Anda di halaman 1dari 1

MANAJEMEN TERAPI SEPSIS

Dian C. Sodik*, Ivan S. Pradipta, Keri Lestari


Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor Sumedang 45363
*Email: diansdq@yahoo.co.id

ABSTRAK

Sepsis merupakan interaksi kompleks antara infeksi mikroorganisme dan imun tubuh,
inflamasi, dan respon koagulan. Terdapat banyak komponen respon sistem imun yang
melawan infeksi, dimana respon tersebut dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan dan
meluas hingga kegagalan multi-organ yang merupakan tanda klinis dari sepsis. Peningkatan
kejadian sepsis dan tingkat kematian yang tinggi menyebabkan usaha global untuk
mempertajam manajemen terapi sepsis. Oleh karena itu, perlu memahami patofisiologi sepsis,
interaksi sistem imun terhadap bakteri untuk memperoleh penanganan sepsis yang adekuat,
dan pilihan obat untuk manajemen terapi.

Kata kunci: sepsis, patofisiologi, infeksi sistemik, manajemen terapi

Therapeutic Management of Sepsis

ABSTRACT

Sepsis is the culmination of complex interactions between the infecting microorganism


and the host immune, inflammatory, and coagulation responses. Many of components of the
innate immune responses to infection, wherease the responses can cause cell and tissue
damage and hence multiple organ failure, that was the clinical hallmark of sepsis. Increased
incidence of sepsis and the high mortality rate led to a global effort to understand the
patophysiology of sepsis. Therefore, it is necessary to understand what the components of
bacteria that cause infections and the interaction of immune system and pathogen to obtain
adequate treatment.

Keyword: sepsis, pathophysiology, systemic infections, management therapy

I. PADAHULUAN penelitian yang dilakukan oleh Sudjito


Sepsis merupakan salah satu masalah (1998) menunjukkan pada tahun 1996
penting dalam kesehatan dunia. terdapat 4774 pasien yang dirawat di
Terdapatseluruh dunia, sebanyak 13 juta bangsal penyakit dalam di rumah sakit
orang mengalami sepsis tiap tahunnya dan pendidikan dr. Soetomo Surabaya, dimana
sebanyak 4 juta orang meninggal karenanya terdapat 504 pasien terdiagnosis sepsis
(Levy, 2010). Berdasarkan enelitian yang dengan mortalitas sebesar 70,2%.
dilakukan oleh Martin et al. (2003) Peningkatan kejadian sepsis dan tingkat
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kematian yang tinggi menyebabkan usaha
insidensi sepsis di Amerika Serikat sejak global untuk memahami patofisiologi,
tahun 1979 hingga 2000 sebesar 8,7%. meningkatkan diagnosa dini dan
Selain itu, untuk di Indonesia, berdasarkan menstandarisasi managemen (Levy, 2010).

Anda mungkin juga menyukai