PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Hampir dua dekade profesi ini
menyerukan perubahan paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata –
mata menjalankan perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai
mitra kerja dokter seperti yang sudah dilakukan di negara – negara maju. Perawat
dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.
Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati diri, profesi
keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari
eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri. Untuk itu perawat dituntut
memiliki skill yang memadai untuk menjadi seorang perawat profesional.
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan
menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai
bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara
komprehensif.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
Ada beberapa poin yang ingin di capai sebagai tujuan penulisan makalah ini, di
antaranya:
D.Manfaat
Ada beberapa penjelasan manfaat dari makalah ini yang terbagi menjadi dua bagian,
yaitu secara teoritis dapat menambah konsep keilmuan di bidang ilmu keperawatan,
khususnya asuhan keperawatan gerontik, sedangkan manfaat secara praktis berguna
untuk memberitahukan bahwa setiap manusia perlu lebih mengerti mengenai
penjelasan konsep asuhan keperawatan gerontik, maka dari itu di makalah ini di
jelaskan lebih detail tentang urutan asuhan keperawatan gerontik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tahap kegiatan, kelompok kerja komunitas yang akan dilaporkan meliputi tahap-
tahap sebagai berikut : pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi.
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. U
b. Umur : 85 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SD
3
g. Status marital : Janda ( suami meninggal)
2. Identitas Penanggungjawab
a. Nama : Tn S
b. Umur : 43 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMA
4. Riwayat Kesehatan
4
1) Klien mengatakan bahwa merasakan nyeri pada daerah kaki karena adanya
benjolan
2) Klien mengatakan bahwa nyeri yang di rasakan saat kaki di tekan dan berkurang
saat di diamkan
4) Klien mengatakan bahwa nyeri timbulnya secara hilang timbul dan lamanya 15
menit dan sudah lama, dan klien tidak mampu berdiri dengan stabil
b. Kesehatan dahulu
1) Klien mengatakan bahwa sebelum ke panti klien tidak pernah berobat kemanapun
tetapi hanya di beri obat gosok atau balsem saja
2) Klien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami penyakit akut atau kronik
lainnya
3) Klien mengatakan bahwa pernah mengalami sakit ringan saja seperti flu, pusing,
dan panas
4) Klien mengatakan bahwa tidak pernah mengobatinya hanya dengan meminum air
putih dan di diamkan saja
c. Kesehatan keluarga
1) Klien mengatakan bahwa dalam riwayat kesehatan keluarganya tidak ada yang
mempunyai penyakit keturunan, penyakit menular, ataupun penyakit infeksi
5. Pemeriksaan Fisik
5
a. Keadaan umum
Tanda vital
Suhu : (normal) 36 °c
1) pada saat pengkajian, klien mengatakan tidak ada keluhan apapun pada kepalanya
namun klien mengatakan bahwa dulu pernah mengalami sakit ringan saja seperti
pusing, dan panas
2) klien mengataka bahwa leher ketika di gerakkan tidak ada keluhan sakit, nyeri
ataupun ngilu
c. Sistem respirasi
Ketika di lakukan pengkajian secara langsung ternyata suhu klien normal, mampu
bernapas dengan baik, tidak ada gangguan penyakit saluran pernapasan namun pada
saat sebelum di bawa ke panti, klien mengatakan bahwa pernah mengalami sakit
ringan saja seperti flu.
