Anda di halaman 1dari 8

PT.

SEMEN INDONESIA

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


Perusahaan diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus1957 oleh Presiden RI Formatted: Font: Times New Roman
pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun, dan di tahun 2014 kapasitas Formatted: Justified, Indent: Left: 0.5", First line: 0.5",
Space After: 8 pt, Line spacing: 1.5 lines, Adjust space
terpasang mencapai 31,8 juta ton/tahun.
between Latin and Asian text, Adjust space between
Asian text and numbers
Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
EfekSurabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan BUMN pertama yang go
public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang saham Formatted: Font: Times New Roman, Not Italic
pada saat itu: Negara RI 73% dan masyarakat 27%. Formatted: Font: Times New Roman

Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Right
Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan
masyarakat 35%. Pada tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT
Semen Padang dan PT Semen Tonasa.Total kapasitas terpasang Perseroan saat itu sebesar 8,5
juta ton semen per tahun.

Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas kepemilikan sahamnya di


Perseroan sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S. A. de C.
V., perusahaan semen global yang berpusat di Meksiko. Komposisi kepemilikan saham berubah
menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%, dan Cemex 14%. Kemudian tanggal 30 September
1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi: Pemerintah Republik Indonesia 51,0%,
masyarakat 23,4% dan Cemex 25,5%.
Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia Holdings Ltd.
kepadaBlue Valley Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan saham berubah
menjadi Negara RI 51,0% Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24,9%, dan masyarakat 24,0%. Pada
akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTELtd, menjual seluruh sahamnya melalui private
placement, sehingga komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi Pemerintah
51,0% dan publik 48,9%.

VISI

MENJADI PERUSAHAAN PERSEMENAN INTERNASIONAL YANG


TERKEMUKA DI ASIA TENGGARA

MISI

1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang berorientasikan kepuasan


konsumen.
2. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan daya saing dan
sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
4. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan (stakeholders).
5. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia.
A. TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sejalan dengan visi dan misi perusahaan, Perseroan berkomitmen untuk menjadikan GCG
sebagai budaya dalam mengelola perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan
menetapkan misi GCG sebagai berikut:
 Mewujudkan tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan
pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan
kesetaraan.
 Mewujudkan pemberdayaan fungsi dan kemandirian masingmasing organ perusahaan, yaitu
Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.
 Mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam pengambilan keputusan senantiasa dilandasi
oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang
berlaku.

Perseroan menerapkan prinsip tata kelola yang baik untuk menjamin tercapainya hasil yang
optimal dalam penerapan GCG, meliputi:
 Meningkatnya kinerja Perseroan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih
baik, meningkatnya efisiensi operasional Perseroan serta lebih meningkatnya pelayanan kepada
pemangku kepentingan;
 Meningkatnya corporate value, melalui peningkatan kinerja keuangan dan minimalisasi risiko
keputusan investasi yang mengandung benturan kepentingan.
 Meningkatnya kepercayaan investor;
 Tercapainya stakeholder satisfaction akibat peningkatan corporate value dan dividen Perseroan;
 Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja Organ perseroan yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi;
 Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dengan
tetap memperhatikan kepentingan para stakeholders;
 Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara perusahaan dengan para stakeholders;
 Mengarahkan pencapaian visi dan misi perseroan dan meningkatkan profesionalisme sumber
daya manusia;
 Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan dan
pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga dapat meningkatkan nilai perseroan.

Melalui komitmen yang tinggi dan konsistensi terhadap penerapan tata kelola perusahaan
yang baik, Perseroan meyakini akan dapat mencegah praktikpraktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN) serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan Perseroan. Selain hal tersebut,
konsistensi penerapan GCG diharapkan juga dapat meningkatkan kinerja usaha dan pertumbuhan
berkelanjutan yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai Perseroan (corporate value) bagi
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Komitmen Manajemen atas kepatuhan terhadap GCG terdiri dari beberapa kebijakan dan
ketentuan terkait, diantaranya dengan penetapan tugas dan tanggung jawab dari setiap fungsi yang
berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan pengendalian internal
perusahaan, menentukan tingkat yang tepat atas pengelolaan pengendalian internal perusahaan,
pencapaian target, merancang kebijakan prosedur dan pengendalian pengungkapan, dokumentasi,
pelaporan, dan menyediakan pernyataan tertulis mengenai hasil efektivitas ICoFR dan hasil self
assesment yang dilakukan secara periodik.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (“Perusahaan”) memiliki komitmen untuk menerapkan


praktikpraktik bisnis yang sehat dan beretika dalam menjalankan usaha dan aktivitas bisnis, serta
mengimplementasikan Good Corporate Governance (“GCG”) secara konsisten berlandaskan pada
standar etika bisnis yang tinggi. Implementasi GCG bagi Perusahaan tidak hanya dipandang sebagai
bagian dari pemenuhan atau kepatuhan terhadap regulasi, namun juga sebagai kebutuhan dalam
meningkatkan kinerja Perusahaan menuju well governed company. Perusahaan memandang
pentingnya penyusunan Pedoman GCG yang diterapkan secara konsisten di seluruh lini dan aspek
pengelolaan usaha perusahaan sebagai standar landasan operasionalnya. Hal tersebut agar nilai-
nilai yang dimiliki oleh para pemangku kepentingan (Stakeholders) dapat didayagunakan serta
ditingkatkan secara optimal dan menghasilkan pola hubungan yang menguntungkan.
Tujuan penyusunan Pedoman GCG ini, antara lain:
1. Mengoptimalkan nilai (value) Perusahaan bagi Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan
kepentingan Stakeholders dan mondorong tercapainya kesinambungan bisnis didasarkan
prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi/kemandirian, serta
kewajaran dan kesetaraan;
2. Mendorong agar Organ Perusahaan yaitu RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi dalam membuat
keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku;
3. Mendorong pengelolaan Perusahaan lebih profesional, transparan dan efisien, serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perusahaan;
4. Mendorong dan mendukung pengembangan, pengelolaan sumber daya Perusahaan dan
pengelolaan risiko usaha Perusahaan dengan penerapan prinsip kehatihatian (prudent),
akuntabilitas, dan bertanggungjawab sejalan dengan prinsip-prinsip GCG;
5. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat
dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan;
6. Memberikan pedoman bagi seluruh Insan Perusahaan dalam menjalankan pengelolaan
Perusahaan secara profesional, transparan dan efisien serta memberdayakan fungsi dan
meningkatkan kemandirian, dilandasi nilai moral dan kepatuhan terhadap peraturan
perundangundangan serta kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
Stakeholders dan lingkungan.
7. Meningkatkan daya saing perusahaan baik secara nasional maupun internasional, sehingga
mampu mendapatkan kepercayaan pasar guna mendorong arus investasi dan pertumbuhan
ekonomi nasional yang berkesinambungan.

Pedoman GCG disusun sebagai pedoman dan untuk memberikan arahan dalam pengelolaan
Perusahaan kepada:
1. Pemegang saham, Dewan Komisaris, dan Direksi
2. Organ pendukung Dewan Komisaris
3. Para Pemangku Kepentingan Perusahaan

Prinsip – Prinsip GCG


Penerapan GCG di lingkungan Perusahaan didasari atas prinsip – prinsip :
1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai
Perusahaan.
2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundangundangan dan prinsipprinsip korporasi yang sehat.
4. Independen (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundangundangan dan prinsipprinsip korporasi yang sehat.
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak – hak Pemangku
Kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang –
undangan.
B. KINERJA PERUSAHAAN DALAM 2 TAHUN TERAKHIR

Pada tahun 2015 seluruh pelaku industri semen memasuki era persaingan yang semakin ketat dengan
ditandai telah beroperasinya fasilitas produksi para pemain baru yang menyebabkan meningkatnya
kapasitas terpasang nasional. Perseroan juga mengamati adanya pergeseran pola konsumsi seiring
dengan peningkatan pengembangan infrastruktur nasional. Pertumbuhan penjualan semen curah
meningkat 9% dari tahun lalu, sementara penjualan semen kemasan turun 1%. Saat ini komposisi
konsumsi semen curah terhadap total konsumsi semen menjadi 24% atau naik 2% dibanding tahun lalu.
Peningkatan konsumsi semen curah ini telah diantisipasi oleh Perseroan melalui inisiatif strategis
dengan membangun fasilitas distribusi yang tersebar dititik – titik pengembangan infrastruktur nasional.
Saat ini perseroan telah memiliki fasilitas distribusi yang berupapacking plant dan pelabuhan tersebar
di 26 lokasi mulai Lhokseumawe sampai Sorong. Walaupun terjadi perlambatan laju konsumsi semen
domestik di tengah intensitas persaingan yang semakin meningkat, Perseroan mampu mencatatkan
penjualan di pasar domestik tahun 2015 sebesar 26,0 juta ton. Dengan demikian, Perseroan mampu
bertahan sebagai market leader dengan pangsa pasar sebesar 43% di pasar domestik, dengan total
pendapatan Perseroan di tahun 2015 adalah sebesar Rp26.948 miliar.

Beragam upaya dalam rangka penerapan inisiatif cost management berhasil mengendalikan kenaikan
biaya produksi per ton, sehingga walaupun terjadi kenaikan tarif listrik ratarata sebesar
15%, beban pokok pendapatan pada tahun 2015 hanya meningkat sebesar 5,8%.
TUGAS KEWIRAUSAHAAN
PERUSAHAAN YANG ADA DI INDONESIA

OLEH :
MEGA KRISDAYANI
1694042025
KELAS D/04

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017

Anda mungkin juga menyukai