makalah debredemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kulit tersusun dari tiga lapisan yaitu
epidermis, dermis dan jaringan sub kutan. Kulit merupak...
SOAPIER/SOAPIED
ASKEP KATARAK
1. Definisi Keluarga
Menurut Sayekti (1994) dalam Setiadi (2008: 3) keluarga adalah suatu ikatan atau
persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang
hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan
atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
Menurut Murray dan Zentner (1997) dalam Achjar (2010: 2) keluarga adalah suatu sistem
sosial yang berisi dua atau lebih orang yang hidup bersama yang mempunyai hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, atau tinggal bersama dan saling menguntungkan, mempunyai
tujuan bersama, mempunyai generasi penerus, saling pengertian, dan saling menyayangi.
Menurut Spredly dan Allender (1996) dalam Setyowati dan Murwani (2008: 24) keluarga
adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional
dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
Menurut Maglaya dan Bailon (1989) dalam (1998) dalam Mubarak, dkk (2006: 255) keluarga
adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan/pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain, dan di dalam perannya masing-masing, menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) dalam Mubarak, dkk (2006: 255) keluarga adalah
unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah suatu kelompok atau unit
terkecil yang mempunyai hubungan erat karena hubungan darah atau dengan cara perkawinan
atau pengangkatan, yang didalam perannya masing-masing serta mempertahankan
kebudayaan.
2. Karakteristik keluarga
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan perkawinan atau adopsi
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan
satu sama lain
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing- masing mempunyai peran sosial:
suami, istri, anak, kakak, adik.
3. Tipe Keluarga
Menurut Setiadi (2008: 4-6) tipe keluarga bergantung kepada konteks keilmuan dan orang
yang mengelompokkan:
a. Secara Tradisional:
1) Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak
yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2) Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluaga inti ditambah anggota keluarga lain
yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman-bibi).
1) Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi
legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanyadapat bekerja di luar rumah.
2) Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam
suatu ikatan perkawinan lamanya maupun hasil dari perkawinan baru,satu/atau keduanya
dapat bekerja diluar rumah
4) Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah beruur dan tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satu
bekerja di luar rumah.
5) Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat
tinggal di rumah atau di luar rumah.
6) Dual Carrier, suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
7) Commuter Married, suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
8) Single Adult, wanita aatau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk kawin.
9) Three Generation, tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
10) Institusional, anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.
11) Comunal, satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan anak-
anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
12) Group Marriage, satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan semua adalah orang
tua dari anak-anak.
13) Unmaried Parent and Child, ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki anaknya
diadopsi.
14) Cohibing Coiple, dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
4. Struktur Keluarga
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
e. Keluarga Kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, ada beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
5. Fungsi keluarga
Secara umum fungsi keluarga menurut Friedman (1998) dalam Setiadi (2008: 7), adalah
sebagai berikut.
a. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuat untuk mempersiapkan anggota keluarga berdampingan dengan
orang lain.
b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (Sociallization and social placement function)
adalah fungsi mengembangkan dari tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berdampingan dengan orang lain di luar rumah.
d. Fungsi ekonomi (the economic function), yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan (the health care function) yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap mempunyai produktivitas
tinggi.
Menurut Setyowati dan Murwani (2008: 29) ada juga fungsi keluarga yang berhubungan
dengan struktur, yaitu:
a. Struktur legalisasi
c. Struktur yang terbuka dan anggota keluarga yang terbuka: mendorong kebenaran dan
kejujuran (honesty dan autheticity).
Menurut Achjar (2010: 6) perawat keluarga perlu mengetahui tahapan dan tugas
perkembangan keluarga, untuk memberikan pedoman dalam menganalisis pertumbuhan dan
kebutuhan promosi kesehatahn keluarga serta untuk memberikan dukungan pada keluarga
untuk kemajuan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Tahap perkembangan keluarga menurut
Duvall dan Miller (1985); Carter dan Mc Goldrick (1988) dalam Achjar (2010: 6-7),
mempunyai tugas perkembangan yang berbeda, seperti:
Tugas perkembangan keluarga pemula antara lain membina hubungan yang harmonis dan
kepuasan bersama dengan membangun perkawinan yang saling memuaskan, membina
hubungan dengan orang lain dengan menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis,
merencanakan kehamilan dan mempersiapkan diri menjadi orang tua.
b. Tahap II, keluarga sedang mengasuh anak (anak terrtua bayi sampai umur 30 bulan)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap II yaitumembentuk keluarga muda sebagai sebuah
unit, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memperluas persahabatan
dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orang tua kakek dan nenek dan
mensosialisasikan dengan lingkungan keluargabesar masing-masing pasangan.
c. Tahap III, keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2-6 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III yaitu memenuhi kebutuhan anggota keluarga,
mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang barusementara tetap memenuhi
kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan
luar keluarga, menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai mengenalkan kultur keluarga,
menanamkan keyakinan beragama, memenuhi kebutuhan bermain anak.
d. Tahap IV, keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13 tahun)
e. Tahap V, keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20 tahun)
f. Tahap VI, keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai
anak terakhir yang meninggalkan rumah)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap VI yaitu memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru yang didapat melalui perkawinan anak-anak,
melanjutkan untuk memperbaharui hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia
dan sakit sakitan dari suami maupun istri, membantu anak mandiri, mempertahankan
komunikasi, memperluas hubungan keluarga antara orang tua dan menantu, menata kembali
peran dan fungsi keluarga setelah ditinggalkan anak.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap VII yaitu menyediakan lingkungan yang
meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan yag memuaskan dan penuh arti para
orang tua dan lansia, memperkokoh hubungan perkawinan, menjaga keintiman,
merencanakan kegiatan yang akan datang, memperhatikakn kesehatan masing-masing
pasangan, tetap komunikasi menjaga dengan anak-anak.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap VIII yaitu mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan
perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan
keluarga antar generasi, meneruskan untuk memahami eksistensi mereka, saling memberi
perhatian yang menyenangkan antar pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu
tua seperti berolahraga, berkebun, mengasuh cucu.
tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai
dengan keadaan keluarga, tindakan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan diatasi.
Kondisi rumah haruslah dapat menjadikan lambang kesenangan, keindahan, dan ketentraman
serta dapat menunjang derajat kesehatan bagi anggota keluarga
Keluarga atau anggota keluarga harus dapat memanfaatkan sumber fasilitas kesehatan yang
ada di sekitar agar apabila mengalami masalah dengan penyakit keluarga dapat berkonsultasi
dan meminta bantuan.
a. Definisi
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia (Setiadi, 2008: 25-26). Perawatan kesehatan keluarga adalah perawatan
kesehatan yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang
dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya yang dilakukan oleh seorang perawat yang
profesional dengan proses keperawatan yang berpedoman pada standart praktik keperawatan
dengan berlandaskan etik dan etika keperawatan dalam lingkup dan wewenang serta
tanggung jawab keperawatan (Setiadi, 2008: 26). Sedangkan menurut Setyowati dan
Murwani (2008: 75) asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan kepada keluarga, untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
b. Tujuan
Menurut Setyowati dan Murwani (2008: 75) tujuan keperawatan keluarga terdiri dari:
1) Tujuan umum
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara
mandiri
2) Tujuan khusus
d) Memelihara lingkungan (fisik, psikis dan sosial) sehingga dapat menunjang peningkatan
kesehatan keluarga
c. Sasaran
Menurut Setyowati dan Murwani (2008: 75) sasaran dari asuhan keperawatan keluarga
adalah keluarga- keluarga yang rawan kesehatan yaitu: keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan atau yang beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan.
Tahap-tahap proses keperawatan keluarga menurut Setyowati dan Murwani (2008: 75) adalah
sebagai berikut.
1) Pengkajian keluarga dan individu didalam keluarga. Yang termasuk pada pengkajian
keluarga adalah:
b) Data lingkungan
e) Perkembangan keluarga
Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga
adalah:
a) Fisik
b) Mental
c) Emosi
d) Sosial
e) Spiritual
3) Penyusunan perencanaan
Perencanaan disusun dengan menyusun priotas menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya
keluarga dan menyeleksi intervensi keperawatan
Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber- sumber daya
yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah
5) Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Menurut Setiadi (2008: 27-28) dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga,
ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain adalah:
Perawat membantu keluarga untuk mengenal penyimpangan dari keadaan normal tentang
kesehatannya dengan menganalisa data secara objektif serta membuat keluarga sadar akan
akibat masalah tersebut dalam perkembangan keluarga.
4) Fasilitator, yaitu dengan cara menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau oleh
keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannya.
5) Pendidik kesehatan, yaitu untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat
menjadi perilaku sehat.
6) Penyuluh dan konsultan yang berperan dalam memberikan petunjuk tentang asuhan
keperawatan dasar dalam keluarga.
Achjar, Komang Ayu Henny. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga; Bagi Mahasiswa
Keperawatan dan Praktisi Perawat Perkesmas. Jakarta: Sagung Seto
Mubarak, Wahit Iqbal dkk. (2006). Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung Seto
Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu
Setyowati, Sri dan Arita Murwani. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga; Konsep dan
Aplikasi Kasus. Yogyakarta:Mitra Cendikia Press
1 komentar:
1.
Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...
38,900
Mengenai Saya
WARUNG MAKAN RAHAYU KUWASEN
Pelajaran yang paling berharga adalah menerima apa adanya sebuah kekalahan dalam
permaianan
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
► 2016 (7)
► 2015 (1)
► 2014 (10)
► 2013 (18)
▼ 2010 (5)
o ▼ Desember (5)
ASKEP GASTRITIS
KONSEP DASAR KELUARGA
KOPING MEKANISME
VIDEO SEWAKTU ULANG TAHUN RSI
makalah semester 2
siapa bertanya
Beranda
semester 2
agak lama
Cari Blog Ini
A
da
ke
sa
la
ha
n
di
da
la
m
ga
dg
et
ini
Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
Entri Populer
KONSEP DASAR KELUARGA
makalah debredemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kulit tersusun dari tiga lapisan yaitu
epidermis, dermis dan jaringan sub kutan. Kulit merupak...
SOAPIER/SOAPIED
A. Pengertian Berikut ini ada beberapa pengertian gagal ginjal kronik menurut
beberapa literatur yang penulis gunakan, y...
ASKEP KATARAK
KLASIFIKASI ASA
makalah skripsiku