Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

ATHEROSCLEROTIC HEART DISEASE

Disusun oleh :

Fatimah Azzahra Alhabsyi 2016730037

Pembimbing :

dr. H. Rachmat Mulyana Memet, Sp.Rad

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU RADIOLOGI

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

PROGRAM STUDI PROFESI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr wb,
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan
penulisan laporan kasus mengenai “Atherosclerotic Heart Disease”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan arahan demi
terselesaikannya laporan kasus ini khususnya kepada dr. H. Rachmat Mulyana Memet,
Sp.Rad, selaku dokter pembimbing atas ilmu dan pengalamanya yang telah diberikan di stase
ilmu radiologi ini.
Kami sangat menyadari dalam proses penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun metode penulisan. Namun demikian, kami telah
mengupayakan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Kami dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima segala bentuk masukan, saran dan usulan guna
menyempurnakan laporan kasus ini.

Saya berharap semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.

Wassalammu’alaikum wr wb.

Jakarta, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
BAB II KASUS PASIEN.............................................................................................................................2
A. Identitas Pasien..........................................................................................................................2
B. Anamnesis.................................................................................................................................2
C. Expertise....................................................................................................................................3
BAB III TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................................5
A. Radioanatomi............................................................................................................................5
B. Pengukuran Aorta......................................................................................................................5
C. Definisi.......................................................................................................................................6
E. Patogenesis................................................................................................................................7
F. Radiology Sign............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

Banyak bukti yang mengatakan bahwa aterosklerosis merupakan suatu proses


inflamasi kronis dan senyawa inflamasi seperti CRP dapat digunakan sebagai pengukur
resiko kardiovaskular secara global. Aterosklerosis merupakan sebuah proses inflamasi aktif
dan diperantarai oleh sistem imun yang dimana proses inflamasi sistemik dan mekanisme
sistem imun (antibodi yang beredar, kompleks imun, dan produk yang dihasilkan oleh aktifasi
sistem imun) memainkan peran dalam mempercepat proses patologi. Lesi aterosklerotik
adalah bentukan asimetris penebalan lapisan paling dalam dari pembuluh darah arteri. Yang
terdiri dari sel-sel, elemen jaringan ikat dan debris. Faktor inflamasi yang berasal dari darah
dan sel- sel imun merupakan bagian penting dari pembentukan atheroma, sisanya merupakan
kerja dari sel endothelial vaskuler dan sel otot polos.
Ateroma dimulai dengan pembentukan fatty streak, yaitu akumulasi sel-sel lemak
yang berada dibawah endotelium. Sebagian besar dari sel-sel yang membentuk fatty streak
sebagian besar adalah makrofag dan sel T. Fatty streaks ada pada orang dengan usia muda,
tidak mempunyai gejala dan mungkin akan berubah menjadi ateroma atau akhirnya
menghilang dengan sendirinya. Di tengah dari ateroma, sel busa dan lemak esktraseluler
membentuk wilayah ini yang dikelilingi oleh lapisan yang terbuat dari sel-sel otot polos dan
matriks kaya kolagen. Sel T, makrofag dan sel mast menginfiltrasi lesi dan terutama banyak
terdapat di percabangan arteri dimana ateroma tumbuh. Banyak tanda-tanda aktivasi sel-sel
imun dan produksi dari sitokin inflamasi.
BAB II
KASUS PASIEN

A. Identitas Pasien
● Nama : Ny. S
● Usia : 61 tahun
● Jenis Kelamin : Perempuan
● Marker :R
● Jenis foto : Foto polos toraks
● Posisi : Posteroanterior

B. Anamnesis
Keluhan Utama
Kelemahan pada tangan dan kaki kiri sejak 1 bulan SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli syaraf RSIJ-CP dengan keluhan lemah pada tangan dan kaki kiri
sejak 1 bulan SMRS. Bicara pelo, linglung, pingsan, jatuh, mual, muntah, nyeri
kepala disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Stroke ringan sejak 1 bulan lalu.
• Riwayat Hipertensi sejak 5 tahun lalu, namun jarang berobat ke dokter
• Riwayat DM tipe 2 sejak 12 tahun lalu, minum obat rutin

Riwayat Penyakit Keluarga

• Ayah memiliki riwayat hipertensi

• Riwayat DM dan penyakit jantung disangkal

Riwayat Pengobatan

• Metformin 2 x 500 mg

• Amlodipin 1 x 5 mg

• Clopidogrel 1 x 75 mg

Riwayat Psikososial
Pasien sering mengemil, minum-minuman manis, kurang suka sayuran. Riwayat
merokok sejak masih aktif bekerja, namun sudah berhenti sejak 10 tahun lalu. Minum
alkohol disangkal. Pasien jarang berolahraga.

