Anda di halaman 1dari 15

DARAH DAN GOLONGAN DARAH

2.1. Pengertian Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat
transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari
serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan
hewan level tinggi punya sistem transportasi dengan darah.

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi
sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang
kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan
dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-
sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar
sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Fungsi Darah Pada
Tubuh Manusia :

1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh

2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh

3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh

4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi

5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu

6. Menjaga suhu temperatur tubuh

7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku

8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.

Macam-macam darah dalam tubuh manusia :

1. Eritrosit (sel darah merah)

· Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)

· Tidak berinti

· Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.

· Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat


oksigen.

2. Leukosit (sel darah putih)

· Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas

· Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.


· Setiap 1mm3 darah, mengandung 6.000 – 9.000 leukosit.

· Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan
membentuk antibodi.

3. Trombosit (keping darah)

· Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah

· Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.

· Berfungsi dalam proses pembekuan darah.

· Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.

HB (HEMOGLOBIN)

Hemoglobin adalah molekul di dalam eritrosit (sel darah merah) dan bertugas untuk
mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah pada darah ditentukan
oleh kadar Hemoglobin.
Nilai normal Hb :

Wanita 12-16 gr/dL

Pria 14-18 gr/dL

Anak 10-16 gr/dL

Bayi baru lahir 12-24gr/dL

Penurunan Hb terjadi pada penderita: anemia penyakit ginjal, dan pemberian cairan
intra-vena (misalnya infus) yang berlebihan. Selain itu dapat pula disebabkan oleh obat-
obatan tertentu seperti antibiotika, aspirin, antineoplastik (obat kanker), indometasin
(obat antiradang).

Peningkatan Hb terjadi pada pasien dehidrasi, penyakit paru obstruktif menahun


(COPD), gagal jantung kongestif, dan luka bakar. Obat yang dapat meningkatkan Hb
yaitu metildopa (salah satu jenis obat darah tinggi) dan gentamicin (Obat untuk infeksi
pada kulit

TROMBOSIT (PLATELET)

Trombosit adalah komponen sel darah yang berfungsi dalam proses menghentikan
perdarahan dengan membentuk gumpalan.
Penurunan sampai di bawah 100.000 permikroliter (Mel) berpotensi terjadi perdarahan
dan hambatan perm- bekuan darah. Jumlah normal pada tubuh manusia adalah
200.000-400.ooo/Mel darah. Biasanya dikaitkan dengan penyakit demam berdarah.

HEMATOKRIT (HMT)

Hematokrit menunjukkan persentase zat padat (kadar sel darah merah, dan Iain-Iain)
dengan jumlah cairan darah. Semakin tinggi persentase HMT berarti konsentrasi darah
makin kental. Hal ini terjadi karena adanya perembesan (kebocoran) cairan ke luar dari
pembuluh darah sementara jumlah zat padat tetap, maka darah menjadi lebih
kental.Diagnosa DBD (Demam Berdarah Dengue) diperkuat dengan nilai HMT > 20 %.

Nilai normal HMT :

Anak 33 -38%

Pria dewasa 40 – 48 %

Wanita dewasa 37 – 43 %

Penurunan HMT terjadi pada pasien yang mengalami kehilangan darah akut (kehilangan
darah secara mendadak, misal pada kecelakaan), anemia, leukemia, gagalginjal kronik,
mainutrisi, kekurangan vitamin B dan C, kehamilan, ulkuspeptikum (penyakit tukak
lambung).

Peningkatan HMT terjadi pada dehidrasi, diare berat,eklampsia (komplikasi pada


kehamilan), efek pembedahan, dan luka bakar, dan Iain-Iain.

LEUKOSIT (SEL DARAH PUTIH)

Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang
berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian
dari sistem kekebalan tubuh.
Nilai normal :

Bayi baru lahir 9000 -30.000 /mm3

Bayi/anak 9000 – 12.000/mm3


Dewasa 4000-10.000/mm3

Peningkatan jumlah leukosit (disebut Leukositosis) menunjukkan adanya proses infeksi


atau radang akut,misalnya pneumonia (radang paru-paru), meningitis (radang selaput
otak), apendiksitis (radang usus buntu), tuberculosis, tonsilitis, dan Iain-Iain. Selain itu
juga dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin, prokainamid, alopurinol,
antibiotika terutama ampicilin, eritromycin, kanamycin, streptomycin, dan Iain-Iain.

