Anda di halaman 1dari 1

Reyhan Ahmad Pragiwaka

21100117140070

Proses Dolomitisasi dan Implikasinya pada Perkembangan


Porositas di Dolostone: Studi Kasus Formasi Feixianguan,
Jiannan, Cekungan Sichuan, Cina
Guangwei Wang, Pingping Li, Fang Hao, Huayao Zou, Xinya Yu

Porositas pada dolostone biasanya berasosiasi dengan proses


dolomitisasinya. Maka dari itu, keseimbangan antara pelarutan dan laju presipitasi
akan mengontrol perubahan porositas, entah itu meningkat, konstan, atau menurun
dibandingkan dengan karbonat pendahulunya. Paper ini membahas mekasime
pembentukan porositas pada dolostone dan asal dolostone dari Jiannan. Hasil dari
penelitian didasarkan 16 data drillcore dan 1460 sayatan tipis. Sayatan tipis diberi
Alizarin Red S untuk membedakan dolomite dan kalsit.
Berdasarkan waktu pembentukan dari porositas relatif ke proses
dolomitisasi, porositas dolostone dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu
syndolomitization origin dan postdolomitization origin. Porositas dolostone di
Jiannan merupakan syndolomitization origin. Terdapat empat tahap dari evolusi
porositas, dan keterbentukan porositas paling banyak terjadi di tahap III.
Dolomitisasi menghasilkan pertambahan porositas dan permeabilitas secara
signifikan dari tahap II ke tahap III. Presipitasi semen dolomit pada tahap IV
menutup rongga-rongga dan mengurangi permeabilitas secara signifikan.
Pada tahap awal dolomitisasi (tahap I dan II), dolomit kebanyakan terbentuk
melalui pergantian (replacement) dan porositasnya konstan akibat penambahan ion
CO32- dari luar. Kristal-kristal dolomit kebanyakan terdapat pada butir-butir ooid
namun jarang pada matriks/semen mikrit. Dolomitisasi terjadi pada sedimen yang
permeabel namun kurang reaktif. Hal ini konsisten dengan kejadian di mana butir-
butir mikrit pada batugamping yang telah mengalami partial dolomitization kurang
rentan mengalami replacement daripada batuan dengan butir ooid akibat
permeabilitasnya yang rendah. Pada tahap II, hanya terbentuk rongga-rongga
minor. Pembentukan rongga-rongga mayor terjadi ketika pelarutan sisa-sisa kalsit
mikrokristalin pada dolomitisasi tahap III. Pada tahap IV terjadi overdolomitization
sehingga terjadi sedikit pengurangan porositas.

Anda mungkin juga menyukai