Yenni Mangoting
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra, Surabaya
Email:yenni@peter.petra.ac.id
ABSTRAK
Tujuan perusahaan tidak semata-mata hanya maksimalisasi laba untuk shareholders, tetapi
perusahaan juga harus bertanggungjawab terhadap lingkungan di mana perusahaan itu berada.
Tanggung jawab sosial dapat dalam bentuk yang bersifat kemanusiaan atau pengembangan komunitas
(Community Development). Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroaan
Terbatas, pada Pasal 74 mengatur tentang kewajiban perusahaan melakukan tanggung jawab sosial.
Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pajak dapat memberikan insentif pajak yang memperkenankan
pengeluaran-pengeluaran tanggung jawab sosial sebagai pengurang penghasilan kena pajak untuk
perusahaan yang konsisten menerapkan tanggung jawab sosialnya.
Kata kunci: tanggung jawab sosial perusahaan, pajak penghasilan, fasilitas pajak
ABSTRACT
Company should not always maximize profits for their shareholders, but they have to undertake
activity that might be regarded as socially responsible with their environment where it place. Corporate
social responsibility can be form as charity or community development. The law number 40 year 2007 of the
amendment to law of limited liabilities companies in paragraph 74 about company obligation for corporate
social responsibility. Government through Director General of Taxation can give tax facility that allow all
corporate social responsibility cost as an items that may be deducted to determine amounts of taxable
income for company which is consistent applying their corporate social responsibility.
35
36 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 9, NO. 1, MEI 2007: 35-42
mampu dan berprestasi, perbaikan infrastruktur tanggungjawab sosial dengan cakupan dan sasaran
jalan, gedung-gedung sekolah, sarana keagamaan paling luas diantara operator-operator telekomuni-
dan olah raga, pendidikan dan pelatihan keperem- kasi di Indonesia (the Most Coverage and Target in
puanan dan pemuda, serta pemberdayaan masya- Corporate Social Responsibility). Kegiatan tang-
rakat adat. Termasuk pula memelihara kondisi gung jawab sosial Telkom cukup beragam dengan
alam agar tetap dalam kondisi yang sehat dan jangkauan seluruh Indonesia. Salah satu kegiatan
seimbang. Pada posisi demikian, perusahaan telah tanggung jawab sosial Telkom dikelola oleh unit
ikut serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Telkom Community Development Center (Telkom
(Economic Growth) masyarakat dari segi ekonomis CDC) yang berdiri secara resmi sejak 2001. melalui
dan ekologis. CDC, Telkom mengelola program PKBL (Program
Menurut Bank Dunia dalam Martanti (2007), Kemitraan dan Bina Lingkungan) yang tersebar di
tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari seluruh Nusantara. Kegiatan tanggung jawab
beberapa komponen utama: perlindungan ling- sosial Telkom yang cukup menonjol adalah di
kungan, jaminan kerja, hak azasi manusia, inte- bidang pendidikan. Pada posisi s/d Triwulan III
raksi dan keteribatan perusahaan dengan masya- 2006, dana yang dikeluarkan untuk bantuan
rakat, standar usaha, pasar, pengembangan ekono- pendidikan dan pelatihan (BPP) mencapai 49%
mi dan badan usaha, perlindungan kesehatan, dari seluruh anggaran Bina Lingkungan Telkom.
kepemimpinan dan pendidikan, bantuan bencana Bank Mandiri, sebagai salah bank pemerintah
kemanusiaan. telah merealisasikan Program Bina Lingkungan
Dengan adanya tanggung jawab sosial sebe- 2007 di bidang kesehatan dengan melaksanakan
narnya perusahaan diuntungkan karena dapat khitanan massal bagi 5.000 anak yang tersebar di
menciptakan lingkungan sosial yang baik serta 15 lokasi kota besar Indonesia. Kegiatan ini juga
dapat menumbuhkan citra positif perusahaan, sebagai bentuk kepedulian Bank Mandiri terhadap
tentu hal ini dapat meningkatkan iklim bisnis bagi anak-anak tidak mampu.
