Anda di halaman 1dari 3

NAMA : IRSYADUL HUSNI

KELAS/SEM : B / 1 (Masukan Sarjana)


NIM : 835627808
UPBJJ/POKJAR : Bandung/Tasikmalaya
MATA KULIAH : Pembelajaran Terpadu di SD

MODUL 1
KONSEP DASAR DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
(Rangkuman)
A. Pengertian Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu sebagai sebuah konsep dapat diartikan sebagai pendekatan
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang
bermakna kepada siswa.

B. Karakteristik Pembelajaran Terpadu


Beberapa karakteristik pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran terpadu berpusat pada siswa (student centered).
2. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences).
3. Pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran.
5. Bersifat luwes (fleksibel)
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa.
Berdasarkan karakteristik di atas, maka pembelajaran terpadu memiliki beberapa
keunggulan sebagai berikut:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan
siswa.
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutukan siswa.
3. Kegiatan belajar lebih bermakna.
4. Menumbuhkembangkan keterampilan berfikir siswa.
5. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis.
6. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial siswa.
Selain keunggulan-keunggulan di atas, ada beberapa kelemahan dari penerapan
pembelajaran terpadu di sekolah dasar, di antaranya:
1. Kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam kurikulum masih terpisah-pisah ke
dalam mata pelajaran.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu dibutuhkan saran dan prasaran belajar yang
memadai.
3. Belum semua guru sekolah dasar memahami konsep pembelajaran terpadu secara utuh.

C. Landasan Pembelajaran Terpadu


1. Landasan Filosofis
Secara filosofis, pembelajaran terpadu dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat berikut:
a. Aliran progresivisme
Proses pembelajaran ditekankan pada:
1) pembentukan kreativitas,
2) pemberian sejumlah kegiatan,
1
3) suasana alamiah,
4) pengalaman siswa
b. Aliran konstruktivisme
Pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran
c. Aliran humanisme
Melihat siswa dari segi: keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasinya.
2. Landasan Psikologis
Mencakup psikologi perkembangan dan psikologi belajar.
3. Landasan Praktis
1) Perkembangan Iptek
2) Pemisahan mata pelajaran
3) Permasalahan pembelajaran yang muncul cenderung lintas mata pelajaran
4) Mempersempit kesenjangan teori dan praktik.

D. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Terpadu


1. Prinsip-prinsip dalam penggalian tema
a. tidak terlalu luas,
b. harus bermakna,
c. sesuai dengan tingkat perkembangan siswa,
d. menunjukkan sebagian besar minat siswa,
e. mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik
f. mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat,
g. mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
2. Prinsip-prinsip dalam proses pelaksanaan
a. guru tidak bersikap otoriter
b. pembagian tugas individu dan kelompok harus jelas
c. guru bersikap akomodatif terhadap ide-ide yang tidak terpikirkan dalam perencanaan.
3. Prinsip-prinsip dalam proses penilaian
a. ada penilaian diri (self evaluation) selain bentuk penilaian lainnya,
b. guru mengajak para siswa untuk menilai perolehan belajar yang telah dicapai.

E. Manfaat Pembelajaran Terpadu


1. tumpang-tindih materi dapat dikurangi (penghematan);
2. siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna;
3. meningkatkan taraf kecakapan berfikir siswa;
4. kemungkinan pembelajaran yang terpotong-potong sedikit;
5. memberikan penerapan-penerapan dunia nyata;
6. penguasaan materi akan lebih baik dan meningkat;
7. pendekatan pembelajaran pada ilmu pengetahuan lebih menyeluruh;
8. motivasi belajar meningkat
9. membantu menciptakan struktur kognitif awal.
10. tercipta kerja sama guru dan siswa dalam pembelajaran

F. Model-Model Pembelajaran Terpadu


Menurut Robin Fogarty (1991)
1. Model Penggalan (Fragmented) 6. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
2. Model Keterhubungan (Connected) 7. Model Galur (Threaded)
3. Model Sarang (Nested) 8. Model Keterpaduan (Integrated)
4. Model Urutan/Rangkaian (Sequenced) 9. Model Celupan (Immersed)
5. Model Bagian (Shared) 10. Model Jaringan (Networked)

2
Menurut Jacobs (1989)
1. Discipline Based
2. Parralel
3. Multidisciplinary
4. Interdisciplinary
5. Integrated.
Adapun model pembelajaran terpadu yang paling cocok atau tepat diterapkan di sekolah dasar di
Indonesia, yaitu: model jaring laba-laba (Webbed), model keterhubungan (connected), model
keterpaduan (integrated).

Anda mungkin juga menyukai