WITA HANDAYANI-fkik PDF
WITA HANDAYANI-fkik PDF
SKIRPSI
OLEH:
WITA HANDAYANI
NIM: 107101001563
SKIRPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM)
OLEH:
WITA HANDAYANI
NIM: 107101001563
ABSTRAK
Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan sekumpulan gejala/gangguan yang
berkaitan dengan jaringan otot, tendon, ligament, kartilago, sistem syaraf, struktur tulang, dan
pembuluh darah. Keluhan muskuloskeletal yang dirasa pada bagian otot skeletal oleh seseorang
mulai dari keluhan ringan hingga keluhan yang terasa sangat sakit. Menurut WHO (2007), MSDs
adalah penyakit akibat kerja terbesar di Eropa, dan diderita oleh jutaan pekerja. Penderita MSDs
rata-rata akan kehilangan 5 hari kerja dan mengeluarkan biaya kesehatan 10 kali lebih besar
dibandingkan kasus lainnya.
Penelitian ini dilakukan pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
pada Juli-Oktober 2011. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 70 orang dan menggunakan
desain cross sectional study. Uji statistik yang digunakan adalah uji T-Independent, uji Chi
Square, dan uji regresi logistik berganda. Variabel dependen pada penelitian ini adalah keluhan
MSDS sedangkan variabel independennya adalah risiko/faktor pekerjaan, usia, indeks masa
tubuh, masa kerja, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani, dan riwayat penyakit MSDs.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada 51 orang (72,9%) yang mengalami
keluhan MSDs. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara keluhan MSDs
dengan risiko/faktor pekerjaan (p value = 0,001), usia (p value = 0,030), masa kerja (p value =
0,004), kebiasaan olahraga (p value = 0,003), dan riwayat penyakit MSDs (p value = 0,027).
Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah indeks massa tubuh (p value = 0,348) dan
kebiasaan merokok (p value = 0,094). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa
resiko/faktor pekerjaan, kebiasaan olahraga, dan riwayat penyakit MSDs merupakan variabel-
variabel yang mempengaruhi keluhan MSDs dan variabel yang paling dominan berpengaruh
adalah riwayat penyakit MSDs.
Pekerja disarankan melakukan istirahat disaat mulai merasakan stres pada otot tubuh,
melakukan senam pagi setiap hari, dan mulai berhenti merokok untuk meminimalisir keluhan
MSDs. Perusahaan dapat melakukan intervensi ergonomi dengan mendesain kursi kerja yang
mempunyai sandaran kursi atau menggunakan back support, rotasi kerja, pelatihan, melibatkan
karyawan untuk memberikan ide dan pendapat agar sistem kerja menjadi lebih baik, dan
melakukan pemeriksaan medis terkait keadaan otot dan tulang pekerja (keluhan MSDs), serta
melakukan pengawasan terhadap kegiatan senam pagi guna meminimalisir keluhan MSDs.
Daftar Bacaan : 49 (1981 - 2010)
iii
STATE ISLAMIC UNIVERSITY JAKARTA
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
PUBLIC HEALTH PROGRAM STUDY
CONCENTRATION SAFETY AND HEALTH WORK
Thesis, December 2011
ABSTRAK
Musculoskeletal disorders (MSDs) is a set of symptoms / disorders associated
with muscle tissue, tendons, ligaments, cartilage, nervous system, bone structure, and
blood vessels. Musculoskeletal complaints were deemed in part by an individual
skeletal muscle complaints ranging from mild to complaints that feels very sick.
According to WHO (2007), MSDs are the biggest occupational diseases in Europe,
and suffered by millions of workers. Patients MSDS will lose an average of 5
working days and issue health costs 10 times more likely than other cases.
The research was conducted on workers in the Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Limited in July-October 2011. The number of samples in this study as
many as 70 people and using cross-sectional study design. The test statistic used is
the Independent T-test, chi square tests and multiple logistic regression test.
Dependent variable in this study was the complaint of the MSDS while the
independent variable is the risk / occupational factors, age, body mass index, period
of employment, smoking habits, physical fitness, and disease history MSDS.
Based on the result showed that there were 51 people (72.9%) who had
complaints MSDS. The results of bivariate analysis showed no association between
the risk of MSDs complaints / employment factors (p value = 0.001), age (p value =
0.030), working period (p value = 0.004), exercise habits (p value = 0.003), and
disease history MSDS (p value = 0.027). While unrelated variables are body mass
index (p value = 0.348) and smoking (p value = 0.094). The results of multivariate
analysis showed that the risk / work factors, exercise habits, and history of MSDs are
the variables that affect the complaints MSDS's most dominant and influential
variable is the history of MSDs.
Workers are advised to rest while beginning to feel the stress on the muscles
of the body, doing morning exercises every day, and begin to stop smoking to
minimize complaints MSDS. Companies can intervene by designing ergonomic
office chair that has the back of a chair or using a back support, job rotation, training,
involving employees to provide ideas and opinions for the system to work better, and
perform a medical examination related to workers' state of the muscle and bone
(MSDs complaints), and to supervise the activities of gymnastics in the morning to
minimize complaints MSDS.
Pengalaman Organisasi
2010-sekarang Anggota Departemen Kemahasiswaan Badan Eksekutif
Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK
2008-2009 Sekretaris II Komisariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan PMII cabang Ciputat
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
اﺳﻼ م ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ ا ﷲ و ﺑﺮ ﻛﺎ ﺗﮫ
Puji syukur Alhamdulillah, penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah
Disorders (MSDs) pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
Tulisan ini merupakan hasil karya penulis yang merupakan hasil dari proses
kegiatan penelitian yang dilakukan di PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011
selama 2 bulan. Begitu banyak pengalaman dan pengetahuan yang tidak dapat
tertuang dalam laporan ini. Semoga dengan laporan skripsi ini, mudah-mudahan
Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan ridla-Nya sehingga dapat menjadi
manfaat bagi yang membaca secara umumnya dan bagi penulis secara khususnya.
nasehat, motivasi, dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Tak ada gading
yang tak retak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
viii
2. My Beloved Parents (Ayah dan Ibu) yang selalu menjadi orangtua juara satu
seluruh dunia dan yang selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan program studi ini. Terima Kasih juga penulis ucapkan kepada
“My Siztaa n My brother (kak icha dan bang rio)” yang telah memberikan
dukungan, motivasi dan doa serta kasih sayang yang penulis rasakan menjadi
3. Bapak dr. Yuli Prapanca Satar, MARS sebagai Ketua Program Studi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang selalu sabar menghadapi kami semua.
5. Ibu Raihana Nadra Alkaf, SKM, M.MA dan Ibu Yuli Amran, SKM, MKM
ini.
6. dr. Harman, Sp.OK selaku penguji skripsi yang banyak memberi masukan
kepada penulis.
7. Bapak Dian rawar Prasetyo, SKM selaku Foreman HSE PT. Surya Toto
masukan dan arahan selama proses pembuatan skripsi ini serta selalu
ix
8. Terima Kasih juga kepada Bapak Imam selaku Manager HRD PT. Surya Toto
10. Terima kasih juga kepada para Supervisor dan Leader pabrik 1, 2, dan 3, serta
Staff HSE PT. Surya Toto Indonesia. Tbk yang sangat sangat luar biasa
welcome kepada penulis saat di lapangan dan atas dukungan yang sangat luar
skripsi ini.
11. Terimaksih teramat dalam kepada para Responden yang telah menyempatkan
12. I Love u all My BFF (Shani, Ayu, Eby, Anita, Iyez, dan Memeng),
13. Tak lupa buat wonder women penghuni Grand Puri Laras (Desy, Lisa, Mery
dukungannya.
16. Kepada seluruh staff Prodi Kesehatan Masyarakat FKIK UIN, terima kasih
x
17. Thank’s a lot to Benga’ Team yang selalu memberikan penulis inspirasi dan
18. “The Last but not The Least” Buat Jagoanqu yang selalu memberi support
Akhir kata, Penulis berharap skripsi ini akan bermanfaat baik bagi semua pihak yang
membaca, baik dari kalangan mahasiswa maupun umum dan dijadikan langkah awal
TERIMA KASIH.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
COVER .......................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ ii
ABSTRAK....................................................................................................... ii
ABCTRACT .................................................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................................. v
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI ............................................................ vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
DAFTAR SKEMA .......................................................................................... xx
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 9
1.3. Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 10
1.4. Tujuan Penelitian .................................................................................... 11
1.4.1. Tujuan Umum ............................................................................. 11
1.4.2. Tujuan Khusus ............................................................................ 11
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................. 12
1.5.1. Bagi Perusahaan ......................................................................... 12
1.5.2. Bagi Pekerja ............................................................................... 12
1.5.3. Bagi Peneliti ............................................................................... 13
1.6. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 13
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Musculoskeletal Disorders (MSDs) ....................................................... 15
2.1.1. Definisi MSDs ........................................................................... 15
2.1.2. Sinonim MSDs ........................................................................... 16
2.1.3. Gejala MSDs ............................................................................. 16
2.1.4. Keluhan MSDs .......................................................................... 17
2.1.5. Jenis-Jenis MSDs ........................................................................ 20
2.1.6. Faktor Risiko MSDs ................................................................... 23
2.1.7. Dampak MSDs ........................................................................... 49
2.1.8. Tindakan Pengendalian MSDs .................................................... 50
2.2.Quick Exposure Checklist (QEC) ........................................................... 51
2.2.1 Definisi QEC .............................................................................. 51
2.2.2 Tujuan Penggunaan QEC ........................................................... 52
2.2.3 Tahapan Penggunaan QEC ......................................................... 52
2.2.4 Pengukuran dan Perhitungan QEC .............................................. 53
2.2.5 Reliabilitas QEC ......................................................................... 60
2.2.6 Validitas QEC ............................................................................ 61
2.2.7 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan QEC ............................ 62
2.2.8 Alasan Pemilihan QEC ............................................................... 63
2.3. Nordic Body Map (NBM ........................................................................ 64
2.4.Kerangka Teori ...................................................................................... 65
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep .................................................................................. 67
3.2. Definisi Operasional .............................................................................. 69
3.3. Hipotesis ............................................................................................... 73
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian ................................................................................... 74
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 74
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 74
4.4. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 75
xiii
4.4.1. Variabel Keluhan MSDs ............................................................. 76
4.4.2. Variabel Faktor Pekerjaan ........................................................... 77
4.4.3. Variabel Usia .............................................................................. 80
4.4.4. Variabel Indeks Masa Tubuh ...................................................... 80
4.4.5. Variabel Masa Kerja ................................................................... 80
4.4.6. Variabel Kebiasaan Merokok ...................................................... 80
4.4.7. Variabel Kebiasaan Olahraga ...................................................... 81
4.4.8. Variabel Riwayat Penyakit MSDs .............................................. 81
4.5. Instrumen Penelitian .............................................................................. 81
4.6. Pengolahan Data ................................................................................... 82
4.7. Analisis Data ......................................................................................... 83
4.7.1. Analisis Univariat .................................................................... 84
4.7.2. Analisis Bivariat ...................................................................... 84
4.7.3. Analisis Multivariat .................................................................. 85
BAB V HASIL
5.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................ 87
5.1.1 Sejarah Singkat PT.Surya Toto Indonesia.Tbk ......................... 87
5.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ......................................................... 88
5.1.3 Tujuan Perusahaan ................................................................... 89
5.1.4 Kebijakan Perusahaan .............................................................. 89
5.1.5 SDM Perusahaan ..................................................................... 90
5.1.6 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................ 90
5.1.7 Struktur Organisasi Seksi K3L ................................................. 92
5.1.8 Program Kerja Seksi K3L ........................................................ 92
5.1.9 Proses Produksi ....................................................................... 93
5.2 Analisis Univariat .................................................................................. 97
5.2.1 Gambaran Keluhan MSDs Responden ...................................... 98
5.2.2 Gambaran Resiko/Faktor Pekerjaan Responden ........................ 99
5.2.3 Gambaran Usia Responden ....................................................... 100
5.2.4 Gambaran IMT Responden ....................................................... 101
xiv
5.2.5 Gambaran Masa Kerja Responden ............................................ 101
5.2.6 Gambaran Kebiasaan Merokok Responden ............................... 102
5.2.7 Gambaran Kebiasaan Olahraga Responden ............................... 102
5.2.8 Gambaran Riwayat Penyakit MSDs Responden ........................ 103
5.3 Analisis Bivariat ..................................................................................... 104
5.3.1 Hubungan antara Resiko/Faktor Pekerjaan dengan Keluhan MSDs
.................................................................................................. 104
5.3.2 Hubungan antara Usia dengan Keluhan MSDs ......................... 105
5.3.3 Hubungan antara IMT dengan Keluhan MSDs ......................... 106
5.3.4 Hubungan antara Masa Kerja dengan Keluhan MSDs .............. 107
5.3.5 Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Keluhan MSDs . 108
5.3.6 Hubungan antara Kebiasaan Olahraga dengan Keluhan MSDs . 109
5.3.7 Hubungan antara Riwayat Penyakit MSDs dengan Keluhan MSDs
.................................................................................................. 110
5.4 Analisis Multivariat ............................................................................... 111
5.4.1 Seleksi Kandidat Model Univariat ............................................ 112
5.4.2 Pembuatan Model Prediksi ....................................................... 113
5.4.3 Uji Interaksi.............................................................................. 115
5.4.4 Penyusunan Model Terakhir .................................................... 115
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 118
6.2 Gambaran Keluhan MSDs pada Responden ........................................... 119
6.3 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keluhan MSDs pada Responden .