perusahaan. Selain bank pemerintah, Bank Danamon seba-
Baker (2007) menyebutkan bahwa ada dua gai salah satu bank swasta nasional juga melak-
model penerapan tanggung jawab sosial. Model sanakan tanggung jawab sosial dengan program
tersebut adalah: 1) Model Amerika – Tradisional. ”Danamon Peduli”. Program Danamon Peduli
Model ini lebih bersifat filantropis/karitas. Pada dimulai tahun 2001, dan terus berkembang, se-
model ini perusahaan mendapatkan laba sebesar- hingga pada tanggal 17 Februari 2007 didirikanlah
besarnya, melakukan pemenuhan kewajiban per- Yayasan Danamon Peduli oleh PT. Bank Danamon
pajakan dan menyumbangkan keuntungannya Indonesia Tbk dan PT. Adira Dinamika Multifi-
kepada masyarakat. 2) Model Eropa-Modern. nance Tbk untuk memberikan akses yang lebih
Model ini lebih integrative, memfokuskan diri pada luas kepada para pihak yang mempunyai misi
bidang usaha utama perusahaan yang dijalankan yang sama dalam menciptakan kesejahteraan
dengan tanggung jawab terhadap masyarakat.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN NILAI PASAR
DI INDONESIA
Penelitian tentang tanggung jawab sosial
PT. HM. Sampoerna, Tbk, perusahaan rokok diungkapkan oleh Martanti (2007) berdasarkan
yang telah memulai bisnisnya di Indonesia selama hasil survey dari “The Millenium Poll on corporate
puluhan tahun yang lalu telah banyak berkon- social responsibility” (1999) yang dilakukan oleh
tribusi dalam mengurangi penggangguran dengan Environics International (Toronto), Conference
membuka lapangan pekerjaan. Puluhan ribu Board (New York) dan Prince of Wales Business
masyarakat Indonesia saat ini menjadi tulang Leader Forym (London) diantara 25.000 responden
punggung proses produksi perusahaan rokok di 23 negara menunjukkan bahwa dalam mem-
bentuk opini perusahaan, 60% mengatakan bahwa
terbesar di Indonesia.
etika bisnis, praktek terhadap karyawan, dampak
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom)
terhadap lingkungan, tanggungjawab sosial peru-
kembali meraih penghargaan dibidang Corporate sahaan akan paling berperan. Sedangkan bagi 40%
Social Responsibility (tanggung jawab sosial). citra perusahaan dan brand image yang akan
Dalam Selular Forum yang diselenggarakan atas paling mempengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3
kerjasama Departemen Komunikasi dan Informa- yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis
tika (Kominfo), Masyarakat Telekomunikasi Indo- fundamental seperti faktor finansial, ukuran peru-
nesia (Mastel) dan Majalah Seluler, Telkom dino- sahaan, strategi perusahaan, atau manajemen.
batkan sebagai operator yang melakukan program Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusaha-
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa jika dengan “Perseroan yang menjalankan kegiatan
perusahaan ingin meningkatkan nilai perusahaan- usahanya di bidang sumber daya alam” adalah
nya, perusahaan harus memaksimalkan pelaksa- Perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan
naan bentuk-bentuk tanggung jawab sosialnya. memanfaatkan sumber daya alam. Dengan adanya
Memang efek dari peningkatan nilai perusahaan peraturan mengenai penerapan Tanggung jawab
ini sifatnya jangka panjang bukan jangka pendek. sosial ini, perusahaan yang tadinya hanya secara
Penelitian mengenai tanggung jawab sosial sukarela melakukan kegiatan-kegiatan sosial
juga dilakukan oleh Yosefa dan Wondabio (2008). dalam bentuk apapun, menjadi kewajiban bahkan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh paksaan karena diatur secara hukum.
