Anda di halaman 1dari 2

2016 2017

APBN % APBNP % Perubahan APBN % Perubahan APBNP % Perubahan


Penerimaan Negara Bukan Pajak 273.849,4 100,00% 245.083,5 100,00% -10,50% 250.039,1 100% 2,02% 260.242,2 100,00% 4,08%
Penerimaan SDA 124.894,0 45,61% 90.524,4 36,94% -27,52% 86.995,9 35% -3,90% 95.643,2 36,75% 9,94%
Penerimaan SDA Migas 78.617,4 28,71% 68.688,1 28,03% -12,63% 63.707,5 25% -7,25% 72.207,9 27,75% 13,34%
Pendapatan Minyak Bumi 60.287,1 22,01% 51.328,1 20,94% -14,86% 50.086,6 20% -2,42% 57.406,8 22,06% 14,62%
Pendapatan Gas Alam 18.330,3 6,69% 17.360,0 7,08% -5,29% 13.620,9 5% -21,54% 14.801,1 5,69% 8,66%
Penerimaan SDA Non Migas 46.276,6 16,90% 21.836,3 8,91% -52,81% 23.288,4 9% 6,65% 23.435,3 9,01% 0,63%
Pendapatan Pertambangan Minerba 40.820,2 14,91% 16.539,9 6,75% -59,48% 17.736,1 7% 7,23% 17.858,5 6,86% 0,69%
Pendapatan Kehutanan 4.030,6 1,47% 3.972,7 1,62% -1,44% 3.942,8 2% -0,75% 3.955,5 1,52% 0,32%
Pendapatan Perikanan 693,0 0,25% 693,0 0,28% 0,00% 950,0 0% 37,09% 950,0 0,37% 0,00%
Pendapatan Panas Bumi 732,8 0,27% 630,7 0,26% -13,93% 659,5 0% 4,57% 671,3 0,26% 1,79%
Pendapatan Bagian Laba BUMN 34.164,0 12,48% 34.164,0 13,94% 0,00% 41.000,0 16% 20,01% 41.000,0 15,75% 0,00%
PNBP Lainnya 79.431,5 29,01% 84.123,9 34,32% 5,91% 84.428,1 34% 0,36% 85.057,6 32,68% 0,75%
Pendapatan BLU 35.359,9 12,91% 36.271,2 14,80% 2,58% 37.615,1 15% 3,71% 38.541,4 14,81% 2,46%

Target PNBP pada APBN 2017 secara keseluruhan justru meningkat sebesar 2,02% jika dibandingkan
dengan target PNBP sebelumnya, yaitu berdasarkan APBNP 2016. Hanya saja, memang terjadi
penurunan target PNBP dari Penerimaan SDA Migas. Penurunan ini terjadi akibat asumsi harga ICP,
lifting, dan nilai tukar rupiah.

Target yang lebih konservatif ini ditetapkan seiring dengan realisasi PNBP tahun 2016 yang relatif masih
rendah dan proyeksi aktivitas ekonomi tahun 2017 yang diprediksi belum pulih cepat. Kepala Badan
Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara menyatakan, realisasi PNBP
sangat bergantung pada kondisi ekonomi yang sedang berlangsung. Saat kegiatan ekonomi naik cepat,
maka PNBP akan mengikuti naik dengan cepat. “PNBP sangat sensitif terhadap aktivitas ekonomi,”
(http://www.beritasatu.com/makro/383946-2017-target-pnbp-turun-rp-47-triliun.html)

Secara tren jangka panjang, PNBP memang memiliki kecenderungan untuk mengalami penurunan
dengan nilai rata-rata -4,1% per tahun untuk periode 2012-2015. Turunnya PNBP ketika target
penerimaan pemerintah terus naik menunjukkan bahwa struktur penerimaan negara menuju ke arah
penerimaan perpajakan yang lebih dominan. Selama ini, pendapatan dari SDA memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap total PNBP. Ketergantungan terhadap SDA terutama migas kurang baik bagi
keberlangsungan negara karena migas merupakan sumber daya yang sulit terbarukan. Sebagai
tambahan, PNBP dari jenis pendapatan dan penerimaan selain SDA semakin meningkat komposisinya.
Peningkatan ini juga sejalan dengan kebijakan untuk lepas dari ketergantungan terhadap penerimaan
dari SDA sehingga bukan tidak mungkin di masa mendatang target PNBP akan kembali tumbuh tanpa
tergantung dengan penerimaan SDA.
Sumber: Nota Keuangan APBN Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai