Anda di halaman 1dari 58

PENYEDIAAN

AIR BERSIH
SEDERHANA
& SANITASI

Teknologi
Lingkungan
Tepat Guna
l  Courses
l  Web Searching
l  Mid Test
l  Lapangan dalam group dan topik
l  Ujian Akhir
l  Sewage Treatment in hot
climate,Duncan Mara, Water &Waste
Water Processes, George W Reid
Teknologi Lingkungan
Tepat Guna

(TLTG)
Ciri-ciri TLTG

Efektif (melayani sepanjang tahun


Menyenangkan
Dapat diterima pemakai
Menggunakan bahan lokal
Mudah dirawat
Dapat ditingkatkan
Harga terjangkau
► LATAR BELAKANG

► Berbagai aktivitas menghasilkan


berbagai macam limbah yang apabila
tidak ditangani dengan baik akan
membahayakan lingkungan maupun
kesehatan.
► LATAR BELAKANG

ANCAMAN KESEHATAN

Dampak limbah padat:


Estetik, bau, attracting hewan, lindi, penyumbatan
saluran drainase
► TUJUAN
► Membuat sistem penyediaan air bersih
dan sanitasi yang aman, tepat sasaran
dan digunakan masyarakat.

Meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat
► Klasifikasi Desa

Desa dibedakan berdasarkan:


- Geografi dan topografi (pegunungan, dataran
rendah, pantai)
- Mata pencaharian (tani, nelayanan,
perkebunan, industri)
- Tingkat kemajuan (pradesa, swadaya,
swakarsa, swasembada)

Sasaran: meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan


memperbaiki kondisi sanitasi.

Kendala: tingkat pendidikan, pendapatan, kebiasaan


► PELAKSANAAN PROGRAM PERAN
SERTA PEMAKAI

Teknologi yang
diterima

Penilaian peran Strategi Pelaksanaan


serta

Komunikasi dengan Identification


masyarakat Preparation
Approval
Implementation
O&M
Evaluation
Development
► PENILAIAN DAN KELAYAKAN
Yang perlu diperhatikan:

PERBEDAAN STRUKTUR: Sosial, ekonomi, budaya


PENGAMBILAN KEPUTUSAN: Konsensus, pemuka
KOMPOSISI PENDUDUK: Trampil, tidak terampil, tertarik
PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERKAIT: Agama, budaya
PENGGUNAAN PERAN SERTA: Libatkan yang sesuai
teknik khusus, pelibatan sedikit
STUDI MASYARAKAT: Standar kesehatan masyarakat,
tingkat kesadaran akan water-borne diseases, pola
kepemimpinan, bahan bangunan yang tersedia, tenaga
yang tersedia, kemampuan membayar.
► PENILAIAN DAN KELAYAKAN
Yang perlu diperhatikan:

PERBEDAAN STRUKTUR: Sosial, ekonomi, budaya


PENGAMBILAN KEPUTUSAN: Konsensus, pemuka
KOMPOSISI PENDUDUK: Trampil, tidak terampil, tertarik
PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERKAIT: Agama, budaya
PENGGUNAAN PERAN SERTA: Libatkan yang sesuai
teknik khusus, pelibatan sedikit
STUDI MASYARAKAT: Standar kesehatan masyarakat, tingkat
kesadaran akan water-borne diseases, pola kepemimpinan, bahan
bangunan yang tersedia, tenaga yang tersedia, kemampuan membayar.
► PERSIAPAN PELAKSANAAN PROYEK
PENGEMBANGAN: Pilihan teknologi
peran serta masyarakat
pendidikan kesehatan masyarakat
metode konstruksi
manajemen
pembiayaan
EVALUASI
Pemantauan hasil proyek
Umpan balik
IDENTIFIKASI
Sadar akan kebutuhan pelayanan
tanggung jawab tugas perencanaan
laporan identfikasi
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Operasi
Pemeliharaan PERSIAPAN
Kesinambungan Laporan pra-studi kelayakan
Pelayanan laporan studi kelayakan