dari pengungkapan informasi tanggung jawab
sosial dalam laporan tahunan perusahan terhadap PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PAJAK
respon pasar terhadap laba perusahaan (earning ATAS BIAYA TANGGUNG JAWAB SOSIAL
response coefficient, ERC). Penelitian ini mengguna- PERUSAHAAN
kan sampel sebanyak 108 laporan tahunan
perusahaan tahun 2005. Pengujian empiris atas Undang-Undang No. 40, pada Pasal 74 ayat (2)
sampel tersebut menunjukkan bahwa tingkat secara garis besar mengatur mengenai perlakuan
pengungkapan informasi tanggung jawab sosial akuntansi atas biaya tanggung jawab sosial, di-
berpengaruh negatif terhadap besarnya ERC. Hal mana biaya ini dibebankan sebagai biaya peru-
ini mendukung hipotesa yang diajukan, yang sahaan. Secara lengkap ayat (2) menyebutkan
mengindikasikan bahwa investor mengapresiasi bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan
informasi tanggung jawab sosial yang diungkapkan merupakan kewajiban Perseroan yang dianggar-
perusahaan dalam laporan tahunannya untuk kan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan
pengambilan keputusan investasi. yang pelaksanaannya dilakukan dengan memper-
hatikan kepatutan dan kewajaran. Situmeang
ATURAN HUKUM TANGGUNG JAWAB (2007) menyebutkan karena biaya tanggung jawab
SOSIAL sosial ini dibebankan ke dalam biaya perusahaan,
pada gilirannya biaya itu akan di masukkan ke
Dari latar belakang di atas jelas bahwa perusa- dalam harga jual yang membuat produk menjadi
haan, karena keberadaan dan ketergantungannya lebih mahal. Atau dapat dikatakan bahwa dengan
dan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkung- adanya ketentuan ini, berarti perusahaan dipaksa
an tersebut, menuntut peran serta perusahaan berdasarkan aturan untuk mengeluarkan penge-
sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya terhadap luaran tambahan untuk melaksakan tanggung
lingkungan. Hal ini oleh pemerintah ditegaskan jawab sosialnya.
dengan peraturan dalam Undang-Undang Repu- Secara akuntansi pengeluaran tanggung jawab
blik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perse-
sosial ini dibebankan sebagai biaya, pertanyaan
roaan Terbatas, pada Pasal 74. Secara lengkap
selanjutnya yang timbul adalah, apakah berdasar-
undang-undang ini berbunyi: ayat (1) Perseroan
kan peraturan perpajakan biaya-biaya yang dike-
yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang
luarkan oleh perusahaan yang melaksanakan
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam
tanggung jawab sosial dapat dikurangkan dari
wajib melaksanakan Tanggung jawab sosial dan
penghasilan kena pajak yang diatur dalam pasal 6
Lingkungan, ayat (2) Tanggung jawab sosial dan
Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun
Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
2000 (UU PPh)?
merupakan kewajiban Perseroan yang dianggar-
Pajak dihitung dengan menggunakan infor-
kan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan
masi dalam laporan keuangan komersial, karena
yang pelaksanaannya dilakukan dengan memper-
untuk kepentingan penerimaan negara, informasi
hatikan kepatutan dan kewajaran, ayat (3) Perse-
dalam laporan keuangan komersial tersebut dise-
roan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagai-
suaikan dulu dengan peraturan perpajakan.
mana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai
Perlakuan pajak untuk biaya tanggung jawab
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
sosial, yang boleh menjadi pengurang adalah
dan ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf g untuk biaya bea
Tanggung jawab sosial dan Lingkungan diatur
siswa, magang dan pelatihan. Dalam penjelasan
dengan Peraturan Pemerintah.
lebih lanjut disebutkan bahwa biaya yang dikeluar-
Ketentuan ini bertujuan untuk tetap mencipta-
kan untuk keperluan beasiswa, magang dan
kan hubungan Perseroan yang serasi, seimbang,
pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas
dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan
sumber daya manusia dapat dibebankan sebagai
budaya masyarakat setempat. Yang dimaksud
biaya perusahaan dengan memperhatikan kewa- pada lingkungannya boleh menjadi pengurang
jaran dan kepentingan perusahaan. penghasilan kena pajak? Seperti disebutkan di
Memang biaya tanggung jawab sosial yang atas, saat ini pengeluaran dalam bentuk tanggung
diatur oleh pajak ini baru mengarah pada jawab sosial yang boleh menjadi pengurang hanya
tanggung jawab sosial perusahaan untuk kalangan sebatas pemberian bea siswa dan untuk keperluan
internal. Peraturan lain yang mengatur tentang magang, bentuk lain seperti sumbangan tidak
tanggung jawab sosial sebagai biaya yang boleh boleh dikurangkan dari penghasilan kena pajak.
dikurangkan dari penghasilan bruto untuk perhi- Dan bagi penerima, bentuk-bentuk tanggung
tungan pajak diatur dalam Peraturan Menteri jawab sosial dianggap sebagai penghasilan yang
Keuangan Republik Indonesia No. 609/PMK.03/ menambah kemampuan ekonomisnya, oleh karena
2004 tentang perlakuan Pajak Penghasilan atas itu merupakan objek pajak. Sedangkan bagi
bantuan bencana alam di Nanggroe Aceh Darus- perusahaan pelaksana, pengeluaran-pengeluaran
salam dan Sumatera Utara. Aturan ini menyebut- tanggung jawab sosial bukan merupakan pengu-
kan bahwa sumbangan yang diberikan oleh Wajib rang penghasilan kena pajak.
Pajak dalam rangka bantuan kemanusiaan ben- Hal ini menjadi sebuah dilema, karena pajak
cana dalam di Nanggroe Aceh Darussalam dan fungsi pajak salah satunya adalah budgeter, yaitu
Sumatera Utara yang terjadi pada bulan Desember sebagai sumber penerimaan negara, apa yang
2004 dapat dibiayakan. Artinya untuk membeban- menjadi objek pajak, pengurang penghasilan diatur
kan sebuah biaya tanggung jawab sosial harus secara ketat dalam peraturan perpajakan dengan
dengan penetapan melalui peraturan, itupun tujuan mengamankan penerimaan negara karena
dengan catatan khusus. Untuk sumbangan ini, selama ini keuangan negara masih bergantung
pertimbangannya adalah bahwa bencana alam pada pajak sebagai sumber utama penerimaan
berupa gempa bumi dan tsunami yang melanda negara. Kecuali pemerintah memperluas sumber
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Suma- penerimaan negara dan menjadikan pajak sebagai
tera Utara pada bulan Desember 2004, merupakan instrumen yang fleksibel. Fleksibel artinya pajak
bencana nasional yang menimbulkan korban dapat dijadikan alat insentif dan disinsentif untuk
manusia dan material yang sangat besar sehingga mengatur perusahaan. Tetapi untuk sekarang
memerlukan dana yang sangat besar serta pena- mengamankan penerimaan negara lebih merupa-
nganan yang sangat cepat. Artinya perusahaan kan prioritas daripada membangun dan mengako-
tidak dapat seenaknya membebankan biaya tang- modasi tanggung jawab sosial perusahaan. Selain
gung jawab sosial ini sebagai pengurang peng- itu pertimbangan transparansi dalam hal siapa
hasilan bruto untuk perhitungan perpajakan, penerima sumbangan, siapa pengelola sumbangan
kecuali diatur terlebih dahulu. itu sendiri atau aspek akuntabilitas bentuk
Selain karena kepentingan penerimaan ne- tanggung jawab sosial berupa sumbangan masih
gara, perlakuan Pajak Penghasilan mengenai dipertanyakan oleh pemerintah, sehingga pemerin-
sumbangan telah diatur dalam Pasal 9 ayat (1) tah sangat berhati-hati dalam memberikan fasili-
huruf g yang berbunyi, bahwa untuk menentukan tas pajak yang memperbolehkan biaya tanggung
Penghasilan Kena Pajak yang tidak boleh di- jawab sosial sebagai pengurang penghasilan kena
kurangkan adalah harta yang dihibahkan, bantu- pajak.
