0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
96 tayangan11 halaman
Penelitian ini membuat salep dari ekstrak etanol daun ketepeng cina dengan kombinasi basis PEG 400 dan PEG 4000. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan etanol 70%. Tiga formulasi salep dibuat dengan variasi konsentrasi basis. Hasil evaluasi menunjukkan formulasi 1 dan 2 memenuhi syarat uji, sedangkan formulasi 3 tidak memenuhi uji daya lekat.
Penelitian ini membuat salep dari ekstrak etanol daun ketepeng cina dengan kombinasi basis PEG 400 dan PEG 4000. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan etanol 70%. Tiga formulasi salep dibuat dengan variasi konsentrasi basis. Hasil evaluasi menunjukkan formulasi 1 dan 2 memenuhi syarat uji, sedangkan formulasi 3 tidak memenuhi uji daya lekat.
Penelitian ini membuat salep dari ekstrak etanol daun ketepeng cina dengan kombinasi basis PEG 400 dan PEG 4000. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan etanol 70%. Tiga formulasi salep dibuat dengan variasi konsentrasi basis. Hasil evaluasi menunjukkan formulasi 1 dan 2 memenuhi syarat uji, sedangkan formulasi 3 tidak memenuhi uji daya lekat.
Nia Kurniasih: Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Ketepemg Cina ( Casia
alata) Dengan Kombinasi Basis PEG
FORMULASI SALEP EKSTRAK DAUN KETEPENG CINA (Casia alata L)
DENGAN KOMBINASI BASIS PEG
Nia Kurniasih, Fitri Fauziah, Dewi Ismayawati
Prodi DIII Farmasi STIKes Muhammadiyah Ciamis
nia.umifaiz@gmail.com
ABSTRAK
Tanaman Ketepeng cina (Cassia alata L) dapat digunakan sebagai antijamur
karena kandungan antrakuinon yang terkandung didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat salep dari ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L) dengan menggunakan kombinasi basis PEG 400 dan PEG 4000 yang memenuhi syarat pengujian salep dengan tiga formulasi dan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini bersifat eksperimental. Ekstraksi menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pengujian salep yang dilakukan adalah uji organoleptik, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji pH. Hasil evaluasi salep daun ketepeng cina (Cassia alata L) memenuhi parameter uji organoleptik, uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar, uji pH. Salep ekstrak daun ketepeng cina pada formulasi 3 dengan konsentrasi basis PEG 400 48% dan PEG 4000 26% tidak memenuhi uji daya lekat karena konsentrasi PEG 400 lebih besar.
Kata kunci : Salep, ketepeng cina (Cassia alata L), PEG.
Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 29
Nia Kurniasih: Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Ketepemg Cina ( Casia alata) Dengan Kombinasi Basis PEG
OINMENT FORMULATION OF CHINESE LEAF EXTRACT (Casia alata
L) WITH PEG COMBINATION AS BASIC
Nia Kurniasih, Fitri Fauziah, Dewi Ismayawati
Prodi DIII Farmasi STIKes Muhammadiyah Ciamis
nia.umifaiz@gmail.com
ABSTRACT
The Chinese ketepeng plant (Cassia alata L) can be used as an antifungal
because of the anthraquinone content contained therein. The objective of this research is to make ointment from chinese leaf extract (Cassia alata L) using combination of base of PEG 400 and PEG 4000 which qualifies ointment test with three different formulation and concentration. This research is experimental. Extraction using the maceration method using 70% ethanol solvent. The test of ointment is organoleptic test, homogeneity test, spreading test, adherence test, pH test. The result of evaluation of leaf of ketepeng china (Cassia alata L) fulfill the parameter of organoleptic test, homogeneity test, adhesive test, spreading test, pH test. The salve of chinese leaf extract in formulation 3 with concentration of base of PEG 400 48% and PEG 4000 26% did not fulfill the adhesion test because PEG 400 concentration was greater.
Keywords: Ointment, Chinese ketepeng (Cassia alata L), PEG.
Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 30
Nia Kurniasih: Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Ketepemg Cina ( Casia alata) Dengan Kombinasi Basis PEG
PENDAHULUAN yang menjulai, dan kebun-kebun
anggur, dan (Kami keluarkan pula) Indonesia terkenal merupakan zaitun dan delima yang serupa dan negara yang kaya bahan alam. Salah yang tidak serupa. Perhatikanlah satu bahan alam yang buahnya pada waktu berbuah, dan memilikipotensi untuk diteliti adalah menjadi masak. Sungguh, pada Ketepeng Cina (Cassia alataL). yangdemikian itu ada tanda-tanda Salah satu tanaman yang banyak (Kekuasaan Allah) bagi orang- ditanam di pekarangan dan orang yang beriman (Q.S. Al-An’am dimanfaatkan oleh manusia dalam : 99). kehidupan sehari-hari sebagai obat Ayat diatas menjelaskan adalah ketepeng cina (Cassia alata bahwa terdapat tanda-tanda L). Ketepeng cina biasanya kekuasaan Allah bagi orang-orang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk yang beriman dalam tumbuh- obat panu, kudis, dan kurap. tumbuhan dengan aneka ragam Menurut Sule et al 2010, daun bentuk, warna, bau, rasa serta ketepeng cina terdapat antraquinon manfaat. Salah satunya yaitu daun yang berpotensi sebagai antibakteri ketepeng cina yang memiliki dan antijamur, dilakukan Uji beberapa manfaat. terhadap jamur penyebab Fenomena penggunaan daun dermatofitosis diantaranya ketepeng cina (cassia alata L) Epidermophyton, Microsporum, dan dimasyarakat masih menggunakan Trichophyton, menunjukan hasil cara tradisional yaitu dengan cara menghambat pertumbuhan jamur mengambil beberapa helai dan cukup tersebut. Sediaan yang sudah dibuat diremas-remas atau ditumbuk untuk dari daun ketepeng cina adalah mendapatkan sarinya sebagai sediaan salep yang dibuat dari antijamur. Agar lebih efisien dan perasan daun ketepeng cina (Cassia maksimal dalam efek terapinya maka alata L) dan sediaan krim dari peneliti tertarik untuk membuat ekstrak etanol daun ketepeng cina sediaan salep yang lebih stabil, (Cassia alata L). karena dalam penelitian sebelumnya Manusia diberikan yang menggunakan salep perasan kesempatan oleh Allah SWT untuk daun ketepeng cina sediaan kurang mengambil manfaat dari alam stabil karena terjadi pemisahan semesta, salah satunya dengan antara fase minyak dan fase air dari memanfaatkan tumbuhan sebagai salep perasan daun ketepeng obat. Allah berfirman dalam Surat cina.Basis yang digunakan dalam Al – An’am (99): penelitian ini adalah basis hidrofilik Artinya : Dan Dialah yang yaitu kombinasi antara PEG-400 dan menurunkan air dari langit, lalu PEG-4000. Kami tumbuhkan dengan air itu Basis yang digunakan bersifat segala macam tumbuh-tumbuhan, hidrofilik yang mempunyai maka Kami keluarkan dari tumbuh- keuntungan memiliki daya lekat yang tumbuhan itu tanaman yang baik pada kulit, PEG bersifat menghijau, Kami keluarkan dari bakterisid sehingga penyimpanan tanaman yang menghijau itu butir pada beberapa bulan tidak perlu yang banyak; dan dari mayang khawatir serangan bakteri. Sediaan kurma, mengurai tangkai-tangkai salep dengan basis PEG dapat
Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 31
Nia Kurniasih: Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Ketepemg Cina ( Casia alata) Dengan Kombinasi Basis PEG
melepaskan zat aPenelitianf daerah kebun tanaman percobaan
dengan baik dibandingkan dengan tanaman obat Yogyakarta. basis yang larut minyak (Voight, 3. Proses Perajangan Simplisia 1994). Kombinasi basis PEG 400 Simplisia daun ketepeng cina dan PEG 4000 menghasilkan sediaan dirajang kecil-kecil terlebih dahulu yang konsistensinya baik. sebalum melakukan proses Bentuk sedian salep lebih ekstraksi dengan metode maserasi. dikenal masyarakat dan lebih efisien a. Sortasi Basah digunakan dan harganya yang relatif Sortasi basah dilakukan murah. Sering terjadi kerusakan pada untuk memisahkan debu atau sediaan salep. Terjadi ketengikan kotoran pada daun ketepeng terutama untuk sediaan-sediaan cina untuk melakukan dengan basis lemak tak jenuh, penyortiran dengan tujuan terbentuk kristal atau keluarnya fase untuk memisahkan bagian padat dari basisnya dan perubahan daun yang rusak dan daun yang warna pada salep. Hal ini tentu sangat baik. merugikan jadi perlu dilakukannya b. Pencucian evaluasi salep agar tidak terjadi Pencucian dilakukan pemasalahan seperti diatas. untuk menghilangkan Berdasarkan uraian diatas kotoran yang menempel pada peneliti tertarik untuk membuat daun ketepeng cina. Masing- formulasi dan evaluasi sediaan salep masing dicuci dengan air yang ekstrak daun ketepeng cina (Cassia mengalir sampai basah. alata L) yang memenuhi syarat Lakukan penimbangan untuk pengujian salep dengan kombinasi mengetahui bobot awal. basis PEG 400 dan PEG 4000. c. Pengeringan Daun ketepeng cina METODE PENELITIAN dikeringkan dengan cara Bahan: langsung pada panas matahari, Ekstrak etanol daun ketepeng cina, dan dengan ditutup kain hitam. PEG 400, PEG 4000. d. Sortasi Kering Alat: Sortasi kering bertujuan Kertas, timbangan analitik, kertas untuk memisahkan benda- perkamen, mortir dan stamper, pH benda asing atau bagian dari universal, Gelas ukur simplisia yang terlalu kering. Proses ini merupakan Prosedur Penelitian tahapan terakhir dari Metode penelitian berupa pembuatan simplisia kering. eksperimen. e. Lakukan penimbangan 1. Determinasi Tanaman kembali untuk mengetahui Determinasi dilakukan di bobot akhir simplisia. laboratorium Biologi Farmasi 4. Pembuatan Ekstrak Fakultas Farmasi Universitas Pembuatan ekstrak daun Gajah Mada Yogyakarta. ketepeng cina meliputi beberapa 2. Proses Pengumpulan Simplisia tahap yaitu : Bahan yang digunakan pada Ekstrak dibuat dengan penelitian ini yaitu daun ketepeng maserasi menggunakan etanol cina. Tanaman diperoleh dari 70% sebanyak 650 gram serbuk
Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 32
Nia Kurniasih: Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Ketepemg Cina ( Casia alata) Dengan Kombinasi Basis PEG
kering dimasukan kedalam bentuk sediaan setengah
maserator, ditambahkan cairan padat, salep berbau khas penyari sebanyak 10 kali bobot ekstrak yang digunakan dan serbuk (6Liter) dan berwarna seperti ekstrak diaduk.Pemilihan etanol 70% (Anief, 1997). yaitu karena etanol 70% sangat b. Uji Homogenitas efePenelitianf dalam Uji Homogenitas sediaan menghasilkan jumlah bahan dilakukan dengan cara Penelitian yang optimal, dimana mengamati hasil pengolesan bahan pengotornya sedikit dalam salep pada plat kaca. cairan pengekstraksi.Biarkan Homogenitas Jika dioleskan termaserasi dengan pengadukan pada sekeping kaca atau bahan 30 menit sehari selama 3 hari transparan lain yang cocok dengan suhu kamar. Setelah itu harus menunjukkan susunan dipekatkan dengan water yang homogen (Anonim, bathsampai diperoleh ekstrak 1979). Sediaan yang homogen kental. akan memberikan hasil yang 5. Cara Pembuatan Salep baik karena bahan obat a. Siapkan alat dan bahan. terdispersi dalam bahan b. Timbang masing-masing dasarnya secara merata, bahan. sehingga dalam setiap bagian c. Larutkan nipagin dengan sediaan mengandung bahan PEG 400. obat yang jumlahnya sama. d. Melebur PEG 4000 di atas c. Uji Pengukuran pH tangas air. Pengukuran nilai pH e. Masukan campuran nipagin mengunakan alat bantu stik pH dan PEG 400 dan PEG universal yang dicelupkan ke 4000 yang sudah dilebur ke dalam 0,5 gsalep yang telah dalam mortir aduk sampai diencerkan dengan 5 ml homogen sampai dingin. aquadest. Nilai pH salep yang f. Masukan ekstrak kental baik adalah 4,5-6,5 atau sesuai daun ketepeng cina aduk dengan nilai pH kulit manusia sampai homogen. (Tranggono dan Latifa, 2007). g. Olieum rosse ditambahkan Sediaan topikal yang ideal setelah uji organoleptik adalah tidak mengiritasi kulit. dilakukan karena uji Kemungkinan iritasi kulit akan organoleptik harus sesuai sangat besar apabila sediaan dengan warna ekstrak, bau terlalu asam atau terlalu basa. khas ekstrak. d. Uji Daya Sebar h. Masukan dalam pot salep Sebanyak 0,5 gr salep dan lakukan evaluasi. diletakkan diatas kaca bulat 6. Evaluasi Salep yang berdiameter 15 cm, kaca a. Uji Organoleptik lainnya diletakkan diatasnya Pengamatan yang dilakukan dan dibiarkan selama 1 menit. dalam uji ini adalah bentuk Diameter sebar salep diukur. sediaan, bau dan warna Setelahnya, ditambahkan 100 sediaan. Parameter kualitas gr beban tambahan dan salep yang baik adalah didiamkan selama 1 menit lalu
Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 33
Nia Kurniasih: Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Ketepemg Cina ( Casia alata) Dengan Kombinasi Basis PEG
diukur diameter yang konstan. tanaman atau simplisia yang
Daya sebar 5 – 7 menunjukkan digunakan dalam penelitian ini konsistensi semisolid yang adalah tanama ketepeng cina nyaman dalam penggunaan dengan jenis Cassia alata L dengan (Astuti et al., 2010). Daya suku Caesalpiniaceae. sebar yang baik menyebabkan kontak antara obat dengan Pembuatan Simplisia kulit menjadi luas, sehingga Simplisia adalah bahan absorpsi obat ke kulit alamiah yang digunakan sebagai berlangsung cepat. obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga kecuali e. Uji Daya Lekat dinyatakan lain. Simplisia Salep yang akan diuji merupakan bahan yang mengalami diambil sebanyak 1 gram pengeringan, simplisia dapat berupa kemudian dioleskan pada simplisia nabati, simplisia hewani sebuah plat kaca pada alat dan simplisia mineral (DepKes, pengukur daya lekat, 2000). kemudian ditempelkan plat kaca yang kedua ditempelkan Pembuatan Ekstrak sampai plat menyatu diberi Pembuatan ekstrak dilakukan beban 1 kg ditekan selama 5 dengan menimbang sebanyak 650 menit. Diberi beben pelepasan gram simplisia yang telah dirajang 80 gram, dan catat waktu kemudian dimasrasi selama 3 hari sampai kedua plat itu dengan etanol 70% sebanyak 6 terlepas(Miranti, 2009). Salep liter. Kemudian diaduk sesekali dikatakan baik jika daya dengan menggunakan batang lekatnya itu besar pada tempat pengaduk. Tujuan dilakukan yang diobati (misal kulit), pengadukan agar memaksimalkan karena obat tidak mudah lepas kontak antara simplisia dengan sehingga dapat menghasilkan pelarut. Maserasi dilakukan dengan efek yang diinginkan. dua wadah yaitu dengan alat maserasi yang atasnya ditutup HASIL PENELITIAN dengan aluminium foil agar Determinasi meminimalisir penguapan pelarut, Determinasi dilakukan untuk dan dengan toples yang seluruh mengetahui kebenaran identitas permukaanya ditutup dengan tanaman daun ketepeng cina aluminium foil dan disimpan (Cassia alata L) yang digunakan ditempat yang terlindung cahaya, dalam penelitian agar menghindari dengan suhu kamar yaitu 35 0C- kesalahan dalam pengumpulan bahan serta mencegah 390C. Setelah tiga hari sampel kemungkinan tercampurnya bahan diaduk, dan disaring dengan daun atau tanaman lainnya. kainflanel dan filtrat ditampung pada Determinasi dilakukan di gelas kimia. Filtrat yang didapat laboratorium Biologi Farmasi sebanyak 5280 ml dan berwarna Fakultas Farmasi Universitas Gajah hijau kecoklatan. Filtrat Mada Yogyakarta dengan hasil dipekatkan diwater bath dengan determinasi membenarkan bahwa suhu 400C dan dengan
Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 34
Nia Kurniasih: Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Ketepemg Cina ( Casia alata) Dengan Kombinasi Basis PEG
menggunakan hair drayyer selama 3 formulasi dibedakan
minggu dan didapat ekstrak pekat konsentrasinya. Pada formulasi 1, 100 gram. Ekstrask daun ketepeng 2, 3 memiliki warna yang sama cina yang didapat berwarna hijau yaitu warna hijau kecoklatan. kecoklatan dengan rendemen Penambahan konsetrasi 15,38%. Hasil ekstrak yang sama menyebabkan persamaan dalam warna. Warna Pembuatan Salep hijau coklat yang dihasilkan pada Pembuatan salep dilakukan ekstrak berasal dari zat dengan cara pertama menimbang antrakuinon(Hennelle et al, 2009). bahan-bahan menggunakan Penambahan ekstrak ketepeng timbangan analitik sesuai dengan cina ini juga menyebabkan salep masing-masing formulasi. Metode berbau khas ketepeng cina yang pembuatan salep menggunakan sangat menyengat, untuk metode peleburan dan salep ini menutupi bau dari ekstrak termasuk salep tipe minyak dalam ditambahkan pewangi yaitu olium air karena bahan yang digunakan rosse. Tekstur salep formulasi 1 mudah dicuci dengan air. Setelah dan 2 yaitu setengah padat, dan menimbang bahan kemudian pada formulasi 3 teksturnya agak dilakukan peleburan PEG 4000 dan lebih lembekini dikarenakan PEG 400 diwater bath. Sambil konsentrasi PEG 400 lebih banyak menunggu peleburan dilakukan dengan konsentrasi 48%. pengenceran ekstrak dengan 2. Uji Homogenitas menggunakan alkohol sebanyak Evaluasi homogenitas 2ml didalam mortir, setelah ditunjukan untuk melihat peleburan selesai kemudian susunan sediaan salep yang campuran PEG 4000 dan PEG 400 homogen dan tidak dimasukan dalam mortir yang telah terlihatnya butiran- butiran berisi ekstrak. Kemudian diaduk yang kasar. Hasil menunjukan sampai homogen dan dingin. bahwa semua salep telah Masukan dalam pot salep. tercampur dengan baik sehingga salep terlihat Evaluasi homogen dan tidak adanya 1. Uji Organoleptik butiran-butiran kasar ataupun Pengamatan dilihat secara gumpalan. Pada masing- langsung dengan panca indra masing formulasi terlihat tidak meliputi tekstur, warna, dan bau adanya butiran kasar atau dari salep yang dibuat. gumpalan. Homogenitas Pengamatan dilihat secara sediaan salep ditunjukan langsung mulai dari warna, bau, dengan telah tercapurnya tekstur dari salep yang dibuat. bahan-bahan yang digunakan Salep biasanya berbentuk yaitu antara ekstrak daun setengah padat. Pada masing- ketepeng cina, basis PEG 400 masing formulasi menggunakan dan PEG 4000, maupun bahan basis PEG 400 dan PEG 4000 tambahan lain secara merata. kombinasi basis ini menghasilkan Sediaan yang homogen akan salep yang konsistensinya memberikan hasil yang baik setengah padat, dengan tiap karena bahan obat terdispersi
Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 35
Nia Kurniasih: Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Ketepemg Cina ( Casia alata) Dengan Kombinasi Basis PEG
dalam bahan dasarnya dengan mempengaruhi daya sebar salep
merata. yaitu konsentrasi basis antara Sediaan salep yang bentuk basis yang cair dan basis homogen mengindikasikan yang bentuknya serbuk. Dari bahwa ketercampurandari ketiga formulasi tersebut bahan-bahan salep serta berdasarkan analisis data ekstrak daun ketepeng cina ANOVA menunjukan yang digunakan baik nilaisignifikan adalah 266 nilai ini sehinggatidak didapati lebih besar dari 0,05 itu artinya gumpalan ataupun dari tiga formulasi tersebut butirankasar pada tidak ada perbedaan yang sediaan.Suatu sediaan signifikan. Jadi artinya salepharus homogen dan rata kombinasi PEG 400 dan PEG agar tidakmenimbulkan iritasi 4000 tidak berpengaruh . dan terdistribusimerata ketika 4. Uji Daya Lekat digunakan. Faktor yang Evaluasi daya lekat mempengaruhi homogenitas untuk mengetahui kelekatan suatu sediaan adalah ukuran salep pada kulit dengan partikel zat, pengadukan. konsistensi tidak kurang dari 4 3. Uji Daya Sebar detik. Daya sebar salep berkisar Dari hasil daya lekat antara 5-7 cm menunjukan diketahui rata-rata formulasi 1 konsintensi semisolid yang yaitu 14,48 detik, formulasi 2 sangat nyaman digunakan yaitu 12 detik dan formulasi 3 (Grag et al, 2002). Uji ini yaitu 1,37 detik. Dari ketiga menunjukan kemampuan formulasi tersebut formulasi 3 penyebaran salep pada kulit. tidak memenuhi parameter yang Dari hasil evaluasi daya sebar sesuai yaitu tidak kurang dari 4 salep ekstrak daun ketepeng cina detik, disebabkan karena menunjukan memenuhi parameter konsentrasi PEG 400 yang lebih yaitu 5-7 cm. Dari formulasi banyak dan masanya bentuk cair. salep yang dibuat rata-rata Salep dikatakan baik jika menunjukan 5-5,2 cm. Uji ini daya lekatnya itu besar pada menunjukan kemampuan tempat yang diobati (misal penyebarannya dikulit. kulit), karena obat tidak mudah Pada masing-masing lepas sehingga dapat formulasi terjadi perbedaan menghasilkan efek yang daya sebar ini dikarenakan adanya diinginkan. Adapun syarat perbedaan konsentrasi antara waktu daya lekat yang baik PEG 400 yang bentuknya cair dan adalah tidak kurang dari 4 detik PEG 4000 yang bentuknya sebuk (Miranti, 2009). pada masing-masing formulasi. Perbedaan daya lekat Daya sebar yang memenuhi dipengaruhi oleh besarnya parameter akan menyebabkan konsentrasi dari basis PEG 400, kontak antara kulit dan bahan kombinasi dari PEG 400 dan obat lebih luas, sehingga PEG 4000 pada formulasi dapat absorpsi obat berlangsung cepat. menurunkan daya lekat salep, Berbagai faktor yang dapat semakin banyak konsentrasi
Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 36
Nia Kurniasih: Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Ketepemg Cina ( Casia alata) Dengan Kombinasi Basis PEG
PEG 400 semakin singkat waktu setengah padat, warna hijau
daya lekat. kecoklatan, bau khas ekstrak daun ketepeng cina, uji 5. Uji Ph homogenitas tidak terdapat Pengujian ph dilakukan gumplan atau pun butiran kasar, dengan menggunakan ph meter uji daya sebar menunjukan 5-5,2 yang sebelumnya sudah cm sesuai dengan parameter dikalibrasi terlebih dahulu, yairu 5-7 cm, uji daya lekat kemudian ph meter dicelupkan menunjukan formulasi 1 dan pada sampel yang sebelumnya formulasi 2 12-14,48 detik dilarutkan dalam aquadest. sasuai dengan parameter yaitu Dari hasil evaluasi tidak kurang dari 4 detik, pengukuran pH pada ketiga sedangkan formulasi 3 tidak formulasi yaitu antara 5,5-5,4. pH memenuhi parameter yaitu rata- tersebut menunjukan bahwa dari rata 1,37 detik, uji pH ketiga formulasi sudah memenuhi menunjukan 5,4-5,5 sesuai parameter pHyang baik bagi kulit dengan parameter yaitu 4,5-6,5. yaitu antara 4,5-6,5 (Tranggono Jadi formulasi yang baik dan dan Latifa, 2007). Nilai signifikan memenuhi parameter yaitu dari ketiga formulasi tersebut formulasi 1 dan formulasi 2 adalah 152 ini berarti tidak ada karena memenuhi nilai perbedaan antara tiga formulasi parameter. tersebut karena nilainya lebih dari 3. Evaluasi daya lekat salep 0,05. formulasi 3tidak memenuhi Kesesuaian pH sediaan parameter yaitu tidak kurang dengan pH kulit mempengaruhi dari 4 detik hanya 1,37 detik. penerimaan kulit terhdap sediaan yang dibuat. Sediaan yang baik adalah tidak mengiritasi Saran kulit dan tidak mengakibatkan 1. Pembuatan salep ekstrak daun kulit menjadi kering. Jika pH ketepeng cina (Casssia alata L) kurang dari 4 maka sediaan dapat menjadi acuan untuk bersifat asam dapat mengiritasi penelitian selanjutnya, kulit dan apabila pH lebih dari 7 sehinggan penggunaan dibidang bersifat basa yang dapat farmasi dapat ditingkatkan. menyebabkan kulit menjadi 2. Perlu dilakukannya pengujian kering. lebih lanjut terhadap efektifitas sediaan salep ekstrak Kesimpulan daun ketepeng cina( Cassia Dari hasil penelitian dapat alata L) terhadap hewan uji. disimpulkan: 1. Daun Ketepeng Cina (Cassia DAFTAR PUSTAKA alata L) dapat dibuat sediaan Agoes, Goeswin. 2008. salep yang baik Pengembangan Sediaan 2. Pengaruh kombinasi PEG 400 Farmasi. Bandung: ITB Press. dan PEG 4000 terhadap evaluasi salep yang meliputi uji Anief, M. 1997, Ilmu Meracik Obat. organoleptik bentuknya UGM Press,Yogyakarta.
Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 37
Nia Kurniasih: Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Ketepemg Cina ( Casia alata) Dengan Kombinasi Basis PEG
Universitas Syiah Kuala,
Anief, M. 2007, Farmasetika. UGM- Kampus Darussalam, Banda Press,Yogyakarta. Aceh, 23111 Indonesia, Anief, M. 2008, Ilmu Meracik Obat. Fakultas Farmasi, UGM-Press, Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta. Vol.14 No.1 tahun Anief, Moh. 2005. Farmasetika. 2014. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Hal.110-125. Depkes, RI, 1995 Farmakope Indonesia ed-4, Depkes, RI, Anonim. (2012). Jakarta. http:www.scibd.com/doc/8051 Ditjen POM, (2000), Parameter 8334/3 2048631-laporan- Standar Umum Ekstrak salep tetrasiklin. diakses Tumbuhan Obat, Jakarta, tanggal 29 Januari 2015. Departemen Kesehatan RI.
Indonesia. Ed- 3. Isolasi Senyawa Flavonoid Departemen Dari Daun Tumbuhan KesehatanRI,Jakarta. Harimonting. medan : Universitas Sumatra Utara. Ansel,C. H. (2005). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Grag, A et al. 2002. Spreading of Jakarta: UI Press. Semisolid Formulation : An Update. Pharmaceutical Ansel,H.C., (1989). Pengatar Bentuk Technology. 2002 : 84-102. sediaan Farmasi. Edisi 4. UI Hennebelle T, Weniger B, Press. Joseph Jakarta. H, Sahpaz S, & Bailleul F. Cassia Astuti I. Y., D. Hartanti, dan A. alata.Fitoterapi 009; 80; Aminiati. 2010. Peningkatan p.385,387. APenelitianvitas Antijamur Kusmardi SK dan Enif ET. Candida albicans Salep Efek Imunomodulator Ekstrak Minyak Atsiri Daun Sirih Daun Ketepeng Cina (Cassia (Piper bettle LINN.) Melalui alata L) terhadap Pembentukan Kompleks aPenelitianvitas dan kapasitas Inklusi dengan β-siklodekstrin. fagositosis makrofag. Makara Majalah Obat Tradisional. 15: Kesehatan 2007; 11(2); pp.51. 94-99. Miranti, L. 2009. Pengaruh Bahia Muhammad, dkk, 2014. Konsentrasi Minyak Atsiri Bioassay on n-Hexane Extract Kencur (Kaempferia of Leaves Cassia alata against galangan) dengan Basis Candida albicans. Jurnal Salep larut Air terhadap Jurusan Kimia, Fakultas Sifat Fisik Salep dan Daya Matematika dan Ilmu Hambat Bakteri Staphylococus Pengetahuan Alam, aureus secara In Vitro.
Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 38
Nia Kurniasih: Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Ketepemg Cina ( Casia alata) Dengan Kombinasi Basis PEG
Surakarta: Fakultas Farmasi Peternakan Vol. 31 No. 1
Universitas Muhamadiyah. tahun 2008. Owoyale JA, Olatunji GA, & Oguntoye SO. Antifungi and Sule WF, et al. Phytochemical antibacterial activities of an properties and in-vitro alcoholic extract of Senna antifungal activity of Senna alata leaves. J. Appl. Sci. alata Linn.crude stem bark Eviron Mgt 2005;9 (3); p.105, extract. J.of.Med. Plants. Res. 107. 2010; 5(2):176-83.
P.G. Meryend, 2011, Syamsuhidayat dan J. Ria, 1991,
Perbandingan Ekstrak Daun Inventarisasi Tanaman Obat Ketepeng Cina (C. alata) Indonesia.Jakarta: Badan dengan Ketokonazol 2% dalam Penelitian dan Pengembangan Menghambat Pertumbuhan Kesehatan. Malassezia furor pada Pityriasis versicolor secara In Syamsuni, H.A. 2006. Ilmu Resep. vitro, Artikel Penelitian Jakarta: Penerbit Buku Penelitian, Universitas Kedokteran. Diponegoro, Semarang. Tranggono, RI, Latifah, F. 2007. Robinson, T. 1995. Kandungan Buku Pegangan Ilmu Organik Tumbuhan Tinggi. Pengetahuan Edisi ke-4 Terjemahan Kosmetika.Jakarta: PT. Kosasih Padmawinata. ITB Gramedia. Press. Bandung. Voight, R., 1994, Sarkel, S.D . , Latif, 2., and Gray, A. Buku Pelajaran I., (2006),Natural Product Teknologi Isolation, Second edition, Farmasi.Yogyakarta:(Terjema Humana Press, New Jersey han) Edisi V, UGM Press.
Soejipto H, Kristijanto Al,
Asmorowati RS. Toksisitas ekstrak bunga dan daun Ketepeng Cina terhadap lama udang artemia salina leach. Biota 2007;12(2); p.81.
Sofyan, Ahmad, Ahmad Jayanegara.
(2008). “Penentuan Penelitianvitas Biologis Tanin Beberapa Hijauan Secara In Vitro Menggunakan’ Hohenhim Gas Test’ dengan Polietilen Glikon Sebagai Determinan”. Jurnal Media
Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 39