C. Expertise

1) Syarat Baca Foto


● Terdapat identitas dan marker
● Densitas tulang terlihat jelas
● Tidak ada bagian foto yang terpotong
● Foto terlihat simetris
● Tidak goyang
● Seluruh bagian thoraks masuk ke dalam foto
FOTO LAYAK BACA
2) Expertise

Jantung

● CTR 57%

● Melebar ke kiri

● Apeks jantung tertanam pada diafragma

● Arteri dan vena pulmonalis tidak melebar


Aorta

● Tampak kalsifikasi

● Tidak Tampak dilatasi

● Tidak Tampak elongasi

Mediastinum superior tak melebar

Sinus dan diafragma

● Sinus costophrenicus kanan dan kiri lancip

● Kedua hemidiafragma licin

Pulmo kanan

● Hili kanan normal

● Corakan vaskuler kanan normal, tidak ada kranialisasi

● Infiltrat (-), kavitas (-), fibrosis (-), kalsifikasi (-)

● Batwings appearance (-), kerley line (-)

Pulmo kiri

● Hili kiri normal

● Corakan vaskuler kiri normal, tidak ada kranialisasi

● Infiltrat (-), kavitas (-), fibrosis (-), kalsifikasi (-)

 Batwings appearance (-), kerley line (-)

Trakea di tengah

Tulang costae, clavicula, vertebra dan soft tissue dapat terlihat.

Kesan :

● Kardiomegali (LVH)

● Atherosklerosis aorta (ASHD)

● Tidak tampak udema paru

● Tidak tampak Pneumonia


Saran :

● Foto polos Lateral Left Decubitus

● Doppler ultrasonografi

● Angiogram CT Scan Jantung


BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

A. Radioanatomi

Proyeksi PA

Proyeksi Lateral

B. Pengukuran Aorta
 Normal aorta :

(A1+A2) <4 cm atau jarak A2 antara 3,5 – 4 cm

Jika (A1+A2) >4 cm atau jarak A2 >4 cm → Dilatasi Aorta

Batas atas aorta terhadap pertengahan ujung clavicula (jarak Y) normalnya >2 cm,
jika <2 cm → Elongasi Aorta

 Normal CTR < atau = 50%


Kardiomegali jika CTR >50%

CTR = [(T1+T2)/X] 100%

C. Definisi

Atherosklerosis merupakan karakteristik dari plak ateroma pada dinding


tunika intima pembuluh darah arteri besar. Kelainan ini dapat mengganggu aliran
pembuluh darah. Beberapa penyakit yang dihubungkan dengan atherosklerosis yaitu
penyakit jantung, penyakit serebrovaskuler, penyakit arteri perifer, demensia vaskuler,
penyakit ginjal kronis, dan disfungsi erektil.

D. Faktor risiko :

• Usia tua

• Jenis kelamin (laki-laki dan wanita pasca menopause)

• Hiperlipidemia

• Hipertensi

• Merokok

• Diabetes mellitus

• Riwayat keluarga

• homosisteinuria

Berdasarkan teori endotel, hal tersebut dapat menyebabkan perlukaan pada dinding
endotel → inflamasi kronis → disfungsi endotel
E. Patogenesis

F. Radiology Sign
1) Foto Polos

Terjadinya aterosklerosis pada aorta memberikan gambaran berupa :

Proyeksi PA

Dilatasi aorta, yaitu aorta asendens dan desendens melebar melebihi batas
aorta pada jantung normal.

Elongasi aorta, yaitu aorta knob meninggi terkadang mencapai batas clavicula.

Lengkung dinding aorta lebih prominen (jelas).

2) CT Scan

Proyeksi Lateral
Aorta asendens dan aorta desendens seperti condong ke depan dan belakang.

3) Ultrasonografi

Proses degenerasi pada aorta dalam gambaran ultrasonografi dapat terlihat :

 Aorta yang berkelok-kelok


 Bercak hiperekoik dengan atau tanpa bayangan akustik akibat adanya
plak ateroma
4) Angiogram CT scan jantung
Adalah prosedur untuk mengetahui penyumbatan/hambatan pada arteri jantung,
biasanya untuk mendiagnosa penyakit arteri koroner.
Khasnya adalah untuk menilai bagaimana profil dari pembuluh darah arteri.

Diffuse aortic atherosclerosis pada aorta abdominalis sampai arteri iliaka


5) CT calcium score exam

Also known as a coronary calcium scan, is a quick, convenient and


noninvasive way of evaluating the amount of calcified (hard) plaque in your
heart vessels. Uses special x-ray equipment to produce pictures of the
coronary arteries to determine if they are blocked or narrowed by the buildup
of plaque – an indicator for atherosclerosis or coronary artery disease (CAD).
The tomographic slices of the heart are 3 millimeters thick and average about
50–60 slices from the coronary artery ostia to the inferior wall of the heart.
DAFTAR PUSTAKA

Herring, W. Learning Radiology: Recognizing the Basics. Elsevier. 2016.

Sjahriar, R. Radiologi Diagnostik. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 2013.

Fatmawati, Heni. MD. Sp.Rad dkk. Perangkat Pembelajaran Audiovisual Pembacaan

Malueka, R. G. Radiologi Diagnostik. Pustaka Cendekia Press, 2007.

Sandstrom, S. WHO Manual Pembuatan Foto Diagnostik: Teknik dan Proyeksi


Radiografi. EGC. 2010.

Anda mungkin juga menyukai