an, atau sumbangan. Selain pasal 6 ayat 1 huruf g Adapun kebijakan pemberian fasilitas pajak
dan biaya sumbangan yang diatur dalam Pera- seperti tax deduction (pengurangan pajak) ataupun
turan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. tax exemption (penghasilan tidak kena pajak) yang
609/PMK.03/2004, tidak ada lagi pengeluaran peru- diberikan pemerintah bagi perusahaan yang tang-
sahaan yang menurut peraturan pajak boleh gap terhadap kebutuhan sosial belum dikenal di
menjadi pengurang penghasilan kena pajak. Per- Indonesia, walaupun sudah menjadi instrumen
tanyaan yang kemudian timbul adalah bagaimana yang lumrah di banyak negara maju. Oleh karena
peraturan perpajakan menyikapi adanya Undang- itu pemerintah melalui Direktorat Jendral Perpa-
Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 jakan (DJP) sudah saatnya mempertimbangkan
tentang Perseroaan Terbatas, pada Pasal 74 ayat untuk memberikan fasilitas bagi perusahaan-
(2) bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yang berkomitmen melaksanakan
merupakan kewajiban perseroan yang dianggar- tanggung jawab sosial. Informasi mengenai tang-
kan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan gung jawab sosial dapat diketahui jika perusahaan
yang pelaksanaannya dilakukan dengan memper- menerapkan akuntansi sosial. Akuntansi sosial
hatikan kepatutan dan kewajaran. Apakah dengan adalah penyusunan, pengukuran dan analisis
adanya undang-undang ini pemerintah melalui terhadap konsekuensi-konsekuensi sosial dan
Direktorat Jendral Pajak akan memperbolehkan ekonomi dari perilaku yang berkaitan dengan
semua bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pemerintah dan wiraushawan. (Ikhsan dan Ishak
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting
Mangoting: Biaya Tanggung Jawab Sosial Sebagai Tax Benefit 41
2005). Akuntansi sosial dalam hal ini berarti iden- ini nantinya dapat menjadi pengurang penghasilan
tifikasi, mengukur dan melaporkan hubungan kena pajak perusahaan. Cara lain yang dapat
antara bisnis dan lingkungannya. Lingkungan di dilakukan adalah DJP membuat aturan mengenai
sini meliputi sumber daya alam, komunitas di- daftar nominative seperti halnya pertanggung-
mana bisnis beroperasi, orang-orang yang dipeker- jawaban atas biaya entertainment yang berisi
jakan, pelanggan, pesaing dan perusahaan serta beberapa pengaturan mengenai pihak-pihak mana
kelompok lain yang berurusan dengan bisnis terse- saja yang menjadi target tanggung jawab sosial
but. Akuntansi sosial berperan dalam menghasil- perusahaan, tujuan tanggung jawab sosial dan
kan informasi mengenai biaya dan manfaat sosial. besaran pengeluaran untuk kegiatan tanggung
Hanya saja sulit untuk menentukan mana yang jawab sosial tersebut. Dengan daftar nominatif ini,
merupakan biaya dan manfaat sosial itu sendiri DJP paling tidak dapat mengontrol apakah
dan kemudian mengkuantifikasi seluruh pos-pos fasilitas pajak telah diberikan pada Wajib Pajak
yang relevan dengan biaya dan manfaat sosial yang memang pantas mendapatkannya.