Penurunan jumlah Leukosit (disebut Leukopeni) dapat terjadi pada infeksi tertentu
terutama virus, malaria, alkoholik, dan Iain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan obat-
obatan, terutama asetaminofen (parasetamol),kemoterapi kanker, antidiabetika oral,
antibiotika (penicillin, cephalosporin, kloramfenikol), sulfonamide (obat anti infeksi
terutama yang disebabkan oleh bakter).
Hitung Jenis Leukosit (Diferential Count)

Hitung jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit yang ada dalam darah
berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit.

Hasil pemeriksaan ini dapat menggambarkan secara spesifik kejadian dan proses
penyakit dalam tubuh, terutama penyakit infeksi. Tipe leukosit yang dihitung ada 5 yaitu
neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Salah satu jenis leukosit yang cukup
besar, yaitu 2x besarnya eritrosit (se! darah merah), dan mampu bergerak aktif dalam
pembuluh darah maupun di luar pembuluh darah. Neutrofil paling cepat bereaksi
terhadap radang dan luka dibanding leukosit yang lain dan merupakan pertahanan
selama fase infeksi akut.

Peningkatan jumlah neutrofil biasanya pada kasus infeksi akut, radang, kerusakan
jaringan, apendiksitis akut (radang usus buntu), dan Iain-Iain.

Penurunan jumlah neutrofil terdapat pada infeksi virus, leukemia, anemia defisiensi
besi, dan Iain-Iain.
EOSINOFIL

Eosinofil merupakan salah satu jenis leukosit yang terlibatdalam alergi dan infeksi
(terutama parasit) dalam tubuh, dan jumlahnya 1 – 2% dari seluruh jumlah leukosit.
Nilai normal dalam tubuh: 1 – 4%

Peningkatan eosinofil terdapat pada kejadian alergi, infeksi parasit, kankertulang, otak,
testis, dan ovarium. Penurunan eosinofil terdapat pada kejadian shock, stres, dan luka
bakar.
BASOFIL

Basofil adalah salah satu jenis leukosit yang jumlahnya 0,5 -1% dari seluruh jumlah
leukosit, dan terlibat dalam reaksi alergi jangka panjang seperti asma, alergi kulit,
dan lain-lain.Nilainormal dalam tubuh: o -1%

Peningkatan basofil terdapat pada proses inflamasi(radang), leukemia, dan fase


penyembuhan infeksi.

Penurunan basofil terjadi pada penderita stres, reaksi hipersensitivitas (alergi), dan
kehamilan

LIMPOSIT

Salah satu leukosit yang berperan dalam proses kekebalan dan pembentukan antibodi.
Nilai normal: 20 – 35% dari seluruh leukosit.

Peningkatan limposit terdapat pada leukemia limpositik, infeksi virus, infeksi kronik, dan
Iain-Iain.

Penurunan limposit terjadi pada penderita kanker, anemia aplastik, gagal ginjal, dan
Iain-Iain.

MONOSIT

Monosit merupakan salah satu leukosit yang berinti besar dengan ukuran 2x lebih besar
dari eritrosit sel darah merah), terbesar dalam sirkulasi darah dan diproduksi di jaringan
limpatik. Nilai normal dalam tubuh: 2 – 8% dari jumlah seluruh leukosit.

Peningkatan monosit terdapat pada infeksi virus,parasit (misalnya cacing), kanker, dan
Iain-Iain.

Penurunan monosit terdapat pada leukemia limposit dan anemia aplastik.

ERITROSIT

Sel darah merah atau eritrosit berasal dari Bahasa Yunani yaitu erythros berarti merah
dan kytos yang berarti selubung. Eritrosit adalah jenis se) darah yang paling banyak dan
berfungsi membawa oksigen ke jaringan tubuh. Sel darah merah aktif selama 120 hari
sebelum akhirnya dihancurkan. Pada orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki
kadar oksigen rendah maka cenderung memiliki sel darah merah lebih banyak.
Nilai normal eritrosit :

Pria 4,6 – 6,2 jt/mm3

Wanita 4,2 – 5,4 jt/mm3

MASA PERDARAHAN

Pemeriksaan masa perdarahan ini ditujukan pada kadar trombosit, dilakukan dengan
adanya indikasi (tanda-tanda) riwayat mudahnya perdarahan dalam keiuarga.

Nilai normal :

dengan Metode Ivy 3-7 menit

dengan Metode Duke 1-3 menit

Waktu perdarahan memanjang terjadi pada penderita trombositopeni (rendahnya kadar


trombosit hingga 50.000 mg/dl), ketidaknormalan fungsi trombosit, ketidaknormalan
pembuluh darah, penyakit hati tingkat berat, anemia aplastik, kekurangan faktor
pembekuan darah, dan leukemia. Selain itu perpanjangan waktu perdarahan juga dapat
disebabkan oleh obat misalnya salisilat (obat kulit untuk anti jamur), obat antikoagulan
warfarin (anti penggumpalan darah), dextran, dan Iain-Iain.

Masa Pembekuan

Merupakan pemeriksaan untuk melihat berapa lama diperlukan waktu untuk proses
pembekuan darah. Hal ini untuk memonitor penggunaan antikoagulan oral (obat-obatan
anti pembekuan darah). Jika masa pembekuan >2,5 kali nilai normal, maka potensial
terjadi perdarahan.Normalnya darah membeku dalam 4 – 8 menit (Metode Lee White).

Penurunan masa pembekuan terjadi pada penyakit infark miokard (serangan jantung),
emboli pulmonal (penyakit paru-paru), penggunaan pil KB, vitamin K, digitalis (obat
jantung), diuretik (obat yang berfungsi mengeluarkan air, misal jika ada pembengkakan).

Perpanjangan masa pembekuan terjadi pada penderita penyakit hati, kekurangan faktor
pembekuan darah, leukemia, gagal jantung kongestif.
Ketika terjadi kerusakan yangmerusak jaringankomputer, makaakan
menggenjotkomponen-komponen yang ada di trombosit danplasma yang
disebutfibrinogen. Fibrinogenadalah sebuah glikoprotein yangada dalam plasma dalam
bentuk cairan dan trombosit dalam bentuk granulayang semuanya dihasilkan oleh
hati. Fibrinogen ini yang kemudian melakukan proseskoagulasi darah dan meningkatkan
viskositas darah. Proses ini akan menghasilkan trombin dan protrombin dengan bantuan
CA2 + dan vitamin K. Trombin yangterbentuk akan memecah fibrinogen menjadi benang
fibrin. Bersamaan dengan prosesini, terjadi pengendapan LDL yang memacau proses
terbentuknya plak dan ancamanyang disebut trombokinase untuk mengubahprotrombin
menjadi prosesyang lebih tinggi.Benang fibrin yang terbentuk lantas menjalin kembali sel-
sel yang terkoyak. Fibrinogen akan bertahan hinggasela-sela membelah diri dan menutup
luka yang terjadi. Fibrinogen pertanda seperti pengarsipan dalam interaksi antar sel-
selubung informasi dengan inflamasi atau luka.

LAJU ENDAP DARAH (LED)

LED untuk mengukur kecepatan endap eritrosit (sel darah merah) dan menggambarkan
komposisi plasma serta perbandingannya antara eritrosit (sel darah merah) dan plasma.
LED dapat digunakan sebagai sarana pemantauan keberhasilan terapi, perjalanan
penyakit, terutama pada penyakit kronis seperti Arthritis Rheumatoid (rematik), dan TBC.