6
d. Sistem kardiovaskuler
Tekanan darah, nadi klien dalam keadaan normal yaitu tekanan darah (normal)
130/90 mmHg, nadi (normal) 70 x/menit. Tidak keluhan penyakit jantung, hipertensi
atau penyakit yang berhubungan dengan sistem kardiovaskuler lainnya
e. Sistem gastrointestinal
Sistem pencernaan normal, klien tidak pernah mengeluh diare, muntah, mual, atau
apapun keluhan yang berhubungan dengan sistem gastrointestinal
f. Sistem genitourinaria
Sistem perkemihan normal, klien tidak pernah mengeluh nocturia, atau penyakit
apapun yang berhubungan dengan sistem genitourinaria
g. Sistem musculoskeletal
1. klien mengatakan bahwa terbatasnya aktivitas, di karenakan ada nyeri tekan pada
daerah kaki di tandai dengan adanya benjolan
h. Sistem integument
1) klien mengatakan bahwa merasakan nyeri pada daerah kaki karena adanya
benjolan pada kulit bagian dalam kaki
i. Sistem neurosensori
1) klien mengatakan bahwa pernah mengalami sakit ringan saja seperti pusing, dan
panas
7
j. Sistem endokrin
Dimana kadar hormon estrogen pada tubuh klien berkurang, hal ini disebabkan
karena proses penuaan, dan klien sudah mengalami menapouse sejak berusia 52
tahun, namun klien mengatakan bahwa tidak ada keluhan apapun mengenai
hormonnya atau yang berhubungan dengan sistem endokrin lainnya
a. Psikososial (+), karena klien cenderung mengurung diri di dalam kamar sehingga
sulit berbaur dengan lansia lainnya dan tidak mampu interaksi sosial dengan baik
b. Emosional (+), karena klien sering merasakan gelisah, was-was atau khawatir, dan
sering menangis di karenakan adanya masalah dengan keluarga klien sehingga klien
mengalami banyak pikiran yang mengakibatkan klien mengalami sukar tidur dan
klien pun menggunakan obat tidur atas anjuran dokter keluhan ini di rasakan klien
lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan.
Pertanyaan tahap I
Lanjutkan ketahap 2 bila minimal ada satu jawaban “ya” pada tahap I
8
Pertanyaan tahap II
c. Spiritual
1. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan bahwa kadang melakukan solat 5 waktu, dan klien selalu berdoa
tiap malam di saat klien merasa gelisah
Klien mengatakan bahwa dia tidak pernah ikut dalam kegiataan keagamaan, di
karenakan faktor malas dan klien cenderung mengurung diri di dalam kamar
9
7. Pengkajian Fungsional Klien
a. Kartz Indeks
5) Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan salah satu fungsi yang
lain
7) Lain-lain
b. Bartel Indeks
Dengan Ket
No Kriteria Mandiri
Bantuan
Frekuensi : 3x1 hari
Makan Jumlah : 1 porsi
1. 5 10 Jenis : nasi, sayur
mayur
10
Jenis : air putih
9. Mengenakan pakaian 5 10
11
olahraga
12
√ Kurang 3 dari 20 terus menerus secara menurun
10
1 Orientasi 5 0 o Tanggal
o Hari
o Bulan
13
Sebutkan nama 3 objek oleh
pemeriksa masing-masing 1
detik kemudian minta klien
untuk menyebutkan ulang
2 Registrasi 3 3
ketiga objek tersebut ?
o Objek .....
o Objek .....
o Objek .....
Minta klien untuk memulai
angka 100 dikurangi 7
sampai 5 kali/tingkat
Perhatian dan o 93
3 5
kalkulasi 5 o 86
o 79
o 72
o 65
Minta klien untuk mengingat
objek pada nomor 2
(registrasi) dan nilai 1 poin
4 Mengingat 3 3 untuk jawaban benar untuk
masing-masing objek
14
Tunjukkan pada klien suatu
benda dan minta pada klien
menyebutkan namanya
o Jam tangan
o Pulpen
Pernyataan benar 2
buah : tak ada, tetapi
15
Perintahkan klien untuk membuat
kalimat dan suatu gambar
o Tulis satu kalimat
o Manyalin gambar
Total Nilai 30
mental berat\
16
bergerak
Perubahan Mata dibuka Tidak bangun dari tempat 1
posisi/gerakan Bangun dari duduk dengan satu gerakan,
keseimbangan kursi tetapi mendorong tubuhnya
keatas dengan tangan atau
bergerak ke depan kursi
terlebih dahulu, tidak stabil
pada saat berdiri pertama
kali
17
Menahan Kriteria sama dengan 0
dorongan pada kriteria untuk mata terbuka
sternum
18
dan gerak untuk berjalan memegang objek untuk
ke tempat dukungan
yang
ditentukan
19
dari belakang
klien)
B. Analisis Data
20
daerah kaki karena adanya ekstremitas bawah penurunan kekuatan
benjolan ekstremitas bawah
-Ketidaknyamanan
dikarenakan adanya
2) Klien mengatakan bahwa pada saat berjalan
nyeri
nyeri yang di rasakan saat
-Terjadinya imobilitas
kaki di tekan dan berkurang -Resiko jatuh b/d
(keterbatasan fisik)
saat di diamkan penurunan kekuatan
ekstremitas bawah di
-Kecemasan
3) Klien mengatakan bahwa
tandai dengan nyeri
nyeri di rasakan di daerah
-Penurunan fungsi tekan pada daerah kaki
benjolan tersebut
tubuh
-Potensial cedera fisik
4) Klien mengatakan bahwa
b.d penurunan fungsi
nyeri timbulnya secara
tubuh di tandai dengan
hilang timbul dan lamanya
kesulitan berdiri tidak
15 menit dan sudah lama
stabil
21
putih dan di diamkan saja
-Pusing
22
-Kurangnya perhatian
dan kasih sayang dari
keluarga
23
6) Salah pada saat
mengucapkan bulan
24
C. Prioritas Keperawatan
Aktualisasi diri
Harga diri
Fisiologis
1. Fisiologis:
25
a. Udara : Klien mengatakan bahwa dahulu pernah mengalami flu ringan, namun
tidak pernah di obati dan hanya di biarkan saja, hal ini dapat mengancam kehidupan
klien karena jika hal itu di biarkan klien bisa mengalami hal itu lagi bahkan bisa juga
lebih parah maka dari itu perlu di atasi dengan membawa klien ke dokter.
b. Minum/air : Klien mengatakan bahwa dia minum 3x1 hari, namun hal itupun tidak
selamanya rutin di lakukan oleh klien, bahkan kadang dia lupa, sehingga kebutuhan
cairan dan elektrolit dalam tubuhnya pun berkurang, ini terlihat dari adanya
penurunan elastisitas kulit klien, sehingga kulit tampak kering.
e. Aktivitas dan pemiliharaan suhu : klien mengatakn bahwa dia tidak mampu
berkativitas dengan baik karena di bawah kaki klien terdapat benjolan yang
menyebabkan ketika berjalan klien mengalami kesakitan karena adanya tekanan dari
bawah kaki sehingga menimbulkan nyeri. Pemeliharaan suhu klien di tandai dengan
suhu klien normal yaitu 36 derajat celcius.
Dalam hal fisik dan psikologis klien cenderung mengerung diri di dalam kamar,
sehingga dia tidak mampu berbaur dengan lansia lainnya dan menimbulkan
26
kegelisahan dalam dirinya yang menyebabkan interaksi sosial klien pun tidak baik
dampaknya dia sering mengalami ketidaktenangan.
Dalam hal ini klien merasa kurang di perhatikan oleh keluarganya karena klien
mengatakan bahwa jarang ada keluarganya yang menjenguk dia, kalau pun ada itu
hanya sesekali sehingga disini klien sering mengalami gelisah, khawatir, dan
timbulnya kesedihan diri dalam hidupnya, hal ini di akibatkan juga karena banyaknya
pikiran dan masalah yang di alami klien dan keluarganya.
4. Harga diri
Dalam hal harga diri, klien merasakan bahwa harga dirinya berkurang karena dia
tidak merasa adanya rasa di hormati dan penghargaan diri seperti penghormatan,
pengakuan, dan apresiasi hal ini mengakibatkan klien cenderung mengurung diri di
dalam kamar sehingga dia sulit berinteraksi sosial dengan baik.
5. Aktualisasi diri
Adanya penurunan dalam mengaktualisasikan dirinya ini disebabkan karena tadi tidak
terpenuhinya penghargaan diri klien, sehingga klien tidak mampu mengembangkan
kepribadiannya secara penuh karena sulitnya berinteraksi sosial, dan emosinya pun
sering mengalami ketidakstabilan.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d pembengkakan pada kulit di tandai dengan
adanya benjolan pada kaki
27
2. Intoleransi aktivitas b.d Imobilitas di tandai dengan penurunan kekuatan
ekstremitas bawah dikarenakan adanya nyeri
3. Resiko jatuh b/d penurunan kekuatan ekstremitas bawah di tandai dengan nyeri
tekan pada daerah kaki
4. Potensial cedera fisik b.d penurunan fungsi tubuh di tandai dengan kesulitan berdiri
tidak stabil
7. Ansietas b.d terganggunya psikososial dan emosional; gelisah, sering was-was atau
khawatir, cenderung mengurung diri
8. Terbatasnya rekreasi dan pemanfaatan waktu luang b.d sulit berinteraksi sosial di
tandai dengan ketergantungan pada orang lain; ketergantungan sebagian
11. Perasaan tidak tenang b.d ketidakmampuan melakukan ibadah secara tepat.
E. Rencana Keperawatan
28
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d pembengkakan pada kulit di tandai dengan
adanya benjolan pada kaki
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
Kriteria Hasil :
b. Grimace (-)
Intervensi :
R: Tingkat dan intensitas nyeri merupakan data dasar yang dibutuhkan perawat
sebagai pedoman pengambilan intervensi, sehingga setiap perubahan harus terus
dipantau.
29
b. Lakukan imobilisasi
Tujuan umum :
Setelah dilakukan perawatan, klien dapat melakukan mobilisasi dengan atau tanpa
bantuan perawat
Tujuan Khusus :
a. Berdiri stabil
30
c. Berktivitas dengan baik
Kriteria hasil :
Intervensi :
a. Lakukan imobilisasi
R : Latihan ROM dapat mencegah penurunan masa otot, kontraktur dan peningkatan
vaskularisasi. Sehingga tidak timbul komplikasi yang tidak diharapkan
31
d. Anjurkan partisipasi partisipasi aktif sesuai kemampuan dalam kegiatan sehari-hari
R : Partisipasi aktif dapat membantu pemulihan kesehatan dan melatih kekuatan otot,
sehingga diharapkan klien dapat mempertahankan kekuatannya.
c. Kaji tingkat kemampuan klien berpindah dari tempat tidur, berdiri, ambulasi.
R : Klien mampu mandiri pada saat berpindah dari tempat tidur, berdiri, ambulasi
yaitu teknik kegawat daruratan
R : Asupan nutrisi sangat penting bagi tubuh klien agar terhindarnya dari kelemahan
tubuh dan sebagai perkembangan tubuh agar tetap stabil
3. Resiko jatuh b/d penurunan kekuatan ekstremitas bawah di tandai dengan nyeri
tekan pada daerah kaki
Tujuan umum : Setelah dilakukan perawatan, nyeri tekan pada daerah kaki akan
berkurang dan timbulnya kekuatan pada diri klien
32
b. Nyeri tekan hilang
d. Berdiri stabil
Kriteria Hasil :
a. Resiko jatuh akan menurun atau terbatas, yang dibuktikan oleh keseimbangan,
gerakan terkoordinasi, perilaku pencegahan jatuh, kejadian jatuh, dan pengetahuan :
Pencegahan Jatuh
Intervensi :
R : Agar klien dapat mengetahui mana saja lingkungan yang membahayakan dan
rawan untuk terjadinya jatuh
R : Agar klien mampu secara mandiri dalam meminimalkan cedera yang terjadi
R : Agar klien tidak mengalami kesulitan, dan memudahkan klien untuk bergerak
33
e. Sediakan alat bantu berjalan
R : Alat bantu berjalan di harapkan agar klien bisa melakukan aktivitas seperti
biasanya sehingga tidak terlalu ketergantungan terhadap orang lain
4. Potensial cedera fisik b.d penurunan fungsi tubuh di tandai dengan kesulitan berdiri
tidak stabil
a. Homeostatis meningkat
c. Berdiri stabil
Kriteria hasil :
Intervensi :
34
a. Ajarkan klien bagaimana posisi terjatuh yang dapat meminimalkan cedera;
menggunakan alat alat bantu untuk berdiri dan berjalan sehingga klien mampu berdiri
stabil
R : Agar klien mampu secara mandiri dalam meminimalkan cedera yang terjadi
R : Agar klien tidak mengalami kesulitan, dan memudahkan klien untuk bergerak
R : Alat bantu berjalan di harapkan agar klien bisa melakukan aktivitas seperti
biasanya sehingga tidak terlalu ketergantungan terhadap orang lain
Tujuan khusus :
c. Peningkatan kognitif
Kriteria Hasil :
35
a. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap informasi tambahan tentang proses penyakit
Intervensi :
R : Kaji tingkat pengetahuan klien saat ini dan pemahaman terhapap materi,Sejauh
mana klien paham akan materi yang di berikan
R : Agar klien merasa tidak bingung dan sulit dalam menyerap segala sumber
informasi yang akan di berikan
R : Agar terciptanya hubungan yang baik antara klien dengan perawat dan terciptanya
sebuah trust ataupun kepercayaan sehingga klien mampu mengungkapkan
permasalahannya
36
Tujuan umum : Setelah di lakukan perawatan, peningkatan aktualisasi baik, coping
baik
Intervensi :
R : Dengan perawat sebagai konselor dan konsultan, hal ini memudahkan klien untuk
menceritakan segala kegelisahan, keluhan yang dia alami sehingga terjalinnya sebuah
trust (kepercayaan)
7. Ansietas b.d terganggunya psikososial dan emosional; gelisah, sering was-was atau
khawatir, cenderung mengurung diri
37
a. Berinteraksi sosial dengan baik
c. Kecemasan hilang
Kriteria hasil :
a. Ansietas berkurang, dibuktikan oleh tingkat ansietas hanya ringan hingga sedang
Intervensi :
b. Gali bersama pasien tentang teknik yang berhasil dan tidak berhasil menurunkan
ansietas
R : Pengalihan ansietas ini bertujuan untuk agar klien tidak terfokus dengan
kecemasannya dan menurunkan kecemasannya dan memperluas fokusnya
38
d. Kolaborasi pemberian obat untuk menurunkan ansietas
8. Terbatasnya rekreasi dan pemanfaatan waktu luang b.d sulit berinteraksi sosial di
tandai dengan ketergantungan pada orang lain; ketergantungan sebagian
Tujuan umum : Setelah dilakukan perawatan, klien mampu melakukan rekreasi dan
pemanfaatan waktu luang secara mandiri
a. Mandiri
Kriteria hasil :
Intervensi :
a. Ajak klien sesekali untuk menghirup udara luar, seperti ke halaman rumah, kebun,
dll
R : Dengan menghirup udara luar kebutuhan oksigenisasi klien pun akan baik, klien
mampu melihat dunia luar, dan hilangnya rasa cenderung mengurung diri
39
b. Bawa klien untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat, misalnya olahraga senam
lansia, dll
R : Dengan olahraga senam lansia klien akan terhindar dari bahaya bahaya fraktur
yang akan terjadi pada tubuh, serta menyehatkan dan menguatkan tubuh klien
Kriteria hasil :
Intervensi :
R : Agar klien mampu menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mereka, tidak buta
akan informasi
40
10. Gangguan persepsi sensori: pendengaran, penglihatan b.d hambatan penerimaan
dan pengiriman rangsangan.
b. Tidak mendorong tubuhnya keatas dengan tangan atau bergerak ke kursi terlebih
dahulu
c. Berdiri stabil
Kriteria hasil :
a. Menciptakan klien mampu menjaga kestabilannya pada saat mata di buka dan di
tutup bangun dari kursi
Intervensi :
R : Terciptanya keadaan klien yang stabil dan seimbang, sehingga pada saat mata di
buka dan di tutup bangun dari kursi klien dapat stabil pada saat berdiri pertama kali
11. Perasaan tidak tenang b.d ketidakmampuan melakukan ibadah secara tepat.
41
Tujuan khusus : Setelah dilakukan tindakan keperaawatan 3x24 jam:
c. Perasaan tenang
Kriteria hasil :
Intervensi :
R : Agar klien selalu mendekatkan diri kepada Tuhan nya, dan spritual klien terjaga
dengan baik dan meningkat
42
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga atau masyarakat yang sehat
maupun sakit yang mencangkup siklus hidup manusia.
Adapun fungsi perawat profesional adalah sebagai fungsi independen, dependen dan
interdependen.
43
tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien
B. Saran
Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Untuk terakhir kalinya kami berharap pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua khususnya bagi perawat sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja dan
mampu menjadi perawat profesional dibidangnya.
44
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak Wahid Iqbal dan Chayatin Nurul. (2001). Ilmu Kesehatan Masyarakat:
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Anderson, Elzabeth T. (2007). Buku Ajar Keperawatan: Teori dan Praktik. Alih
Bahasa, Agus Sutarna, Suharyati Samba, Novayantie. Jakarta: EGC
Efendi, Ferry dan Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktek Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika .
Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas I:
Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.
45
46