Anda di halaman 1dari 7

M -X

SPIRAL CLASSIFIER

10.1 Tujuan Praktikum


1. Memisahkan mineral-mineral berharga dari pengotornya berdasarkan
perbedaan ukurannya.
2. Menentukan Recovery (perolehan) mineral berharga.
3. Menentukan Ratio of Concentration mineral berharga.

10.2 Teori Dasar


Spiral Classifier merupakan suatu alat yang mempunyai spiral-spiral yang
digunakan untuk memisahkan material berharga dengan mineral yang tidak
berharga berasarkan perbedaan ukuran secara kontunu. Alat ini dioprasikan
berdasarkan kemiringan danperputaran spiral-spiral.

Sumber: Robyyansyah, 2014


Gambar 10.1
Spiral Classifier
Umpan yang terdiri dari suspensi atau pulp dimasukan kedalam alat
classifier. Butiran-butiran besar akan segera mengendap ke dasar classifier,
sedangkan butiran-butran halus tetap berada dalam cairan (pool). Butiran halus
yang berada dalam cairan sebelah atas terdorong keluar oleh umpan yang baru
masuk sebagai over flow, dan keluar dari ujung classifier yang lebih rendah,
sedangkan butiran kasar yang mengendap didasar classifier dikerluarkan melalui
classifier yang lebih tinggi kedudukannya dengan menggunakan spiral (sebagai
alat penggaruk). Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap produk yang
dihasilkan antara lain :
1. Kemiringan alat
2. Kecepatan berputar spiral dan pengadukan (agitasi)
3. Persen padatan (solid)
4. Kecepatan pengumpanan (velocity feeding)
5. Ukuran matrial sebagai umpan (feeder).

Sumber: Robyyansyah, 2014


Gambar 10.2
Spiral Classifier dalam proses pemisahan Mineral dengan media Air
Spiral Classifier adalah mesin yang utama yang digunakan untuk
mengklasifikasikan slime dari material berukuran kasar, berpasir. Ini memiliki
kemiringan dengan satu atau dua spiral berputar perlahan dan bebas dari
menyentuh sisi atau bagian bawah tangki. Gerakan spiral menciptakan gerakan
Hindered Settling di area kolam bawah, di mana air menghambat dari menetap
ke bawah, tetapi partikel kasar tetap dan dibawa ke bagian atas oleh spiral
berputar, ke debit , terletak di bagian atas penggolong. Kemudian aliran gravitasi
atau pompa digunakan untuk memindahkan material kasar ke tahap berikutnya
dalam proses, kotoran meluap dari area kolam penampungan feed . Area kolam
biasanya memiliki wier yang dapat disesuaikan, yang akan menentukan jumlah
bahan waktu di area kolam, dan kemudian kekasaran dari debit dari area kolam,
dengan waktu tinggal yang lebih pendek semakin kasar debit. Oleh karena itu,
beberapa kontrol dari ukuran klasifikasi dapat dicapai dengan menyesuaikan
ketinggian penahan air pada bagian atas atau bawah, untuk memberikan lebih
banyak waktu tinggal di area kolam.
Spiral Classifier terbagi menjadi empat jenis. Yaitu :
1. Tipe weir kelas satu spiral kelas tinggi,
2. Weir type double spiral classifier,
3. Tipe tunggal spiral classifier dan
4. Jenis penggolong spiral ganda.
Sebuah classifier spiral terdiri dari perangkat transmisi, spiral, tank,
mekanisme lift, dukungan bawah (bearing bush) dan katup pengosongan.
Classifier spiral ini banyak digunakan dengan ball mill untuk mengklasifikasikan
pasir mineral, atau mengklasifikasikan pasir bijih dan lumpur halus di pabrik
gravitasi. Hal ini juga diterapkan untuk mengklasifikasikan granularitas dalam
pemisahan mineral, atau desliming dan dewatering dalam mencuci bijih.

Sumber: Robyyansyah, 2014


Gambar 10.3
Bagian-bagian Spiral Classifier
Spiral Classifier memisahkan partikel padat dalam campuran padatan dan
cairan menjadi fraksi sesuai dengan ukuran partikel atau densitas dengan metode
selain screening. Secara umum, produk yang dihasilkan adalah fraksi yang
dikeringkan sebagian yang mengandung bahan kasar (underflow) dan fraksi halus
bersama dengan bagian yang tersisa dari medium cair ( limpahan).
Operasi pengklasifikasian dilakukan dalam kumpulan bubur cairan yang
terkurung dalam tangki yang diatur untuk memungkinkan padatan kasar untuk
mengendap, dimana mereka dihilangkan dengan gravitasi, mekanis, atau tekanan
yang diinduksi. Padatan yang tidak menyelesaikan laporan sebagai overflow.

10.3 Peralatan Dan Bahan


10.3.1 Alat
1. Timbangan (neraca)
2. Splitter
3. Alas plastik / karpet
4. Sendok
5. Nampan
6. Kantong plastik
7. Mikroskop/Loope
8. Corong
9. Papan Grain Counting
10. Pan Pemanas
11. Pemanas (Oven)
12. Ember
13. Gelas Ukur
14. Stop Watch
15. Spiral Classifier.
10.3.2 Bahan
1. Batu Gampig hasil kominusi dengan ukuran – 8 / + 12 # sebanyak 3 kg.

10.4 Prosedur Percobaan


1. Lakukan mixing antara Kasiterit dengan batu gamping.
2. Tentukan kadar feed berdasarkan berat kasiterit dan Batu Gamping.
3. Ukur debit air yang digunakan.
4. Campur kasiterit dan Batu Gamping diatas dengan air dan diaduk sampai
merata.
5. Atur penggunaan Spiral Classifier, sesuaikan penggunan debit air yang
masuk.
6. Hidupkan motor Spiral Classifier (dalam hal ini buka kran air dengan ukuran
debit tertentu).
7. Masukan feed diatas pada feeder spiral classifier setiap 15 detik.
8. Atur kecepatan air sampai feed habis seluruhnya.
9. Matikan motor Spiral Classifier (kran air).
10. Ambil konsentrat, kemudian disaring
11. Masukan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 oC sampai 105
o
C sampai airnya hilang
12. Timbang berat Konsentrat
13. Tentukan kadar zeolit dengan sizing (pengayakan).
14. Tentukan berat Tailing (T) dan kadarnya (t), dengan rumus :
a. Material Balance
F = C + T........................................................(8.1)
b. Metallurgical Balance
F.f = C.c + T.t..................................................(8.2)

10.5 Rumus yang digunakan :


Rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Material Balance
F = C + T.......................................................(8.1)
2. Metallurgical Balance
F.f = C.c + T.t..................................................(8.2)
3. Recovery (R)
R = C.c x 100% ..............................................(8.3)
F.f
4. Ratio of Concentration (K)
F
K = ............................................................(8.4)
C
Keterangan :
F = Berat feed (gr)
f = Kadar feed (%)
C = Berat konsentrat (gr)
c = Kadar konsentrat (%)
T = Berat tailling (gr)
T = Kadar tailling (%)
DAFTAR PUSTAKA

1. Alfiansyah..2012.“SpiralClassifier”.AlfiansyahM.blogspot.com/333342323
Diakses pada tanggal 29 April 2018 pukul 12.22 WIB.

2. Gaudin, A.M, 1939, ”Principles Of Mineral Dressing”.New York, London :


Mc Graw Hill Book Company, Inc Anonim.

3. Riyandi,ibrav.2014.“Classifier”.riyandiibrahimmm9893.blogspot.com/2356.
Diakses pada tanggal 29 April 2018 pukul 17.20 WIB

Anda mungkin juga menyukai