Dasar Teori :
Pada teknik jalan raya istilah daya dukung berbeda dengan teknik pondasi. Teknik jalan raya
menggunakan CBR sedangkan teknik pondasi menggunakan istilah “t” yaitu tegangan ijin tanah.
DCP digunakan pada tanah yang tidak terganggu artinya untuk menentukan harga/nilai CBR pada setiap
kedalaman, tanah tersebut tidak perlu digali. Nilai CBR yang diperoleh kemudian dipakai untuk menentukan
tebal lapisan perkerasan yang diperlukan diatas lapisan yang nilai CBR-nya ditentukan. Jadi, dianggap bahwa
diatas suatu bahan dengan CBR tertentu perkerasan tidak boleh kurang dari angka tertentu.
b. CBR titik
h1 3 CBR1 ... hn 3 CBRn
CBR n
h
i 1
i
h = dalam cm
c. CBR Lapsan =2.6354-1.293 log P ………….cone 60 derajat
d. P = D/N ----- mm / pukulan
Peralatan :
Satu unit DCP terdiri dari :
1. Pemegang
2. Penumbuk/Hammer 8 kg
3. Stang penumbuk
4. Stang pengantar
5. Kepala penumbuk
6. Stang penetrasi
7. Mistar penetrasi
8. Mur pengatur skala mistar
Langkah Kerja :
1. Letakkan penetrometer yang telah dirakit diatas tanah yang akan diperiksa.
2. Letakkan alat sedemikian rupa sehingga benda dalam posisi vertical.
3. Baca posisi awal penunjukkan mistar ukur.
4. Angkat palu penumbuk sampai menyentuh permukaan pemegang lalu lepaskan hingga menumbuk
landasan penumbuknya. Tumbukan ini menyebabkan konus menembus tanah.
5. Baca posisi penunjukan mistar ukur setelah terjadi penetrasi.
6. Ulangi langkah no.3 dan no. 4 berulang kali sampai batas kedalaman lapisan tanah yang akan diperiksa.
7. Dengan menggunakan tabel CBR dapat ditentukan CBR yang bersangkutan dari selisih penetrasi yang
didapat.