Anda di halaman 1dari 11

Contoh Laporan praktikum Alat dan Mesin budidaya Pertanian.

Sebelum anda membaca laporan Praktikum ini kami sarankan berikan


tanda suka di fanspage Blog ini untuk keberlangsungannya. terima kasih/

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum melakukan proses kegiatan menananam pada suatu lahan, tanah


yang akan digunakan haruslah diolah terlebih dahulu dengan tujuan merubah
struktur tanah agar lebih mudah ditanami. Pengolahan tanah ini dilakukan
dengan menggunakan suatu mesin pertanian, yaitu traktor. Traktor roda 2
atau traktor tangan (power tiller / hand tractor) adalah mesin pertanaman
yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain.
Efektifitas kerja traktor roda dua akan dapat ditingkatkan bila
ditunjang oleh kemampuan mengoperasikan di lahan dan mengemudikan di
jalan pada saat berfungsi sebagai alat transportasi. Hal ini dapat dicapai
dengan mengetahui traktor roda dua secara khusus, karena ada perbedaan
yang mendasar antara mengemudikan traktor roda dua dengan traktor roda
empat. Oleh karena itu praktikum menghitung efisiensi hasil pembajakan dan
analaisis bajak aktual dan konvensional perlu dilakukan agar dalam proses
budidaya pertanian dapat terlaksana dengan efektif adn efisien.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara pengukura dan
perhitungan kapasitas lapang teoritis (kt), kapasitas lapang aktual (ka), serta
menghitung efisiensi teoritias dan aktual pada pengolahan tanah secara
mekanis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari


implemen (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk
mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin
yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen
yang lain, seperti pada pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain
(Anonim, 2011).
Pengolahan tanah merupakan bagian proses terberat dari keseluruhan
proses budidaya tanaman. Pada proses pengolahan tanah energi yang diserap
adalah 1/3 dari energi yang dibutuhkan untuk seluruh bagian kegiatan
budidaya tanaman. Konsumsi energi dan mutu hasil pengolahan tanah sangat
dipengaruhi oleh cara pengolahan tanah. Agar cara pengolahan tanah dapat
berhasil guna, maka faktor teknis yang menentukan ekonomi penggunaan
daya dan alat atau mesin pertanian perlu dipertimbangkan. Faktor teknis
tersebut adalah penentuan kapasitas lapang alat atau mesin pertanian yang
digunakan. Kapasitas kerja lapang (field operation) adalah penggunaan daya
dan alat/mesin yang berhubungan dengan “lapang” (field). Kerja lapang
meliputi pembukaan lahan, penggarapan tanah, tanaman, penyiangan,
pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pemanenan hasil (Dahono,
1997).
Traktor roda 2 / traktor tangan (power tiller / hand tractor) adalah
mesin pertanaman yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan lain-
lain. Pekerjaan pertanian dengan alat pengolah tanahnya digunakan /
dipasang dibagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efisiensi tinggi
karena pembaliakn dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu
yang bersamaan. Traktor roda 2 mempunyai mesin serba guna karena dapat
juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat bahan seperti pompa
air, alat proseing, dll (Smith, 1990).
Alat pembuka tanah yang sering digunakan di Indonesia adalah bajak
(plow) dan garu berputar dapat dipakai juga sebagai alat penghancur. Ada 2
macam bajak yang kedua-duanya adalah molboard dengan type single action,
ialah bajak yang hanya dapat memotong dan melemparkan tanah ke satu arah
saja. Bajak seperti ini sekarang sudah hampir tak pernah dijumpai lagi dan
type double action (Reversible Plow) adalah bajak yang dapat berubah-ubah
arah pelemparan tanahnya (ke kiri atau ke kanan). Bajak ini lebih
menguntungkan dibandingkan dengan bajak single action. Cara
menggandengkan bajak ini dengan traktor mudah sekali, yaitu dengan
memasangkannya pada draw bar/hitch dan memasangkan pasak (Wijanto,
1996).
Kapasitas lapang adalah keadaan tanah lembab yang menunjukan
jumlah air terbanyak yang ditahan oleh tanah tersebut secara teruss-menerus
diserap oleh akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama akan
semakin kering. Kapasitas lapang suatu alat atau mesin dibagi menjadi dua
yaitu kapasitas lapang aktual dan kapasitas lapang teoritis. Kapasitas lapang
teoritis merupakan kecepatan penggaarpan lahan yang akan diperoleh
seandainya mesin tersbeut melakukan kerjanya memanfaatkan 100% waktu,
pada kecepatan maju teoritisnya dan selalu memenuhi 100% lebar kerja
toritisnya. Efisiensi kerja hasil pembajakan merupakan suatu ukuran
efektifistas fungsional suatu mesin (Anonim, 2013).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Mei 2014 di Kebun


Percobaan Narmada Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

3.2 Alat dan Bahan Praktikum

a. Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut : Traktor tangan, bajak singkal, , stopwatch, dan roll meter.
b. Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut : lahan dan bahan bakar (solar) serta oli, patok bambu, tali
rafia.

3.3. Prosedur Kerja

Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini


adalah sebagai berikut :
1. Diukur panjang dan lebar lahan menggunakan meteran
2. Diukur lebar pembajakan dengan lebar roda traktor
3. Dinyalakan traktor dan dipasang bajak singkal dibelakang traktor
4. Dilakukan pembajakan dengan arah pembajakan dari tepi lahan mengelilingi
lahan hingga berakhir ditengah
5. Diukur lebar pembajakan dan kedalaman pembajakan yang dilakukan secara
keseluruhan
6. Diolah hasil data pembajakam yang didapatkan, kemudian dihitung luas
lahan yang dibajak dan efesiensi kerja teoritis bajak yang dilakukan dan
efisiensi aktual pembajakan yang dilakukan

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1. Hasil Pengamatan


Tabel 1. Hasil Pengamatan
No. Pengamatan Hasil
1 Lebar Bajak Teoritis 0,23 m
2. Lebar Bajak Aktual 0,2 m
3 Diameter Roda 0,86 m
4 Luas Lahan 0,022 ha
5 Waktu Total Pengerjaan 0,88 jam
6 Kedalaman Pembajakan 0,157 m
7 Putaran Roda 5 putaran
8 Waktu Belok 0,0783 jam
9 Luas Tumpang Tindih 13,2 m2
10 Kecepatan Traktor 2,5 km/jam
11 Total Jarak Tempuh 2.220,04 m
12 Lebar Hasil Pembajakan 0,22 m
13 Luas Hasil Pembajakan 0,049 ha
14 Kapsitas Lapang Teoritis 0,06 ha/jam
15 Kapasitas Lapang Aktual 0,05 ha/jam
16 Waktu Hilang untuk Tumpang Tindih 0,0528 jam
17 Persentase Waktu Hilang untuk Slip Roda 2,24 %
18 Persentase Waktu hilang untuk Belok 16,67 %
19 Efisiensi Teoritis 83,33 %
20 Efisiensi Aktual 76,576 %

4.2. Hasil Perhitungan

 Kapasitas Lapang Teoritis (Kt)

Kt = W x V x 10-1 ha/jam

= 0,23 x 2,5 x 10-1 ha/jam

= 0,06 ha/jam

 Kapasitas Lapang Aktual (Ka)


Luas lahan (A) = Luas Trapesium

= 253,92 – 35,084

= 218,84 m2

= 0,02184 ha

= 0,022 ha

Ka =

= 0,05 ha/jam

 Persentase Waktu Hilang karena Terjadinya Tumpang-Tindih Kerja

Pengolahan Tanah (L1)

=6%

Waktu yang Hilang Akibat Tumpang Tindih = 6 % x 0,88 jam

= 0,0528 jam

 Persentase Waktu Hilang untuk Slip Roda (L2)

= 2,24 %

 Persentase Waktu Hilang untuk Belok di Ujung Lapangan (L3)


= 16,67 %

 Efisiensi Teorotis (E)

E = x 100 %

x 100 %

= 0,833 x 100 %

= 83,33 %

 Efisiensi Lapang Aktual

E = (1 – L1) x (1 – L2) x (1 – L3) x 100 %

= (1 – 0,06) x (1 – 0,0224 ) x (1 – 0,1667) x 100 %

= (0,94) x (0,9776) x (0,8333) x 100 %

= 76,576 %

BAB V
PEMBAHASAN
Kemampuan kerja traktor dalam mengolah tanah dikenal sebagai
kapasitas kerja lapang. Pengukuran kapasitas kerja lapang dari sebuah
traktor baik secara teoritis maupun secara aktual sangat diperlukan untuk
mengetahui waktu yang dihabiskan oleh sebuah traktor dalam mengolah
tanah yang akan digunakan per satuan luas, untuk menghitung waktu kerja
efektif traktor, untuk menghitung waktu yang hilang dan untuk menghitung
kapasitas lapang efektif. Kegiatan ini sangat diperlukan dalam pengolahan
suatu lahan untuk memperkirakan total biaya yang akan diperlukan dalam
pelaksanaannya sehingga petani dapat mengolah tanahnya dengan efisien.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, kapasitas lapang teoritis dari
traktor yang digunakan 0,06 ha/jam serta kapasitas lapang aktual 0,05 ha/jam.
Persentase waktu yang hilang dari kerja traktor adalah 6% dengan waktu
0,0528 jam, persentase waktu yang hilang akibat terjadi slip pada roda taktor
2,24%, serta persentase waktu yang hilang ketika traktor berbelok adalah
16,67%. Traktor yang digunakan pada praktikum ini mempunyai efisiensi
teoritis sebesar 83,33%, serta efisiensi lapang aktual sebesar 76,576%. Jadi
berdasarkan data yang didapatkan efisiensi kerja dari traktor tangan yang
didapatkan secara aktual dilapangan adalah 76,576% atau lebih rendah
dibandingkan dengan efisiensi teoritis.
Perbedaan nilai efektifitas kerja lapang dan toritis suatu traktor dapat
disebabkan beberapa faktor yaitu faktor mekanis dan keadaan dimensi
lapang suatu lahan yang akan digarab atau digunakan. Pada faktor mekanis
kemampuan daya tarik tanah terhadap traktor, kemampuan daya dukung
(sanggah) tanah terhadap beban traktor yang digunakan, daya tahanan tanah,
kekerasan tanah, perlengkapan alat tarik yang digunakan sangatlah
berpengaruh terhadap nilai efisiensi dari traktor yang digunakan. Pada
keadaan dimensi lapang, keadaaan topografi lahan seperti kemiringan tanah,
dan dimensi petak (luas petak) dapat berpengaruh juga terhadapt efisiensi
traktor yang digunakan. Lapang dengan kemiringan 10-18% serta panjang
petak kurang dari 50m maka traktor sulit digunakan daan efisiensi akan
rendah
Pada proses pembajakan tanah dengna menggunakan traktor biasanya
didapati slip pada roda traktor. Slip ini dapat disebabkan oleh salah satu
faktor seperti beban tanah dan daya tarik tanah terhadapat roda traktor yang
mengakibatkan terhambatnya laju roda traktor. Slip pada roda traktor
mengakibatkan pengurangan jangkauan roda pada proses pembajakan
sehingga dapat berpengaruh terhadap nilai efisiensi lapang yang didapati.
Pada lahan gambut yang daya dukng tanahnya kecil sehingga tidak dapat
menahan beban traktor yang besar sehingga traktor dapat tenggelam
kedalam tanah sehingga penerapan traktor yang tepat merupaka solusi
terbaik pada tanah bergambut
Operator dari traktor yang digunakan akan berpengaruh terhadap
nilai efisiensi waktu dan efisiensi kerja traktor. Keahlian dari operator yang
mengemudikan traktor akan sangat berpengaruh didalamnya sehingga
diperlukan pendidikan dasar terhadap operator traktor sehingga jalannya
traktor dapat dicapai efisiensi waktu dan efisiensi kerjanya

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas dapat ditarik


beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengukuran kapasitas kerja lapang sangat diperlukan untuk mengetahui
waktu kerja efektif dari traktor dan luas tanah yang dapat diolah oleh traktor
serta waktu yang hilang akibat slip sehingga petani dapat memperkirakan
total biaya yang dihabiskan dalam operasionalnya.
2. Kapasitas lapanng teoritis dari traktor yang digunakan 0,06 ha/jam serta
kapasitas lapang aktual 0,05 ha/jam.
3. Efisiensi teoritis dari traktor tangan yang digunakan sebesar 83,33%, serta
efisiensi lapang aktual dari traktor sebesar 76,576%.
4. Operator dari traktor yang digunakan akan berpengaruh terhadap nilai
efisiensi waktu dan efisiensi kerja traktor.
5. Pada proses pembajakan tanah dengan menggunakan traktor biasanya
didapati slip pada roda traktor. Slip ini dapat dosebabkan oleh salah satu
faktor seperti beban tanahnya dan daya tarik tanah terhadapt roda traktor
yang mengakibatkan terhambatnya laju roda traktor
6.2 Saran

Saran yang dapat saya berikan pada praktikum kali ini adalah operator
yang akan mengemudikan traktor haruslah ahli agar efesiensi hasl kerja
dapat tercapai serta memeriksa alat yang akan akan dipakai.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Kapasitas Lapang. http//:repository.unhAs.ac.id/kapsitas-lapang.
(Diakses pada tanggal 30 Mei 2014).

Smith, H. P., 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.

Wijanto, M.S., 1996, Memilih; Menggunakan; dan Merawat Traktor Tangan,


PT.Penebar Swadaya. Bandung.

Dahono, 1997. Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan. Bagian Proyek


Pendidikan Kejuruan Teknik IV, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai