Anda di halaman 1dari 11

Makalah Seminar Kimia

RELASI MAXWELL

O
L
E
H

Siti Rahmatia Djano

441 415 035

Pendidikan Kimia B

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Relasi Maxwell” ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai syarat ujian
seminar kimia.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pembimbing yang telah
membimbing penulis sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini dan tidak lupa
kepada teman-teman yang selalu membantu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap akan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari segenap pembaca guna sempurnanya makalah ini.
Demikianlah, semoga makalah yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya. Terima kasih.

Gorontalo, Februari 2018


Penulis

Siti Rahmatia Djano


ABSTRAK

Hubungan Maxwell adalah hubungan yang dapat digunakan untuk membuktikan


persamaan-persamaan dasar, ada beberapa persamaan dasar yang dapat dibuktikan
oleh dengan hubungan Maxwell seperti persamaan Cp – Cv = -
∂V 2 ∂P ∂U ∂H ∂H ∂G
T(∂T) (∂V) serta persamaan ( ∂S ) = ( ∂S ) dan ( ∂P ) = (∂P) . Untuk
p T V P S T

membuktikan persamaan tersebut digunakan 4 hubungan Maxwell secara umum yaitu


𝜕𝑇 𝜕𝑃 𝜕𝑇 𝜕𝑉 𝜕𝑆 𝜕𝑃 𝜕𝑆 𝜕𝑉
(𝜕𝑉) = ( 𝜕𝑆 ) ,(𝜕𝑃) = − ( 𝜕𝑆 ) ,(𝜕𝑉) = (𝜕𝑇 ) dan (𝜕𝑃) = (𝜕𝑇 ) .
𝑆 𝑣 𝑆 𝑝 𝑇 𝑣 𝑇 𝑝

Kata Kunci : Hubungan Maxwel, persamaan dasar termodinamika.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 1856, Maxwell menerima posisi sebagai professor alam di sebuah
perguruan tinggi di Aberdeen. Maxwell mempelajari cincin Saturnus darit ahun 1856
-1859. Ia menyatakan bahwa cincin tersebut terdiri atas partikel-partikel padat yang
sangat banyak. Kalkulasi-kalkulasi tentang partikel kecil dalamcincin Saturnus
tersebut memberinya keterampilan untuk menangani gerakan acak molekul dalam
gas. Dialah yang menggabungkan teori atom dengan teori kinetik panas untuk
menghasilkan teori kinetik gas.
James Clerk Maxwell terkenal melalui formulasi empat persamaan yang
menjelaskan hukum dasar listrik dan magnet. Kedua bidang ini sebelum Maxwell
sudah diselidiki sejak lama dan sudah diketahui ada kaitan antar keduanya oleh ahli
fisika. Namun, dengan berbagai hukum listrik dan kemagnetan sudah ditemukan dan
memiliki kebenaran dalam beberapa segi, “sebelum Maxwell” tak ada satu pun dari
hukum-hukum itu yang merupakan satu teori terpadu. James Clerk Maxwell berhasil
menjabarkan secara tepat perilaku dan saling hubungan antara medan listrik dan
magnet.
Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari hukum-hukumyang
mengatur perubahan energi dari suatu bentuk kebentuk lain, aliran dan kemampuan
energi melakukan usaha, energi dapat berubah dari satu bentuk kebentuk lain tanpa
ada pengurangan maupun penambahan, prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi
atau kekekalan energi.
Prinsip termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi dalam kehidupan sehari-
hari, dimana salah satunya yaitu energi panas dari matahari yang diserap oleh bumi
yang berupa gelombang eletromagnetik. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam termodinamika direkayasa menjadi
berbagai bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam melakukan
kegiatannya.
Aplikasi termodinamika sangat banyak, hal ini terjadi karena perkembangan ilmu
termodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di
Inggris, dan diikuti oleh ilmuan termodinamika seperti Rudolph Clausius, William
Rankine, danLord Kelvin pada abad ke-19. Perkembangan termodinamika dimulai
dengan pendekatan makroskopis hingga yang bersifat mikroskopis.
Adapun bentuk-bentuk energi yang dihasikan dalam proses termodinamika dapat
berupa berbagai bentuk, diantaranya energi kimia, energi panas, energi mekanis,
energi listrik, energi nuklir salah satunya yaitu energi yang terdapat pada biogas itu
sendiri yaitu dengan pendekatan persamaan Maxwell-Boltzmann.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana persamaan umum dari hubungan Maxwell?
2. Bagaimana persamaan umum dari hubungan Maxwell dapat membuktikan
𝜕𝑉 2 𝜕𝑃
persamaan Cp – Cv = -T(𝜕𝑇 ) (𝜕𝑉) ?
𝑝 𝑇

3. Bagaimana persamaan umum dari hubungan Maxwell dapat membuktikan


∂U ∂H ∂H ∂G
persamaan ( ∂S ) = ( ∂S ) dan ( ∂P ) = (∂P) ?
V P S T

1.3 Tujuan
1. Dapat menjelaskan persamaan umum dari hubungan Maxwell.
2. Dapat menjelaskan persamaan umum dari hubungan Maxwell untuk
𝜕𝑉 2 𝜕𝑃
membuktikan persamaan Cp – Cv = -T(𝜕𝑇 ) (𝜕𝑉) .
𝑝 𝑇

3. Dapat menjelaskan persamaan umum dari hubungan Maxwell untuk


∂U ∂H ∂H ∂G
membuktikan persamaan ( ) = ( ) dan ( ) = ( ) .
∂S V ∂S P ∂P S ∂P T
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Persamaan Dasar Termodinamika dan Hubungan Maxwell


Dalam termodinamika, dikenal banyak sifat termodinamika. Sebagian sifat
temodinamika tersebut ada yang bisa di ukur secara langsung dan sebagian yang lain
ada yang tidak bisa kita ukur.

Sifat terukur P, V, T

U (hukum 1 termodinamika)
Sifat fundamental

S (hukum 2 termodinamika)

Sifat turunan H, A, G
Hukum pertama termodinamika dirumuskan sebagai berikut :
dU = dQ + dW (2.1)
dari persamaan ini akan didapatkan persamaan fundamental pertama :
dU = TdS – PdV (2.2)
Persamaan fundamental pertama merupakan gabungan dari hukum termodinamika
pertama dan hukum termodinamika kedua yang berkaitan dengan S. Selain itu kita
masih memiliki H, A, dan G.
H merupakan sifat termodinamika yang didefinisikan sebagai berikut
H = U + PV (2.3)
Perubahan H dapat dinyatakan dalam bentuk diferensial dari persamaan (2.3)
dH = dU + d(PV) (2.4)
d(PV) = PdV + VdP (2.5)
dari persamaan diatas, didapatkan persamaan sebagai berikut :
dH = TdS + VdP (2.6)
A didefinisikan sebagai berikut :
A = U - TS (2.7)
Perubahan A dapat dinyatakan dalam bentuk diferensial dari persamaan (2.7) :
dA = dU – TdS – SdT (2.8)
dari persamaan diatas, diperoleh persamaan berikut :
dA = -SdT – PdV (2.9)
G didefinisikan sebagai berikut :
G = H – TS (2.10)
Perubahan G dapat dinyatakan dalam bentuk diferensial persamaan (2.10) :
dG = dH – TdS – SdT (2.11)
dari persamaan diatas, dapat diperoleh persamaan berikut :
dG = VdP – SdT (2.12)
Berdasarkan persamaan diatas, diperoleh empat persamaan fundamental yaitu
persamaan (2.2), (2.6), (2.9), dan (2.12). Ada banyak hubungan Maxwell yang dapat
diturunkan dari keempat persamaan dasar. Dalam kenyataannya hubungan diatas
meliputi empat variabel S, p, V dan T. Variabel-variabel ini dapat disusun dalam
beberapa cara untuk mendapatkan hubungan Maxwell, dan pernyataan umum adalah :
dx = Mdy + Ndz (2.13)
Sehingga hubungan Maxwell menjadi;
𝜕𝑀 𝜕𝑁
( 𝜕𝑧 ) + ( 𝜕𝑦 ) (2.14)
𝑦 𝑧

Dimana M, N, y, dan z masing-masing adalah S, P, V,dan T.


Kedua aturan berikut berlaku:
(i) Hasil kali silang Mz dan Ny harus dalam bentuk kerja, yaitu PV dan ST
(ii) Tanda negative dipilih jika M dan z atau N dan y adalah T danV.
Hubungan Maxwell yang digunakan dalam persamaan fundamental sebagi berikut:
𝜕𝑇 𝜕𝑉
dH = TdS + V dP → (𝜕𝑃) = ( 𝜕𝑆 ) (2.15)
𝑆 𝑃
𝜕𝑇 𝜕𝑃
dU = TdS – PdV → (𝜕𝑉) = − ( 𝜕𝑆 ) (2.16)
𝑆 𝑉
𝜕𝑆 𝜕𝑃
dA = - SdT – PdV → (𝜕𝑉) = (𝜕𝑇 ) (2.17)
𝑇 𝑣
𝜕𝑆 𝜕𝑉
dG = - SdT + VdP → - (𝜕𝑃) = (𝜕𝑇 ) (2.18)
𝑇 𝑝

𝝏𝑽 𝟐 𝝏𝑷
2.2 Membuktikan persamaan Cp – Cv = -T(𝝏𝑻) (𝝏𝑽) dengan menggunakan
𝒑 𝑻

hubungan Maxwell
𝜕𝑆 𝜕𝑃
Dari hubungan Maxwell ketiga (2.17), (𝜕𝑉) = (𝜕𝑇 ) maka
𝑇 𝑣
𝜕𝑃
TdS = Cv dT + 𝑇 ( ) dV
𝜕𝑇 𝑣

𝜕𝑆 𝜕𝑉
Dari hubungan Maxwell keempat,− ( ) = ( ) maka
𝜕𝑃 𝑇 𝜕𝑇 𝑝

𝜕𝑉
TdS = Cp dT + 𝑇 (𝜕𝑇 ) dP
𝑝
𝜕𝑃
Berdasarkan persamaan diatas TdS = Cv dT + 𝑇 (𝜕𝑇 ) dV dan TdS = Cp dT +
𝑣
𝜕𝑉
𝑇 (𝜕𝑇 ) dP, maka :
𝑝
𝜕𝑆 𝜕𝑉
Cv dT + 𝑇 (𝜕𝑉) dV = Cp dT + 𝑇 (𝜕𝑇 ) dP
𝑇 𝑝
𝜕𝑃 𝜕𝑉
(Cp - Cv) dT = T(𝜕𝑇 ) 𝑑𝑉 + 𝑇 (𝜕𝑇 ) 𝑑𝑃
𝑣 𝑝
𝜕𝑃 𝜕𝑉
𝑇( ) 𝑇( )
𝜕𝑇 𝑣 𝜕𝑇 𝑝
dT = 𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 𝑑𝑉 + 𝑑𝑃
𝐶𝑝 − 𝐶𝑣
𝜕𝑇 𝜕𝑇
dT = (𝜕𝑉) 𝑑𝑉 + (𝜕𝑃) 𝑑𝑃
𝑝 𝑣
𝜕𝑃 𝜕𝑉
𝑇( ) 𝑇( )
𝜕𝑇 𝜕𝑇 𝑣 𝜕𝑇 𝜕𝑇 𝑝
(𝜕𝑉) = dan (𝜕𝑉) =
𝑝 𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 𝑝 𝐶𝑝 − 𝐶𝑣

𝜕𝑉 𝜕𝑃
Cp - Cv = T( ) ( )
𝜕𝑇 𝑝 𝜕𝑇 𝑣

𝜕𝑃 𝜕𝑇 𝜕𝑉
( ) ( ) ( ) = −1
𝜕𝑇 𝑣 𝜕𝑉 𝑝 𝜕𝑃 𝑇
𝜕𝑃 𝜕𝑉 𝜕𝑃
( ) = −( ) ( )
𝜕𝑇 𝑣 𝜕𝑇 𝑝 𝜕𝑉 𝑇
𝜕𝑉 𝜕𝑉 𝜕𝑃
Cp - Cv = T(𝜕𝑇 ) [− (𝜕𝑇 ) (𝜕𝑉) ]
𝑝 𝑝 𝑇
𝜕𝑉 2 𝜕𝑃
Cp – Cv = -T(𝜕𝑇 ) (𝜕𝑉)
𝑝 𝑇
𝜕𝑈 𝜕𝐻 𝜕𝐻 𝜕𝐺
3.3 Membuktikan persamaan ( 𝜕𝑆 ) = ( 𝜕𝑆 ) dan ( 𝜕𝑃 ) = (𝜕𝑃) dengan
𝑉 𝑃 𝑆 𝑇

menggunakan hubungan Maxwell


 TdS = dU + PdV → dU = TdS – PdV
𝜕𝑈 𝜕𝑈
T = ( 𝜕𝑆 ) dan P = -(𝜕𝑉 )
𝑉 𝑆

 dH = dU +PdV + VdP →dH- VdP =dU + PdV


dH = TdS + VdP
𝜕𝐻 𝜕𝐻
T = ( 𝜕𝑆 ) dan ( 𝜕𝑃 )
𝑃 𝑆
∂U ∂H
Terbukti bahwa ( ∂S ) = ( ∂S ) dengan T = T.
V P

 dH = dU +PdV + VdP →dH- VdP =dU + PdV


dH = TdS + VdP
𝜕𝐻 𝜕𝐻
T = ( ) dan V = ( )
𝜕𝑆 𝑃 𝜕𝑃 𝑆

 dG = dH – TdS – SdT
dG = VdP – SdT
𝜕𝐺 𝜕𝐺
V = (𝜕𝑃) dan S = - (𝜕𝑇 )
𝑇 𝑃
∂H ∂G
Terbukti bahwa ( ∂P ) = (∂P) dengan V = V.
S T
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maxwell mengembangkan empat persamaan ringkas yang menunjukkan
bagaimana listrik dan magnetik menjadi satu sebagai elektromagnetik. Semua
hukum listrik dan magnetik yang sebelumnya dikenal, bisa di ambil dari empat
persamaan tersebut. Persamaan-persamaan Maxwelllah yang meramalkan
keberadaan spektrum elektromagnetik. Spektrum elektromagnetik menyatakan
bahwa cahaya tampak hanyalah bagian kecil darinya.
Berikut adalah empat persamaan dasar termodinamika dan hubungan
Maxwell Jika kerja terhadap ekspansi adalah satu-saunya kerja, maka keempat
persamaan dasar dapat ditulis sebagai berikut:
𝜕𝑇 𝜕𝑉
dH = TdS + VdP → (𝜕𝑃) = ( 𝜕𝑆 )
𝑆 𝑃
𝜕𝑇 𝜕𝑃
dU = TdS – PdV → (𝜕𝑉) = − ( 𝜕𝑆 )
𝑆 𝑉
𝜕𝑆 𝜕𝑃
dA = - SdT – PdV → (𝜕𝑉) = (𝜕𝑇 )
𝑇 𝑣
𝜕𝑆 𝜕𝑉
dG = - SdT + VdP → − (𝜕𝑃) = (𝜕𝑇 )
𝑇 𝑝

3.2 Saran
Dengan memahami hubungan Maxwell diharapkan dapat mempermudah
dalam membuktikan persamaan-persamaan dasar, tidak hanya terbatas pada
hubungan dasar termodinamika pada makalah ini, tetapi juga dapat digunakan untuk
membuktikan persamaan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Muflih Arisa., 2016. Kalkuus Termodinamika
(https://www.indonesiachemicalengineers.com/kalkulus-termodinamika, diakses
20 Februari 2018).

Hamidi, Nurkholis. (2011) “Peningkatan Bahan Bakar Biogas melalui Proses


Pemurnian Bahan Bakar Alam”. Jurnal Rekayasa Mesin. Jilid 2 No 3.
(http://rekayasamesin.ub.ac.id. diakses 20 Februari 2018).

Mara, I Made. (2012). “Analisis Penyerapan Gas Karbon dioksida (CO2) dengan
Larutan NaOH Terhadap Kualitas Biogas Kotoran Sapi”. Jurnal Dinamika
Teknik Mesin (Online). Jilid 2 No 1. (http://www.ejournal.ftunram.ac.id.diakses
20 Februari 2018).
Madridista, Fadly. 2010. Materi Termodinamika Konsep Dasar
(https://www.academia.edu/materi-temodinamika-konsep-dasar, diakses pada 20
Februari 2018).

Rahayu dkk. (2009) “Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi Sebagai Sumber Energi
Alternatif Ramah Lingkungan Beserta Aspek Sosio Kulturalnya”. Jurnal
Lingkungan. Jilid 13 No 2. (http://journal.uny.ac.id.diakses 24 Februari 2018).

Anda mungkin juga menyukai