 mmHg
 Nadi : 76 x/menit, reguler, nadi kuat
 RR : 20 x/menit
 Suhu : 36,1 oC
P E M E R I K S A A N F I S I K

Status Oftalmologis
Keterangan OD OS
1. Visus
Tajam 1/300 2/60
Penglihatan
2. Kedudukan Bola mata
Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada
Endoftalmus Tidak ada Tidak ada
Gerakan mata Baik ke Baik ke
segala arah segala arah

3. Suprasilia
Warna hitam hitam
Letak simetris simetris
4. Palpebra Superior dan Inferior
Edema Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Ekstropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fisura palpebra 9 mm 9 mm
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
Ptosis Tidak ada Tidak ada
5. Konjungtiva Tarsal Superior dan Inferior
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Kemosis Tidak ada Tidak ada
6. Konjungtiva Bulbi
Injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada
Injeksi ciliar Tidak ada Tidak ada
Perdarahan subkonjungtiva Tidak ada Tidak ada

Pterigium Tidak ada Tidak ada


Pinguekula Tidak ada Tidak ada
Nervus pigmentosus Tidak ada Tidak ada
7. Sistem Lakrimalis
Punctum lakrimal terbuka terbuka
8. Sklera
Warna putih putih
Ikterik Tidak ada Tidak ada

9. kornea
Kejernihan Jernih Jernih
Permukaan Licin Licin
Infiltrat Tidak ada Tidak ada

Ulkus Tidak ada Tidak ada

Perforasi Tidak ada Tidak ada

Arkus senilis Tidak ada Tidak ada

Edema Tidak ada Tidak ada

10. Bilik Mata Depan


Kedalaman Dalam Dalam
Kejernihan Jernih Jernih
Hifema Tidak ada Tidak ada

Hipopion Tidak ada Tidak ada


11.Iris
Warna coklat coklat
Bentuk Bulat Bulat
Sinekia Tidak ada Tidak ada
12. Pupil
Letak Sentral Sentral
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran 4 mm 4 mm
Reflek cahaya + +
langsung
13. Lensa
Kejernihan Keruh Keruh
Tes shadow Negatif Positif
RESUME
Tn.S, 59 tahun datang dengan keluhan penglihatan mata kanan kabur sejak ±
5 tahun yang lalu. Pasien mengaku penglihatannya menjadi sangat kabur sejak
± 6 bulan terakhir, pandangan yang kabur tampak seperti kabut. Kedua mata
pasien penglihatannya kabur, tetapi mata kiri tidak sekabur mata kanan.
Pasien telah menggunakan kacamata untuk membaca, namun sejak ± 3 bulan
terakhir kacamata tersebut tidak memperjelas penglihatannya. Pasien
menyangkal keluhan mata merah ataupun nyeri pada mata, benda-benda
berterbangan yang mengikuti arah gerak mata, menabrak barang saat
berjalan, mual, dan muntah . Pasien merasa penglihatannya menjadi lebih silau
ketika melihat lampu sejak lama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
umum, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 76x/ menit, kuat angkat, RR
20x/menit, suhu 36,10C per axiller. Pada pemeriksaan oftalmologis pada OD,
visus 1/300 dan kekeruhan lensa menyeluruh dengan shadow test negatif.
Pada OS, visus 2/60, dan kekeruhan lensa yang menyeluruh dengan shadow
test positif.
DIAGNOSA HOLISTIK
Diagnosis dari segi biologis :
 OD: Katarak Senilis Matur
 OS: Katarak senilis Imatur
Diagnosis dari segi psikologis :
 Hubungan dengan anggota keluarga yang lain cukup dalam memberikan
mendukungan.
Diagnosis dari segi sosial dan ekonomi :
 Aspek sosial dan ekonomi keluarga Perekonomian keluarga ditanggung oleh
pasien sebagai petani. Pasien dan keluarga tergolong dalam ekonomi
menengah ke bawah. Pasien dan keluarga telah menggunakan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). Pasien masih sering mengikuti dan memimpin
kegiatan pengajian warga di kampung. Pasien juga berperan sebagai ketua RT.
PENATALAKSANAAN
HOLISTIK
Non Farmakoterapi
KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)
 Memberikan pemahaman kepada keluarga dan pasien tentang penyakit
yang di derita dan upaya penatalaksanaan yang akan dilakukan.
 Memberikan pemahaman kepada keluarga dan pasien tentang rencana
tindakan rujuk ke RS agar dapat memperoleh terapi yang sesuai.

PROGNOSIS
 Ad vitam : Dubia ad bonam
 Ad functionam : Dubia ad bonam
 Ad sanationam : Dubia ad bonam
ASPEK KEDOKTERAN
KELUARGA
Karakteristik Demografi Keluarga
 Tanggal kunjungan pertama : 20 Oktober 2016
 Nama kepala keluarga : Tn.S
 Alamat : Desa Sawahan RT 10 RW 33 -Turen
 Bentuk Keluarga : Nuclear Family
 Struktur Komposisi Keluarga :

Pasien
Keduduka Pendidika Pekerjaa
No Nama L/P Umur Puskesma Ket.
n n n
s
OD Katarak
Kepala Senilis Matur +
1 Tn.S L 59 th SD Petani ya
keluarga OS Katarak
senilis Imatur
2 Ny.S istri P 56 th SD IRT tidak -