PENERAPAN PENILAIAN
Pembangunan sarana Penilaian
Kegiatan penunjang Keputusan
► Teknik Pelaksanaan Survei
OBSERVASI
Pengamatan pendahuluan dan diskusi dengan orang terpilih dari
masyarakat (key person)

SURVEI KUESIONER
Yang telah disiapkan disertai dengan warga masyarakat yang terpilih
► Teknik Pelaksanaan Survei
OBSERVASI
Penilaian tentang kebiasaan penduduk, sumber daya dan perilaku

AIR MINUM: Cara mengambil air


Cara menggunakan/menyimpan air (mandi? Cuci?)
siapa yang mengambil air (wanita? Anak?)
waktu yang diperlukan untuk mengambil air setiap hari
berapa banyak air yang digunakan setiap hari
lokasi sumber air yang ada (jarak?)

SANITASI: Sarana sanitasi yang ada (cara? Jenis? Kondisi?)

SUMBERDAYA: Kekayaan penduduk (rumah? Perlengkapan?)


kebiasaan menabung/meminjam
pengelola anggaran rumah tangga (wanita?)
pola kerja (wanita? Pria?)
keahlian (pria? Wanita?) yang ada kaitannya dengan O&M
sumberdaya alami (pasir? Batu? Kayu?)

KONDISI UMUM: Peran serta co-operatif (koperasi?)


Organisasi masyarakat yang ada (LKMD? Dasa wisma?)
Key person (keagamaan? Guru? Suku? Wanita?)
► Teknik Pelaksanaan Survei

KUESIONER
Daftar pertanyaan yang telah disiapkan untuk memperoleh informasi yang akurat

TERTUTUP: Jawaban yang diharapkan ya atau tidak , seri pilihan (cepat dianalisis)
TERBUKA: Ada komunikasi, wawancara (keterampilan pewawancara)

KOMUNIKASI: Kelompok kecil (diskusi), besar (alat peraga)


► Klasifikasi Desa

Pradesa: kemajuan rendah, tertutup

Swadaya: prasarana kurang, ekonomi sederhana, gotong-royong,


modal dan pemasukan belum dipikirkan

Swakarsa: prasarana ada, modal kecil, tenaga kerja tersedia,


pemasaran hasil ada, administrasi desa ada, pembagian kerja
ada.

Swasembada: prasarana baik, modal ada, motivasi ada.


Teknologi Air Bersih Sederhana
Sistem Penangkap air Hujan (SPAH)
Saringan Pasir Aktif
Teknologi Sanitasi
SARINGAN PASIR AKTIF
LATAR BELAKANG
Masalah kualitas air sumur: tingginya Fe dan Mn
Kondisi geologi Indonesia: lapisan tanah batuan endapan
Besi dan mangan (batuan latosol, hematite, pirite).

Kadar besi dan mangan menimbulkan gangguan:


•  air berbau logam (besi), keruh bila didiamkan;
•  timbul endapan logam pada pipa, bak penampungan air,
alat memasak air;
•  timbul noda kecoklatan pada akin/pakaian yang dicuci,
juga alat-alat saniter;
SARINGAN PASIR AKTIF
•  kerusakan peralatan rumah tangga yang terbuat dari
logam;
•  Air teh menjadi warna kehitaman;
•  pada kadar yang tinggi mangan, dapat meracuni tubuh;
•  timbul lapisan seperti minyak pada permukaan air.

Departemen Kesehatan RI mengeluarkan Persyaratan


Kualitas Air Minum untuk kadar besi maksimum yang
diperbolehkan sebesar 0,3 mg/l dan untuk kadar Mangan
maksimu yang diperbolehkan sebesar 0,1 mg/l.
(PERMENKES RI NO. 416/MENKES/PER/IX/1990).
ALTERNATIF PENGOLAHAN
BESI DAN MANGAN

