Prosedur Kerja
1. Tambahkan larutan NaOH 2M sedikit demi sedikit ke dalam 2 mL larutan
MnCl2 1M hingga berlebih. Catat perubahan yang terjadi. Lakukan hal yang
sama untuk larutan logam lainnya.
2. Ulangi percobaan pertama untuk semua larutan logam namun dengan
pereaksi:
NaOH pekat (50%)
KSCN 1M
Amonia 1M
Natrium karbonat 1M
3. Ulangi percobaan 1-2 namun MnCl2 diganti amonium besi(II) sulfat, besi(III)
nitrat, kromiun(III) klorida, kobal(II) klorida atau kobal(II) sulfat,
tembaga(II) sulfat atau tembaga(II) klorida, nikel(II) klorida atau nikel(II)
sulfat, dan zinc(II) klorida.
4. Ulangi percobaan di atas untuk larutan sampel yang tidak diketahui.
Tentukan logam yang terkandung dalam larutan sampel tersebut!
Prosedur Kerja
a. Pembuatan Garam Rangkap
1. Larutkan sebanyak 10 gr tembaga(II) sulfat pentahidrat dengan 20 mL aquades
mendidih (sebagai larutan 1).
2. Larutkan sebanyak 10 gr ammonium sulfat dan larutkan dalam 20 mL aquades
(sebagai larutan 2).
3. Campurkan larutan 1 dan 2 kemudian aduk hingga homogen.
4. Uapkan larutan sampai jenuh.
5. Biarkan campuran hingga dingin dan terbentuk kristal. (Proses kristalisasi
dapat dibantu dengan menambahkan air dingin di luar wadah gelas.)
6. Saring kristal yang terbentuk dan cuci menggunakan etanol secukupnya.
7. Keringkan pada suhu kamar dan timbang kristal yang dihasilkan.
b. Uji Kualitatif
1. Timbang sejumlah massa kristal yang dihasilkan.
2. Larutkan dalam 5 mL aquades.
3. Tambahkan 2 mL KSCN 0.5M ke dalam larutan tersebut.
4. Amati perubahan yang terjadi
Tahapan perhitungan:
1. Menentukan mol CuSO4.5H2O
2. Menentukan mol mol (NH4)2SO4
3. Menuliskan persamaan reaksi setara pembentukan senyawa kompleks kobalt
4. Menentukan mol senyawa kompleks berdasarkan persamaan reaksinya
5. Menentukan massa senyawa kompleks (massa teoritis)
6. Persentase rendemen dihitung melalui persamaan berikut:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑘𝑟𝑖𝑠𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑠𝑖𝑛𝑡𝑒𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛)
%𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
Prosedur Kerja
1. Masukkan 10 gram tembaga(II) sulfat pentahidrat ke dalam gelas kimia 250 mL
2. Tambahkan 20 mL aquadest ke dalam gelas kimia
3. Lakukan pengadukan hingga padatan tembaga larut
4. Jika larutan terlalu keruh, gunakan kertas saring untuk menyaring tembaga(II)
sulfat.
5. Tambahkan 20 mL larutan NH3 14M ke larutan filtrat, lakukan di lemari asam
6. Pekatkan/konsentrasikan larutan dengan menggunakan hot plate
7. Tambahkan 10 mL etanol 95% ke larutan secara perlahan selama satu menit
8. Biarkan 3-4 hari agar cairan menguap
9. Dengan menggunakan spatula, gosoklah dengan seksama kristal yang terbentuk di
gelas kimia.
10. Amati kristal yang terbentuk (kamera, lampu senter)
11. Lakukan penyaringan, keringkan dan timbang kristal yang terbentuk
12. Tempatkan satu bagian dari struktur kristal di bawah mikroskop untuk mengamati
Prosedur Kerja
1. Larutkan ammonium klorida (1.2 gr, 2.2 mmol) ke dalam 3 mL aquades.
2. Panaskan hingga hampir mendidih.
3. Tambahkan kobal(II) klorida heksahidrat (1.8 gr, 7.5 mmol) ke dalam campuran
di atas.
4. Masukkan campuran ke dalam labu Erlenmeyer yang berisi 0.2 gr arang aktif.
5. Dinginkan labu yang berisi campuran dengan air mengalir.
6. Tambahkan 4.5 mL larutan ammonia (20% v/v) dan dinginkan campuran sampai
±10 oC.
7. Tambahkan 2.4 mL hydrogen peroksida (30% v/v) secara perlahan menggunakan
pipet tetes (Labu digoyang secara perlahan saat penambahan H2O2).
8. Panaskan larutan dalam gelas kimia yang berisi air pada suhu 50-60 oC sampai
warna merah muda larutan menghilang (± 20 menit).
9. Dinginkan larutan dalam menggunakan es dan saring menggunakan corong
Buchner.
10. Pindahkan residu ke dalam 15 mL larutan mendidih asam klorida 0.5 M.
11. Panaskan larutan sambil mengaduk hingga larutan mendidih dan saring
menggunakan corong Buchner.
12. Saring endapan dan panaskan produk pada 110 oC selama 1 jam.