Anda di halaman 1dari 3

A.

Hakekat Manajemen Pendidikan


1. Pengertian menejemen pendidikan

Kata menejemen berasal dari bahasa inggris dengan istilah atau kata dasar manage
yang berarti kelola managemen berarti pengelolaan yang berarti penggunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai sasaran.dalam konteks pendidikan , memang masih
ditemukan kotrovesri dan inkonsistensi penggunaan istilah manajemen. Beberapa pihak
cenderung menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal dengan istilah manajemen
pendidikan, manajemen sekolah, manajemen kelas, dan sebagainya
Manajemen berasal dari kata managio yaitu pengutusan atau managiare atau
melatih dalam mengatur langka-langkah. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat.
Dan profesi. Karena itu manajemen merupakan sistem tingkat laku manusia yang
koveratif dalam melaksanakan tugas dan tenggung jawabnya dengan kepemimpinan
yang teratur melalui usaha yang terus menerus dilandasi tindakan yang rasional. Parker (
Stoner & Freeman, 2000 ) mendefinasikan manajemen sebagai “ the art of getting things
done through people “ atau diartikan lebih luas sebagai proses pencapaian tujuan
melalui pendayagunaan sumber daya manusia dan material secara efisien.
Sementara itu Nawawi ( 1992 ) mengemukakan bahwa administrasi pendidikan
sebagai rangkaian kegiatan atau keselurahan proses pengendalian usaha kerja sama
sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistemamtis yang
diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal.
Meski ditemukan pengertian manajemen atau administrasi yang beragam, baik yang
bersifat umum maupun khusus tentang kependidikan, namun secara esensial dapat
ditarik benang merah tentang pengertian manajemen pendidikan, bahwa : ( 1 )
manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan; ( 2 ) manajemen pendidikan
memanfatkan berbagai sumber daya; dan ( 3 ) manajemen pendidikan berupaya untuk
mencapai tujuan tertentu.
Sifat khusus yang utama manejemen adlah integrasi dan penerapan ilmu
serta pendekatan analisis yang dikembangkan oleh banyak disiplin ilmu tiap organisasi
memerlukan pengambilan keputusan , pengordinasiaan aktivitas manajemen dikatakan
Sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang
pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang
bekerja sama. Dikatakan sebagai atau kiat atau seni oleh Follet, karena manejemn
mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan tugas.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
manajemen adalah suatu proses pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan suatu organisasi/ lembaga. Konsep
manajemen adalah menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasiaan penggerakan
dan pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh dalam proses pendayagunaan segala sumber daya
secara efisien disertai penetapan cara pelaksanaan oleh seluruh jajaran dalam suatu
organisasi untuk mncapai tujuan organisasi
Konsep lain yang tidak dapat dipisahkan istilah manajemen adalah
administrasi dan kepemimpinan. Kedua istilah tersebut dalam prakteknya sering
simpang siur kegunaan. Manajemen dianggap sebagai penentu pelaksanaan proses
dan pencapaian tujuan organisasi. Istilah administasi juga berasal bahasa belanda,
yakni “ administratie” yang berarti “ clerical work” yang meliputi kegiatan cata-
mencatat, surat-menyura, pembuktian ringan, ketik-mengetik, agenda dan sebagainya
yang bersifat teknis ke tata usahaan. Pengertian administrasi secara luas dapat
didalamin melalui ilustrasi tentang bagaimana sekelompok orang memikirkan,
mehujudkan apa yang dipikirkan, memperbaiki yang telah dihujudkan hinggap
akhirnya tercapai tujuan yang telah dipikirkan dan diputuskan bersama.
Berdasarkan pemikiran diatas the liang gie ( 1980 ) mengertikan administrasi
secara luas sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekolopok orang dalam
suatu kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu “ . pengertian adminstrasi secara
luas ini menegaskan bahwa administrasi bukan semata-mata sebagai kegiatan teknis
belaka. Dalam kata adminstrasi terdapat unsur pokok yang sama yaitu adanya
kegiatan kerja sama, adanya sekolompok manusia yang melakukan kerja sama, dalam
kerja sama ada sumber daya yang harus diberdayakan, serta ada tujuan yang harus
dicapai secara efektif dan efisien. Berdasarkan uraian diatas dapat ditegaskan
kembali bahwa manajemen dengan administrasi pada hakikatnya sama. Jika
pelakasaana manajemen sebagai “ manajemen “ dan adminstrasi disebut sebagai “
administrator “, maka jika pelaksana manajemen yang dimaksud adalah kepala
sekolah, maka kepala sekolah disebut sebagai manajer dann juga administrator.
Keberhasilan seorang sebagai adminstrator yang sekaligus sebagai manajer
ditentukan oleh kemampuan lain, yakni kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan
kemampuan memengaruhi orang lain agar mau bekerja secara sungguh-sungguh
dalam upaya mencapai tujuan tertentu. Konsep kepemimpinan dapat diuraikan
berikut . Kepemimpinan adalah kata dengan kata dasar pimpin . pimpin berarti
bimbing, tuntun, arahkan. Dengan kata pimpin dapat diketahui orang yang
memimpin berusaha membibing, menuntun atau mengarahkan orang lain untuk
berbuat sesuatu.
Pada definisi adminstrasi, manajemen, dan kepemimpinan yang dikumukakan
diatas, terdapat istilah efektif dan efisein. Apakah terdapat pebedaan yang jelas antara
efektif dan efiseien?. Konsep “ efektif “ menyangkut kesesuaian antara sasaran /
tujuan yang diharapkan dengan kenyataan yang dicapai. Secara sederhana kata
efektif digambarkan sebagai “ melakukan segala sesuatu yang benar” ( Robbins dan
Coulter, 2007 ). Artinya menyesuaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran dapat
tercapai. Sementara istilah efisiensi diukur dalam kaitanya dengan sumber daya,
energi, kegiatan, dan pitalitas di dalam organisasi. Ahli ini menggambarkan efisiensi
sebagai “ melakukan segala sesuatu secara benar “. Artinya dapat diperoleh hasil
terbesar dengan sumber daya yang benar ( terkecil )
Konsep manajemen berbasis sekolah ini reaksi terhadap kurangnya kinerja
pendidikan dibeberapa negara. Tahun 1960-an hingga 1970-an, misalnya di
Hongkong, muncul konsep manajemen berbasis sekolah di latar belakangai oleh
kurang baiknya sistem pendidikan saat itu. Demikian juga halnya di negara lain
seperti Kanada, Amaerika Serikat, dan lainya . untuk mengatasi krisis tersebut
dilakukan berbagai upaya dengan melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan
kualitas pendidikan yang difokuskan pada lingkup kelas, seperti perbaikan
kurikulum. Konsep manajemen berbasis sekolah merupakan konsep manajemen yang
baru diterapkan di Indonesia tahun 2000. Konsep MBS atau School Based
Management ( SBM ) pertama muncul di AS tahun 1970-an sebagai anternatif untuk
mereformasi pengelolaan pendidikan atau sekolah, karena tahun-tahun sebelumnya
kinerja sekolah tidak menunjukan peningkatan dalam memenuhi tuntutan perubahan
lingkungan sekolah, terutama tuntutan dunia kerja, IPTEK

Anda mungkin juga menyukai