1. Identitas
a. Nama : Ny. Er
b. Umur : 38 tahun
f. Agama : Islam
g. Suku : Sunda
h. Nama Suami :A
2. Anamnesa
a. Keluhan Utama
Ibu mengeluh keputihan sudah 3 hari, keputihan bebau dan terasa gatal
disekitar vagina
b. Keluhan Tambahan
Tidak ada
d. Riwayat Habituasi
Tidak merokok
1
e. Riwayat Alergi
f. Riwayat KB
IUD
3. Pemeriksaan Fisik
-. N : 84x/menit
-. R : 24x/menit
-. S : 37,7ºC
e. Pemeriksaan Generalisata
3. Abdomen: Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada sakit perut
4. Diagnosa Kerja
2
6. Pemeriksaan penunjang
a. Alat
-. Mikroskop
-. Ose bulat
-. Lampu bunsen
-. Penjepit
-. Pipet tetes
b. Bahan
-. KOH 10%
-. NaCl 0,9%
-. Aqua
c. Sampel
1. Letakan sampel di atas objeck glass dengan ose bulat dan ratakan
3
5. Lalu keringkan
4. Setelah hapusan 1 & 2 telah ditutup dengan deck glass, lalu dibaca
dibawah mikroskop
e. Interpretasi hasil
1. Sediaan kering
2. Sediaan basah
10%
4
a. Trichomonas vaginalis positif bila : ditemuka ≥ 1 T.vaginalis (bentuk
7. Hasil Pemeriksaan
8. Tatalaksana
pemeriksaan.
Kapas lidi
alat tulis
5
Langkah-langkah : Cara Kerja
dalam
palpasi.
7. buka mulut vagina dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
hati-hati. tanyakan apakah pasien terasa sakit atau tidak bila sakit
10. perhatikan portio : apakah licin adakah eritema, erosi, dan lain-lain.
11. Masukan ujung kapas lidi steril dan oleskan pada daerah endoservik
6
12. oleskan sekret yang di dapat pada kaca benda dengan cara meletakan
kapas lidi steril sejajar dan menempel pada kaca benda lalu dioleskan
memanjang pada kaca benda pertama dan beri nomor atau nama pasien
13. ulangi melakukan olesan pada kaca benda ke dua dan ke tiga, bila
sekret vagina tidak cukup untuk melakukan olesan yang ke dua atau ke
tiga, maka masukan kapas lidi yang baru ke dalam vagina untuk
17. catat
Edukasi
- Istirahat cukup
7
TINJAUAN PUSTAKA
FLOUR ALBUS
gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital
yang tidak berupa darah. Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks
sel-sel vagina yang terlepas dan sekresi dari kelenjar Bartolin. Selain itu
sekret vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada
vagina yang normal. Pada perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu
hal yang alami dari tubuh untuk membersihkan diri, sebagai pelicin dan
8
2. Epidemiologi
noninfeksi dari vaginitis meliputi atrofi vagina, alergi atau iritasi bahan
dan penyebab vaginitis masih belum pasti karena sering didiagnosis dan
3. Etiologi
janin.
9
b. Waktu disekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh
vagina.
a. Infeksi :
b. Iritasi :
10
Cairan antiseptic untuk mandi.
Pembersih vagina.
d. Fistul
e. Benda asing
f. Radiasi
g. Penyebab lain
4. Patogenesis
sekret vagina bisa dikatakan suatu yang normal, tetapi perubahan itu selalu
banyak sekali. Dalam kondisi normal, cairan yang keluar dari vagina
11
Lingkungan vagina yang normal ditandai adanya suatu hubungan yang
pathogen. Karena aksi dari estrogen pada epitel vagina, produksi glikogen,
vagina yang rendah sampai 3,8-4,5 dan pada level ini dapat menghambat
perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan berkompetisi dengan flora normal
albicans pada sel epitel vagina dan merupakan media bagi prtumbuhan
12
Pada penderita dengan Trikomoniasis, perubahan kadar estrogen dan
vaginalis.
perempuan dengan keadaan umum yang jelek , higiene yang buruk dan
yang kuat.
13
5. Gejala Klinis
Segala perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari sekret vagina
meerupakan suatu tanda infeksi vagina. Infeksi vagina adalah sesuatu yang
menusuk
kental. Gatal dari sedang hingga berat dan rasa terbakar kemerahan dan
seperti pus. Sering kencing dan terdapat perdarahan vagina yang abnormal
14
6. Pemeiksaan penunjang
urinarius
Sitologi vagina
Vaginoskopi
Pemeriksaan PH vagina.
dan KOH 10 % .
Pap smear.
Biopsi.
15
7. Diagnosis
pemeriksaan penunjang.
a. Anamnesis
c. Laboratorium
saline 0,9% diatas objek glass dan sampel kedua di larutkan dalam
16
Secara klinik, untuk menegakkan diagnosis vaginosis
bakterial harus ada tiga dari empat kriteria sebagai berikut, yaitu:
(2) adanya bau amis setelah penetesan KOH 10% pada cairan
vagina, (3) duh yang homogen, kental, tipis, dan berwarna seperti
paper.
8. Penatalaksanaan
leher rahim yang juga memberikan gejala keputihan berupa sekret encer,
berwarna merah muda, coklat mengandung darah atau hitam serta berbau
Sediaan obat dapat berupa sediaan oral (tablet, kapsul), topikal seperti
krem yang dioleskan dan uvula yang dimasukkan langsung ke dalam liang
17
juga diberikan kepada pasangan seksual dan dianjurkan untuk tidak
a. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat
berkepanjangan.
biak.
d. Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air
vagina.
18
g. Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan penularan
9. Tujuan pengobatan
Menghilangkan gejala
Memberantas penyebabrnya
a. Candida albicans
Topikal
Sistemik
19
Nimorazol 2 gram dosis tunggal
b. Chlamidia trachomatis
gynecology)
selama 14hari
c. Gardnerella vaginalis
Metronidazole 2 x 500 mg
d. Neisseria gonorhoeae
Amoksisiklin 3 gr im
20
Ditambah :
Kanamisin 2 gram im
Spektinomisin 2 mg im atau
Ditambah
21
Povidone iododine bisa digunakan untuk mencegah
f. Penyebab lain :
10. Prognosis
22
DAFTAR PUSTAKA
Beberapa penyakit lain pada alat genital wanita in Ilmu Kandungan. 1999.
Prawirodihardjo : Jakarta
Jogjakarta
Surabaya.
Aesculapius : Jakarta
23