No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 5 Januari 2017 Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS dr. Eulis Irma Khumairoh
CISARUA NIP. 197610042008012002
1. Pengertian Anemia adalah penurunan kadar Hemoglobin yang menyebabkan penurunan
kadar oksigen yang didistribusikan ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan berbagai keluhan (sindrom anemia). Anemia dibagi menjadi: a. Anemia defisiensi besi b. Anemia hemolitik c. Anemia makrositik d. Anemia aplastic e. Anemia megaloblastik Kode ICD X untuk anemia defisiensi besi adalah D50, anemia defisiensi vit B12 adalah D51, anemia defisiensi asam folat adalah D52, anemia megaloblastik adalah D53.1, anemia aplastic D61.9, sedangkan anemia hemolitik adalah D59.9. 2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan diagnosis dan penatalaksanaan anemia. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 800/074-UPT tentang Kebijakan Pelayanan Klinis 4. Referensi Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014 5. Prosedur Alat : 1. Stetoskop 2. Sphygmomanometer 3. Termometer 4. Rekam medis Bahan : 1. ATK 6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesis, terutama adanya keluhan: a. lemah, lesu, letih, lelah, b. penglihatan berkunang-kunang, c. pusing, d. telinga berdenging dan e. penurunan konsentrasi; f. adanya faktor risiko: 1) Ibu hamil 2) Remaja putri 3) Pemakaian obat cephalosporin, chloramphenicol jangka panjang, 4) Status gizi kurang 5) Faktor ekonomi kurang. 2. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, pengukuran tanda vital dan pemeriksaan fisik untuk menemukan tanda-tanda berikut: a. Mukokutaneus: pucat–indikator yang cukup baik, sianotik, atrofi papil lidah (anemia defisiensi besi dan anemia pernisiosa), alopesia (anemia defisiensi besi), ikterik (anemia hemolitik), koilonikia (anemia defisiensi besi), glositis (anemia pernisiosa), rambut kusam, vitiligo (anemia pernisiosa). b. Kardiovaskular : takikardi, bising jantung. c. Respirasi : frekuensi napas (takipnea). d. Mata: konjungtiva pucat. e. Tanda-tanda lain sesuai penyebab. 3. Petugas melakukan permintaan pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan darah Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), leukosit, trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi (apusan darah tepi), MCV, MCH, MCHC, retikulosit.
4. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan penunjang. 5. Petugas melakukan tatalaksana: a. Mengatasi penyebab yang mendasarinya. Jika didapatkan kegawatan (misal: anemia gravis atau distres pernafasan), pasien segera dirujuk. b. Pada anemia defisiensi besi: 1) Anemia dikoreksi peroral: 3 – 4x sehari dengan besi elemental 50 – 65 mg a) Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi elemental, 195; 39). b) Ferrous fumarat 3 x 1 tab (325; 107 dan 195; 64). c) Ferrous glukonat 3 x 1 tab (325; 39). 2) Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat: mual, muntah, heartburn, konstipasi, diare, BAB kehitaman. 3) Jika tidak dapat mentoleransi koreksi peroral atau kondisi akut maka dilakukan koreksi parenteral segera. c. Pada anemia defisiensi asam folat dan defisiensi B12 1) Anemia dikoreksi peroral dengan: a) Vitamin B12 80 mikrogram (dalam multivitamin). b) Asam folat 500 – 1000 mikrogram (untuk ibu hamil 1 mg). 2) Rujuk ke RS untuk koreksi cepat (parenteral atau i.m) oleh dokter spesialis. d. Rujuk ke RS untuk pemeriksaan Penunjang Lanjutan (bila diperlukan) 6. Petugas melakukan edukasi, memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta meningkatkan kualitas hidup pasien. 7. Petugas memberikan rujukan ke RS jika terdapat indikasi: a. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb < 6 mg%). b. anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi dokter layanan primer, dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam 8. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi. 9. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien dan e-puskesmas. 10. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas pendaftaran. 7. Bagan Alir Pemeriksaan TV & fisik Petugas menganamnesis: Konjungtiva pucat, atrofi lemah, lesu, letih, lelah, papil lidah, alopesia, koilonikia, rambu kusam pandangan berkunang, Ikterik pusing, penurunan Talilardi konsentrasi, dll Takipnea dll
Menegakkan diagnosis Pemeriksaan penunjang
Terapi Memberikan edukasi
Anemia def besi : Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi elemental, 195; 39) Berikan resep ke pasien Anemia def as. folat & B12 Vitamin B12 80 mikrogram (dalam multivitamin) Asam folat 500 – 1000 mikrogram (untuk ibu Rujuk jika diperlukan hamil 1 mg)
Menyerahkan rekam Dokumentasi pada rekam
medis ke petugas medis pendaftaran
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan 9. Unit terkait 1. Poli Umum & Lansia 2. Poli Anak & MTBS/SDIDTK 10. Dokumen terkait SOP Pelayanan Klinis 11. Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai di berlakukan perubahan