Anda di halaman 1dari 5

Indikator Kompetensi : Menghitung energi

A. Energi Mekanik
Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi kinetik dan energi potensial
suatu benda.
Em = Ek + Ep
B. Energi Potensial
Suatu benda dapat menyimpan energi karena kedudukan atau posisi benda
tersebut. Contohnya, suatu beban yang diangkat setinggi h akan memiliki energi
potensial, sementara busur panah yang berada pada posisi normal (saat busur itu tidak
diregangkan) tidak memiliki energi potensial. Dengan demikian, energi potensial
adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda akibat kedudukan atau posisi benda
tersebut dan suatu saat dapat dimunculkan.

Energi potensial terbagi atas dua, yaitu energi potensial gravitasi dan energi
potensial elastis. Energi potensial gravitasi ini timbul akibat tarikan gaya gravitasi
bumi yang bekerja pada benda. Jika massa beban diperbesar, energi potensial
gravitasinya juga akan membesar. Demikian juga, apabila ketinggian benda dari tanah
diperbesar, energi potensial gravitasi beban tersebut akan semakin besar. Hubungan
ini dinyatakan dengan persamaan.
EP = mgh …………………………………(1)
dengan: EP = energi potensial (Joule),
w = berat benda (newton) = mg,
m = massa benda (kg),
g = percepatan gravitasi bumi (m/v), dan
h = tinggi benda (m).
Sebuah benda yang berada pada suatu ketinggian tertentu apabila dilepaskan,
akan bergerak jatuh bebas sebab benda tersebut memiliki energi potensial gravitasi.
Energi potensial gravitasi benda yang mengalami jatuh bebas akan berubah karena

usaha yang dilakukan oleh gaya berat.


Sumber: Dok. Kemedikbud
Gambar 6.2 Usaha yang ditimbulkan oleh gaya berat sebesar

Perhatikanlah Gambar 6.2 Apabila tinggi benda mula-mula h1, usaha yang
dilakukan oleh gaya berat untuk mencapai tempat setinggi h2 adalah sebesar:

Ww = mgh1 – mgh2

Ww = mg (h1 – h2)

Ww = –mg(h2 – h1) ……………………….. (2)

dengan: Ww = usaha oleh gaya berat.

Karena mgh = EP, perubahan energi potensial gravitasinya dapat dinyatakan


sebagai ΔEP sehingga persamaan (2) dapat dituliskan

Ww = ΔEp

Bentuk energi potensial yang kedua adalah energi potensial elastis. Energi
potensial adalah energi yang tersimpan di dalam benda elastis karena adanya gaya
tekan dan gaya regang yang bekerja pada benda. Besarnya energi potensial elastis
bergantung pada besarnya gaya tekan atau gaya regang yang diberikan pada benda
tersebut.

Kita telah mempelajari sifat elastis pada pegas dan telah mengetahui bahwa
gaya pemulih pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya. Pegas
yang berada dalam keadaan tertekan atau teregang dikatakan memiliki energi
potensial elastis karena pegas tidak berada dalam keadaan posisi setimbang.

Perhatikanlah Gambar 6.3. grafik tersebut menunjukkan kurva hubungan


antara gaya dan pertambahan panjang pegas yang memenuhi Hukum Hooke. Jika kita
menarik pegas dengan gaya sebesar F1, pegas itu bertambah panjang sebesar Δx1.
Demikian pula, jika kita menarik pegas dengan gaya sebesar F2, pegas akan
bertambah panjang sebesar Δx2. Begitu seterusnya.

Dengan demikian, usaha total yang Anda berikan untuk meregangkan pegas adalah

W = F1 Δx1 + F2 Δx2 + …

Besarnya usaha total ini sama dengan luas segitiga di bawah kurva F terhadap
Δx sehingga dapat dituliskan

W = ½ F Δx

W = ½ (k Δx Δx)

W = ½ k Δ x2 ………….. (3)

Karena usaha yang diberikan pada pegas ini akan tersimpan sebagai energi
potensial, dapat dituliskan persamaan energi potensial pegas adalah sebagai berikut.

EP = ½ kΔx2

Energi potensial pegas ini juga dapat berubah karena usaha yang dilakukan
oleh gaya pegas. Besar usaha yang dilakukan oleh gaya pegas itu dituliskan dengan
persamaan W = –ΔEP.

C. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda yang sedang bergerak.
Secara khusus, energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda bermassa m
yang sedang bergerak dengan kelajuan v. Misalkan: Seekor gajah yang sedang berlari
mempunyai energi kinetik lebih besar daripada seorang atlet yang sedang berlari
(dengan kelajuan yang sama), karena gajah mempunyai massa yang lebih besar. Atau
mobil balap yang sedang bergerak mempunyai energi kinetik lebih besar daripada
mobil pada umumnya (dengan massa yang sama pula), karena mobil balap
mempunyai kelajuan yang lebih besar. Dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang
memengaruhi energi kinetik adalah massa dan kelajuan suatu benda. Rumus umum
dari energi kinetik adalah:

Ek=½mv2

Rumus tersebut diperoleh dari penurunan rumus usaha (W=F.s). Berikut


penurunannya. Kita mulai dengan persamaan untuk jarak yang ditempuh benda
dengan kelajuan awal ѵ0, percepatan a, dalam waktu t.

s = ѵ0t + ½ at2

Jika ѵ0 = 0, maka didapatkan:

s = ½ at2

Untuk kelajuan benda ѵt dengan ѵ0 = 0, didapatkan:

ѵt = ѵ0 + a.t2

ѵt = a.t
𝑣𝑡
t= ...(2)
𝑎

Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1), sehingga:


Kita substitusikan Hukum II Newton dan persamaan (3) ke rumus usaha (W=F.s)
sehingga diperoleh:

inilah yang disebut energi kinetik.

Anda mungkin juga menyukai