Disusun Oleh :
HESTI DAMAYANTI
1710206012
PENYEBAB
2018 PENGERTIAN TANDA GEJALA
Gangguan jiwa pada perilaku kekerasan dapat Menurut Fitria, (2006), tanda dan gejala dari
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor Prilaku Kekerasan adalah suatu keadaan dimana perilaku kekerasan, adalah sebagai berikut:
predisposisi dan faktor presipitasi (Yosep, seseorang melakukan tindakan yang dapat 1. Fisik: pandangan tajam, tangan mengepal,
2010). membahayakan secara fisik, baik kepada diri rahang mengatup, wajah memerah, jalan mondar
sendiri, orang lain maupun lingkungan. ( Fitria, mandir serta postur tubuh kaku.
a. Predisposisi 2009). 2. Verbal: suara tinggi (membentak/berteriak),
1. Psikologis mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor,
2. Sosial Budaya
bicara dengan nada keras dan kasar, sikap ketus.
3. Biologis
b. Presipitasi 3. Perilaku: menyerang orang lain, melukai diri
1. Ekspresi diri : ingin sendiri/orang lain, merusak lingkungan, sikap
menunjukkan eksistensi diri seperti menentang, dan amuk/agresif.
geng sekolah, dll 4. Emosi: jengkel, selalu menyalahkan, menuntut,
2. Ekspresi dari tidak terpenuhinya RESIKO dendam, jengkel, bermusuhan, perasaan terganggu,
kebutuhan dasar dan kondisi sosial PERILAKU dan ingin berkelahi.
ekonomi KEKERASAN 5. Intelektual: mendominasi, cerewet atau bawel,
3. Kesulitan dalam meremehkan, suka berdebat, dan mengeluarkan
mengkomunikasikan sesuatu dalam kata-kata bernada sarkasme.
keluarga serta tidak membiasakan 6. Sosial: penolakan untuk didekati, mengasingkan
dialog untuk memecahkan masalah diri, melakukan kekerasan, suka mengejek, dan
cenderung melakukan kekerasann mengkritik.
dalam menyelesaikan konflik
4. Adanya riwayat perilaku anti
sosial meliputi penyalahgunaan obat INTERVENSI
1. SP 1: tarik nafas dalam, cara fisik, TERAPI MEDIS
dan alkoholisme dan tidak mampu
mengontrol emosinya pada saat pukul bantal
Clorpromazine
menghadapi frustasi 2. SP 2: cara meminta, menolak, ekspresi
5. Kematian anggota keluarga yang perasaan yang baik Haloperidol
terpenting, kehilangan pekerjaan 3. SP 3: Spiritual
4. SP 4: Patuh minum Obat Trihexiphenidyl
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
POHON MASALAH
Tujuan panjang:
Diagnosa: Resiko Perilaku
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak
Kekerasan
Resiko tinggi akan melakukan tindakan kekerasan, baik pada orang
mencederai orang lain lain, diri sendiri, lingkungan, maupun kekerasan
dan lingkungan secara verbal
Tindakan :
Tindakan:
Gangguan - Bina hubungan saling percaya (BHSP)
Isolasi klien
Sosialuntuk menentukan cara
-
Koping tidak Bina hubungan saling
konseppercaya (BHSP) -
diri harga
Motivasi
efektif - Ajarkan klien tentang yang efektif mengontrol marah
diricara mengontrol marah
rendah
dengan 4 cara yaitu secara fisik, sosial/verbal, - Observasi perilaku klien yang
spiritual dan farmakologi menunjukkan tanda-tanda munculnya perilaku
- Observasi pemahaman klien tentang caramarah
mengontrol marah - Anjurkan klien untuk memasukkan
- Motivasi klien untuk mempraktekannya cara mengontrol marah ke dalam jadwal
apabila marah datang harian klien
- Observasi ketaatan klien dalam
melakukan jadwal harian (latihan kontrol
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Maramis, W.F. 2005 Catatan Ilmu Keperawatan Jiwa. Surabaya: Airlangga Universitas Press.
Stuart, G.W. and Laraia. 2005. Principles and Praktice of Psychiatric Nursing, St. Louis:
Mosby Year B
Stuart dan Sundeen, 2005. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.