BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Transportasi
Transportasi berarti memindahkan atau mengangkut sesuatu dari satu
tempat ke tempat yang lain. Lingkup perencanaan transportasi pada intinya
meramalkan dan menaksir banyaknya kebutuhan perjalanan orang, barang
dan kendaraan khususnya dalam ruang kota pada masa yang akan datang.
Penaksiran ini dilandasi dengan hasil analisa data yang didapatkan dari
survei data tahun sekarang.
2.1.1. Karakteristik Sistem Transportasi
Faktor-faktor yang merupakan tolak ukur karakteristik sistem
transportasi antara lain ;
1) Waktu tempuh perjalanan
Untuk angkutan umum waktu perjalanan terdiri dari in vehicle
time, waiting time, waktu pergantian moda dan acces time. Untuk
melakukan perbandingan biasanya dipakai waktu relatif yaitu
perbandingan antara waktu perjalanan dengan angkutan umum dan waktu
perjalanan menggunakan angkutan pribadi.
2) Biaya perjalanan
Biaya perjalanan dengan angkutan umum adalah terindikasi dari
besarnya tarif yang berlaku. Sedangkan biaya perjalanan dengan
angkutan pribadi akan meliputi banyak komponen antara lain : biaya
bahan bakar, pelumas, parkir, tol dan lain-lain. Sebagai ukuran dalam
melakukan perbandingan digunakan ukuran biaya relatif.
3) Tingkat pelayanan
Tingkat pelayanan yang ditawarkan oleh angkutan umum dan
angkutan pribadi akan menjadi faktor yang mempengaruhi pemilihan
moda
4) Indeks aksesibilitas
Indeks aksesibilitas digunakan untuk ukuran kualitas pelayanan
yang disediakan oleh alternatif moda, indeks ini mengukur kemudahan
guna mencapai suatu aktifitas pada suatu wilayah.
6
4) Pemilihan moda
Jika interaksi terjadi antara dua tata guna lahan di suatu kota,
seseorang akan memutuskan bagaimana interaksi tersebut harus
dilakukan. Dalam kebanyakan kasus, pilihan pertama adalah dengan
menggunakan telepon atau pos, karena hal ini akan dapat menghindari
terjadinya perjalanan. Akan tetapi, sering interaksi mengharuskan
terjadinya perjalanan. Dalam kasus ini, keputusan harus ditentukan
pemilihan moda. Secara sederhana moda berkaitan dengan jenis sarana
transportasi yang digunakan. Pilihan pertama biasanya jalan kaki atau
menggunakan kendaraan. Jika menggunakan kendaraan, pilihannya
adalah kendaraan pribadi (sepeda, sepeda motor, mobil) atau angkutan
umum (becak, mini bus, bus, kereta api dan lain-lain).
9
5) Pemilihan rute
Semua yang telah diterapkan dalam pemilihan moda juga dapat
digunakan untuk pemilihan rute. Untuk angkutan umum, rute ditentukan
berdasarkan jenis moda transportasi. Dalam kasus ini pemilihan moda
dan rute ditentukan bersama-sama. Untuk kendaraan pribadi,
diasumsikan orang akan memilih moda transportasinya dulu baru
kemudian memilih rutenya. Seperti pemilihan moda, pemilihan rute
tergantung pada alternatif terpendek, tercepat, dan termurah.
Diasumsikan bahwa pemakai jalan mempunyai informasi yang cukup
(misalnya tentang kemacetan lalulintas), sehingga mereka dapat
menentukan rute yang terbaik. Pemilihan rute dilakukan agar beban jalan
dapat seimbang, sehingga kapasitas jalan akan terpakai secara optimal,
yang pada akhirnya akan memberikan kenyamanan dan keamanan
kepada pengguna jalan itu sendiri.
6) Arus lalu lintas pada jaringan (arus lalin dinamis)
Arus lalu lintas berinteraksi dengan sistem jaringan transportasi,
sehingga mempengaruhi kinerja suatu jalan. Dalam hal ini jumlah arus
lalu lintas berpengaruh pada waktu tempuh.
jumlah penumpang
tingkat pendapatan
asal tujuan setiap penumpang
maksud perjalanan
waktu perjalanan
11
d. Survei kartu pos Survai asal tujuan dapat pula dilakukan dengan
meminta penumpang angkutan pribadi maupun angkutan umum
untuk mengisi suatu quesioner yang kemudian dikirim kekantor
pengumpul informasi dengan cuma-cuma.
e. Survei plat nomor kendaraan merupakan salah satu pendekatan
dalam survai dengan menempatkan surveyors/camera untuk mencatat
atau merekam nomor kendaraan yang melewati titik survai. Titik
survai ditempatkan sedemikian sehingga dapat didapatkan informasi
asal tujuan perjalanan.
f. Survei tujuan asal Jika Anda tinggal di daerah Bloomington-
Normal, Anda mungkin telah memperhatikan petugas ESH EA yang
membagikan kartu survei pada akhir Oktober dan awal November.
Kartu survei dibagikan sebagai bagian dari Studi O-D. Studi O-D
adalah ulasan informasi perjalanan yang digunakan untuk
menentukan pola lalu lintas masa depan. Tujuan dari kartu survei
adalah mengumpulkan data tentang perjalanan sebenarnya yang
dilakukan di area studi proyek.
Kartu survei mengajukan pertanyaan seperti "Dari mana perjalanan
Anda dimulai?" Dan "Kemana perjalanan Anda berakhir?" Kartu survei
sampel dapat dilihat di sini. Sekitar 20.000 kartu survei dibayar di muka
didistribusikan di berbagai persimpangan di dalam wilayah studi proyek.
Lokasi yang dipilih mewakili persimpangan kunci dalam jaringan jalan yang
membantu dalam mengidentifikasi distribusi kendaraan di wilayah
penelitian dan akan memberikan informasi pola perjalanan yang berharga.
Untuk tujuan keamanan, lokasi diidentifikasi dimana lalu lintas macet
berhenti di tanda berhenti atau sinyal lalu lintas. Para pemangku
kepentingan proyek telah mengindikasikan bahwa baik perjalanan utara dan
selatan dan mobilitas timur-barat di daerah perkotaan Bloomington-Normal
penting. Lokasi distribusi survei spesifik dipilih untuk menjadi perwakilan
dari keseluruhan jaringan jalan di lingkungan Bloomington-Normal dan di
luar nilainya untuk memberikan informasi pola perjalanan yang akurat.
Sekitar 30% dari semua kartu survei yang didistribusikan telah
12
dikembalikan. Ini adalah sukses besar dan partisipasi dalam survei sangat
dihargai. Informasi dari kartu survei akan membantu tim proyek memahami
pola perjalanan (rute yang sering digunakan atau pergerakan kendaraan) di
area studi. Pola ini akan digabungkan, bersamaan dengan data populasi dan
pekerjaan yang diproyeksikan, dalam Model Permintaan Perjalanan untuk
membantu memprediksi volume lalu lintas masa depan di jalan raya di
wilayah studi.
Model Permintaan Perjalanan adalah program komputer yang
memperkirakan pola lalu lintas di masa depan. Dalam mengembangkan
model, elemen seperti jaringan jalan dan transit yang ada dan diusulkan
dipertimbangkan. Komponen data lain dari model ini termasuk data
populasi dan pekerjaan. Informasi ini digunakan untuk menghitung
permintaan yang diharapkan akan sarana transportasi. Dalam model,
persamaan matematis digunakan untuk mewakili proses pembuatan
keputusan masing-masing individu: "Mengapa", "Kapan", "Dimana", dan
"Bagaimana" melakukan perjalanan, dan "Apa" rute yang harus diikuti
untuk menyelesaikan perjalanan. Ketika Model Permintaan Perjalanan
dikalibrasi dengan kondisi yang ada, dapat digunakan untuk memprediksi
volume lalu lintas masa depan di segmen jalan raya dan perjalanan transit.
Model Permintaan Perjalanan diperlukan untuk studi di East Side
Highway untuk membantu mengidentifikasi jalan raya yang macet dan
mengevaluasi alternatif untuk mengatasi masalah lalu lintas di masa depan.
Model ini akan digunakan untuk memprediksi di mana lokasi yang padat ini
dapat terjadi dengan dan tanpa pembangunan East Side Highway dan
digunakan untuk membandingkan solusi. Survei O-D telah
didokumentasikan dalam sebuah memorandum teknis. Ini termasuk
deskripsi bagaimana survei dilakukan, ringkasan data yang dikumpulkan,
dan bagaimana data akan digunakan.
13
1) Perkenalan
Perjalanan adalah inti aktivitas manusia; Permintaan untuk
perjalanan berasal dari tujuan dimana orang ingin melakukan perjalanan
antar tempat. Mengingat saling ketergantungan yang kompleks terhadap
penggunaan lahan dan permintaan perjalanan, pemahaman karakteristik
perjalanan sangat penting untuk menyediakan infrastruktur transportasi
yang paling sesuai dengan kebutuhan mobilitas dan aksesibilitas individu
dan masyarakat. Perencanaan, perancangan, dan pengelolaan sistem
transportasi yang efisien di tingkat lokal dan regional memerlukan
wawasan tentang perilaku perjalanan. Data yang bagus sangat penting
untuk tugas ini.
Sementara beberapa dataset transportasi ada di tingkat nasional dan
regional (yaitu, Survei Perjalanan Rumah Tangga Nasional, Survei
Komunitas Amerika, Paket Perencanaan Transportasi Sensus),
mengumpulkan data tujuan asal lokal (OD) memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang pola perjalanan lokal. Tujuan dari survei OD ini
adalah untuk mengumpulkan data asal dan tujuan perjalanan di dalam
area studi untuk memvalidasi tahun dasar (2009) Model Studi Perjalanan
Kawasan Urbanisasi Bloomington-Normal (BNUATSM). Informasi ini
berguna untuk melengkapi data dari sumber lain yang digunakan dalam
proses kalibrasi model.
Survei OD diarahkan untuk menangkap karakteristik perjalanan
internal-ke-internal (II), perjalanan dari luar ke dalam (internal), dan
perjalanan internal-ke-eksternal (IE) yang bertentangan dengan
penangkapan eksternal-ke- perjalanan eksternal (EE). Perjalanan dengan
kedua perjalanan berakhir di dalam area studi adalah perjalanan internal-
ke-internal (I-I). Perjalanan dengan satu perjalanan di luar area studi
adalah perjalanan eksternal ke internal (E-I) atau perjalanan internal-ke-
eksternal (I-E), tergantung pada directionality. Survei penyadapan
kendaraan dirancang untuk mengumpulkan profil perjalanan kendaraan
14
Dimana : P = Bangkitan
A = Tarikan
X1, X2 . . . . Xn = perubah tata guna lahan
2) Faktor penentu bangkitan
Ada 10 faktor yang menjadi penentu bangkitan lalu lintas (Warpani,
1990) dan semuanya sangat mempengaruhi volume lalu lintas serta
penggunaan sarana perangkutan yang tersedia. Kesepuluh faktor tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Maksud perjalanan
Maksud perjalanan merupakan ciri khas sosial suatu perjalanan.
Sekelompok orang yang melakukan perjalanan bersama-sama bisa
jadi mempunyai satu tujuan yang sama tetapi maksud mereka
mungkin saja berbeda, misalnya ada yang hendak bekerja, belanja
atau berwisata. Jadi maksud perjalanan merupakan faktor yang tidak
sama rata dalam satu kelompok perjalanan.
b. Penghasilan keluarga
Penghasilan merupakan ciri khas lain yang bersangkutan dengan
perjalanan seseorang. Faktor ini kontinue walaupun terdapat beberapa
golongan penghasilan. Penghasilan keluarga berkaitan erat dengan
pemilikan kendaraan.
c. Pemilikan kendaraan
Ciri khas yang ketiga inipun merupakan faktor kontinue. Pemilikan
kendaraan umumnya erat sekali berkaitan dengan perjalanan
perorangan (per unit rumah), juga dengan kepadatan penduduk,
penghasilan mahasiswa dan jarak dari kota Lamongan
d. Guna lahan ditempat asal
Faktor ini merupakan ciri khas pertama dari serangkaian ciri khas fisik
karena guna lahan ditempat asal tidak sama maka faktor ini tidak
kontinu. Mempelajari tata guna lahan adalah cara yang baik untuk
mempelajari lalu lintas sebagai akibat adanya kegiatan selama hal
tersebut terukur, konstan dan dapat diramalkan.
19
1) Persamaan fisik
2) Peta dan diagram (grafis)
3) Moda statika dan matematika (persamaan)
Semua persamaan tersebut merupakan penyederhanaan realita untuk
tujuan tertentu, seperti memberikan penjelasan, pengertian, serta peramalan.
Persamaan transportasi hanya merupakan salah satu unsur dalam
perencanaan transportasi. Lembaga, pengambilan keputusan, masyarakat,
administrator, peraturan, dan penegak hukum adalah beberapa unsur
lainnya.
2) Waktu pergerakan
Dengan menggunakan kendaraan pribadi terutama sepeda motor
waktu yang diperlukan sangat fleksibel karena akan lebih mudah dalam
melakukan perjalanan.
3) Jarak pergerakan
Semakin jauh perjalanan seseorang cenderung memilih angkutan
umum dibandingkan dengan angkutan pribadi.
2.3. Karakteristik pelaku perjalanan
Karakteristik pelaku perjalanan merupakan ciri pelaku pengguna
moda transportasi. Menurut (J. De D. Ortuzar and L.G. Willumsen dalam
Amelia 2008) adalah sebagai berikut :
1) Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan akan sangat mempengaruhi seorang dalam
melakukan pemilihan moda. Tingkat pendapatan yang dimaksudkan
dapat merupakan tingkat pendapatan kepala keluarga atau pendapatan
total keluarga. Untuk Indonesia umumnya informasi tentang
pendapatan akan sulit untuk didapatkan, sehingga diperlukan indikator
atau ukuran lain seperti tingkat pengeluaran.
2) Kepemilikan kendaraan
Dengan adanya kendaraan pribadi dalam suatu rumah tangga akan
cenderung seseorang untuk melakukan perjalanan dengan kendaraan
pribadi sejauh pelayanan angkutan umum tidak cukup representative
bagi pemilik kendaraan pribadi.
3) Kepadatan dari pengembangan tempat tinggal
Daerah perkotaan dengan tingkat kepadatan yang rendah biasanya
akan dihuni oleh kelompok rumah tangga dengan tingkat pendapatan
menengah keatas maka rata-rata kepemilikan kendaraan tinggi.
Sehingga dalam melakukan aktivitas sehari-hari mempunyai
kecenderungan untuk menggunakan angkutan pribadi demikian juga
sebaliknya dengan daerah yang mempunyai kepadatan tinggi.
22