Setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda dalam mengelola perusahaannya. Untuk mengelola perusahaan dengan baik, maka dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki keahlian untuk mengelola perusahaan tersebut agar berhasil mencapai tujuannya. Kemampuan seorang pemimpin untuk mengelola perusahaan juga ditentukan oleh faktor eksternal dan internal dari perusahaan tersebut. Perusahaan juga harus mempersiapkan diri dari resiko-resiko yang mungkin akan terjadi, sehingga diperlukan persiapan sejak awal untuk mengantisipasi segala jenis hambatan yang dapat terjadi (Dewi, 2015). Menurut (Rudianto, 2013) perkembangan ekonomi yang semakin pesat membuat orang dituntut untuk memperbaiki kemampuan dalam berbagai bidang, baik dalam segi finansial maupun non finansial untuk bertahan dan bersaing sehingga kualitas sumber daya manusia yang kompeten dan produktif dapat tercapai. Suatu perusahaan dalam mencapai visi dan misinya harus menerapkan strategi yang baik. Salah satunya dengan melakukan suatu pengukuran kinerja perusahaan baik yang bersifat finansial maupun non finansial. Adapun penilaian berdasarkan sisi non finansial yaitu meliputi stakeholder dari perusahaan tersebut seperti karyawan, kepuasan pelanggan dan sebagainya. Hal ini penting untuk meningkatkan kemajuan perusahaan serta profitabilitas perusahaan. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam menerapkan strategi tersebut adalah metode Balanced Scorecard. Metode Balanced Scorecard merupakan suatu sistem pengukuran bagi suatu perusahaan untuk menunjang pencapaian keberhasilan di masa yang akan datang dengan strategi bersaing. Sistem pengukuran ini mudah dimengerti dan dapat digunakan untuk semua lapisan yang ada di dalam perusahaan dan dapat membuat perusahaan mencapai streteginya sehingga perusahaan dapat mencapai keselarasan tujuan dan dapat membuat karyawan bertindak sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. (Kaplan dan Norton dalam Rangkuti 2011) Dalam perkembangannya, Balanced Scorecard kemudian dikembangkan untuk menghubungkan tolak ukur bisnis dengan strategi perusahaan. Norton dan Kaplan menjelaskan tentang pentingnya memilih tolak ukur berdasarkan strategis. Efektivitas dari penggunaan Balanced Scorecard harus dijadikan bagian integral dari proses manajemen. Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen yang memberikan gambaran kepada pihak manajemen organisasi untuk memandang perusahaan berdasarkan empat perspektif yaitu kinerja keuangan (finansial), kepuasan pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran yang akan menghubungkan pengendalian operasional jangka pendek ke dalam visi dan strategis bisnis jangka panjang. Selanjutnya manajemen perusahaan didorong untuk memfokuskan diri pada rasio-rasio kunci yang kritis dan strategis melalui stretch target yang ditetapkan bersama.