Anda di halaman 1dari 4

PENYULUHAN & KOM PERTANIAN

1. Jelaskan Penyuluhan Pertanian


Jawab: penyuluhan pertanian adl pendidikan diluar sekolah utk keluarga
tani di pedesaan, dg cara belajar sambil bekerja, untuk mjd tahu, mau, dan
mampu menyelesaikan sendiri masalah2 yg dihadapi scr baik, menuntungkan dan
memuaskan. Shg diharapkan dapat menumbuhkan perubahan sikap petani yg lbh
terarah dlm keg. Usaha tani. Dimana petani dpt bersikap lebih terbuka, aktif,
kreatif dan maju.
2. 3 dasar penyuluhan pertanian
Jawab:
a. Asih (simpati) yaitu rasa cinta terhdap petani. Dimana penyuluhan hrs
dilandasi rasa simpatik thd tindakan petani dlm mengelola usaha taninya serta
harus dihindari adanya sikap memerintah atau memaksa.
b. Asah, yaitu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dengan
menggunakan berbagai cara atau metode agar anjuran/penyuluhan dapat diterima
dan dilaksanakan.
c. Asuh, yaitu memberi bimbingan dan pendidikan scr berkelanjutan melalui
komunikasi dua arah yang diharapkan penyuluh dpt memperoleh tanggapan /
umpan balik dari petani.
3. Penyuluh harus memahami masyarakat tani yang disuluh
Jawab: Agar penyuluh mendapat sambutan baik dari petani, sehingga para petani
mau menerima dan melaksanakan anjuran / bujukan dari penyuluh. Penyuluh juga
dapat mengenal sasaran, kesulitan dan masalah petani. Selain itu agar Timbul rasa
saling menghargai, serta dapat mengerti tingkah laku dari petani antara lain
mengetahui tentang watak dan jiwanya, organisainya, kecakapan kerjanya, tingkat
ekonominya dsb.

4. Seeing is believing dan leraning by doing.


Jawab:
a. Seeing is believing: memberikan contoh-contoh kepada para petani, sehingga
petani dibiarkan melihat, mengamati, dan memilih utk mengambil keputusan dari
cara mana yang dianggap baik atau menguntungkan.
b. Learning by doing: petani dipersilahkan melakukan, mencoba, dan merasakan
sendiri.
5. Jelaskan catur sarana pertanian
Jawab: empat sarana yang harus ada pada penyuluhan pertanian didalam
pelaksanaan program BIMAS (bimbingan masal) atau Inmas. Catur Sarana
tersebut antara lain:

1. seorang penyuluh pertanian yg mempunyai tugas utk mengadakan penyuluhan,


termasuk pendidikan pertanian.
2. sebuah bank rakyat unit desa, menangani masalah perkreditan.
3. adanya kios sarana produksi, menyediakan sarana produksi yang diperlukan
petani.
4. adanya pasar bagi hasil pertanian.

6. Jelaskan Potensi sumberdaya air indonesia?


Jawab: Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki curah hujan yang
cukup tinggi, hal ini menjadikan Indonesia memiliki potensi pemanfaatan sumber
daya air yang sangat besar namun baru 20% saja yang sudah termanfaatkan.
Antara lain Potensi ini bisa dimanfaatkan untuk menunjang sektor pertanian,
perikanan, air baku bagi masyarakat perkotaan dan industri, pembangkit listrik,
hingga pariwisata. Untuk sektor energi, potensi sumber daya air tersebut bisa
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA). 80% Potensi yang
belum termanfaatkan tersebut dapat berdampak negatif apabila tidak dikelola
diantaranya beresiko menimbulkan tanah longsor dan banjir pada musim hujan
dan kekeringan pada musim kemarau sehingga perlu dibangun
waduk/bendungan2 diberbagai wilayah di Indonesia agar dpt menjamin ketahanan
air dan di kelola sedemikian rupa utk diambil manfaatnya khususnya dalam
mendukung kemajuan sektor produksi pertanian.

7. jelaskan potensi sumberdaya lahan pertanian indonesia?


Jawab:
Lahan pertanian di indoensia masih sangat luas dan baru setengahnya saja
yang termanfaatkan dari total potensi yang ada sehingga hanya menjadi lahan
tidur, diantaranya lahan persawahan, ladang, tegalan, kebun yang kurang
produktif. Indonesia jg memiliki keanekaragaman dataran rendah dan dataran
tinggi , jenis tanah, iklim, bahan induk (Volkan subur), dan topografi yang
sesuai. Shg Lahan ini memungkinkan untuk ditanami berbagai jenis tanaman
industri atau pangan.
Hal ini tentu saja harus bisa dipotimalkan dengan salah satunya didukung
oleh pengelolaan air dengan dibangun waduk/embung utk memasok kebutuhan air
pd lahan2 tsb. Sehingga diharapkan pemanfaatan potensi lahan pertanian yang
ada, minimal Indonesia dapat melakukan swasembada pangan sehingga Indonesia
tidak lagi ketergantungan impor dr negara lain, apalagi jika produktivitas lahan
pertanian mampuu digenjot sehingga surplus produksi yang akhirnya dapat
diekspor ke negara lain, misalnya komoditas rempah-rempah, lateks/karet,
CPO/sawit, tebu (gula) dll.

8. Jelaskan Akibat adanya penebangan liar.


Jawab: Akibat dari penebangan liar adalah terjadinya kerusakan pada
bumi, dan terjadinya bencana alam seperti : tanah longsor (karena tdk ada penahan
lapisan tanah), banjir, erosi (perubahan bentuk batuan, tanah dan lumpur), dan
pemanasan global (karena produksi oksigen menurun sementara karbondioksida
meningkat pesat).
Dampak2 lainnya adalah Menurunnya kesuburan tanah karena tanah
menjadi gersang. Menurunnya sumber daya air karena pohon2 yg berfungsi
menyerap kelebihan air dan sbg penyimpan cadangan air dlm tanah telah hilang
shg berpotensi menimbulkan banjir. Selain itu juga dapat berakibat pada punahnya
keanekaragaman hayati.

9. Jelaskan tentang Reboisasi dan penghijauan.


Jawab:
reboisasi (reforestation) yaitu merupakan kegiatan penghijauan di
kawasan hutan yang rusak atau areal non-hutan yang akan dijadikan kawasan
hutan.

penghijauan adalah kegiatan penanaman pohon pada lahan kosong atau


lahan tandus (diluar kawasan hutan) agar lahan tersebut dapat dipulihkan,
dipertahankan dan ditingkatkan kembali kesuburannya.

10. Jelaskan hambatan teknis, ekonomis dan sosial dlm budidaya tebu di Jawa
Tengah.
Jawab:
- hambatan teknis: penggunaan bibit (bbit unggul yg tahan hama & penyakit),
kualitas pengolahan lahan (perbaikan dan pendalaman got drainase), pemupukan
(dosis dan waktu pemupukan yg tepat), penanganan hama dan penyakit, faktor
alam/cuaca. Kesesuaian lahan, Kendala ketersediaan lahan. Penggunaan teknologi
yg blm maksimal.
- hambatan ekonomis: permodalan, saprodi yg krg mendukung, serta rendahnya
earner share dr petani tebu, yg mana tanaman tebu hrs diproses lbh dulu baru bisa
dijual, sedangkan produk tanaman altrnatif bs lgsg dijual tanpa procesing.
Tingginya biaya penanaman ulang (bongkar ratoon) dan biaya pupuk, ditambah
ketidak-stabilan harga gula, baik di pasar domestik maupun internasional saat ini,
membuat petani enggan untuk berusaha tani tebu.
- hambatan sosial : kelembagaan / lembaga2 terkait blm seluruhnya bekerja scr
efektif dan efisien, dan pembinaan petani yg msh kurang. Selain itu tanaman tebu
semakin tersingkir dari lahan sawah berpengairan teknis karena kalah bersaing
dengan tanaman lain, khususnya padi.

Anda mungkin juga menyukai