Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda dalam mengelola perusahaannya. Untuk
mengelola perusahaan dengan baik, maka dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki
keahlian untuk mengelola perusahaan tersebut agar berhasil mencapai tujuannya. Kemampuan
seorang pemimpin untuk mengelola perusahaan juga ditentukan oleh faktor eksternal dan
internal dari perusahaan tersebut. Perusahaan juga harus mempersiapkan diri dari resiko-resiko
yang mungkin akan terjadi, sehingga diperlukan persiapan sejak awal untuk mengantisipasi
segala jenis hambatan yang dapat terjadi (Dewi, 2015). Menurut (Rudianto, 2013)
perkembangan ekonomi yang semakin pesat membuat orang dituntut untuk memperbaiki
kemampuan dalam berbagai bidang, baik dalam segi finansial maupun non finansial untuk
bertahan dan bersaing sehingga kualitas sumber daya manusia yang kompeten dan produktif
dapat tercapai.
Suatu perusahaan dalam mencapai visi dan misinya harus menerapkan strategi yang
baik. Salah satunya dengan melakukan suatu pengukuran kinerja perusahaan baik yang bersifat
finansial maupun non finansial. Adapun penilaian berdasarkan sisi non finansial yaitu meliputi
stakeholder dari perusahaan tersebut seperti karyawan, kepuasan pelanggan dan sebagainya.
Hal ini penting untuk meningkatkan kemajuan perusahaan serta profitabilitas perusahaan.
Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam menerapkan strategi tersebut adalah metode
Balanced Scorecard.
Metode Balanced Scorecard merupakan suatu sistem pengukuran bagi suatu
perusahaan untuk menunjang pencapaian keberhasilan di masa yang akan datang dengan
strategi bersaing. Sistem pengukuran ini mudah dimengerti dan dapat digunakan untuk semua
lapisan yang ada di dalam perusahaan dan dapat membuat perusahaan mencapai streteginya
sehingga perusahaan dapat mencapai keselarasan tujuan dan dapat membuat karyawan
bertindak sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. (Kaplan dan
Norton dalam Rangkuti 2011)
Dalam perkembangannya, Balanced Scorecard kemudian dikembangkan untuk
menghubungkan tolak ukur bisnis dengan strategi perusahaan. Norton dan Kaplan menjelaskan
tentang pentingnya memilih tolak ukur berdasarkan strategis. Efektivitas dari penggunaan
Balanced Scorecard harus dijadikan bagian integral dari proses manajemen. Balanced
Scorecard merupakan sistem manajemen yang memberikan gambaran kepada pihak
manajemen organisasi untuk memandang perusahaan berdasarkan empat perspektif yaitu
kinerja keuangan (finansial), kepuasan pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan
pembelajaran yang akan menghubungkan pengendalian operasional jangka pendek ke dalam
visi dan strategis bisnis jangka panjang. Selanjutnya manajemen perusahaan didorong untuk
memfokuskan diri pada rasio-rasio kunci yang kritis dan strategis melalui stretch target yang
ditetapkan bersama.

Anda mungkin juga menyukai