Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada praktikum mata kuliah
Fisiologi Hewan Air Tahun Akademik 2017-2018
Disusun Oleh
Kelompok/Kelas
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
PANGANDARAN
2018
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... iv
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................ 1
1.3 Manfaat.......................................................................................... 1
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biologi Ikan Nila ........................................................................... 2
2.1.1 Klasifikasi Ikan Nila...................................................................... 2
2.1.2 Morfologi Ikan Nila ...................................................................... 3
2.1.3 Habitat Ikan Nila ........................................................................... 4
2.2 Sistem Pernafasan Ikan ................................................................. 5
2.3 Suhu............................................................................................... 5
III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................ 7
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................. 7
3.2.1 Alat ................................................................................................ 7
3.2.2 Bahan ............................................................................................. 8
3.3 Prosedur Praktikum ....................................................................... 9
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum ............................................................................. 11
4.2 Pembahasan ................................................................................... 11
V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan........................................................................................ 13
5.2 Saran .............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 14
LAMPIRAN .......................................................................................... 15
i
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1. Tabel 1 Alat Praktikum ..................................................................... 7
2. Tabel 2 Bahan Praktikum ................................................................. 8
3. Tabel 3 Hasil Praktikum Suhu 31o C ............................................... 11
4. Tabel 4 Hasil Praktikum Suhu 34o C................................................ 11
5. Tabel 5 Hasil Praktikum Suhu 25o C................................................ 11
ii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1. Gambar 1 Morfologi Ikan Nila (Oreochoromis nitolicus) .............. 3
2. Gambar 2 Bagam Alur Prosedur Praktikum .................................. 15
3. Gambar 2 Bagam Alur Prosedur Praktikum .................................. 16
iii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Gambar 1 Alat Praktikum ................................................................ 15
2. Gambar 2 Bahan Praktikum............................................................. 16
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan bernafan menghirup O2 serta mengeluarkan CO2 menggunakan
ingsang terletak dibagian kanan dan kiri kepala ikan. Operkulum dari tulang ikan
adalah tulang keras flap yang menutupi dan melindungi insang. Pada sebagian
besar ikan, di tepi belakang kasar operculum menandai pembagian antara kepala
dan tubuh. Operculum terdiri dari empat tulang yang menyatu; yang opercle,
preopercle, interopercle, dan subopercle. Tampaknya ini berasal dari celah insang
terpisah meliputi dari elasmobranch ancester dari teleost ikan. Posterior tepi
operculum dilengkapi dengan fleksibel, berusuk struktur yang bertindak sebagai
meterai untuk mencegah aliran air balik selama respirasi.
Untuk beberapa ikan, operculum sangat penting dalam mendapatkan
oksigen. Ini membuka sebagai menutup mulut, menyebabkan tekanan di dalam
ikan menurun. Air kemudian mengalir menuju tekanan rendah di insang ikan
lamel, memungkinkan beberapa oksigen akan diserap dari air.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah yaitu mengetahui perubahan suhu
panas dan dingin media air terhadap membuka dan menutup operkulum benih
ikan nila (Oreochromis niloticus) yang secara tidak langsung mengetahui laju
pernafasan pada ikan nila.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu mengetahui perubahan suhu
panas dan dingin media air terhadap membuka dan menutup operkulum benih
ikan mas (Oreochromis niloticus) yang secara tidak langsung mengetahui laju
pernafasan pada ikan nila.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biologi Ikan Nila
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang termasuk
dalam famili Cichlidae dan merupakan ikan asal Afrika (Boyd, 2004). Ikan ini
merupakan jenis ikan yang di introduksi dari luar negeri, ikan tersebut berasal dari
Afrika bagian Timur di sungai Nil, danau Tangayika, dan Kenya lalu dibawa ke
Eropa, Amerika, Negara Timur Tengah dan Asia. Di Indonesia benih ikan nila
secara resmi didatangkan dari Taiwan oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar
pada tahun 1969. Ikan ini merupakan spesies ikan yang berukuran besar antara
200 - 400 gram, sifat omnivora sehingga bisa mengkonsumsi makanan berupa
hewan dan tumbuhan (Amri dan Khairuman, 2003).
Walaupun ikan nila termasuk ikan air tawar, ikan ini bersifat euryhaline
dan dapat bertahan, tumbuh, dan beberapa spesies dapat memijah pada perairan
yang bersalinitas 40 mg/l. Aktivitas makan ikan akan berkurang pada suhu di
bawah 20oC dan berhenti makan pada suhu 16oC (Lovell, 1989). Nila adalah
spesies akuakultur yang cukup menarik karena pertumbuhannya cepat, trofik
level feeding-nya rendah sehingga dapat digunakan sebagai filter feeder,
reproduksinya cepat dan mampu menstabilkan kelimpahan fitoplankton (Turker
et al., 2003).
3
Nila memiliki lima sirip, yaitu satu sirip punggung (dorsal fin), sepasang
sirip dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (venteral fin), sepasang sirip anal
(anal fin), dan satu sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang dari
bagian atas tutup ingsang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang
sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang hanya satu
buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya hanya satu
buah dengan bentuk bulat.
Ikan nila bersifat omnivora yang cenderung herbivora sehingga lebih
mudah beradaptasi dengan jenis pakan seperti plankton hewani, plankton nabati,
dan daun tumbuhan yang halus. Selain itu ikan nila dapat diberi pakan buatan
seperti pellet dan pakan tambahan seperti dedak halus, tepung bungkil sawit, dan
ampas kelapa (Sayed, 1999). Untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan serta
kelangsungan hidupnya ikan memerlukan pakan yang cukup dari segi kualitas dan
kuantitas. Pakan yang bermutu baik, salah satunya ditentukan oleh kandungan gizi
(protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral) dalam komposisi yang tepat.
4
luas terhadap pakan yakni dapat tumbuh dengan memanfaatkan pakan alami serta
pakan buatan (Khoironi, 1996).
5
aktivitas respirasi organisme tidak sulit dilakukan, misalnya dengan menggunakan
respirometer sederhana (Tim pengajar, 2011).
6
7
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum Pengaruh Perubahan Suhu Panas Dan Suhu Dingin Pada Media
Air Terhadap Membuka dan Menutup Operculum Benih Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) dilaksanankan di Laboratorium Kampus Wonoharjo, PSDKU Unpad
Pangandaran pada Senin, 12 Maret 2018 pukul 13.00 – selesai.
3.2.1 Alat
Tabel 1. Alat Praktikum
No Nama Alat Fungsi
1 Hand counter Menghitung bukaan operculum
2 Timer / stopwatch Mengamati waktu
3 Toples kaca Wadah ikan yang akan diamati
4 Termometer Hg Menghitung suhu air
5 Termos air panas Menyimpan air panas
6 Wadah plastik Menyimpan bongkahan es batu
7 Nampan Menyimpan ikan sebelum diamati
3.2.2 Bahan
Tabel 2. Bahan Praktikum
No Nama Bahan Fungsi
8
3.3 Prosedur Praktikum
2. Mengambil satu ekor benih ikan Nila dari akuarium stok, lalu
memasukkan ke dalam nampan.
9
Pengaruh Perubahan Suhu Panas Media Air Terhadap Membuka &dan
Menutup Operculum Benih Ikan Nila. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
percobaan ini antara lain :
2. Mengambil satu ekor benih ikan Nila dari akuarium stok, lalu
memasukkan ke dalam nampan.
10
11
BAB IV
Tabel 4 Banyaknya bukaan operkulum benih ikan nila Pada suhu 3 º C di atas
Suhu kamar (T= 34 º C)
No Ulangan Rata-rata
I II III
1 121 127 122 123,33
Tabel 5 Banyaknya bukaan operkulum benih ikan nila Pada suhu 6 º C di bawah
Suhu kamar (T= 25 º C)
No Ulangan Rata-rata
I II III
1 67 83 74 74,66
4.2 Pembahasan
Dari data hasil praktimukum ini kita dapat mengetahui bahwa membuka
serta menutupnya operculum pada ikan nila terjadi lebih sering setiap kenaikan
suhu serta penurunan suhu dari suhu awal ruangan, apabila suhu ruangan
dianaikan 3oC dari suhu awal (T1), maka akan semakin cepat bukaan
operculumnya begitu pula sebaliknya apabila suhu diturunkan 6oC dari suhu awal
(T1) makan laju bukaan operkulumnya akan semakin melambat.
Hubungan antara peningkatan serta penurunan temperatur dengan laju
metabolisme menurut ranking biasanya 2-3 kali lebih cepat pada setiap
peningkatan suhu 10°C, sedangkan kelarutan O₂ dilingkungannya menurun
dengan meningkatnya temperature. Pada peristiwa temperature dibawah suhu
kamar maka tingkat frekuensi membuka dan menutupnya mulut akan semakin
lambat dari pada suhu kamar.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi aktivitas operculum selain dari padak
suhu yaitu lingkungannya, serta kondisi toples yang digunakan dalam praktimum
tersebut. Terdapat bebrapa factor yang mempengaruhi aktivitas bukaan
operkulum, seperti kurangnya tingkat teliti ketika sedang mengamati aktivitas
membuka dan menutup operkulum, ikan yang digunakan berukuran kecil
sehingga mempersulit melihat pergerakan operkulum, dan juga kesalahan dalam
perhitungan waktu sangat berpengaruh dalam praktikum. Keadaan ikan yang akan
kita amati sangat berpengaruh apabila ikan sedang mengalami stress maka bukaan
operkulumnya akan semakn cepat dari biasanya.
12
13
BAB V
5.1 Simpulan
Dari perobaan seta pengamatan yang telah kita laksanakan maka dapat
disimpulkan bahwa:
a. Perbedaan suhu dapat mempegaruhi cepat atau lambat bukaan operkulum
pada ikan nila.
b. Apabila suhu dinaikan maka bukaan operkulum akan semakin cepat begitu
pula sebaliknya ketika suhu diturunkan maka bukaan operculum akan
melambat hal ini menandakan bahwa okesigen terlarut (DO) pada suhu
rendah lebih banyak dibandingkan ketika suhu tinggi.
c. Terdapat factor yang mempengaruhi keberhasilan praktikum ini seperti
kondsi ikan, jika ikan sedang mengalami stes maka akan bernegaruhi
terhadap aktifitas bukaan operkulum.
d. Pada suhu kamar kandungan oksigen terlarut (DO) lebih optimal
mengakibatkan bukaan operkulum lebih stabil.
5.2 Saran
Agar hasil perhitungan yang didaptkan akurat diperlukan ketelitian,
kesabaran serta hendaknya ikan dibuat tenang sehingga dapat mempermudah
proses perhitungan bukaan operkulum.
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
A. Gamabar 1 Alat Praktikum
15
B. Gambar 2 Bahan Praktikum
16