tersebut. Karena beberapa penelitian di atas juga sudah
Ikhsan dan Ishak (2005) mengungkapkan ada membuktikan bahwa sekarang ini tujuan perusa-
beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam haan bukan sekedar maksimalisasi profit untuk
rangka penerapan akuntansi sosial. Pendekatan kepentingan shareholders, tetapi bagaimana mem-
tersebut adalah: 1) audit sosial. Audit sosial meng- berdayakan stakeholders sebagai bagian terbesar
ukur dan melaporkan dampak ekonomi, sosial, dan dalam lingkungan perusahaan untuk meningkat-
lingkungan dari program-program yang berorien- kan nilai perusahaan yang pastinya akan ber-
tasi sosial dan operasi perusahaan yang reguler. pengaruh terhadap profit yang diperoleh perusaha-
Audit sosial adalah serupa dengan audit keuangan an menjadi sebuah alasan bagi DJP untuk
dalam hal bahwa audit sosial mencoba untuk memberikan fasilitas pajak ini, sehingga perusaha-
secara independen menganalisis suatu perusahaan an-perusahaan tidak perlu kuatir dengan dikeluar-
dan menilai kinerja. 2) Laporan-laporan sosial. kannya Undang-Undang No. 40, pada Pasal 74
Laporan eksternal terpisah yang menggambarkan ayat (2), karena asal dapat dipertanggungjawabkan
hubungan perusahaan dengan komunitasnya. semua biaya yang dikeluarkan untuk melaksana-
Misalnya Linowes dan Estes dalam Ikhsan dan kan bentuk-bentuk tanggung jawab sosial dapat
Ishak (2005) mengembangkan suatu model yang dijadikan sebagai pengurang penghasilan kena
menggunakan prespektif Pigou mengenai manfaat pajak.
dan biaya sosial dengan menghitung manfaat Dengan permulaan positif perusahaan dalam
sosial sebagai seluruh kepada masyarakat yang menanggapi dampak bencana saat ini, sebenarnya
berasal dari operasi perusahaan kemudian diku- dapat menjadi titik tolak bagi pemerintah untuk
rangi dengan semua biaya sosial. 3) Pengungkapan kembali merumuskan peran perusahaan dalam
informasi sosial dalam laporan keuangan tahunan. mengakomodasi keterlibatan pihak perusahaan
Antara lain misalnya pengeluaran untuk mendu- pada upaya-upaya tanggung jawab sosial yang
kung kegiatan sosial budaya, kegiatan olehraga lebih luas dan tidak terbatas pada penanggulangan
(menjadi sponsor), dukungan terhadap pendidikan bencana. Di antara peran-peran tersebut adalah
(program beasiswa, kesempatan magang dan membuat regulasi, yang salah satunya kebijakan
penelitian), partisipasi dalam kegitan perayaan pemberian fasilitas perpajakan yang disebutkan di
hari-hari besar, dukungan terhadap lembaga ke- atas.
agamaan, dukungan terhadap lembaga sosial, Ini merupakan langkah positif yang dapat
informasi mengenai mutu atau kualitas, peng- merangsang tumbuhnya sifat kesukarelaan peru-
hargaan terhadap kualitas (sertifikasi kualitas, sahaan. Tentu saja kebijakan tersebut perlu kajian
sertifikasi halal), kepuasan konsumen (upaya- lebih lanjut karena luasnya dimensi tanggung
upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen), jawab sosial perusahaan. Terutama dalam hal-hal
masalah komputer (Y2K). yang menyangkut prosedur dan pengawasan
Di masa mendatang dengan adanya pene- dalam pelaksanaannya.
rapan akuntansi sosial dengan menggunakan pen-
dekatan di atas, oleh perusahaan yang melak- KESIMPULAN
sanakan tanggung jawab sosial ataupun pengung-
kapan informasi dalam laporan tersendiri dapat Tanggung jawab sosial adalah bentuk pertang-
dijadikan sebagai informasi bagi DJP untuk gungjawaban perusahaan terhadap lingkungan
melakukan pemeriksaan atas pengeluaran-penge- dimana perusahaan itu berada. Bentuk-bentuk
luaran dalam rangka melaksanakan tanggung tanggung jawab sosial ini misalnya perlindungan
jawab sosial. Sehingga pengeluaran-pengeluaran lingkungan, jaminan kerja, hak azasi manusia,