•  Operasi aerasi – pengendapan – penyaringan


•  Operasi penukaran ion (ion exchanger)
•  Operasi dan proses pelunakan air (water softening)
Prinsip Pengolahan Saringan Pasir Aktif
•  Mengubah besi terlarut dan mangan terlarut menjadi
terendapkan dengan oksidasi.
•  Endapan ini kemudian disaring media pasir sehingga air
bebas dari besi dan mangan.
• 
Proses disebut penyaringan langsung (direct filtration)
karena bentuk terendapkan tidak diendapkan dulu, tetapi
langsung disaring untuk membuat sistem menjadi
sederhana dan sangat ekonomis (murah) dengan semua
proses dalam satu unity yang kompak. Proses ini menjadi
lebih efektif karena pasir yang digunakan telah dibuat
aktif sehingga proses aerasi dapat berlangsung singkat.
Keuntungan Saringan Pasir Aktif

•  Sangat sederhana, mudah dibuat,


•  tidak memerlukan pembubuhan bahan kimia,
•  tidak memerlukan perawatan khusus,
•  Mudah dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kualitas
air (menurunkan kesadaran, zat organik dan bau).
Bahan-bahan

•  Pasir Silika/Pasir Bangka/Pasir Kwarsa


•  Kerikil berdiameter 2-5 mm
•  Pipa PVC 6 panjang 1,5 m
•  Pipa PVC ¾ panjang sesuai kebutuhan
•  Katup/stop kran, asesoris pipa
•  Plate berlubang kecil, terbuat dari bahan tahan karat.
Pembuatan Pasir Aktif

1.  Pasir Silika/pasir Bangka/pasir kwarsa, diamter 0,4


mm sebanyak 40 kg dicuci bersih.
2.  Pasir direndam dalam larutan KMnO4 (nama
pasaran: PK teknis) sebanyak 3 gram dalam 50 liter
air selama + 3 hari, kemudian dijemur.
3.  Pasir dicuci kembali oleh air sampai air bekas
mencuci tidak berwarna ungu dan dijemur sampai
benar-benar kering.
Jenis Saringan Pasir Aktif
1.  JENIS KERING
•  Untuk sumur pompa tangan.
•  Air dilewatkan dalam media pasir kemudian ditampung.
•  Pencucian media pasir dilakukan secara rutin, minimal 2 minggu
sekali dengan terlebih dulu mengeluarkan pasir dari alatl.
•  Setelah bersih, pasir dapat dipakai kembali.

JENIS BASAH
•  Modifikasi dari saringan jenis kering dan sangat mudah digunakan di
rumah tangga yang menggunakan pompa listrik.
•  Memerlukan reservoir untuk mengontakkan air dengan udara/oksigen.
•  Pencucian dilakukan secara otomatis dengan cara mengatur katup
sehingga pencucian dilakukan lebih sering (tiap minggu).
CARA KERJA
•  Proses Penyaringan: katup 1 dan 2 dibuka, katup 3 dan 4 ditutup.
•  Pencucian pasir (back wash): katup 3 dan 4 dibuka, katup 1 dan 2
ditutup. Setelah pencucian, air hasil penyaringan jangan ditampung
dahulu selama beberapa menit.
GAMBAR SARINGAN PASIR AKTIF Saat Operasi
GAMBAR SARINGAN PASIR AKTIF

Saat Operasi

Karbon aktif

Media filter pasir

On Marmer

Drain 4
Outlet
5
2
Inlet
3
1
Backwash
GAMBAR SARINGAN PASIR AKTIF

Saat Pencucian
(Backwashing)

On
4

5
2
3
1
SISTEM PENANGKAP AIR HUJAN
(SPAH)

Wilayah pemakai atap pengumpul hujan:


•  air tanah yang tercemar akibat intrusi air asin (Giblartar,
Bermuda);
•  air hujan terbatas, kualitas air sungai buruk 2 jarak yang
jauh (Australia);
•  daerah tropis dengan hujan tahunan tinggi dengan
musim kering panjang (Thailand, Indonesia, Pasifik
selatan);
•  daerah yang sangat butuh air bersih (Kenya, Tanzania).
TEKNOLOGI AIR BERSIH
SEDERHANA
AIR BERSIH
Air bersih adalah air Ingat: air bersih belum
yang… tentu sehat!
•  Jernih
•  Tidak berbau
•  Tidak berwarna
•  Tidak berasa atau tawar

Apa yang dimaksud dengan air


sehat?
Air sehat adalah air bersih yang sudah
dimasak dan tidak mengandung bibit
penyakit atau kuman penyakit
Dari mana saja air bersih dapat
diperoleh?
1. Dari sumur pompa 2. Dari penampungan
tangan air hujan, jika sumber
air yang lain tidak ada.