Peningkatan LED terjadi pada infeksi akut lokal atau sistemik (menyeluruh), trauma,
kehamilan trimester II dan III, infeksi kronis, kanker, operasi, luka bakar.Penurunan LED
terjadi pada gagal jantung kongestif, anemia sel sabit, kekurangan faktor pembekuan, dan
angina pektoris (serangan jantung).Selain itu penurunan LED juga dapat disebabkan oleh
penggunaan obat seperti aspirin, kortison, quinine, etambutol.
2.4. Golongan Darah

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor
Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh,
hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel
dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal
ginjal, syok, dan kematian. Penggolongan darah menurut sistem A, B, O dapat dibedakan
atas 4 macam yaitu:

1. Golongan darah A, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen A. Adanya
antigen tersebut dikendalikan oleh gen IA .

2. Golongan darah B, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen B. Adanya
antigen tersebut dikendalikan oleh gen IB .

3. Golongan darah AB, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen A dan
B, yang masing –masing munculnya dikendalikan oleh gen IA dan IB.

4. Golongan darah O, bila dalam sel darah merahnya tidak terdapat antigen A dan /
atau B. Keadaan ini timbul karena dikendalikan oleh gen IO yang bersifat resesif
baik terhadap antigen IA maupun IB.

Berdasarkan keterangan diatas jika dibuat tabel hubungan antara fenotip golongan darah,
genotip dan kemungkinan sel gametnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Sistem ABO

Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah
dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa
teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah
merah dengan serum dari para donor.

Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan
golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal
dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah
merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut
golongan O.

Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner
menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen
A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak
ditemukan antibodi.

Dalam sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4 golongan:

Golongan Sel Darah Merah Plasma


A Antigen A Antibodi A

B Antigen B Antibodi B

AB Antigen A & B Tidak ada antibodi

O Tidak ada antigen Antibodi Anti A & Anti B

Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau


ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi
yang berbeda-beda.

2.5. Pengaruh Penggolongan Darah

1. Tipe Golongan darah A

Tipe darah A lebih membutuhkan pemanfaatan nutrisi dari sumber karbohidrat. Terjadi
adaptasi biologis dari struktur pencernaan tipe A. Rendahnya asam klorida pada lambung
dan tingginya enzim disakarida pada usus pencernaan membuat pencernaan karbohidrat
lebih efisien, ini juga membuat tipe A sulit mencerna dan menguraikan protein hewani
dan lemak.

Kepribadian Tipe A

Membuat kehidupan harmonis, memiliki komunitas, berpikir positif. Tipe A sering


digambarkan sebagai karakter berikut: peka terhadap kebutuhan orang lain, pendengar
yang baik, berorientasi detail, analitis, kreatif dan inventif. Mampu menyeimbangkan
antara pikiran dan tubuh.Namun lebih mudah stres. Kesehatan ; Tidak beresiko terkena
kanker, diabetes dan penyakit jantung. Hasilnya: kinerja tinggi, kejelasan mental, vitalitas
yang lebih besar dan panjang umur.

2. Tipe Golongan darah B

Membutuhkan protein hewani dan sayuran seimbang. Tipe B cenderung lebih sehat
secara fisik dan mental seimbang daripada jenis darah lainnya. Tipe B cenderung memiliki
kemampuan lebih besar untuk beradaptasi dengan tinggi adalah statistik yang tertinggi
dari jenis darah. Makanan lain yang harus dihindari oleh tipe darah B adalah ayam. Ayam
berisi agglutinating lektin darah B dalam jaringan otot nya, makanan yang bermanfaatnya:
kambing, domba, kelinci, sayur-sayuran hijau, telur, dan susu rendah lemak.
Kepribadian Tipe B

Cenderung memiliki karakteristik: subjektif, santai, kreatif, asli dan fleksibel. Dalam studi
lain, Tipe B mencetak secara signifikan lebih tinggi pada "intuisi," menunjukkan preferensi
atau informasi indra keenam, dan mereka mencetak gol tinggi pada "intuisi/perasaan"
kombinasi, menunjukkan bahwa mereka cenderung berwawasan, mistis, idealis, kreatif,
global berorientasi, orang-berorientasi dan baik pada membayangkan. Mereka juga
melaporkan bahwa mereka belajar terbaik melalui mendengarkan, kemudian
merenungkan dan menafsirkan apa yang mereka telah diamati.

3. Tipe Golongan darah O


Jenis O adalah golongan darah pertama, leluhur prototipe tipe O adalah predator, cerdik
agresif. Aspek Jenis O profil tetap penting dalam setiap masyarakat bahkan sampai hari
ini - kepemimpinan, ekstroversi, energi dan fokus di antara sifat-sifat mereka yang terbaik.
Tipe O dapat kuat dan produktif, ketika respon stres Tipe O bisa salah satu dari
kemarahan, hiperaktif, dan impulsif. Perubahan sifat terjadi disebabkan dari pola makan
yang buruk, kurangnya olahraga, perilaku tidak sehat atau tingkat stres meningkat.
Masalah kesehatannya cenderung karena pencernaan.
Jika Tipe O bisa menyesuaikan hidupnya, Tipe ini dapat menuai manfaat dari keturunan
Anda. warisan genetik Anda menawarkan kesempatan untuk menjadi kuat, ramping,
produktif, berumur panjang dan optimis.

Kepribadian Tipe O

Cenderung bertanggung jawab, tegas, terorganisir, tujuan, aturan-yang sadar, dan praktis.
Tipe O memiliki kelebihan dari golongan darah lainnya dalam hal "penginderaan" -
menggunakan 5 indra untuk mengumpulkan informasi, dan mengkombinasikannya dalam
berpikir, Mereka lebih terinci dan berorientasi fakta, logis, tepat dan teratur.

4. Tipe Golongan darah AB

Merupakan jenis darah terbaru. Sepuluh atau dua belas abad lalu, tidak ada jenis darah
AB. AB merupakan hasil dari pembauran Tipe A dan B. Jenis darah AB memiliki kualitas
unik seperti bunglon, Jenis AB memiliki perpaduan sifat dari keduanya. Sebuah revolusi
evolusi yang luar biasa.
Kesehatan : memiliki asam lambung rendah Tipe A dan memiliki adaptasi Tipe B untuk
daging. Jenis AB harus menghindari kafein dan alkohol, terutama ketika Anda dalam
situasi stres. Dr D'Adamo menganjurkan agar fokus pada makanan seperti tahu, makanan
laut, susu dan sayuran hijau jika mencoba untuk menurunkan berat badan. Berbagai
macam makanan laut merupakan sumber protein yang baik. Misalnya ikan kakap merah,
salmon, sardin, dan tuna. Juga susu olahan seperti Yogurt dan kefir.

Kepribadian Tipe AB

Jenis AB sering memiliki keunikan membingungkan tentang sisi perasaannya. Meskipun


cenderung tertarik pada orang lain dan yang ramah dan percaya, ada sisi sifatnya yang
merasa terasing dari komunitas luas. Sisi positifnya, intuitif dan spiritual, dengan
kemampuan untuk melihat melampaui batas-batas kaku masyarakat. Dalam sebuah studi
independen, AB Jenis menganggap diri mereka sebagai emosional, bersemangat, ramah,
percaya dan empati. Jenis AB dianggap paling menarik dari jenis darah lainnya.

Dalam penelitian yang banyak dilakukan, terbukti bahwa golongan darah O merupakan
golongan darah yang paling banyak ditemukan. Sedangkan golongan darah AB merupakan
golongan darah yang paling sedikit ditemukan. Perbedaan golongan darah disebabkan
oleh gen penentu golongan darah yang terdapat pada kromosom. Terdapat alel IA,
IB, dan i yang menentukan golongan darah.

▪ Golongan darah A memiliki gen IAIA atau IAi dalam kromosomnya.

▪ Golongan darah B memiliki gen IBIB atau IBi dalam kromosomnya.


▪ Golongan darah AB memiliki gen IAIB dalam kromosomnya.

▪ Golongan darah O memiliki gen ii dalam kromosomnya.

DAFTAR PUSTAKA

Gabriel, Dr.J.F. 2005. Fisika Kedokteran. EGC. Jakarta.

Nomi, Toshitaka. 2009. Membaca Karaktek Melalui Golongan Darah. Gramedia: Jakarta

Syarifudin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC. Jakarta.

Pearce, Evelyn. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai