Anda di halaman 1dari 4

Perubahan Anatomi & Fisiologi pada Wanita Hamil.

A. Sistem Reproduksi.
1. Uterus (rahim).
Selama kehamilan rahim akan terus beradaptasi untuk melindungi & menerima hasil konsepsi (janin, plasenta, & amnion) hingga
persalinan. Rahim memiliki kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan & pulih kembali
misalnya kondisi semula dalam beberapa minggu sesudah persalinan. Pada Wanita tidak hamil rahim memiliki berat 70 gram &
kapasitas +- 10 ml. Tetapi selama kehamilan, rahim akan terus berubah menjadi suatu organ yang dapat menampung janin,
plasenta, & cairan ketuban (amnion) rata-rata pada akhir volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai 20 l dengan berat
rata-rata 1100 gram.

Gambar diatas adalah pembesaran rahim.

2. S3rviks (Mulut rahim).


Mulut rahim akan berubah menjadi lebih lunak & kebiruan. Perubahan yang terjadi ini akibat dari penambahan vaskularisasi &
terjadinya edema pada seluruh mulut rahim, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi & hiperplasia pada kelenjar-kelenjar mulut
rahim.

Mulut rahim manusia merupakan organ yang kompleks & heterogen yang mengalami perubahan yang luar biasa selama masa
kehamilan & persalinan. Mulut rahim didominasi jaringan ikat fibrosa. Komposisinya berupa jaringan matriks ekstraselular
terutama mengandung kolagen dengan elastin & proteoglikan & bagian sel yang mengandung otot & fibroblas, epitel, &
pembuluh darah.

3. Ovarium (Indung telur).


Selama kehamilan proses ovulasi akan terhenti & pematangan folikel baru juga akan ditunda.

4. Va9ina & perineum.


Selama kehamilan pada va9ina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda chadwick, karena peningkatan
vaskularisasi & hiperemia akan tampak jelas pada kulit & otot-otot pada perineum & vulva.

Pada dinding va9ina akan mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu
persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, & hipertrofi sel otot polos. Perubahan ini
menyebabkan bertambah panjangnya dinding va9ina. Selain itu, papilla mukosa juga mengalami hipertrofi dengan gambaran
seperti paku sepatu.
5. Kulit.
Pada kulit dinding perut akan mengalami perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, & kadang-kadang juga akan mengenai
daerah buah dada & paha. Perubahan ini dikenal dengan istilah striae gravidarum. Selain itu, kebanyakan pada banyak wanita
kulit di garis pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang juga
akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah & leher, yang disebut dengan cloasma/melasma gravidarum.

6. Buah dada.
Pada awal kehamilan wanita akan merasakan buah dadanya menjadi lebih lunak. Setelah memasuki bulan kedua buah dada
ukurannya akan bertambah besar & vena-vena di bawah kulit akan tampak lebih jelas.

Sedangkan pada put!ng buah dada akan lebih besar, tegak, & kehitaman. Selain itu, suatu cairan yang berwarna kekuningan
(kolustrum) dapat keluar setelah melewati bulan pertama. Tetapi air susu belum dapat diproduksi karena hormon prolaktin
ditekan oleh prolactin inhibiting hormone.

Perlu dingat, bahwa ukuran buah dara sebelum kehamilan tidak ada hubungannya dengan banyak air susu yang akan dihasilkan.

7. Perubahan
metabolik.
Penambahan berat badan selama kehamilan sebagian besar berasal dari rahim beserta isinya. Kemudian buah
dada, volume darah, & cairan ekstraselular. Selama kehamilan diperkirakan akan mengalami kenaikan berat badan
12,5 kg.

Kategori IMT Rekomendasi (kg)


Rendah < 19,8 12,5 - 18
Normal 19,8 - 26 11,5 - 16
Tinggi 26 - 29 7 - 11,5
Obesitas > 29 >7
Gemeli 16 - 20,5
Tabel. Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan indeks massa tubuh (IMT).

Pada trimester kedua & ketiga pada Wanita dengan gizi baik dianjurkan menambah berat badan perminggu sebesar
0,4 kg, sementara pada Wanita dengan gizi kurang/berlebih dianjurkan menambah BB perMinggu (masing-masing
sebesar 0,5 kg & 0,3 kg).

B. Sistem Kardiovaskular.
Pada minggu kelima cardiac output akan meningkat & perubahan ini terjadi untuk mengurangi resistensi vaskular
sistemik. Selain itu, juga akan terjadi peningkatan denyut jantung.
Perubahan anatomik jantung pada Wanita hamil & tidak hamil.

C. Sistem Respirasi.
Selama terjadinya kehamilan, sirkumferensia torak akan bertambah +- 6 cm, tetapi tidak mencukupi penurunan
kapasitas residu fungsional & volume residu paru-paru karena pengaruh diafragma yang naik +- 4 cm selama
kehamilan.

1. Traktus digestivus.
Seiring semakin besarnya rahim, lambung & usus akan tergeser. Termasuk juga dengan yang lainnya misalnya
apendiks yang akan tergeser ke arah atas & lateral.

Selain itu, gusi akan menjadi lebih hiperemis & lunak sehingga dengan cidera yang sedang saja dapat menyebabkan
perdarahan.

2. Traktus urinarius.
Pada awal-awal bulan kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh rahim yang mulai membesar sehingga
menimbulkan sering berkemih (kencing). Kondisi ini akan mulai berkurang bahkan hilang dengan nakin tuanya usia
kehamilan bila rahim keluar dari rongga panggul. Tetapi pada akhir kehamilan, bila kepala janin telah mulai turun ke
pintu atas panggul, keluhan itu akan muncul kembali.

Ginjal akan mengalami pembesaran, glomerular filtration rate, & renal plasma flow juga akan mengalami
peningkatan. Sedangkan ureter akan terjadi dilatasi dimana sisi kanan akan lebih besar dibandingkan ureter kiri.

D. Sistem Endokrin.
Selama kehamilan itu normal, maka kelenjar hipofisis akan membesar +- 135%. Tetapi, kelenjar ini tidak begitu
memiliki arti penting dalam kehamilan.

Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml ketika persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar &
peningkatan vaskularisasi. Sedangkan kelenjar adrenal akan mengecil, tetapi hormon androstenedion, testosteron,
dioksikortikosteron, aldosteron, & kortisol akan mengalami peningkatan. Sementara itu, dehidroepiandrosteron sulfat
akan mengalami penurunan.

E. Sistem Muskuloskeletal.
Akibat kompensasi dari pembesaran rahim k posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke
arah dua tungkai. Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis & pubis akan meningkat mobilitasnya, yang diperkirakan karena
pengaruh hormonal. Karena mobilitas tersebut dapat meningkatkan perubahan sikap ibu & pada akhirnya
menyebabkan perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai