PENDAHULUAN
dari santri. Kurangnya perhatian dari santri ini disebabkan karena santri belum
memahami tentang kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dan perwatan diri (self care) santri masih kurang seperti tidak mencuci tangan
benda pribadi seperti sisir dan handuk, tidak pernah olahraga, dan sampah
berserahkan di lantai-lantai.
(PHBS) dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri
untuk memproses pengaruh dari luar. Faktor yang berasal dari luar (eksternal)
berisi nilai-nilai kesehatan yang berasal dari luar diri individu, cenderung
(Notoatmodjo, 2010).
kumuh, kotor, lembab, jamban yang kurangnya perawatan, dan sanitasi yang
buruk (Badri, 2007). Hal ini dikarenakan para santri mempunyai sifat
1
2
pesantren itu sendiri dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat santri
maupun dari berbagai pihak seperti puskesmas dan tim kesehatan lainnya
(Ikhwanudin, 2013).
hanya 32,3% orang yang belajar mencapai perilaku hidup bersih dan sehat.
perilaku hidup bersih dan sehat santri di Pondok Pesantren buruk, mencakup
tangan dengan benar (47,2%), dan olahraga teratur (52,8%). Temuan ini
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Santri Pondok Pesantren As’ad dan Pondok
Pesantren Al-Hidayah Jambi masih didapat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
yang kurang baik, di Pondok Pesantren As’ad sebanyak 48,1 % dan di Pondok
Sehat (PHBS) dapat dipengaruhi oleh pengetahuan para santri yang tidak
3
memahami cara menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) karena
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap angka kejadian diare akut
pada santri Pondok Tremas Kabupaten Pacitan, bahwa dari 51 santri terdapat
diri (Self Care) seperti sebelum makan tidak mencuci tangan menggunakan
sabun, kadang jajan di luar kantin, biasanya menggunakan jamban yang kotor,
tidak pernah olahraga, tidak pernah menimbang berat badan dan mengukur
mengatakan bahwa perawatan diri (Self Care) sebelum makan mencuci tangan
Penyebab dari masalah kesehatan dan perilaku yang tidak sehat adalah
dan perawatan diri (Self Care) masih kurang terutama para santri. Informasi,
kurang. Hal ini disebabkan sumber informasi yang masuk ke dalam pondok
baik dan kebanyakan para santri sering menderita flu, pusing, batuk, sakit
Pemahaman santri terhadap self care untuk menjaga pola hidup bersih dan
sehat (PHBS) sejak dini akan mendorong tingkat kesadaran untuk melakukan
praktik perawatan diri (self care) yang tepat, sehingga dapat meningkatkan
kesehatan pada santri. Pengetahuan tentang self care pada Perilaku Hidup
tentang self care dalam berperilaku hidup sehat yang baik dan benar. Menurut
The Ottawa Charter dalam (WHO, 2013). Kebersihan diri para santri dan
tentang self care agar para santri dapat menjaga kebersihan diri dan
lingkungannya.
5
B. Batasan Masalah
perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada santri Kamar Al-
C. Rumusan Masalah
perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada santri Kamar Al-
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.
perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada santri Kamar Al-
2. Tujuan Khusus.
Sidoarjo.
6
perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada santri Kamar Al-
Sidoarjo.
E. Manfaat Penelitian
care terhadap perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) santri.
a. Bagi peneliti
tentang self care terhadap perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
c. Bagi institusi
selanjutnya.