3. Dari mata air yang 4. Dari sumur gali


dirawat atau dari air bertutup
perpipaan
Mengapa kebersihan air perlu dijaga?

1. Mencret, Muntaber 2. Sakit kulit

3. Sakit mata 4. Cacingan


Bagaimana terjadi penularan penyakit
melalui air yang tidak bersih?
Yaitu, jika air yang mengandung bibit penyakit
digunakan untuk: mencuci makanan, mencuci alat
makan, air minum, mandi dan gosok gigi.

Ingat: Air sungai ini mengandung bibit penyakit,


karena masih ada yang menggunakan untuk
buang sampah dan buang air besar serta
memandikan ternak.
Bagaimana cara memperoleh air
minum yang sehat (1)
Langkah 1. Ambil air 2. Tangan dan tempat 3. Wadah penyimpan
dari sumber air yang penampungan air air harus tertutup dan
bersih harus bersih sering dibersihkan.
Bagaimana cara memperoleh air
minum yang sehat (2)
4. Gayung pengambil 5. Masaklah air 6. Gunakanlah alat-
air juga harus bersih sampai mendidih alat minum yang
sebelum diminum bersih
Konstruksi Sumur yang Baik (1)
Lantai sumur lengkap
dengan saluran
Pembuangannya

Batas galian

Batubata/batu-batu/beton
dinding harus rapat untuk
mencegah kontaminasi

Gambar: Sumur gali dengan timba


Konstruksi Sumur yang Baik (2)
Air pembuangan dialirkan ke
Saluran yang lebih besar Pompa

Tanah asli

Batas galian

Kerikil/batu kali

Gambar: Sumur gali dengan pompa tangan dangkal


KLORINASI SUMUR (1)
Klorinasi:
Pemberian/pembubuhan kaporit (chlor) pada
sumur dengan maksud membunuh kuman
penyakit yang ada dalam sumur.

Kuman-kuman penyakit berada dalam air sumur,


kemungkinan terbawa oleh pekerja atau terbawa
dari bahan-bahan sumur, terutama air untuk
menyembur ketika membor dan sebagainya.
KLORINASI SUMUR (2)
Kaporit diperdagangkan dalam bentuk serbuk
dengan kadar klor 25%, 50%, dan 75%.

Cara melakukan klorinasi:


Untuk sumur gali:
•  hitung isi air dalam sumur untuk menentukan
banyaknya kaporit yang diperlukan;
•  takar kaporit (untuk tiap m3 air sumur)
KLORINASI SUMUR (3)
Kadar Gram Sendok Harga/kg Harga
Klor makan Rp. Rp.

25% 200 11 - -
50% 100 5,5 5000 500
75% 65 3,5 - -

Misal isi sumur 4 m3, maka kaporit takaran di atas dikali 4.


•  larutkan kaporit ke dalam 20 liter air bersih;
•  tuangkan larutan kaporit sedikit demi sedikit sampai
membasahi dinding sumur.
KLORINASI SUMUR (4)
•  celupkan sikat ijuk ke dalam larutan kaporit dan
gosoklah dinding dan bibir sumur;
•  tuangkan semua larutan ke dalam sumur
kemudian diaduk supaya kaporit tercampur
secara merata;
• Pasang tutup sumur, pasang pompa;
• Sesudah pemasangan pompa selesai dan semua
penembokan kering, lakukan pemompaan terus
sampai bau klor dalam air menjadi tidak terlalu
menyengat;
•  esok harinya air dari sumur sudah bisa dipakai.
KLORINASI SUMUR (5)
Cara melakukan kaporisasi pada sumur gali dapat
dilihat pada gambar.
Untuk semua sumur bor, kaporisasi dapat
dilakukan pada bak penampung air, sesuai dengan
volume bak dan dosisnya seperti di atas, lihat
gambar.

Biaya kaporisasi

Untuk volume sumur = 4 m3, jumlah biaya


kaporisasi = 4 x Rp. 500,- = Rp. 2.000,-
DESINFEKSI SUMUR
Desinfeksi dengan ember
Campur 0,2% khlor dalam 25 l air (2 ember penuh)
Alat: - ember
- pompa (bila ada)
Cara: 1. Tuangkan ke dalam ember
2. Pompa sampai air berbau khlor
3. Tunggu 1 jam dan pompa lagi
4. Ulangi 2 sampai 3 kali
5. Tinggalkan selama 12 jam, pompa sampai
tidak berbau khlor
Khlorinasi dengan gentong (1)
Alat:
-  Gentong (7-10 l), berlubang di dasar diameter
lubang: 6-8 mm)
-  isi gentong dengan kerikil setengahnya diameter
kerikil: 20-40 mm
-  diisi kaporit dan pasir (campuran 1 : 2)
-  kemudian diisi kerikil sampai penuh
-  tali
Khlorinasi dengan gentong (2)
Cara:
1.  Masukkan gentong yang sudah diisi dengan media ke
dalam sumur
3.  Biarkan terendam dalam air selama 1 minggu

Catatan:
•  Untuk sumur dengan kapasitas: 1000-2000 l/hari
memerlukan gentong dengan 1,5 kg kaporit (355 kadar
khlor) untuk 1 minggu khlorinasi.
•  Gentong dapat diganti dengan material lain misalnya
bambu, pipa PVC dll.
POT/GENTONG KHLORINASI

Campuran kaporit &


pasir (1:2)

Kerikil
diameter 20-40 mm

Kain katun/kain kaci


TEKNOLOGI SANITASI
Pemilihan Teknologi Sanitasi
(Untuk pelayanan air bersih dengan sambungan langsung)

Apakah saluran air YA SALURAN


buangan
berdiameter kecil
AIR
lebih murah BUANGAN
TIDAK TIDAK daripada perpipaan BERDIAMET
konvensional?
Apakah tanah cukup porus Dapatkah konsumsi ER KECIL
MULAI untuk menjamin air dikurangi
YA
TIDAK
berfungsinya tangki septik
sehingga sanitasi PERPIPAAN
dan bidang resapan?
setempat dapat
KONVENSI
dibangun?
ONAL
YA TIDAK
TIDAK

Apakah tangki septik


TANGKI
Apakah lahan cukup luas
untuk tangki septik dan bidang resapan SEPTIK
YA
dan bidang lebih murah daripada DAN
resapan? saluran air buangan BIDANG
YA
berdiameter kecil? RESAPAN
Teknologi Sanitasi

1.  Ventilated Improved Latrine


2.  Pour-Flush Toilet

Home
Ventilated Improved Latrine

Kotoran dibuang langsung jatuh ke lubang


penampungan

Ditutup agar lalat tidak masuk


d

S
Ventilated Improved Latrine
a
n
i
t
a
t
i
o
n

The Ventilated Improved Pit (VIP) Latrine


Pour-Flush Toilet
Sistem lubang pembuangan
dengan air penutup berbentuk
leher angsa  Closet

Keuntungan:
Lubang pembuangan selalu
tertutup air, sehingga lalat dan
binatang lain tidak masuk dan
tidak berbau.

Konstruksi penampung kotoran


dapat berupa sumur
pembuangan tanpa dasar.
Peresapan terjadi pada bagian
dasar sumur tersebut.
Pour-Flush Toilet
Pour-Flush Toilet

Closet Knock down


Bagian Mangkuk
(Bahan Plastik)

Anda mungkin juga menyukai