Anda di halaman 1dari 11

Bul. Littro. Vol. XVIII No.

1, 2007, 49 - 59

PENENTUAN KEBUTUHAN POKOK UNSUR HARA N, P, K


UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN PANILI
(Vanilla planifolia Andrews)
Agus Ruhnayat
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik

ABSTRAK Pada kondisi pertumbuhan tanaman panili


yang baik (kecukupan hara) kandungan hara
Penelitian dilakukan di rumah kaca N dan P pada daun masing-masing adalah
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. 1,23 – 1,90 % dan 0,08 – 0,12 %. Pada
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ke- kondisi pertumbuhan yang kritis kandungan
butuhan poko unsur hara makro N, P dan K hara N dan P pada daun masing-masing
untuk pertumbuhan tanaman panili. Tahapan adalah ≤1,23 % dan ≤0,08 %.
penelitian yaitu : 1) Penentuan konsentrasi op-
timum larutan unsur hara. Larutan hara standar Kata kunci : Vanilla planifolia Andrews, kebutuhan
yang digunakan adalah larutan Hewitt yang hara N,P, K
telah dimodifikasi. Perlakuan yang diuji adalah ABSTRACT
: kontrol (aquades); 0,5; 1,0; 1,5; 2,0 dan 2,5
kali konsentrasi larutan standar. 2). Penentuan Determination of N, P, K macro
nilai kritis, kecukupan, optimal dan kelebihan
unsur hara N, P dan K. Konsentrasi larutan
nutrients requirements for the growth
hara yang digunakan adalah hasil terbaik dari of vanilla (Vanilla planifolia
hasil penelitian tahap kesatu. Perlakuan yang Andrews)
diuji adalah : larutan optimum tanpa N (LON), Experiment was performed at the
LON + 0,5 N, LON + 1 N, LON + 1,5 N, LON green house of Indonesian Medicinal and
+ 2 N, larutan optimum tanpa P (LOP), LOP + Aromatic Crops Res. Inst, to determine the
0,5 P, LOP + 1 P, LOP + 1,5 P, LOP + 2P, needs of N, P, and K nutrients for the growth
larutan optimum tanpa K (LOK), LOK + 0,5 K, of vanilla. Experiments were conducted in two
LOK + 1 K, LOK + 1,5 K, LOK + 2K. Media stages: 1) Determination of optimum nutrients
tumbuh yang digunakan adalah pasir kwarsa concentration by using a modified Hewitt
pada pot plastik ukuran 30 x 40 cm. Rancangan standard solution, i.e. control (aquadest); 0.5;
yang digunakan adalah Acak Kelompok, di0- 1.0; 1.5; 2.0; and 2.5 concentrations to
ulang 3 kali dengan 12 tanaman/perlakuan. standard. 2) Determination of critical, suffi-
Parameter yang diamati adalah panjang sulur, cient, optimum and redundant values of N, P
diameter sulur, jumlah, warna dan indeks luas and K nutrients. Then, the best result deter-
daun serta kandungan unsur hara pada daun. mined was applied as a standard for optimum
Batas kekurangan, kecukupan, optimum, dan concentration in the second stage. The treat-
kelebihan unsur hara dianalisis dengan uji ments were the optimum concentration minus
korelasi dan regresi. Hasil analisis korelasi dan N (LON); LON + 0.5 N; LON + 1 N; LON +
regresi menunjukkan bahwa konsentrasi larutan 1.5 N; LON + 2 N; the optimum concentration
hara sebesar 1,8 kali larutan standar merupakan minus P (LOP); LOP + 0.5 P; LOP + 1 P;
konsentrasi optimum untuk pertumbuhan ta- LOP + 1.5 P; LOP + 2 P; the optimum
naman panili. Kebutuhan pokok unsur hara N concentration minus K (LOK); LOK + 0.5 K;
dan P untuk pertumbuhan tanaman panili LOK + 1 K; LOK + 1.5 K; and LOK + 2 K.
masing-masing terletak pada kisaran pemberian The growth medium used for those treatments
hara 90,7 – 453,9 mg NO3/l dan 16,8 – 83,7 mg was potted (30 cm x 40 cm) quartz sand.
PO4/l. Pada kisaran tersebut makin tinggi pem- Experiments were arranged in randomized
berian unsur hara pertumbuhan makin baik. block design, replicates 3 times with 12
Kebutuhan pokok unsur hara K belum bisa plants/treatment. Parameters observed were
diketahui karena kurva responnya masih linier. length and diameter of stem, number, leaf

49
Agus Ruhnayat: Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P dan K Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili
( Vanilla planifolia )

area index and the color of leaves, as well as tuhan pokok unsur hara tanaman maka
leaf nutrient content (uptake). Critical, dosis dan jenis pupuk dapat ditentukan
sufficient, optimum and redundant values were
compared by using correlation and regresion
lebih tepat.
analyses. The results showed that the optimum Kebutuhan unsur hara tanam-
nutrients for the growth of vanilla was 1.8 an panili diduga cukup tinggi. Menu-
concentration to standard. The requirements of rut Deinum (1949) unsur hara N, P
N and P nutrients for the growth of vanilla dan K yang terserap oleh 100 g bahan
were ranged from 90.7 to 453.9 mg NO3/L and
16.8 to 83.7 mg PO4/L, respectively. At the
kering panili (batang, daun dan buah)
range of application, the higher nutrient masing-masing adalah 3,70; 0,99; 5,35
applied, the better growth response were g. Hasil penelitian di rumah kaca me-
observed. Though, the curve of K nutrient nunjukkan bahwa tanaman panili cu-
requirement remained linier. Uptake of N and kup responsif terhadap pemupukan N,
P nutrients in vanilla leaves at the sufficient
growth condition were ranged from 1.23 to
P dan K (Ruhnayat dan Rosman,
1.90% and 0.08 to 0.12%, respectively. 1993). Sedangkan hasil penelitian di
Morover, at the critical growth condition the lapangan, seperti yang pernah dilaku-
uptake of N and P were < 1.23% and < 0.08%, kan oleh Sunardi dan Rakhmadiono
respectively. (1985) pengaruh pemupukan masih
Key words : Vanilla planifolia Andrews, nutrients linier terhadap pertumbuhan dan pro-
requirements duksi tanaman panili. Diduga dosis
pupuk yang diberikan pada penelitian
PENDAHULUAN tersebut masih di bawah kebutuhan
Salah satu faktor yang menun- pokok tanaman. Menurut Soepartini
jang tanaman untuk tumbuh dan ber- (1990) untuk mengetahui suatu unsur
produksi secara optimal adalah keter- hara berada dalam keadaan kekurang-
sediaan unsur hara dalam jumlah yang an, optimal atau kelebihan dapat diten-
cukup di dalam tanah. Jika tanah tidak tukan dengan cara menghubungkan
dapat menyediakan unsur hara yang antara jumlah hara yang tersedia da-
cukup bagi tanaman, maka pemberian lam jaringan tanaman dengan respon
pupuk perlu dilakukan untuk meme- pertumbuhan tanaman secara grafikal.
nuhi kekurangan tersebut. Setiap jenis Penelitian ini dilakukan untuk
tanaman membutuhkan unsur hara da- mengetahui kebutuhan pokok unsur
lam jumlah yang berbeda. Ketidak hara N, P dan K untuk pertumbuhan
tepatan pemberian unsur hara/pupuk tanaman panili.
selain akan menyebabkan tanaman ti-
dak dapat tumbuh dan berproduksi se- BAHAN DAN METODE
cara optimal juga merupakan pembo- Penelitian dilakukan di rumah
rosan tenaga dan biaya (tidak efisien). kaca Balai Penelitian Tanaman Obat
Agar usaha pemupukan menjadi efisien dan Aromatik selama 3 tahun. Tanam-
maka, pemberian pupuk tidak cukup an panili yang digunakan adalah setek
hanya melihat keadaan tanah dan ling- dua buku yang telah mempunyai 3
kungan saja, tetapi juga harus mem- daun (jenis Gisting). Media tumbuh
pertimbangkan kebutuhan pokok unsur yang digunakan adalah pasir kwarsa
hara tanaman. Dengan diketahui kebu- pada pot plastik ukuran 30 x 40 cm, di

50
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 49 - 59

bawah pot dipasang penampung larut- unsur hara yang berasal dari perlakuan
an. Ada dua tahap penelitian yang sebelumnya tercuci. Rancangan yang
dilakukan yaitu : digunakan adalah Acak Kelompok,
diulang 3 kali. Jumlah tanaman yang
Penentuan konsentrasi optimum
digunakan adalah 12 tanaman/
larutan unsur hara
perlakuan.
Larutan hara standar yang di- Parameter yang diamati adalah
gunakan adalah larutan Hewitt yang panjang sulur, diameter sulur, jumlah
telah dimodifikasi (Nybe dan Nair, daun, indeks luas daun, warna daun
1987). Dosis dan komposisi unsur hara (gejala kekurangan unsur hara) dan
larutan standar yang digunakan dapat kandungan unsur hara di daun.
dilihat pada Tabel 1. Untuk mengetahui perbedaan
Tabel 1. Dosis dan komposisi unsur pengaruh perlakuan terhadap parame-
hara larutan standar (Nybe ter yang diamati digunakan uji beda
and Nair, 1987) nyata, sedangkan untuk mengetahui
Table 1. Dosage and composition of kepekatan larutan yang optimal digu-
standard nutrient (Nybe and nakan uji korelasi dan regresi.
Nair, 1987) Penentuan nilai kritis, kecukupan
Unsur hara Dosis (mg/l) dan kelebihan unsur hara N, P dan
Nutrient Dosage (mg/l) K
NO3 168,00 Konsentrasi larutan yang digu-
PO4 31,00 nakan pada penelitian tahap kedua
K2O 78,00 adalah hasil terbaik dari hasil peneli-
SO4 96,00 tian tahap kesatu. Perlakuan yang diuji
Ca 160,00 adalah : larutan optimum tanpa N
Mg 42,60 (LON), LON + 0,5 N, LON + 1 N,
Fe+3 24,21 LON + 1,5 N, LON + 2 N, larutan
Mn+2 0,55 optimum tanpa P (LOP), LOP + 0,5 P,
Cu 0,06 LOP + 1 P, LOP + 1,5 P, LOP + 2P,
Zn 0,10 larutan optimum tanpa K (LOK), LOK
B 2,00 + 0,5 K, LOK + 1 K, LOK + 1,5 K,
Mo 0,03 LOK + 2 K. Cara pemberian hara dan
parameter yang diamati pada peneli-
Perlakuan yang diuji adalah : tian tahap kedua sama dengan tahap
tanpa larutan hara (aquades saja), 0,5, kesatu. Rancangan yang digunakan
1,0, 1,5, 2,0 dan 2,5 kali konsentrasi adalah Acak Kelompok, diulang 3
larutan standar. Larutan unsur hara kali. Jumlah tanaman yang digunakan
diberikan 6 hari sekali. Larutan yang adalah 12 tanaman/perlakuan.
tertampung di bawah pot disiramkan Untuk mengetahui batas keku-
kembali setiap hari sekali. Setiap kali rangan, kecukupan, optimum, dan
sebelum larutan hara diberikan, media kelebihan unsur hara, maka tingkat
tanam disiram dengan aquades se- pemberian dan kandungan unsur hara
banyak 2 liter/pot dengan tujuan agar tanaman dihubungkan secara grafikal

51
Agus Ruhnayat: Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P dan K Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili
( Vanilla planifolia )

dengan pertumbuhan tanaman melalui Pemberian larutan hara dengan


analisis korelasi dan regresi kemudian konsentrasi yang lebih tinggi menye-
ditarik garis mendatar pada tingkat per- babkan warna daun lebih hijau. Daun
tumbuhan 90 %. Pada tingkat pertum- yang warnanya lebih hijau umumnya
buhan 90 % kebawah kondisi tanaman kandungan klorofilnya akan lebih
panili dianggap sudah tidak normal. banyak sehingga proses fotosintesa
akan lebih baik. Proses fotosintesa
HASIL DAN PEMBAHASAN akan menghasilkan karbohidrat yang
Penentuan konsentrasi optimum digunakan untuk pembentukan tunas.
larutan unsur hara Menurut Suseno (1974) hasil foto-
sintesa lebih banyak digunakan untuk
Hasil uji beda nyata menunjuk- pertumbuhan tunas baru dari pada
kan bahwa konsentrasi larutan hara memperbesar batang dan pertumbuhan
berpengaruh nyata terhadap panjang akar, karena pertumbuhan yang aktif
sulur dan jumlah daun dibandingkan lebih banyak terjadi dibagian pucuk
dengan larutan tanpa hara (Tabel 2), tanaman. Pada penelitian ini hal ter-
sedangkan pada parameter diameter sebut terlihat dari tidak berpengaruh
sulur dan indeks luas daun tidak nyata. nyata larutan hara yang diberikan ter-
Pengaruh antar konsentrasi larutan hara hadap diameter sulur dan indeks luas
tidak berbeda nyata terhadap pertum- daun. Selain itu proses fotosintesa
buhan tanaman panili, namun kalau di- yang berjalan secara baik secara tidak
lihat dari parameter warna daun ter- langsung akan mempengaruhi keraga-
dapat perbedaan yang mencolok. an tanaman secara keseluruhan seperti
Tabel 2. Pengaruh konsentrasi larutan hara standar terhadap peningkatan
pertumbuhan tanaman panili
Table 2. Effect of standard nutrient consentration on the growth of vanilla
Diameter Indeks
Konsentrasi larutan Pj.sulur Jml. sulur luas daun
Length daun Warna daun
Nutrient Diameter Leaf area Leaf color
of stem Number of stem index
consentation (cm) of leaves (cm) (cm2)
Tanpa unsur hara 11,7 a 3,5 a 0,50 a 210 a Hijau kekuningan (Y-GG N144A)
0,5 x larutan standar 50,3 b 12,8 b 0,51 a 215 a Hijau muda (GG 141B)
1,0 x larutan standar 49,3 b 13,0 b 0,51 a 217 a Hijau muda (GG 141B)
1,5 x larutan standar 52,5 b 13,3 b 0,53 a 214 a Hijau (GG 141A)
2,0 x larutan standar 63,7 b 15,2 b 0,52 a 214 a Hijau tua (GG N134)
2,5 x larutan standar 61,9 b 14,8 b 0,55 a 218 a Hijau tua (GG N134)
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada setiap kolom tidak berbeda nyata
menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5 %.
Notes : Numbers followed by the same letters in each column are not significantly different at 5%
DMRT

52
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 49 - 59

kekeringan, penyakit dan sebagainya. Dosis dan komposisi larutan hara opti-
Hal tersebut sangat penting mengingat mum tersebut dapat dilihat pada Tabel
tanaman panili yang dibudidayakan 3.
saat ini peka terhadap penyakit dan Tabel 3. Dosis dan komposisi larutan
kekeringan. Oleh karena untuk melihat hara optimum untuk pertum-
pengaruh pemupukan terhadap pertum- buhan panili
buhan tanaman panili tidak cukup Table 3. Optimum of dosage and nut-
hanya dilihat secara kuantitatif saja rient composition for the
tetapi juga secara kualitatif. growth of vanilla
Berdasarkan uji korelasi dan
Unsur hara Dosis (mg/l)
regresi menunjukkan bahwa pertum-
Nutrient Dosage (mg/l)
buhan tanaman (panjang sulur dan
NO3 302,40
jumlah daun) mulai menurun setelah
PO4 55,80
melampui konsentrasi larutan 1, 8 kali
K2O 140,40
larutan hara standar (Gambar 1).
SO4 172,80
Dengan demikian konsentrasi larutan
Ca 288,00
hara 1,8 kali larutan standar merupakan
Mg 75,60
konsentrasi optimum untuk pertumbuh-
Fe+3 43,58
an tanaman panili. Konsentrasi larutan
Mn+2 0,99
hara optimum tersebut selanjutnya di-
Cu 0,11
gunakan untuk menentukan batas keku-
Zn 0,18
rangan, kecukupan, optimal, dan
B 3,60
kelebihan unsur hara tanaman panili.
Mo 0,05

Panjang sulur (cm) Jumlah daun (helai)


1,8
1,8

y = 12,95 + 29,62 x - 9,13 x2 y = 3,85 + 6,98 x - 1,98 x2


R2 = 0,91 R2 = 0,95

Konsentrasi larutan hara Konsentrasi larutan hara

Gambar 1. Pengaruh konsentrasi larutan hara terhadap panjang sulur jumlah daun
Pigure 1. Effects of nutrient consentrations on the length of stem an number of
leaves

53
Agus Ruhnayat: Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P dan K Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili
( Vanilla planifolia )

Penentuan batas kekurangan, kecu- Batas kritis kekurangan hara P


kupan, optimal, kelebihan unsur untuk parameter panjang sulur, diame-
hara N, P dan K ter sulur dan jumlah daun terletak
pada konsentrasi larutan 0,40, 0,84
Kekurangan unsur hara
dan 0,30 kali larutan optimum
Hasil analisis regresi menun- (Gambar 3), setara dengan pemberian
jukkan bahwa batas kritis kekurangan unsur hara 22,3, 46,8 dan 16,8 mg
hara N untuk parameter panjang sulur, PO4/l. Sama halnya dengan pemberian
diameter sulur dan jumlah daun ter- unsur hara N, secara visual tanaman
letak pada konsentrasi larutan 0,70, yang tidak diberi atau yang keku-
0,78 dan 0,30 kali larutan optimum rangan hara P warna daunnya keku-
(Gambar 2), setara dengan pemberian ningan. Salah satu peranan hara P di-
unsur hara sebanyak 148,2, 253,9 dan dalam pertumbuhan tanaman tanaman
90,7 mg NO3/l. Secara visual tanaman adalah sebagai perangsang perkem-
yang tidak diberi atau yang kekurangan bangan akar. Akar yang tidak ber-
hara N warna daunnya kekuningan, kembang secara baik tidak dapat
diduga pembentukan klorofil terganggu mengabsorpsi unsur hara lebih banyak
akibat proses asimilasi yang tidak (Prawinata et al., 1991).
lancar.
Panjang sulur (cm) Diameter sulur (cm) Jumlah daun (helai)

0,78

0,7

0,3

y = 0,45 + 0,58 x – 0,2 x2


y = 15,83 + 8,43 x – 4,3 x2
y = 53,70 + 52,97 x – 19,09 x2 R2 = 0,94
R2 = 0,73
R2 = 0,94

Konsentrasi larutan hara N Konsentrasi larutan hara N Konsentrasi larutan hara N

Gambar 2. Batas kritis kekurangan hara N untuk panjang sulur, diameter


sulur dan jumlah daun
Figure 2. Critical value for N-deficiency on vanilla based on length and
diameter stem and number of leaves

Gambar
Panjang 2.
sulurBatas
(cm) kritis kekurangan
Diameter hara
sulur (cm) Jumlah daun (helai)
N untuk panjang sulur, diameter
sulur dan jumlah daun 0,84

Figure 2. Critical value for N-deficiency on vanilla based on length and


0,4

diameter stem and number of leaves 0,3

y = 0,40 + 0,50 x – 0,16 x2


y = 14,77 + 9,11 x – 4,57 x2
y = 61,49 + 51,42 x – 24,23 x2 R2 = 0,98
R2 = 0,93
R2 = 0,81
Konsentrasi larutan hara P
Konsentrasi larutan hara P Konsentrasi larutan hara P

Gambar 3. Batas kritis kekurangan hara P untuk panjang sulur, diameter sulur dan
jumlah daun
Figure 3. Critical value for P-deficiency on vanilla based on length and diameter
stem and number of leaves
54
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 49 - 59

Batas kritis kekurangan hara K (Zaubin, 1996). Hasil penelitian


untuk semua parameter yang diamati Zaubin et al. (1989) menun-jukkan
belum bisa diketahui karena hubung- bahwa tanaman panili yang dipupuk
annya dengan konsentrasi larutan hara dengan dosis K yang relatif tinggi
masih linier (Gambar 4). dapat meningkatkan resistensi panili
Warna daun pada tanaman yang terhadap serangan patogen. Pada
diberi dan tanpa diberi unsur hara K tanaman panili yang tidak diberi unsur
pada umumnya tidak berbeda yaitu hara K pada umumnya terserang
hijau tua, namun yang tidak diberi penyakit dengan gejala mirip busuk
unsur hara K pertumbuhan terhambat pangkal batang.
(kerdil).

Panjang sulur (cm) Diameter sulur (cm) Jumlah daun (helai)

y = 5,41 x + 85,66 y = 0,36 x + 19,84


y = 0,062 x + 0,69
R = 0,76 R = 0,95
R = 0,95

Konsentrasi larutan hara K Konsentrasi larutan hara K Konsentrasi larutan hara K

Gambar 4. Pengaruh konsentrasi larutan hara K terhadap panjang sulur, diameter


sulur dan jumlah daun panili
Figure 4. Effects of K-nutrient consentration on length and diameter stem and
number of leaves of vanilla

Pengaruh pemberian unsur hara Titik optimum, selang kecukupan


K ini akan lebih jelas terlihat pada dan kelebihan unsur hara
parameter diameter sulur, makin tinggi Titik optimum konsentrasi la-
konsentrasi unsur hara K maka, di- rutan hara N untuk pertumbuhan
ameter sulur makin besar (Gambar 4). panjang sulur, diameter sulur dan jum-
Salah satu peranan unsur hara K adalah lah daun masing-masing terletak pada
meningkatkan kekuatan batang konsentrasi 1,40, 1,50, dan 0,90 kali
(Supardi, 1983). Kekurangan unsur larutan optimum (Gambar 2), setara
hara K dapat menyebabkan melemah- dengan pemberian hara sebanyak
nya batang sehingga tanaman mudah 423,4, 453,6 dan 272,2 mg NO3/l.
rebah dan terserang penyakit Tanaman panili yang diberi N yang
(Ismunadji, 1989). Kandungan Kalium cukup warna daunnya hijau tua.
yang meningkat di dalam tanaman akan Menurut Hall dan Rao (1981) tanaman
menambah daya tahan tanaman ter- yang diberi unsur N yang cukup pem-
hadap penyakit karena dinding sel bentukan klorofilnya akan optimal
tanaman semakin tebal dan liat sehingga proses fotosintesa akan ber-

55
Agus Ruhnayat: Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P dan K Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili
( Vanilla planifolia )

jalan dengan baik. Pada tanaman panili hingga dapat tanaman panili dapat
unsur hara N diperlukan untuk mem- mengambil unsur hara lebih banyak
bangun protoplasma sel, pembentukan (Lawani, 1993). Sama halnya dengan
enzim yang berperan dalam proses hara N, konsentrasi larutan hara P di
fermentasi yang akan mengubah gluko- atas titik optimum menyebabkan per-
vanilin menjadi vanilin yang beraroma tumbuhan tanaman menurun.
harum. Konsentrasi larutan hara N di Titik optimum konsentrasi
atas titik optimum menyebabkan per- larutan hara K untuk semua parameter
tumbuhan tanaman menurun. yang diamati belum dapat diketahui
Titik optimum konsentrasi la- karena hubungannya masih linier
rutan hara P untuk pertumbuhan pan- (Gambar 4).
jang sulur, diameter sulur dan jumlah Berdasarkan batas kritis
daun masing-masing terletak pada kon- kekurangan unsur hara dan titik opti-
sentrasi 1,10, 1,50, dan 1,00 kali la- mumnya maka dapat ditentukan se-
rutan optimum (Gambar 3), setara lang kecukupan pemberian hara N dan
dengan pemberian hara sebanyak 61,4, P untuk masing parameter yang di-
83,7 dan 55,8 mg PO4/l. Tanaman amati (Tabel 4). Terlihat bahwa batas
panili yang diberi unsur hara P yang kritis unsur hara N dan P pada para-
cukup warna daunnya menjadi hijau meter diameter sulur lebih besar di-
tua. Hara P merupakan unsur peleng- bandingkan panjang sulur dan jumlah
kap dalam pembentukan protein, enzim daun (diameter sulur > panjang sulur
dan inti sel. Unsur hara ini merupakan > jumlah daun). Hal tersebut berarti
bahan dasar untuk membantu proses diameter sulur lebih peka terhadap
assimilasi dan respirasi. Disamping itu kekurangan hara N dan P dibanding-
hara P juga berfungsi untuk merang- kan dengan parameter pertumbuhan
sang pertumbuhan akar dan pemben- lainnya.
tukan sistem perakaran yang baik se-
Tabel 4. Batas kritis, kecukupan dan kelebihan pemberian unsur hara N dan P
untuk pertumbuhan tanaman panili
Table 4. Critical N and P, sufficient and redundant values aplications on the
growth of vanilla
Parameter Unsur Hara (mg/l)
pertumbuhan Nutrient
Growth NO3 PO4
pamameter Kritis Kecukupan Kelebihan Kritis Kecukupan Kelebihan
Critical sufficient redundant Critical sufficient redundant
Panjang sulur ≤148,2 >148,2 – >423,4 ≤22,3 >22,3 – >61,4
Lenght of stem 423,4 61,4
Diameter sulur ≤253,9 >253,9 – >453,9 ≤46,8 >46,8 – >83,7
Diameter of 453,9 83,7
stem
Jumlah daun ≤90,7 > 90,7 – >272,2 ≤16,8 >16,8 – >55,8
Number of 272,2 55,8
leaves

56
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 49 - 59

Panjang sulur lebih peka ter- hara P kurva responnya masih linier
hadap kekurangan unsur hara N dan P (Gambar 5). Berdasarkan persamaan
dibandingkan dengan jumlah daun. regresi yang diperoleh menunjukkan
Sedangkan jumlah daun lebih peka bahwa titik belok kandungan hara N
terhadap kelebihan N. Hal tersebut terjadi pada konsentrasi 1,5 kali larut-
menunjukkan bahwa untuk pertumbuh- an hara optimum atau setara dengan
an panjang dan diameter sulur dibutuh- pemberian hara sebanyak 453,0 mg
kan unsur hara N dan P yang lebih NO3/l. Sedangkan titik belok kan-
banyak dibandingkan dengan untuk dungan hara K terjadi pada konsen-
jumlah daun. Pada tanaman yang per- trasi larutan hara 1,9 kali atau setara
tumbuhannya bersifat apikal dominan dengan pemberian hara sebanyak
pada pucuk (ujung sulur) seperti panili, 106,0 mg PO4/l. Hal tersebut menun-
unsur hara N dan P ini sangat jukkan bahwa tanaman panili meng-
diperlukan untuk pembelahan sel absorpsi unsur hara P dan K lebih
Lingga (1995). tinggi dari pada hara N. Hal ini ada
hubungannya dengan sifat hara P dan
Serapan unsur hara N, P dan K oleh
K yang dapat diserap tanaman
daun
melebihi kebutuhannya tanpa me-
Hasil analisis regresi menunjuk- racuni tanaman (Ismunadji, 1989).
kan bahwa hubungan antara kandungan Sedangkan hara N bersifat racun bagi
hara N dan K pada daun dengan tanaman apabila diberikan terlalu
konsentrasi larutan hara adalah poli- banyak (Buckman and Brady, 1982).
nom pangkat dua, sedangkan dengan

Kandungan hara N daun Kandungan hara K daun Kandungan hara P daun


1,9
1,5

y = 0,88 + 1,39 x – 0,46 x2


R2 = 0,91 y = 1,56 + 3,31 x – 0,89 x2
R2 = 0,99 y = 0,56 x + 0,72

R = 0,99

Konsentrasi larutan hara N Konsentrasi larutan hara K


Konsentrasi larutan hara P

Gambar 5. Hubungan antara kandungan hara N, P dan K di dalam daun dengan


konsentrasi hara dengan konsentrasi hara
Figure 5. The relationship between nutrients (N, P, K) content in leaves with
nutrients consentrations

57
Agus Ruhnayat: Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P dan K Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili
( Vanilla planifolia )

Berdasarkan persamaan regresi bisa diketahui karena kurva responnya


seperti yang terlihat pada Gambar 5 masih linier.
maka, dapat dihitung kandungan hara Pada kondisi pertumbuhan ta-
N dan P di daun pada berbagai kondisi naman panili yang baik (kecukupan
pertumbuhan tanaman (Tabel 5). hara) kandungan hara N dan P pada
Sedangkan untuk hara K belum dapat daun masing-masing adalah 1,23 –
dihitung karena kurva respon per- 1,90 % dan 0,08 – 0,12 %. Pada
tumbuhan tanaman masih linier. Hasil kondisi pertumbuhan yang kritis kan-
perhitungan tersebut dapat digunakan dungan hara N dan P pada daun ma-
untuk : a) menilai status unsur hara N sing-masing adalah ≤1,23 % dan
dan P pada tanaman panili, dan b) ≤0,08 %.
menentukan dosis dan komposisi Diperlukan penelitian lebih
pupuk yang efisien di lapangan. lanjut untuk mengetahui kebutuhan
pokok unsur hara untuk pertumbuhan
Tabel 5. Kandungan unsur hara N dan
generatif tanaman panili.
P di daun panili pada berbagai
pertumbuhan
DAFTAR PUSTAKA
Table 5. N and P contents in vanilla
leaves at various stages Buckman, dan Brady. 1982. Ilmu
condition of growth Tanah. Bhrata Karya Aksara,
Terjemahan Prof Dr. Soegiman
Kondisi Kandungan unsur Jakarta 788 h.
pertumbuhan hara
Deinum, H.K. 1949. Vanille. dalam
Growth Nutrient content C.J.J van Hall en C. de Koppel. De
condition N (%) P (%) LandBouw in de Indische Archipel
Kritis ≤1,23 ≤0,08 IIB. N.V. Vitgevery W. van Hoeve,
kekurangan hara 1,23 - 0,08 - Nederland : 776 - 784.
Kecukupan hara 1,90 0,12
Hall, D.O and Rao. 1981. Photosyn-
Optimun 1,90 0,12
thesis. Studies in Biology No. 39.
The Institute of Biology. The
KESIMPULAN DAN SARAN
Camelot Press. Ltd., Southamton. 83
Konsentrasi larutan hara 1,8 ka- pp.
li larutan standar merupakan konsen-
trasi optimum untuk pertumbuhan Ismunadji, M. 1989. Kalium : kebutuh-
tanaman panili. an dan penggunaannya dalam per-
Kebutuhan pokok unsur hara N tanian modern. Potash & Phosphate
dan P untuk pertumbuhan tanaman Institute of Canada. 46 hal.
panili masing-masing terletak pada ki- Lawani, M. 1993. Panili, budidaya dan
saran pemberian hara 90,7 – 453,9 mg penanganan pasca panen. Kanisius,
NO3/l dan 16,8 – 83,7 mg PO4/l. Pada Yogyakarta. 112 hal.
kisaran tersebut makin tinggi pemberi-
Lingga, P. 1995. Petunjuk penggunaan
an unsur hara pertumbuhan makin baik.
pupuk. Penebar swadaya. 163 h.
Kebutuhan pokok unsur hara K belum

58
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 49 - 59

Nybe, E.V. and P.C.S. Nair. 1987. Supardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah.
Nutrient deficiency in Black Pepper Departemen Ilmu-Ilmu Tanah.
(Piper nigrum L.). Nitrogen, Jurus-an Tanah, Fakultas Pertanian
phosphorus and potassium. Agric. Institut Pertanian Bogor. 591 hal.
Res. J. Kerala, 24 (2) : 132 - 150. Sunardi dan Rakhmadiono. 1985. Pemu-
Prawinata, W., Haran, S. dan pukan vanili dengan pupuk kandang
Tjondronegoro, P. 1991. Dasar-dasar dan pupuk buatan. Pember. Penel.
Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Tan. Industri X (3-4) : 67 - 71.
Departemen Botani. Fakultas Zaubin, R. 1996. Beberapa aspek
Pertanian IPB, Bogor. 339 h. pemupukan yang berpengaruh
Ruhnayat. A dan R. Rosman. 1993. Res- terhadap produktifitas dan kesehatan
pon setek vanili terhadap pemberian tanaman lada. Makalah Seminar.
pupuk N, P dan K. Buletin Littro. Vol Balai Penelitian Tanaman Rempah
VIII No. 2 : 70 - 74. dan Obat. 11 hal.
Soepartini, M. 1990. Kimia Tanah. Materi Zaubin, R., R. Asnawi dan R. Kasim,
Pelatihan Teknik Analisa Ta-nah, 1989. Pengaruh imbangan hara
Tanaman, Air dan Pupuk. Pusat N:P:K terhadap pertumbuhan dan
Penelitian Tanah dan Agroklimat, perkembangan penyakit tanaman
Bogor. 12 hal. panili. Laporan Penelitian Sub
Balittro Natar. 12 hal.

59

Anda mungkin juga menyukai