Anda di halaman 1dari 27

Stambuk 28

Waktu Pengamatan Arah ( Utara - Arah Timur - Barat


(Pukul) Selatan ) Zona B-C
Zona A-B (kendaraan)
(Kendaraan) Zona A-B
07.00 - 07.15 108 88 108
07.15 - 07.30 188 118 188
07.30 - 07.45 238 168 238
07.45 - 08.00 118 98 118
08.00 - 08.15 208 138 208
08.15 - 08.30 238 148 238
08.30 - 08.45 268 188 268
08.45 - 09.00 288 198 288

Zona B-C
88
118
168
98
138
148
188
198

1 Menghitung PH
-

-
-

2 LHR pada awal d


Zona A - B
No
A
1
2
3
4
5

Pertumbuhan Ke

2016
Jumlah LHR di aw
LHR 2016

Jumlah LHR di ak
LHR 2019

Zona B - C
No
A
1
2
3
4
5

Pertumbuhan Ke

2016

Jumlah LHR di aw
LHR 2019

Jumlah LHR di ak
LHR 2029

Zona A - B

40918.46
21393.16

17610.91

Zona B - C

32930.78

17217

14173.09

Merencanakan T
Zona A-B
-
-

Dari tabel IHCM


-
-
-

-
-
-

nilai :
Q/C
Kecepatan = Kec

dari hasil interpo


-
-
-

Gambar Sketsa P

Zona B-C
-
-

Dari tabel IHCM


-
-
-

-
-
-

nilai :
Q/C
Kecepatan = Kec

dari hasil interpo


-
-
-

Gambar Sketsa P

3
LHR
LHR
Dari hasil peneli
tengah (LET) :
LET

Menentukan LE

dalam Menentu
LET dengan fakto
LER
LHR

Dari hasil peneli


tengah (LET) :
LET

Menentukan LE

dalam Menentu
LET dengan fakto
LER

5 Menentukan La

2
3

3
Zona A-B
108 652
188 752
238 802
118 832
208 1002
238
268
288

Zona B-C
88 472
118 522
168 552
98 572
138 672
148
188
198

Menghitung PHF,VJP,LHR
Menghitung PHF
Zona A - B
PHF = VJP
Max. Flow Rate
= 1002
4x 288

= 0.86979

Zona B - C
PHF = VJP
Max. Flow Rate
= 672
4x 198

= 0.84848

Menghitung VJP
Zona A - B
VJP = PHF x max. flow rate
= 0.870 x 1152
= 1002 kendaraan

Zona B - C
VJP = PHF x max. flow rate
= 0.848 x 792
= 672 kendaraan

Menghitung LHR
LHR dalam satuan kendaraan dalam 1 tahun
Zona A - B
LHR = VJP
K x D
= 1002
0.11 x 0.6
= 15182 Kendaraan / hari / 2 arah

Zona B - C
LHR = VJP
K x D
= 672
0.11 x 0.5
= 12218 Kendaraan / hari / 2 arah

LHR pada awal dan akhir umur rencana


Zona A - B
Jenis Kendaraan Proporsi Jumlah Kendaraan emp smp
B C D = C x LHR E F=DxE
LV 40 6072.7273 1.00 6072.72727
MHV 20 3036.3636 1.50 4554.54545
LB 10 1518.1818 1.60 2429.09091
LT 10 1518.1818 2.50 3795.45455
MC 20 3036.3636 0.25 759.090909
Jumlah 100 17610.9091

Pertumbuhan Kendaraan Pertahun = 6.70 %

3 Tahun 10 Tahun

2016 2019 2029


Jumlah LHR di awal Tahun 2016 adalah :
LHR 2016 = LHR 2016 (1 + I )^n n = 3 Tahun
= 17611 x ( 1+ 0.067 ) ^3 i = 0.067
= 21393.165 Kendaraan/hari/2 arah

Jumlah LHR di akhir tahun 2021 adalah :


LHR 2019 = LHR 2019 (1 + I )^n i = 10 Tahun
= 21393 x ( 1 + 0.067 ) ^10 n = 0.067
= 40918.455 Kendaraan/hari/2 arah

Zona B - C
Jenis Kendaraan Proporsi Jumlah Kendaraan emp smp
B C D = C x LHR E F=DxE
LV 40 4887.2727 1.00 4887.27273
MHV 20 2443.6364 1.50 3665.45455
LB 10 1221.8182 1.60 1954.90909
LT 10 1221.8182 2.50 3054.54545
MC 20 2443.6364 0.25 610.909091
Jumlah 100 14173.0909

Pertumbuhan Kendaraan Pertahun = 6.70 %

3 Tahun 10 Tahun

2016 2019 2029

Jumlah LHR di awal Tahun 2019 adalah :


LHR 2019 = LHR 2016 (1 + I )^n n = 3 Tahun
= 14173 x ( 1+ 0.067 ) ^3 i = 0.067
= 17217.014 Kendaraan/hari/2 arah

Jumlah LHR di akhir tahun 2029 adalah :


LHR 2029 = LHR 2019 (1 + I )^n i = 10 Tahun
= 17217 x ( 1 + 0.067 ) ^10 n = 0.067
= 32930.781 Kendaraan/hari/2 arah

Zona A - B
LHR

LEA
40918.46
21393.16
LEP
17610.91

2016 2019 Tahun 2029

Zona B - C
LHR

LEA
32930.78

17217
LEP
14173.09

2016 2019 Tahun 2029

Merencanakan Type jalan pada masing - masing jalan


Zona A-B
Kondisi medan rata" = flat ( datar )
LHR 2029 = 40918 smp/hari/2 arah

Dari tabel IHCM diperoleh :


LHR (1) = 45000
Q/C (1) = 0.71
Kecepatan (1) = 60

LHR (2) = 50000


Q/C (2) = 0.79
Kecepatan (2) = 56

nilai :
= Q/C(1) + LHR 2021 - LHR(1) x Q/C(2) - Q/C(1)
LHR(2) - LHR(1)
= 0.71 + 40918 - 45000 x 0.79 - 0.71
50000 - 45000
= 0.71 + -4082 x 0.08
5000
= 0.6447
Kecepatan = Kec (1) + LHR 2021 - LHR(1) x kec(2) - kec(1)
LHR(2) - LHR(1)
= 60 + 40918 - 45000 x 56 - 60
50000 - 45000
= 60 + -4082 x -4
5000
= 63.3 Km/Jam
dari hasil interpolasi diatas didapat nilai :
Q/C = 0.6447
Kecepatan = 63.3
Type jalan = 4/2 D Flat

Gambar Sketsa Potongan Jalan

1.5 3.5 3.5 3.5 3.5 1.5

17

Zona B-C
Kondisi medan rata" = flat ( datar )
LHR 2021 = 32931 smp/hari/2 arah

Dari tabel IHCM diperoleh :


LHR (1) = 35000
Q/C (1) = 0.59
Kecepatan (1) = 64

LHR (2) = 40000


Q/C (2) = 0.63
Kecepatan (2) = 63

nilai :
= Q/C(1) + LHR 2021 - LHR(1) x Q/C(2) - Q/C(1)
LHR(2) - LHR(1)
= 0.59 + 32931 - 35000 x 0.63 - 0.59
40000 - 35000
= 0.59 + -2069 x 0.04
5000
= 0.57345
Kecepatan = Kec (1) + LHR 2021 - LHR(1) x kec(2) - kec(1)
LHR(2) - LHR(1)
= 64 + 32931 - 35000 x 63 - 64
40000 - 35000
= 64 + -2069 x -1
5000
= 64.4 Km/Jam
dari hasil interpolasi diatas didapat nilai :
Q/C = 0.5734
Kecepatan = 64.4
Type jalan = 4/2 D Flat

Gambar Sketsa Potongan Jalan

1.5 3.5 3.5 3.5 3.5 1.5

17

Jumlah akumulasi beban lalulintas selama umur rencana :


Zona A - B
LHR dalam satuan kendaraan selama 1 tahun = 15182 Kendaraan / hari / 2 arah
sehingga perhitungan akumulasi beban lalulintas selama umur rencana digunakan
cara disitribusi sumbu kendaraan.

Jenis & Berat Sumbu Proporsi Jumlah Faktor Ekivalensi


F=CxE
A C = B x LHR Rumus Nilai
B
Sumbu Tunggal Roda Tunggal C D E F
1 Ton 30 % 0.30 4554.5 0.001 5.356363
3 Ton 5 % 0.05 759.1 0.095 72.310901
5 Ton 2 % 0.02 303.6 L ^4 0.735 223.18179
7 Ton 2 % 0.02 303.6 5.4 2.824 857.37517
9 Ton 1 % 0.01 151.8 7.716 1171.4366
Sumbu Tunggal Roda Tunggal
3 Ton 20 % 0.20 3036.4 0.018 55.472555
5 Ton 4 % 0.04 607.3 0.141 85.605794
7 Ton 3 % 0.03 455.5 L ^4 0.542 246.64741
9 Ton 2 % 0.02 303.6 8.16 1.480 449.32769
11 Ton 1 % 0.01 151.8 3.302 501.34177
Tandem Axle Roda Ganda
3 Ton 12 % 0.12 1821.8 0.002 2.8623838
5 Ton 5 % 0.05 759.1 0.012 9.2026229
7 Ton 1 % 0.01 151.8 L ^4 0.047 7.0705592

0.086
9 Ton 1 % 0.01 151.8 8.16 0.127 19.321091
11 Ton 1 % 0.01 151.8 0.284 43.115392
Tri Axle Roda Ganda
19 Ton 4 % 0.04 607.3 0.617 374.84942
21 Ton 2 % 0.02 303.6 0.921 279.69817
23 Ton 2 % 0.02 303.6 L ^4 1.325 402.46098

0.021
25 Ton 1 % 0.01 151.8 8.16 1.850 280.89401
27 Ton 1 % 0.01 151.8 2.517 382.1532
Total 5469.6839

Untuk mendapatkan jumlah ESAI yang lewat pada jalur rencana dikalikan dengan faktor
distribusi kendaraan, digunakan yaitu faktor distribusi kendaraan berat dan ringan.

2 Lajur 2 arah = 9425 x faktor distribusi kendaraan


= 9425 x 0.60
= 5655 SEE / Hari / Lajur

Menentukan LEP ( Lintas Ekivalen Permulaan)


dari suatu lajur LEA selama 10 Tahun yaitu tahun 2021 LEA adalah jumlah lintas ekivalen
akhir rata-rata dari sumbu tunggal 8.16 ton pada akhir rencana.

LEA 2029 = LEP 2019 (1+1)^n


^10
= 21393 ( 1 + ( 1 )
= 2E+07 SSE/Hari/Lajur
Menentukan LEP (Lintas Ekivalen Permulaan)
dari suatu lajur LEP jumlah ekivalen Rata-rata dari sumbu tunggal seberat 8.16 ton maka :
LEP 2019 = LEP 2016 (1 + i)^n
^3
= 17611 ( 1 + ( 1 + 0.067 )
= 155526 SSE/Hari/Lajur
LHR SSE/Hari/Lajur

LEA
155526

LEP

0
0
LEP
0

2008 2011 Umur Rencana 2021

Dari hasil penelitian Binamarga LEP dan LEA selama umur rencana maka di tentukan lintas ekivalen
tengah (LET) :
= LEP + LEA
2
= 0 + 155526
2
= 77763 SEE / HARI / LAJUR

Menentukan LER (Lintas Ekivalen rata-rata)

dalam Menentukan LER Harus melihat umur rencana dan jumlah LET,LET di hasilkan dari hasil kali
LET dengan faktor penyelesaian (fp) = n/10
= LET x FP
= 77763 x 10
= 777630 SSE / HARI / LAJUR

Zona B - C
LHR dalam satuan kendaraan selama 1 tahun = 32931 smp/hari/2 arah
sehingga perhitungan akumulasi beban lalulintas selama umur rencana digunakan
cara disitribusi sumbu kendaraan.

Jenis & Berat Sumbu Proporsi Jumlah Faktor Ekivalensi


F=CxE
A C = B x LHR Rumus Nilai
B
Sumbu Tunggal Roda Tunggal C D E F
1 Ton 30 % 0.30 4554.5 0.001 5.356363
3 Ton 5 % 0.05 759.1 0.095 72.310901
5 Ton 2 % 0.02 303.6 L ^4 0.735 223.18179
7 Ton 2 % 0.02 303.6 5.4 2.824 857.37517
9 Ton 1 % 0.01 151.8 7.716 1171.4366
Sumbu Tunggal Roda Tunggal
3 Ton 20 % 0.20 3036.4 0.018 55.472555
5 Ton 4 % 0.04 607.3 0.141 85.605794
7 Ton 3 % 0.03 455.5 L ^4 0.542 246.64741
9 Ton 2 % 0.02 303.6 8.16 1.480 449.32769
11 Ton 1 % 0.01 151.8 3.302 501.34177
Tandem Axle Roda Ganda
3 Ton 12 % 0.12 1821.8 0.002 2.8623838
5 Ton 5 % 0.05 759.1 0.086 65.281818
7 Ton 1 % 0.01 151.8 L ^4 0.086 13.056364
0.086

9 Ton 1 % 0.01 151.8 8.16 0.086 13.056364


11 Ton 1 % 0.01 151.8 0.086 13.056364
Tri Axle Roda Ganda
19 Ton 4 % 0.04 607.3 0.617 374.84942
21 Ton 2 % 0.02 303.6 0.921 279.69817
23 Ton 2 % 0.02 303.6 L ^4 1.325 402.46098

0.021
25 Ton 1 % 0.01 151.8 8.16 1.850 280.89401
27 Ton 1 % 0.01 151.8 2.517 382.1532
Total 5495.4251

Untuk mendapatkan jumlah ESAI yang lewat pada jalur rencana dikalikan dengan faktor
distribusi kendaraan, digunakan yaitu faktor distribusi kendaraan berat dan ringan.

2 Lajur 2 arah = 9425 x faktor distribusi kendaraan


= 9425 x 1.00
= 9425 SEE / Hari / Lajur

Menentukan LEP ( Lintas Ekivalen Permulaan)


dari suatu lajur LEA selama 10 Tahun yaitu tahun 2021 LEA adalah jumlah lintas ekivalen
akhir rata-rata dari sumbu tunggal 8.16 ton pada akhir rencana.

LEA 2021 = LEP 2021 (1+1)^n


= ( 1 + ( ) ^10
= 0 SSE/Hari/Lajur
Menentukan LEP (Lintas Ekivalen Permulaan)
dari suatu lajur LEP jumlah ekivalen Rata-rata dari sumbu tunggal seberat 8.16 ton maka :
LEP 2011 = LEP 2008 (1 + i)^n
= ( 1 + ( 1 + ) ^3
= 0 SSE/Hari/Lajur
LHR SSE/Hari/Lajur

LEA
0

LEP

0
LEP
0

2008 2011 Umur Rencana 2021

Dari hasil penelitian Binamarga LEP dan LEA selama umur rencana maka di tentukan lintas ekivalen
tengah (LET) :
= LEP + LEA
2
= 0 + 0
2
= 0 SEE / HARI / LAJUR

Menentukan LER (Lintas Ekivalen rata-rata)

dalam Menentukan LER Harus melihat umur rencana dan jumlah LET,LET di hasilkan dari hasil kali
LET dengan faktor penyelesaian (fp) = n/10
= LET x FP
= 0 x 10
= 0 SSE / HARI / LAJUR

Menentukan Lampu Lalulintas

B C

Sesuai tabel perhitungan pada tabel LHR 2008 didapat :


ZONA A - B = 17611 smp/hari/2arah
ZONA C - D = 14173 smp/hari/2arah

Bila di asumsikan bahwa jumlah kendaraan yang lewat dari A-B dalam satuan smp sebesar
50% dan yang lewat dari arah B-C sebesar 50% maka :
Arah A-B = 0.5 x 17611 = 8805.5 smp/hari/2arah
Arah B-C = 0.5 x 14173 = 7086.5 smp/hari/2arah
Untuk Arah A-B
yang lurus ke A = 50 % x 8805.5 = 4402.7 smp/hari/2arah
yang lurus ke B = 30 % x 8805.5 = 2641.6 smp/hari/2arah
yang lurus ke C = 20 % x 8805.5 = 1761.1 smp/hari/2arah

Untuk Arah B-C


yang lurus ke A = 50 % x 7086.5 = 3543.3 smp/hari/2arah
yang lurus ke B = 30 % x 7086.5 = 2126 smp/hari/2arah
yang lurus ke C = 20 % x 7086.5 = 1417.3 smp/hari/2arah
LV = 40 % emp = 1.00
MHV = 20 % emp = 1.50
LB = 10 % emp = 1.60
LT = 10 % emp = 2.50
MC = 20 % emp = 0.25

Pertumbuhan kendaraan di asumsikan = 6.70 %


Faktor K adalah = 0.11
Faktor Distribusi arah Zona A-B adalah = 0.6
Faktor Distribusi arah Zona C-D adalah = 0.5
Tingkat Pelayanan kedua jalan (Los) adalah min = 0.6

Dan pada pola persimpangan kedua jalur tersebut ingin diatur trafic Signal
dimana karakteristik belok disimpang adalah
Untuk Arah A- B adalah Lalulintas Lurus : 50 % Belok kiri : 30 % dan belok kanan :
Untuk Arah C-D adalah Lalulintas Lurus : 50 % Belok kiri : 20 % dan belok kanan :

Diminta :

1 Tentukan Faktor Jam Puncak (PHF),VJP, dan LHR pada masing - masing arah,saat survey
2 LHR pada awal dan akhir umur rencana
3 Rencanakan Type Jalan Pada masing - masing arah
4 Tetapkan lintas eqivalen rencana (SSTE) dan jumlah kumulatif ekivalen beban sumbu
standar tunggal ekivalen 8.16 ton pada masing - masing jalan
5 Rencanakan Lampu Lalulintas sesuai kebutuhan lalulintas tersebut diatas :

dengan asumsi bahwa arus jenuh (Saturation flow, s) = 600 We (We = lebar efektif
perkerasan jalan)
Lampu di tetapkan dengan waktu hijau antara (intergreen) = 5 detik , yang terdiri atas waktu
merah total (all red) = 2 detik dan waktu kuning = 3 detik

Utara
(A)

Barat Timur
(C) (D)
Selatan
(B)
(L/
dan belok kanan : 20 %
dan belok kanan : 30 %

lebar efektif

ng terdiri atas waktu

Anda mungkin juga menyukai