1, 2007, 49 - 59
49
Agus Ruhnayat: Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P dan K Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili
( Vanilla planifolia )
area index and the color of leaves, as well as tuhan pokok unsur hara tanaman maka
leaf nutrient content (uptake). Critical, dosis dan jenis pupuk dapat ditentukan
sufficient, optimum and redundant values were
compared by using correlation and regresion
lebih tepat.
analyses. The results showed that the optimum Kebutuhan unsur hara tanam-
nutrients for the growth of vanilla was 1.8 an panili diduga cukup tinggi. Menu-
concentration to standard. The requirements of rut Deinum (1949) unsur hara N, P
N and P nutrients for the growth of vanilla dan K yang terserap oleh 100 g bahan
were ranged from 90.7 to 453.9 mg NO3/L and
16.8 to 83.7 mg PO4/L, respectively. At the
kering panili (batang, daun dan buah)
range of application, the higher nutrient masing-masing adalah 3,70; 0,99; 5,35
applied, the better growth response were g. Hasil penelitian di rumah kaca me-
observed. Though, the curve of K nutrient nunjukkan bahwa tanaman panili cu-
requirement remained linier. Uptake of N and kup responsif terhadap pemupukan N,
P nutrients in vanilla leaves at the sufficient
growth condition were ranged from 1.23 to
P dan K (Ruhnayat dan Rosman,
1.90% and 0.08 to 0.12%, respectively. 1993). Sedangkan hasil penelitian di
Morover, at the critical growth condition the lapangan, seperti yang pernah dilaku-
uptake of N and P were < 1.23% and < 0.08%, kan oleh Sunardi dan Rakhmadiono
respectively. (1985) pengaruh pemupukan masih
Key words : Vanilla planifolia Andrews, nutrients linier terhadap pertumbuhan dan pro-
requirements duksi tanaman panili. Diduga dosis
pupuk yang diberikan pada penelitian
PENDAHULUAN tersebut masih di bawah kebutuhan
Salah satu faktor yang menun- pokok tanaman. Menurut Soepartini
jang tanaman untuk tumbuh dan ber- (1990) untuk mengetahui suatu unsur
produksi secara optimal adalah keter- hara berada dalam keadaan kekurang-
sediaan unsur hara dalam jumlah yang an, optimal atau kelebihan dapat diten-
cukup di dalam tanah. Jika tanah tidak tukan dengan cara menghubungkan
dapat menyediakan unsur hara yang antara jumlah hara yang tersedia da-
cukup bagi tanaman, maka pemberian lam jaringan tanaman dengan respon
pupuk perlu dilakukan untuk meme- pertumbuhan tanaman secara grafikal.
nuhi kekurangan tersebut. Setiap jenis Penelitian ini dilakukan untuk
tanaman membutuhkan unsur hara da- mengetahui kebutuhan pokok unsur
lam jumlah yang berbeda. Ketidak hara N, P dan K untuk pertumbuhan
tepatan pemberian unsur hara/pupuk tanaman panili.
selain akan menyebabkan tanaman ti-
dak dapat tumbuh dan berproduksi se- BAHAN DAN METODE
cara optimal juga merupakan pembo- Penelitian dilakukan di rumah
rosan tenaga dan biaya (tidak efisien). kaca Balai Penelitian Tanaman Obat
Agar usaha pemupukan menjadi efisien dan Aromatik selama 3 tahun. Tanam-
maka, pemberian pupuk tidak cukup an panili yang digunakan adalah setek
hanya melihat keadaan tanah dan ling- dua buku yang telah mempunyai 3
kungan saja, tetapi juga harus mem- daun (jenis Gisting). Media tumbuh
pertimbangkan kebutuhan pokok unsur yang digunakan adalah pasir kwarsa
hara tanaman. Dengan diketahui kebu- pada pot plastik ukuran 30 x 40 cm, di
50
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 49 - 59
bawah pot dipasang penampung larut- unsur hara yang berasal dari perlakuan
an. Ada dua tahap penelitian yang sebelumnya tercuci. Rancangan yang
dilakukan yaitu : digunakan adalah Acak Kelompok,
diulang 3 kali. Jumlah tanaman yang
Penentuan konsentrasi optimum
digunakan adalah 12 tanaman/
larutan unsur hara
perlakuan.
Larutan hara standar yang di- Parameter yang diamati adalah
gunakan adalah larutan Hewitt yang panjang sulur, diameter sulur, jumlah
telah dimodifikasi (Nybe dan Nair, daun, indeks luas daun, warna daun
1987). Dosis dan komposisi unsur hara (gejala kekurangan unsur hara) dan
larutan standar yang digunakan dapat kandungan unsur hara di daun.
dilihat pada Tabel 1. Untuk mengetahui perbedaan
Tabel 1. Dosis dan komposisi unsur pengaruh perlakuan terhadap parame-
hara larutan standar (Nybe ter yang diamati digunakan uji beda
and Nair, 1987) nyata, sedangkan untuk mengetahui
Table 1. Dosage and composition of kepekatan larutan yang optimal digu-
standard nutrient (Nybe and nakan uji korelasi dan regresi.
Nair, 1987) Penentuan nilai kritis, kecukupan
Unsur hara Dosis (mg/l) dan kelebihan unsur hara N, P dan
Nutrient Dosage (mg/l) K
NO3 168,00 Konsentrasi larutan yang digu-
PO4 31,00 nakan pada penelitian tahap kedua
K2O 78,00 adalah hasil terbaik dari hasil peneli-
SO4 96,00 tian tahap kesatu. Perlakuan yang diuji
Ca 160,00 adalah : larutan optimum tanpa N
Mg 42,60 (LON), LON + 0,5 N, LON + 1 N,
Fe+3 24,21 LON + 1,5 N, LON + 2 N, larutan
Mn+2 0,55 optimum tanpa P (LOP), LOP + 0,5 P,
Cu 0,06 LOP + 1 P, LOP + 1,5 P, LOP + 2P,
Zn 0,10 larutan optimum tanpa K (LOK), LOK
B 2,00 + 0,5 K, LOK + 1 K, LOK + 1,5 K,
Mo 0,03 LOK + 2 K. Cara pemberian hara dan
parameter yang diamati pada peneli-
Perlakuan yang diuji adalah : tian tahap kedua sama dengan tahap
tanpa larutan hara (aquades saja), 0,5, kesatu. Rancangan yang digunakan
1,0, 1,5, 2,0 dan 2,5 kali konsentrasi adalah Acak Kelompok, diulang 3
larutan standar. Larutan unsur hara kali. Jumlah tanaman yang digunakan
diberikan 6 hari sekali. Larutan yang adalah 12 tanaman/perlakuan.
tertampung di bawah pot disiramkan Untuk mengetahui batas keku-
kembali setiap hari sekali. Setiap kali rangan, kecukupan, optimum, dan
sebelum larutan hara diberikan, media kelebihan unsur hara, maka tingkat
tanam disiram dengan aquades se- pemberian dan kandungan unsur hara
banyak 2 liter/pot dengan tujuan agar tanaman dihubungkan secara grafikal
51
Agus Ruhnayat: Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P dan K Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili
( Vanilla planifolia )
52
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 49 - 59
kekeringan, penyakit dan sebagainya. Dosis dan komposisi larutan hara opti-
Hal tersebut sangat penting mengingat mum tersebut dapat dilihat pada Tabel
tanaman panili yang dibudidayakan 3.
saat ini peka terhadap penyakit dan Tabel 3. Dosis dan komposisi larutan
kekeringan. Oleh karena untuk melihat hara optimum untuk pertum-
pengaruh pemupukan terhadap pertum- buhan panili
buhan tanaman panili tidak cukup Table 3. Optimum of dosage and nut-
hanya dilihat secara kuantitatif saja rient composition for the
tetapi juga secara kualitatif. growth of vanilla
Berdasarkan uji korelasi dan
Unsur hara Dosis (mg/l)
regresi menunjukkan bahwa pertum-
Nutrient Dosage (mg/l)
buhan tanaman (panjang sulur dan
NO3 302,40
jumlah daun) mulai menurun setelah
PO4 55,80
melampui konsentrasi larutan 1, 8 kali
K2O 140,40
larutan hara standar (Gambar 1).
SO4 172,80
Dengan demikian konsentrasi larutan
Ca 288,00
hara 1,8 kali larutan standar merupakan
Mg 75,60
konsentrasi optimum untuk pertumbuh-
Fe+3 43,58
an tanaman panili. Konsentrasi larutan
Mn+2 0,99
hara optimum tersebut selanjutnya di-
Cu 0,11
gunakan untuk menentukan batas keku-
Zn 0,18
rangan, kecukupan, optimal, dan
B 3,60
kelebihan unsur hara tanaman panili.
Mo 0,05
Gambar 1. Pengaruh konsentrasi larutan hara terhadap panjang sulur jumlah daun
Pigure 1. Effects of nutrient consentrations on the length of stem an number of
leaves
53
Agus Ruhnayat: Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P dan K Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili
( Vanilla planifolia )
0,78
0,7
0,3
Gambar
Panjang 2.
sulurBatas
(cm) kritis kekurangan
Diameter hara
sulur (cm) Jumlah daun (helai)
N untuk panjang sulur, diameter
sulur dan jumlah daun 0,84
Gambar 3. Batas kritis kekurangan hara P untuk panjang sulur, diameter sulur dan
jumlah daun
Figure 3. Critical value for P-deficiency on vanilla based on length and diameter
stem and number of leaves
54
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 49 - 59
55
Agus Ruhnayat: Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P dan K Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili
( Vanilla planifolia )
jalan dengan baik. Pada tanaman panili hingga dapat tanaman panili dapat
unsur hara N diperlukan untuk mem- mengambil unsur hara lebih banyak
bangun protoplasma sel, pembentukan (Lawani, 1993). Sama halnya dengan
enzim yang berperan dalam proses hara N, konsentrasi larutan hara P di
fermentasi yang akan mengubah gluko- atas titik optimum menyebabkan per-
vanilin menjadi vanilin yang beraroma tumbuhan tanaman menurun.
harum. Konsentrasi larutan hara N di Titik optimum konsentrasi
atas titik optimum menyebabkan per- larutan hara K untuk semua parameter
tumbuhan tanaman menurun. yang diamati belum dapat diketahui
Titik optimum konsentrasi la- karena hubungannya masih linier
rutan hara P untuk pertumbuhan pan- (Gambar 4).
jang sulur, diameter sulur dan jumlah Berdasarkan batas kritis
daun masing-masing terletak pada kon- kekurangan unsur hara dan titik opti-
sentrasi 1,10, 1,50, dan 1,00 kali la- mumnya maka dapat ditentukan se-
rutan optimum (Gambar 3), setara lang kecukupan pemberian hara N dan
dengan pemberian hara sebanyak 61,4, P untuk masing parameter yang di-
83,7 dan 55,8 mg PO4/l. Tanaman amati (Tabel 4). Terlihat bahwa batas
panili yang diberi unsur hara P yang kritis unsur hara N dan P pada para-
cukup warna daunnya menjadi hijau meter diameter sulur lebih besar di-
tua. Hara P merupakan unsur peleng- bandingkan panjang sulur dan jumlah
kap dalam pembentukan protein, enzim daun (diameter sulur > panjang sulur
dan inti sel. Unsur hara ini merupakan > jumlah daun). Hal tersebut berarti
bahan dasar untuk membantu proses diameter sulur lebih peka terhadap
assimilasi dan respirasi. Disamping itu kekurangan hara N dan P dibanding-
hara P juga berfungsi untuk merang- kan dengan parameter pertumbuhan
sang pertumbuhan akar dan pemben- lainnya.
tukan sistem perakaran yang baik se-
Tabel 4. Batas kritis, kecukupan dan kelebihan pemberian unsur hara N dan P
untuk pertumbuhan tanaman panili
Table 4. Critical N and P, sufficient and redundant values aplications on the
growth of vanilla
Parameter Unsur Hara (mg/l)
pertumbuhan Nutrient
Growth NO3 PO4
pamameter Kritis Kecukupan Kelebihan Kritis Kecukupan Kelebihan
Critical sufficient redundant Critical sufficient redundant
Panjang sulur ≤148,2 >148,2 – >423,4 ≤22,3 >22,3 – >61,4
Lenght of stem 423,4 61,4
Diameter sulur ≤253,9 >253,9 – >453,9 ≤46,8 >46,8 – >83,7
Diameter of 453,9 83,7
stem
Jumlah daun ≤90,7 > 90,7 – >272,2 ≤16,8 >16,8 – >55,8
Number of 272,2 55,8
leaves
56
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 49 - 59
Panjang sulur lebih peka ter- hara P kurva responnya masih linier
hadap kekurangan unsur hara N dan P (Gambar 5). Berdasarkan persamaan
dibandingkan dengan jumlah daun. regresi yang diperoleh menunjukkan
Sedangkan jumlah daun lebih peka bahwa titik belok kandungan hara N
terhadap kelebihan N. Hal tersebut terjadi pada konsentrasi 1,5 kali larut-
menunjukkan bahwa untuk pertumbuh- an hara optimum atau setara dengan
an panjang dan diameter sulur dibutuh- pemberian hara sebanyak 453,0 mg
kan unsur hara N dan P yang lebih NO3/l. Sedangkan titik belok kan-
banyak dibandingkan dengan untuk dungan hara K terjadi pada konsen-
jumlah daun. Pada tanaman yang per- trasi larutan hara 1,9 kali atau setara
tumbuhannya bersifat apikal dominan dengan pemberian hara sebanyak
pada pucuk (ujung sulur) seperti panili, 106,0 mg PO4/l. Hal tersebut menun-
unsur hara N dan P ini sangat jukkan bahwa tanaman panili meng-
diperlukan untuk pembelahan sel absorpsi unsur hara P dan K lebih
Lingga (1995). tinggi dari pada hara N. Hal ini ada
hubungannya dengan sifat hara P dan
Serapan unsur hara N, P dan K oleh
K yang dapat diserap tanaman
daun
melebihi kebutuhannya tanpa me-
Hasil analisis regresi menunjuk- racuni tanaman (Ismunadji, 1989).
kan bahwa hubungan antara kandungan Sedangkan hara N bersifat racun bagi
hara N dan K pada daun dengan tanaman apabila diberikan terlalu
konsentrasi larutan hara adalah poli- banyak (Buckman and Brady, 1982).
nom pangkat dua, sedangkan dengan
R = 0,99
57
Agus Ruhnayat: Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P dan K Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili
( Vanilla planifolia )
58
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 49 - 59
Nybe, E.V. and P.C.S. Nair. 1987. Supardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah.
Nutrient deficiency in Black Pepper Departemen Ilmu-Ilmu Tanah.
(Piper nigrum L.). Nitrogen, Jurus-an Tanah, Fakultas Pertanian
phosphorus and potassium. Agric. Institut Pertanian Bogor. 591 hal.
Res. J. Kerala, 24 (2) : 132 - 150. Sunardi dan Rakhmadiono. 1985. Pemu-
Prawinata, W., Haran, S. dan pukan vanili dengan pupuk kandang
Tjondronegoro, P. 1991. Dasar-dasar dan pupuk buatan. Pember. Penel.
Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Tan. Industri X (3-4) : 67 - 71.
Departemen Botani. Fakultas Zaubin, R. 1996. Beberapa aspek
Pertanian IPB, Bogor. 339 h. pemupukan yang berpengaruh
Ruhnayat. A dan R. Rosman. 1993. Res- terhadap produktifitas dan kesehatan
pon setek vanili terhadap pemberian tanaman lada. Makalah Seminar.
pupuk N, P dan K. Buletin Littro. Vol Balai Penelitian Tanaman Rempah
VIII No. 2 : 70 - 74. dan Obat. 11 hal.
Soepartini, M. 1990. Kimia Tanah. Materi Zaubin, R., R. Asnawi dan R. Kasim,
Pelatihan Teknik Analisa Ta-nah, 1989. Pengaruh imbangan hara
Tanaman, Air dan Pupuk. Pusat N:P:K terhadap pertumbuhan dan
Penelitian Tanah dan Agroklimat, perkembangan penyakit tanaman
Bogor. 12 hal. panili. Laporan Penelitian Sub
Balittro Natar. 12 hal.
59