3 Sdr. A Anak L 27 th SMP Petani tidak -

4. Nn.B Anak P 25 th SMP - - -


Identifikasi Lingkungan Rumah
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran
11 x 10 m2 yang menghadap ke barat, tidak
memiliki pekarangan rumah. Terdiri dari ruang
tamu, satu kamar tidur, satu dapur, satu kamar
mandi dan memiliki satu fasilitas jamban
keluarga. Pintu masuk dan keluar ada dua, di
bagian depan rumah dan di bagian samping
rumah. Jendela terdapat dibagian depan rumah
dan ditiap kamar. Lantai rumah keramik dan
sebagian dari semen. Ventilasi baik. Atap rumah
tersusun dari genteng dan ditutup langit- langit
gips. Kamar memiliki satu kasur untuk tidur.
Dinding rumah berupa tembok batu bata. Sumber
air untuk kebutuhan sehari-harinya keluarga ini
menggunakan air PDAM. Secara keseluruhan
kebersihan rumah baik.
Perilaku Kesehatan Keluarga
Jenis tempat berobat : Puskesmas Turen
Asuransi / jaminan kesehatan : BPJS
Jarak layanan kesehatan tempat berobat : Jarak Puskesmas Turen dengan
rumah dekat dan mudah jangkau.
Faktor Keterang Kesimpulan
an
Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan Jalan kaki Tn.S ke Puskesmas diantar oleh anaknya
Angkot menggunakan sepeda motor dengan jarak yang
Kendaraan cukup dekat.
pribadi

Tarif pelayanan kesehatan Sangat Tarif pelayanan kesehatan murah, hal ini cukup
mahal terjangkau bagi pasien
Mahal
Terjangkau
Murah
Gratis

Kualitas pelayanan kesehatan Sangat Memuaskan


Memuaskan
Cukup Memuaskan
Tidak memuaskan
Fungsi Fisiologis
APGAR Score
APGAR score Tn.S (59 tahun)
  APGAR Tn.S terhadap keluarga 2 1 0
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga bila √  
menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan √    
membagi masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan √  
mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan √
kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti
kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi √  
waktu bersama-sama

Total APGAR score Tn.S = 9


APGAR score Ny.S (56 tahun)
  APGAR Ny.Ry terhadap keluarga 2 1 0
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga bila √  
menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi √  
masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan √  


mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih √  


sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi √  


waktu bersama-sama

Total APGAR score Ny.S = 10


APGAR score Sdr.A (27 tahun)
  APGAR Tn.S terhadap keluarga 2 1 0
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga bila √    
menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan √  
membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan   √


mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan √  


kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti
kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi √    


waktu bersama-sama

Total APGAR score Sdr.A = 9


APGAR score Nn.B (22 tahun)
  APGAR Tn.S terhadap keluarga 2 1 0
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga bila √  
menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan √  
membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan √  


mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih √  


sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi √  


waktu bersama-sama

APGAR score Nn.B = 10


Fungsi Patologis
SCREEM Score
  Sumber Patologi
s
Social Dalam kegiatan sosial, Tn.S dan keluarga sering mengikuti
dan memimpin kegiatan warga di kampung. Pasien juga -
berperan sebagai ketua RT.
Culture Menggunakan bahasa Indonesia secara sopan dengan
anggota keluarga dan orang lain dalam kehidupan sehari- -
hari.
Religious Dalam kegiatan keagamaan Tn.S dan keluarga mengkuti
-
kegiatan keagamaan di kampungnya.
Economic Tingkat ekonomi keluarga Tn.S termasuk menengah
+
kebawah.
Education Tingkat pendidikan keluarga Tn.S tergolong rendah, hal ini
al berpengaruh terhadap pemahamannya tentang penyakit
yang dialami pasien dan keluarga serta berbagai informasi +
mengenai kesehatan. Keluarga Tn.S telah menggunakan
Kesimpulan : Terdapat beberapa fungsi patologis keluarga Tn.S
JKN
yakni
Medical
segi Ekonomi dan tingkat pendidikan.
Jarak Puskesmas Turen dengan rumah Tn.S cukup dekat. -
Genogram dalam Keluarga
Pola Interaksi Keluarga
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga
PEMBAHASAN
DASAR DIAGNOSIS

Pada kasus ini, pasien datang dengan keluhan penglihatan


mata kanan kabur sejak ± 5 tahun yang lalu, penglihatannya
menjadi sangat kabur sejak ± 6 bulan terakhir, pandangan
yang kabur tampak seperti kabut. Kedua mata pasien
penglihatannya kabur, tetapi mata kiri tidak sekabur mata
kanan. Pasien merasa penglihatannya menjadi lebih silau
ketika melihat lampu sejak lama. Pada pemeriksaan
oftalmologis pada OD, visus 1/300 dan kekeruhan lensa
menyeluruh dengan shadow test negatif. Pada OS, visus
2/60, dan kekeruhan lensa yang menyeluruh dengan
shadow test positif. Hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
pada kasus sesuai dengan gajela yang tampak pada katarak.
PEMBAHASAN
DASAR PENATALAKSANAAN
Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur
operasi. Penatalaksanaan definitif untuk
katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Oleh
karena itu, memberikan pemahaman kepada
keluarga dan pasien tentang rencana tindakan
rujuk ke RS agar dapat memperoleh terapi
selanjutnya.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai