Anda di halaman 1dari 2

Dinamika Pasar Input-Output Rp2.350-Rp2.

450/kg dan harga jual


penyalur Rp2.500-Rp2.600/kg,
Komoditas Padi sedangkan harga di pengecer
Rp2.750-Rp2.850/kg. Harga benih
berlabel dan risiko kegagalan panen
Harga input produksi yang terus melambung menyebabkan minat petani yang makin tinggi menyebabkan
untuk menanam padi kian menurun. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan petani di lahan sawah beririgasi
terus berlanjut, karena dapat mengancam ketahanan hanya menggunakan benih berlabel
pangan. Apa solusinya? satu kali setahun dan petani pada
tipe lahan lainnya menggunakan
benih berlabel satu kali tiap dua
tahun. Setelah menggunakan benih

S alah satu isu nasional yang


sempat mengemuka dalam se-
dekade 1998-2001 adalah feno-
254,5%. Bahkan di Sadang yang
merupakan daerah beririgasi teknis,
rata-rata intensitas tanam hanya
berlabel, petani akan menggunakan
benih hasil sendiri hingga 2-4 musim
tanam. Kondisi ini diperburuk oleh
mena penurunan produksi secara 164,5%. Fenomena ini menunjuk- sistem distribusi dan pemasaran
nasional, naiknya harga-harga input kan kurangnya insentif dalam ber- benih padi yang hanya berdasarkan
produksi dan tingkat upah di pe- usaha tani padi yang diduga dise- pada pesanan dari kios atau toko
desaan, serta harga gabah yang babkan oleh meningkatnya harga pertanian.
cenderung stagnan, kecuali pada input, sedangkan harga gabah re-
periode puncak krisis. Fenomena latif tetap. Hal ini diperkuat dengan
tersebut menarik untuk dikaji ka- terjadinya penurunan produktivitas Pasar Pupuk
rena terjadi bersamaan dengan mu- yang menunjukkan menurunnya
sim paceklik dan bertepatan de- tingkat adopsi teknologi terutama Penghapusan subsidi dan pembe-
ngan dikeluarkannya kebijakan pe- pemupukan berimbang. Petani cen- basan sistem distribusi/pemasaran
merintah tentang kenaikan harga derung hanya menggunakan pupuk pupuk pada bulan Desember 1998
bahan bakar minyak (BBM), tarif urea dan SP-36. Kondisi tersebut pada awalnya berdampak positif
dasar listrik, dan tarif telepon. De- cukup mendapatkan perhatian, ka- terhadap distribusi pupuk, karena
ngan demikian, dapat diidentifikasi rena Sulawesi Selatan merupakan mekanisme pasar semakin berjalan.
faktor-faktor yang menyebabkan salah satu propinsi penyangga pa- Hal ini ditunjukkan oleh: (1) tumbuh-
menurunnya produksi padi, naiknya ngan di kawasan timur Indonesia. nya agen penyalur pupuk baik di
harga input, tingkat upah dan harga tingkat propinsi maupun kabupaten
beras secara tajam, serta kebijakan yang dapat mengakses ke lini II
yang diperlukan. Hasil penelitian di Dinamika Pasar Input bahkan ke lini I, (2) tumbuhnya
daerah penghasil beras Sulawesi kios-kios di tingkat pedesaan se-
Selatan disajikan berikut ini. Pasar Benih hingga ketersediaan pupuk di ting-
kat lokal lebih terjamin, (3) tumbuh-
Pemasok benih padi di Kabupaten nya persaingan yang sehat di antara
Kecenderungan Areal, Produksi, Sidrap adalah PT Sang Hyang Seri pelaku pasar. Namun, pada MH
dan Produktivitas Padi (40%), PT Pertani (30%), Balai 2000/2001 dampak negatif mulai
Benih Induk (10%), produsen swas- terlihat berupa kelangkaan pupuk
Pada periode 1996-2001, areal ta- ta (10%), serta kelompok tani bina- terutama urea. Berdasarkan infor-
nam dan panen padi di Sulawesi an Dinas Pertanian (10%). Varietas masi dari Kantor Pemasaran Kabu-
Selatan cenderung stagnan, ma- yang dihasilkan oleh PT SHS di paten (KPK) PUSRI Sidrap dan
sing-masing hanya tumbuh 0,74% antaranya adalah IR42, IR66, IR64, pedagang penyalur pupuk, kelang-
dan 0,67%/tahun. Pada periode IR74, Ciliwung, Celebes, Membra- kaan tersebut disebabkan oleh: (1)
yang sama, produksi dan produk- mo, Towuti, Widas, dan Way Apo setelah subsidi dicabut dan distri-
tivitas bahkan cenderung menurun Buru. Sementara itu PT Pertani busi pupuk dibebaskan, tidak ada
masing-masing 0,82% dan 1,48%/ menghasilkan varietas Ciliwung, lagi yang bertanggung jawab atau
tahun. Sejalan dengan kondisi di Selebes, dan varietas lain. Berbeda menjamin pupuk hingga lini III; (2)
tingkat propinsi, luas lahan sawah dengan di Jawa yang lebih menyu- timbulnya spekulan pupuk; (3)
di Kabupaten Sidrap menurun de- kai IR64, petani di Sidrap lebih mengalirnya pupuk domestik ke
ngan laju 0,43%/tahun, sedangkan menyukai varietas Ciliwung. Luas luar negeri; (4) terhambatnya kegi-
lahan sawah yang sementara tidak pertanaman varietas ini mencapai atan bongkar-muat akibat hujan
diusahakan meningkat dengan laju 450 ha per tahun, sedangkan IR64 yang terus-menerus padahal per-
6%/tahun. hanya 112 ha. mintaan pupuk pada musim hujan
Intensitas tanam di Sidrap juga Harga jual benih sampai di justru sangat tinggi. Kondisi ini me-
belum optimal, berkisar 95,7- gudang penyalur (lini IV) adalah nyebabkan harga pupuk di tingkat

1
petani meningkat; urea meningkat pengiriman beras antarpulau oleh selebes atau kristal produksi PT
dari Rp55.000 menjadi Rp65.000/ pedagang melalui pelabuhan Pare- Pertani relatif stabil dengan harga
sak atau harga eceran dari Rp1.100 Pare dan Makassar hanya 216 ribu Rp3.800-Rp3.900/kg.
menjadi Rp1.300/kg. Kenaikan har- ton, tetapi realisasinya mencapai
ga pupuk urea ini diikuti dengan sekitar 300 ribu ton. Surplus beras
naiknya harga pupuk lain. Harga yang diserap Dolog dalam rangka Implikasi Kebijakan
SP-36 meningkat dari Rp1.650 pengadaan beras nasional menca-
menjadi Rp1.750/kg, KCl dari pai 267 ribu ton, dan pemasaran Adanya stagnasi luas areal tanam,
Rp1.765 menjadi Rp1.865/kg, dan beras berkualitas yang diproduksi panen, produktivitas, dan produksi
ZA dari Rp1.050/kg menjadi PT Pertani kurang lebih 8,04 ribu menunjukkan kurang adanya in-
Rp1.200/kg. Kenaikan harga pupuk ton/tahun. sentif dalam usaha tani padi. Impli-
tersebut mendorong petani untuk Produksi beras Sidrap juga kasi kebijakan yang diperlukan
mengurangi penggunaan pupuk ba- diperuntukkan bagi pengadaan stok adalah: (1) pengkajian ulang kebi-
ik jumlah maupun jenisnya. Semen- nasional melalui Dolog. Pada tahun jakan penghapusan subsidi benih
tara itu harga gabah pada musim 2001, pengadaan stok nasional oleh dan pupuk, mengingat sebagian
hujan atau panen raya jatuh hingga Sub Dolog wilayah III Sidrap tere- besar petani belum menggunakan
hanya Rp850-Rp900/kg. alisasi 98.556 ton gabah (setara benih berlabel dan pupuk secara
62.090 ton beras) dan dalam ben- berimbang; (2) pembangunan dan
tuk beras 6.208 ton. Jumlah ini pemeliharaan sarana dan prasarana
Pasar Tenaga Kerja meningkat hampir 71% dibanding- irigasi yang kurang berfungsi, se-
kan dengan pengadaan tahun se- dangkan penyerahan operasi dan
Upah untuk pengolahan tanah de- belumnya sebesar 40 ribu ton. Mes- pemeliharaan irigasi kepada petani
ngan traktor berkisar antara kipun demikian, Dolog hanya mam- perlu ditinjau kembali; (3) mengin-
Rp300.000-Rp350.000/ha, ter- pu menyerap 15-20% dari surplus tesifkan kegiatan litbang terutama
gantung jarak lahan sawah dari daerah. Harga pembelian Dolog penemuan varietas unggul; vari-
jalan serta sistem pembayarannya. pada MH 2001 sebesar Rp1.500/ etas padi unggul yang ada seperti
Upah tanam berkisar antara kg GKG atau Rp2.310/kg setara Ciliwung, IR64, IR66, dan IR74
Rp275.000-Rp300.000/ha dan beras. sudah terlalu lama; (4) peningkatan
dibayar secara tunai. Sistem upah Kendala yang dihadapi Dolog eksistensi kelembagaan BPTP
harian sudah jarang ditemui. Untuk dalam menjalankan aktivitasnya dalam menghasilkan teknologi
kegiatan pengolahan tanah dan adalah: (1) dicabutnya fasilitas spesifik lokasi; (5) penyuluhan dan
penyemprotan, tingkat upah ber- KLBI untuk pengadaan beras, pa- bimbingan melalui kelompok tani
kisar antara Rp20.000-Rp25.000/ dahal Dolog masih dibebani misi dan demplot; (6) perlunya komisi
hari dan untuk kegiatan lainnya sosial yaitu mempertahankan harga atau badan perlindungan petani
Rp12.000-Rp15.000/hari. Pada gabah; (2) dicabutnya kebijakan terhadap maraknya berbagai pupuk
sistem upah panen dengan bawon, pemberian tunjangan beras bagi alternatif, PPC, dan obat-obatan
yang pada dasarnya merupakan PNS dan menggantinya dalam ben- yang diduga palsu; dan (7) men-
upah borongan dalam bentuk na- tuk uang, (3) penetapan harga dasar jamin berjalannya mekanisme pa-
tura, tingkat upah pada sawah ber- gabah dianggap terlalu tinggi, dan sar baik pada pasar input maupun
irigasi teknis adalah 1/8 bagian un- (4) masuknya beras impor dengan output sehingga terbentuk pasar
tuk pemanen, dan pada sawah iri- harga yang lebih rendah. Harga ga- bersaing yang berkeadilan (Saptana).
gasi sederhana dan tadah hujan 1/ bah saat panen raya berkisar antara
7 bagian. Tingkat upah yang cukup Rp800-Rp 900/kg GKP, sedangkan
tinggi tersebut, bila tidak diimbangi pada musim paceklik (Desember-
harga gabah yang memadai, akan Januari) harga bisa mencapai
menurunkan minat petani untuk Rp1.100-Rp1.200/kg GKP.
menanam padi. Kenaikan harga beras yang ting-
gi di Jakarta dan kota-kota besar Untuk informasi lebih lanjut
di Jawa pada periode puncak krisis, hubungi:
Dinamika Pasar Output hanya sedikit meningkatkan harga
beras di Sulawesi Selatan. Harga Pusat Penelitian dan
Surplus beras di Sulawesi Selatan beras kepala spesial naik dari Pengembangan Sosial Ekonomi
menurut perhitungan Dinas Per- Rp2.900/kg menjadi Rp3.100- Pertanian
tanian Propinsi dan Dolog kurang Rp3.200/kg, beras kepala super Jln. A. Yani No 70
lebih 1,2 juta ton/tahun. Adanya dari Rp2.600/kg menjadi Rp2.900/ Bogor 16111
surplus beras tersebut telah men- kg, dan beras kualitas medium dari Telepon : (0251) 333964
dorong berkembangnya pemasaran Rp2.300-Rp2.400/kg menjadi Faksimile : (0251) 314496
beras ke luar daerah. Diperkirakan Rp2.500-Rp2.600/kg. Harga beras E-mail : caser@indosat.net.id

Anda mungkin juga menyukai