TINJAUAN PUSTAKA
yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain
itu, suatu proyek konstruksi juga memiliki karakteristik yang tunggal dan unik.
dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek
untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya, dan tepat
1990).
satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek
7
8
seluruh aktivitas di dalamnya memiliki satu tujuan, yang harus diselesaikan tepat
waktu, tepat sesuai anggaran, dan sesuai dengan spesifikasi (Soeharto, 2001).
berikut.
1. Memiliki satu sasaran yang jelas dan telah ditentukan yang menghasilkan
3. Terdapat suatu tim yang memiliki banyak disiplin ilmu serta terdiri atas
5. Jenis dan intensitas kegiatan cepat berubah dalam kurun waktu yang relatif
dilaksanakan.
kontinu.
2. Pertimbangan ekonomis
Hal ini dapat berupa biaya kompensasi, kenaikan premi asuransi, kehilangan
terjadinya kerusakan.
antara lain :
perusahaan.
kesehatan kerja.
kerja.
1. Tahap awal dilakukan dengan memilih langkah yang terpenting, tidak sulit
keselamatan kerja.
tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja (Robiana, 2010).
jaminan sosial tenaga kerja, serta masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
pada bidang konstruksi diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum maupun pada tiap
bagian konstruksi bangunan. Peraturan ini lebih ditujukan untuk bagian konstruksi
bangunan, sedangkan untuk jenis konstruksi lain masih banyak aspek yang belum
tersentuh. Disamping itu, besarnya sanksi untuk pelanggar terhadap peraturan ini
Indonesia.
hubungan kerja , termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian
pula kecelakaan yang terjadi daalam perjalana berangkat dari rumah menuju
tempat kerja daan pulang kerumah melalui jalan biasa atau wajar dilalui
tidak terduga, tidak diharapkan serta tidak ada unsur kesengajaan (Hinze, 1977
unik, lokasi kerja yang berbeda-beda, terbuka dan dipengaruhi cuaca, waktu
pelaksanaan yang terbatas, dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi,
serta menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih. Ditambah dengan manajemen
14
keselamatan kerja yang sangat lemah, akibatnya para pekerja bekerja dengan
perlu dilakukan sedini mungkin sebelum terlambat (Ervianto, 2005). Adapun hal-
pekerjaan.
yang harus diberikan kepada pekerja, premi asuransi yang harus dibayar, dan
biaya tidak langsung dalam proyek seperti kerugian waktu bekerja, terganggunya
Kerja (K3)
diantaranya:
a. Pakaian Kerja
terhadap pengaruh-pengaruh dari luar yang kurang sehat atau yang bisa
melukai badan.
16
b. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) harus memiliki bagian muka yang cukup keras,
c. Kacamata Kerja
d. Penutup Telinga
dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan
bising.
e. Sarung Tangan
f. Helm
bahaya yang berasal dari atas. Helm ini harus digunakan dengan benar
g. Masker
h. Jas Hujan
Fungsi utama jas hujan adalah melindungi pekerja dari gangguan cuaca
i. Sabuk Pengaman
pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja pada ketinggian tertentu
j. Tangga
k. P3K
dasar diperhatikan dengan baik (Ridley, 2008). Syarat-syarat tersebut antara lain:
2. Diberikan satu orang per orang atau jika tidak, harus dibersihkan.
Kesehatan Kerja (K3) secara tidak baik akan menimbulkan sejumlah kerugian
terjadi.
4. Perusahaan asuransi akan menarik diri dari penjaminnya, jika tidak premi akan
dinaikkan.
7. Kehilangan penghasilan.
proyek, misalnya:
elektrikal
2. Pelatihan khusus proyek, yang diberikan pada saat awal proyek dan di tengah
cara menghindarinya.
kecelakaan.