RELASI MAXWELL
O
L
E
H
Pendidikan Kimia B
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Relasi Maxwell” ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai syarat ujian
seminar kimia.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pembimbing yang telah
membimbing penulis sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini dan tidak lupa
kepada teman-teman yang selalu membantu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap akan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari segenap pembaca guna sempurnanya makalah ini.
Demikianlah, semoga makalah yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya. Terima kasih.
1.3 Tujuan
1. Dapat menjelaskan persamaan umum dari hubungan Maxwell.
2. Dapat menjelaskan persamaan umum dari hubungan Maxwell untuk
𝜕𝑉 2 𝜕𝑃
membuktikan persamaan Cp – Cv = -T(𝜕𝑇 ) (𝜕𝑉) .
𝑝 𝑇
Sifat terukur P, V, T
U (hukum 1 termodinamika)
Sifat fundamental
S (hukum 2 termodinamika)
Sifat turunan H, A, G
Hukum pertama termodinamika dirumuskan sebagai berikut :
dU = dQ + dW (2.1)
dari persamaan ini akan didapatkan persamaan fundamental pertama :
dU = TdS – PdV (2.2)
Persamaan fundamental pertama merupakan gabungan dari hukum termodinamika
pertama dan hukum termodinamika kedua yang berkaitan dengan S. Selain itu kita
masih memiliki H, A, dan G.
H merupakan sifat termodinamika yang didefinisikan sebagai berikut
H = U + PV (2.3)
Perubahan H dapat dinyatakan dalam bentuk diferensial dari persamaan (2.3)
dH = dU + d(PV) (2.4)
d(PV) = PdV + VdP (2.5)
dari persamaan diatas, didapatkan persamaan sebagai berikut :
dH = TdS + VdP (2.6)
A didefinisikan sebagai berikut :
A = U - TS (2.7)
Perubahan A dapat dinyatakan dalam bentuk diferensial dari persamaan (2.7) :
dA = dU – TdS – SdT (2.8)
dari persamaan diatas, diperoleh persamaan berikut :
dA = -SdT – PdV (2.9)
G didefinisikan sebagai berikut :
G = H – TS (2.10)
Perubahan G dapat dinyatakan dalam bentuk diferensial persamaan (2.10) :
dG = dH – TdS – SdT (2.11)
dari persamaan diatas, dapat diperoleh persamaan berikut :
dG = VdP – SdT (2.12)
Berdasarkan persamaan diatas, diperoleh empat persamaan fundamental yaitu
persamaan (2.2), (2.6), (2.9), dan (2.12). Ada banyak hubungan Maxwell yang dapat
diturunkan dari keempat persamaan dasar. Dalam kenyataannya hubungan diatas
meliputi empat variabel S, p, V dan T. Variabel-variabel ini dapat disusun dalam
beberapa cara untuk mendapatkan hubungan Maxwell, dan pernyataan umum adalah :
dx = Mdy + Ndz (2.13)
Sehingga hubungan Maxwell menjadi;
𝜕𝑀 𝜕𝑁
( 𝜕𝑧 ) + ( 𝜕𝑦 ) (2.14)
𝑦 𝑧
𝝏𝑽 𝟐 𝝏𝑷
2.2 Membuktikan persamaan Cp – Cv = -T(𝝏𝑻) (𝝏𝑽) dengan menggunakan
𝒑 𝑻
hubungan Maxwell
𝜕𝑆 𝜕𝑃
Dari hubungan Maxwell ketiga (2.17), (𝜕𝑉) = (𝜕𝑇 ) maka
𝑇 𝑣
𝜕𝑃
TdS = Cv dT + 𝑇 ( ) dV
𝜕𝑇 𝑣
𝜕𝑆 𝜕𝑉
Dari hubungan Maxwell keempat,− ( ) = ( ) maka
𝜕𝑃 𝑇 𝜕𝑇 𝑝
𝜕𝑉
TdS = Cp dT + 𝑇 (𝜕𝑇 ) dP
𝑝
𝜕𝑃
Berdasarkan persamaan diatas TdS = Cv dT + 𝑇 (𝜕𝑇 ) dV dan TdS = Cp dT +
𝑣
𝜕𝑉
𝑇 (𝜕𝑇 ) dP, maka :
𝑝
𝜕𝑆 𝜕𝑉
Cv dT + 𝑇 (𝜕𝑉) dV = Cp dT + 𝑇 (𝜕𝑇 ) dP
𝑇 𝑝
𝜕𝑃 𝜕𝑉
(Cp - Cv) dT = T(𝜕𝑇 ) 𝑑𝑉 + 𝑇 (𝜕𝑇 ) 𝑑𝑃
𝑣 𝑝
𝜕𝑃 𝜕𝑉
𝑇( ) 𝑇( )
𝜕𝑇 𝑣 𝜕𝑇 𝑝
dT = 𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 𝑑𝑉 + 𝑑𝑃
𝐶𝑝 − 𝐶𝑣
𝜕𝑇 𝜕𝑇
dT = (𝜕𝑉) 𝑑𝑉 + (𝜕𝑃) 𝑑𝑃
𝑝 𝑣
𝜕𝑃 𝜕𝑉
𝑇( ) 𝑇( )
𝜕𝑇 𝜕𝑇 𝑣 𝜕𝑇 𝜕𝑇 𝑝
(𝜕𝑉) = dan (𝜕𝑉) =
𝑝 𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 𝑝 𝐶𝑝 − 𝐶𝑣
𝜕𝑉 𝜕𝑃
Cp - Cv = T( ) ( )
𝜕𝑇 𝑝 𝜕𝑇 𝑣
𝜕𝑃 𝜕𝑇 𝜕𝑉
( ) ( ) ( ) = −1
𝜕𝑇 𝑣 𝜕𝑉 𝑝 𝜕𝑃 𝑇
𝜕𝑃 𝜕𝑉 𝜕𝑃
( ) = −( ) ( )
𝜕𝑇 𝑣 𝜕𝑇 𝑝 𝜕𝑉 𝑇
𝜕𝑉 𝜕𝑉 𝜕𝑃
Cp - Cv = T(𝜕𝑇 ) [− (𝜕𝑇 ) (𝜕𝑉) ]
𝑝 𝑝 𝑇
𝜕𝑉 2 𝜕𝑃
Cp – Cv = -T(𝜕𝑇 ) (𝜕𝑉)
𝑝 𝑇
𝜕𝑈 𝜕𝐻 𝜕𝐻 𝜕𝐺
3.3 Membuktikan persamaan ( 𝜕𝑆 ) = ( 𝜕𝑆 ) dan ( 𝜕𝑃 ) = (𝜕𝑃) dengan
𝑉 𝑃 𝑆 𝑇
dG = dH – TdS – SdT
dG = VdP – SdT
𝜕𝐺 𝜕𝐺
V = (𝜕𝑃) dan S = - (𝜕𝑇 )
𝑇 𝑃
∂H ∂G
Terbukti bahwa ( ∂P ) = (∂P) dengan V = V.
S T
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maxwell mengembangkan empat persamaan ringkas yang menunjukkan
bagaimana listrik dan magnetik menjadi satu sebagai elektromagnetik. Semua
hukum listrik dan magnetik yang sebelumnya dikenal, bisa di ambil dari empat
persamaan tersebut. Persamaan-persamaan Maxwelllah yang meramalkan
keberadaan spektrum elektromagnetik. Spektrum elektromagnetik menyatakan
bahwa cahaya tampak hanyalah bagian kecil darinya.
Berikut adalah empat persamaan dasar termodinamika dan hubungan
Maxwell Jika kerja terhadap ekspansi adalah satu-saunya kerja, maka keempat
persamaan dasar dapat ditulis sebagai berikut:
𝜕𝑇 𝜕𝑉
dH = TdS + VdP → (𝜕𝑃) = ( 𝜕𝑆 )
𝑆 𝑃
𝜕𝑇 𝜕𝑃
dU = TdS – PdV → (𝜕𝑉) = − ( 𝜕𝑆 )
𝑆 𝑉
𝜕𝑆 𝜕𝑃
dA = - SdT – PdV → (𝜕𝑉) = (𝜕𝑇 )
𝑇 𝑣
𝜕𝑆 𝜕𝑉
dG = - SdT + VdP → − (𝜕𝑃) = (𝜕𝑇 )
𝑇 𝑝
3.2 Saran
Dengan memahami hubungan Maxwell diharapkan dapat mempermudah
dalam membuktikan persamaan-persamaan dasar, tidak hanya terbatas pada
hubungan dasar termodinamika pada makalah ini, tetapi juga dapat digunakan untuk
membuktikan persamaan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Muflih Arisa., 2016. Kalkuus Termodinamika
(https://www.indonesiachemicalengineers.com/kalkulus-termodinamika, diakses
20 Februari 2018).
Mara, I Made. (2012). “Analisis Penyerapan Gas Karbon dioksida (CO2) dengan
Larutan NaOH Terhadap Kualitas Biogas Kotoran Sapi”. Jurnal Dinamika
Teknik Mesin (Online). Jilid 2 No 1. (http://www.ejournal.ftunram.ac.id.diakses
20 Februari 2018).
Madridista, Fadly. 2010. Materi Termodinamika Konsep Dasar
(https://www.academia.edu/materi-temodinamika-konsep-dasar, diakses pada 20
Februari 2018).
Rahayu dkk. (2009) “Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi Sebagai Sumber Energi
Alternatif Ramah Lingkungan Beserta Aspek Sosio Kulturalnya”. Jurnal
Lingkungan. Jilid 13 No 2. (http://journal.uny.ac.id.diakses 24 Februari 2018).