................................................................................................................ 121
6.3.1 Resiko/Faktor Pekerjaan ............................................................ 121
6.3.2 Usia ........................................................................................... 125
6.3.3 Indeks Massa Tubuh (IMT) ........................................................ 127
6.3.4 Masa Kerja ................................................................................ 129
6.3.5 Kebiasaan Merokok ................................................................... 131
6.3.6 Kebiasaan Olahraga ................................................................... 133
xv
6.3.7 Riwayat Penyakit MSDs ............................................................ 136
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 139
7.2 Saran ..................................................................................................... 141
DAFTAR PUSTAKA
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jenis-Jenis MSDs, Gejala, dan Faktor Resiko serta Pekerjaan yang
Berpotensi Menimbulkannya ................................................................... 20
Tabel 2.2 Perbandingan Kebutuhan Otot pada Postur Statis dan Dinamis ................ 24
Tabel 2.3 Tabulasi penilaian QEC pada bagian punggung ...................................... 58
Tabel 2.4 Ketegori Nilai Paparan pada Bagian Tubuh ............................................ 59
Tabel 2.5 Kategori Tingkat Paparan & Tindakan .................................................... 59
Tabel 2.6 Hasil Penilaian Validitas QEC ................................................................. 62
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................................ 69
Tabel 4.1 Salah Satu Contoh Perhitungan Pada Lembar QEC .................................. 78
Tabel 4.2 Kategori Tingkat Paparan & Tindakan ..................................................... 79
Tabel 5.1 Daftar Karyawan yang bekerja di PT. Surya Toto Indonesia.Tbk
Tahun 2010 ............................................................................................. 90
Tabel 5.2 Distribusi Keluhan MSDs pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya
Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ............................................................. 98
Tabel 5.3 Distribusi Resiko/Faktor Pekerjaan pada Pekerja di Bagian Polishing
PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ............................................ 100
Tabel 5.4 Distribusi Usia pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk Tahun 2011 ..................................................................... 100
Tabel 5.5 Distribusi Indeks Massa Tubuh pada Pekerja di Bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ...................................................101
Tabel 5.6 Distribusi Masa Kerja pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk Tahun 2011 .....................................................................102
Tabel 5.7 Distribusi Kebiasaan Merokok pada Pekerja di Bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ...................................................102
Tabel 5.8 Distribusi Kebiasaan Olahraga pada Pekerja di Bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ...................................................103
xvii
Tabel 5.9 Distribusi Riwayat Penyakit MSDs pada Pekerja di Bagian Polishing
PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 .............................................103
Tabel 5.10 Analisis Hubungan Risiko/Faktor Pekerjaan dengan Keluhan MSDs
pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
Tahun 2011 ..........................................................................................105
Tabel 5.11 Analisis Hubungan Usia dengan Keluhan MSDs pada Pekerja di
Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ..............106
Tabel 5.12 Analisis Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Keluhan MSDs pada
Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun
2011 .....................................................................................................107
Tabel 5.13 Analisis Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan MSDs pada Pekerja
di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ..........108
Tabel 5.14 Analisis Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Keluhan MSDs pada
Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun
2011 .....................................................................................................109
Tabel 5.15 Analisis Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Keluhan MSDs pada
Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun
2011 .....................................................................................................110
Tabel 5.16 Analisis Hubungan Riwayat Penyakit MSDs dengan Keluhan MSDs
pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
Tahun 2011 ..........................................................................................111
Tabel 5.17 Kandidat variabel Independen yang Masuk ke dalam Model
Multivariat ...........................................................................................112
Tabel 5.18 Hasil Pemodelan Prediksi Keluhan MSDs ...........................................113
Tabel 5.19 Model Akhir Analisis Multivariat Keluhan MSDs ................................115
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.2 Nordic Body Map................................................................................... 65
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Seksi K3L ............................................................... 92
Gambar 6.1 Meja Kerja dan Postur Kerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk Tahun 2011 ..................................................................122
Gambar 6.2 Postur Kerja yang Tidak Ergonomis pada Pekerja Bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ................................................124
xix
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 2.1 Kerangka Teori ....................................................................................... 66
Skema 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................... 68
xx
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 5.1 Distribusi Frekuensi Keluhan MSDs Berdasarkan Anggota Tubuh Pada
Responden di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun
2011 ........................................................................................................ 99
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
industri modern terutama bagi industri yang berstandar internasional. Selain itu,
manusia tidak hanya fokus pada keselamatan di tempat kerja, tapi juga pada
berarti juga peduli pada aset perusahaan yang sangat berharga. Keselamatan dan
seluruh dunia.
disebabkan karena pada tahun 2009 terdapat 74,4% penduduk Indonesia adalah
1
2
dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah
diterima pekerja dalam bidang kesehatan. PAK disebabkan oleh sejumlah faktor
namun ada sebagian yang berasal dari tempat kerja, dan penyakit gaya hidup
yang disebabkan oleh satu atau beberapa faktor risiko gaya hidup. Selain itu
pekerja juga berisiko terkena cedera akibat kecelakaan kerja (Anies, 2005).
memperkirakan bahwa di seluruh dunia setiap tahunnya 2,2 juta orang meninggal
karena kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Angka kematian akibat kerja pun
meningkat. Selain itu diperkirakan bahwa setiap tahun terjadi 270 juta
kecelakaan akibat kerja yang tidak bersifat fatal (setiap kecelakaan sedikitnya
menyebabkan tiga hari absen dari pekerjaan) dan 180 juta orang mengalami
(ILO, 2005).
Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang disebabkan oleh keadaan yang tidak
Penyakit ini disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara alat, manusia, dan
dengan postur janggal (Utari, 2009). Jika alat kerja dan lingkungan fisik tidak
sesuai dengan kemampuan alamiah tenaga kerja maka hasil kerja tidak akan
2005).
perusahaan masih ada yang belum memahami apa saja yang menjadi faktor-
perusahaan tanpa disadari. Padahal hal lain secara sadar ataupun tidak akan
2003).
fungsi normal dari jaringan halus sistem muskuloskeletal yang mencakup sistem
syaraf, tendon, otot, dan struktur penunjang seperti discus intervetebral. MSDs
tidak pernah terjadi secara langsung, tetapi lebih merupakan suatu akumulasi dari
dalam waktu yang relatif lama. Hal ini bisa terjadi dalam hitungan hari, bulan,
atau tahun, tergantung dari berat ringannya trauma, sehingga akan terbentuk
cidera yang cukup besar yang diekspresikan sebagai rasa sakit atau kesemutan,
nyeri tekan, pembengkakan dan gerakan yang terhambat atau kelemahan pada
jaringan anggota tubuh yang terkena trauma. Trauma jaringan timbul karena
Eropa, dan diderita oleh jutaan pekerja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
25% nya mengeluhkan sakit punggung dan 23% nya menderita nyeri otot.
Amerika Serikat yang merupakan negara maju dalam industri manufaktur telah
penyebab utama PAK dan kehilangan 846.000 hari kerja setiap tahun dengan
total biaya pengobatan yang dikeluarkan mencapai $20 milliar sampai $43
meliputi 1/6 dari semua kecelakaan kerja dan merupakan sebab utama dari cacat
penyakit dan cedera pada sektor industri di Great Britain, estimasi angka
atas merupakan akibat dari paparan pekerjaan, atau dengan kata lain lebih dari
500.000 orang telah menderita MSDs setiap tahunnya. Menurut studi yang
kapasitas kerja baik dalam hal mengangkat beban (60%), menarik dan
kesehatan tahun 2005 menunjukkan bahwa sekitar 40,5% penyakit yang diderita
gangguan THT (1.5%) (Depkes RI, 2005). Sedangkan hasil studi laboratorium
Pusat Studi Kesehatan dan Ergonomi ITB pada tahun 2006-2007, diperoleh data
rancangan sistem kerja yang ada (termasuk pekerjaan itu sendiri) dengan para
pekerjanya.
gejala kesehatan dirasakan oleh pekerja disebabkan faktor resiko MSDs yang
memajan tubuhnya. Tiap bagian tubuh memiliki risiko ergonomi dan gangguan
kesehatan yang dapat melemahkan fungsi tubuh dan penurunan kinerja pekerja.
Bagian-bagian tubuh seperti tangan, leher, bahu, punggung, dan kaki merupakan
(NIOSH, 2007).
disebabkan oleh MSDs yakni sebesar 25% pada pekerja produksi, 30% pada
pekerja rumah sakit, 40% pada pekerja pemrosesan data, dengan semua ini akan
kepada pekerja yang menderita MSDs di tahun 1988 berkisar 33-40% dari total
(Humantech, 2005). Penderita MSDs rata-rata akan kehilangan 5 hari kerja dan
(Humantech, 1995).
terjadinya MSDs yaitu faktor pekerjaan, faktor pekerja, faktor lingkungan, dan
Faktor pekerja yaitu usia, jenis kelamin, waktu kerja, kebiasaan merokok,
kebiasaan olahraga, masa kerja, Indeks Masa Tubuh (IMT), riwayat penyakit
MSDs, dan kekuatan fisik (Oborne, 1995; NIOSH, 1997; Tarwaka, 2004). Faktor
lingkungan yaitu suhu dan kelembaban, getaran, dan iluminasi (Bridger, 1995;
diantaranya kasus MSDs di dunia industri dan besarnya faktor resiko sehingga
ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah pekerja tersebut telah bekerja
dengan cara yang benar dan telah memenuhi aspek dan kaidah ergonomi serta
perlengkapan dapur. Perusahaan ini memiliki proses kerja dengan resiko bahaya
halus dan mengkilap yang terdiri dari 2 bagian proses yaitu Abrasive belt dan
Buffing. Pada proses tersebut mesin yang digunakan ada yang manual dan
otomatis serta bahan pembantu untuk proses buffing biasa digunakan Tripoly
yaitu Tripoly cair dan batangan. Pada proses ini limbah dan cemaran yang
dihasilkan berupa suara bising dan debu. Adapun penanganan dari dampak
tersebut adalah dipasang Dust collector yang berfungsi untuk menghisap debu
8
dan sirkulasi udara (Exhaust fan) serta untuk kesehatan karyawan dilengkapi Alat
Pelindung Diri (tutup telinga dan masker). Selain itu, bahaya yang terdapat pada
proses kerja ini adalah postur tubuh pekerja ketika melakukan pekerjaannya yang
kurang ergonomis dan pekerja sering bekerja dalam keadaan statis. Hal ini dapat
dilihat dari keadaan pekerja ketika melakukan pekerjaannya selalu berada dalam
laboratorium, tekanan pada sendi tulang belakang secara substansial lebih besar
atau lebih banyak terjadi pada posisi duduk tanpa penyangga dibanding pada
posisi berdiri.
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di bulan Juni 2011 terhadap
merasakan keluhan MSDs. Ada yang merasakan keluhan ketika bekerja, setelah
bekerja, dan malam hari dengan tingkat keluhan sedikit sakit dan sakit. Dari 10
pekerja, ada 8 orang (80%) yang merasakan keluhan pada bagian pinggang yang
dirasakan ketika bekerja dan setelah bekerja. Pada bagian leher dan bahu yang
persentase keluhan terbanyak setelah bekerja dan frekuensi keluhan setiap hari.
Pada bagian tangan yang merasakan keluhan sebanyak 6 orang (60%) dan
dapat diketahui bahwa keluhan yang paling banyak dirasakan oleh pekerja adalah
keluhan MSDs di PT. Surya Toto Indonesia. Tbk, maka peneliti tertarik untuk
berhubungan dengan keluhan MSDs pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Juni 2011
spontan atau langsung melainkan butuh waktu yang lama dan bertahap sampai
menimbulkan rasa sakit. Trauma jaringan timbul karena kronisitas atau berulang-
bahwa di PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang belum pernah dilakukan
pada pekerja. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
10
mengetahui apakah ada hubungan antara faktor pekerjaan dan faktor pekerja
dengan keluhan MSDs di PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang tahun 2011.
4. Apakah ada hubungan antara faktor pekerjaan dengan keluhan MSDs pada
pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011?
5. Apakah ada hubungan antara faktor pekerja (usia, IMT, masa kerja,
keluhan MSDs pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia.
pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011?
11
produktivitas pekerja.
Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Juli sampai Oktober 2011 oleh mahasiswa semeseter VIII peminatan
keselamatan dan kesehatan kerja jurusan kesehatan masyarakat FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Adapun lokasinya pada bagian Polishing PT. Surya Toto
adalah pekerja bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk dengan jumlah
kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data primer didapat peneliti
(NBM), lembar QEC, kuesioner, busur, kamera, timbangan berat badan, dan
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai gangguan fungsi normal dari otot, tendon, saraf, pembuluh darah,
muskuloskeletal.
MSDs adalah cidera atau penyakit pada sistem syaraf atau jaringan
otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan ringan
(NIOSH, 1993):
e. Overuse Syndrome
gejala yaitu sakit, nyeri, rasa tidak nyaman, mati rasa, rasa lemas atau
kehilangan daya dan koordinasi tangan, rasa panas, agak sukar bergerak,
rasa kaku dan retak pada sendi, kemerahan, bengkak, panas, dan rasa sakit
yang membuat terjaga di tengah malam dan rasa untuk memijit tangan,
disertai bengkak.
rasa panas.
skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan
sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang
18
dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa
1993). Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
a. Tahap 1
Nyeri dan kelelahan pada saat bekerja tetapi setelah beristirahat yang
b. Tahap 2
Keluhan rasa nyeri tetap ada setelah waktu semalam, istirahat, timbul
c. Tahap 3
Rasa nyeri tetap ada walaupun telah istirahat, nyeri dirasakan saat
Tabel 2.1 Jenis-Jenis MSDs, Gejala, dan Faktor Resiko serta Pekerjaan yang Berpotensi
Menimbulkannya
a. Faktor Pekerjaan
1) Postur kerja
a) Statis
b) Dinamis
dilihat dari kerja otot, aliran darah, oksigen dan energi yang
Tabel 2.2
Perbandingan Kebutuhan Otot pada Postur Statis dan Dinamis
Otot Statis Otot Dinamis
Kontraksi otot secara terus menerus Pergantian fase konstruksi dan
relaksasi
Aliran darah ke otot berkurang Aliran darah ke otot bertambah
Produksi energi bersifat oksigen Produksi energi bersifat oksigen
independen dependen
25
(Pheasant, 1991) :
a) Postur netral
keluhan.
b) Postur janggal
2) Beban
(Nursatya, 2008).
dengan leher lebih dari 300-400 mm, panjang lebih dari 350 mm
(NIOSH, 1997).
(Kumar, 1999).
3) Durasi
atau durasi pajanan dan jumlah kasus MSDs pada bagian leher.
4) Frekuensi
sisa berupa asam laktat pada jaringan. Akibat lain dari pekerjaan
5) Alat perangkai/genggaman
langsung dari pegangan alat. Apabila hal ini sering terjadi, dapat
b. Faktor Pekerja
1) Usia
usia akan terjadi degenerasi pada tulang dan keadaan ini mulai
yang berumur > 60 tahun tinggal mencapai 50% dari umur orang
biasanya dialami seseorang pada usia kerja yaitu 24-65 tahun dan
2) Jenis Kelamin
otot wanita hanya sekitar dua pertiga dari kekuatan otot pria,
3) Waktu Kerja
tertentu.
4) Kebiasaan Merokok
dapat menimbulkan batuk dan zat nikotin yang ada dalam rokok
dosis dan lebih kuat daripada yang diharapkan dari efek batuk.
5) Kebiasaan Olahraga
otot dan tulang. Hal ini disebabkan karena salah satu manfaat
37
6) Masa Kerja
2010).
39
Hal ini bisa terjadi dalam hitungan hari, bulan, atau tahun,
(Tarwaka, 2004).
(Nursatya, 2008).
lain, seperti sakit pada paget atau osteoarthritis, dan hal itu
paling sering terjadi pada orang usia menengah dan usia tua.
disc.
Disorders.
9) Kekuatan Fisik
c. Faktor Lingkungan
2004).
suhu udara dalam ruang dapat diterima adalah berkisar antara 20-
0,07 m/det akan memberikan rasa tidak enak di badan dan rasa
45
akan menurun.
(Tarwaka, 2004).
stress dan cold stress. Stres fisik terjadi ketika jaringan tubuh
2010).
2) Getaran
3) Iluminasi
d. Faktor Psikososial
lain.
d. Biaya asuransi.
otot rangka.
e. Penurunan kewaspasdaan.
pekerjaan, maka ada beberapa hal yang harus dihindari. Hal tersebut
adalah :
melanjutkan.
2.3.1 Definisi
kebutuhan dari praktisi dan peneliti dalam penilaian resiko WMSDs. QEC
Penilaian pada QEC dilakukan pada tubuh statis (body static) dan
tenaga/beban, dan lama tugas untuk area tubuh yang berbeda. Konsep
tubuh lainnya. Salah satu karakteristik yang penting dalam metode ini
adalah penilaian dilakukan oleh peneliti dan pekerja, dimana faktor risiko
perubahan.
tempat kerja.
kerja.
program komputer.
d. Consideration of action
a. Pengukuran QEC
1) Punggung
200.
(mendekati 900).
keadaaan dinamis.
keadaan statis.
paling tinggi.
di bawah pinggang.
ketinggian dada.
bahu.
bergerak sebentar-bentar.
3) Pergelangan Tangan
rotasi/memutar.
4) Leher
sebagai berikut:
menunduk/memutar.
G2 disebut jarang.
G3 disebut sering.
sebagai berikut:
membutuhkan ketelitian.
5) Berat beban
6) Waktu kerja
b. Perhitungan QEC
Tabel 2.3
Tabulasi penilaian QEC pada bagian punggung
risiko paparan MSDs pada salah satu bagian tubuh yang nantinya
Tabel 2.4
Kategori Nilai Paparan Pada Bagian Tubuh
Tingkat Paparan
Skor
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Punggung (static) 8-15 16-22 23-29 29-40
Punggung (Gerak) 10-20 21-30 31-40 41-56
Bahu/lengan 10-20 21-30 31-40 41-56
Pergelangan tangan 10-20 21-30 31-40 41-56
Leher 4-6 8-10 12-14 16-18
Sumber : Geoffrey, 2005
176
Tabel 2.5
Kategori Tingkat Paparan & Tindakan
QEC Ekuivalen
Tingkatan Tindakan
skor skor RULA
Low ≤ 40 % 1–2 Dapat diterima
Medium 41–50 % 3–4 Perlu investigasi lebih lanjut
60
yang diteliti melakukan pekerjaan 6 kali selama periode 3 hari dan setiap
Setelah mendapat hasil dari para peneliti tentang ketiga pekerjaan tersebut
reliabilitas QEC berada di level cukup baik. Selain itu, dinyatakan pula
bahwa alat penilaian ini berguna dan dapat digunakan untuk menilai
dari pabrik yang bersangkutan dan praktisi berikutnya dari staf ahli QEC.
Mereka menilai menggunakan video. Setelah skor QEC diisi oleh para
praktisi lalu nilai pada skor QEC diuji dengan menggunakan koefisien
Tabel 2.6
Hasil Penilaian Validitas QEC
SCALE MEAN
Kemudahan penggunaan 6.2
Untuk menilai tempat kerja 5.8
Value at work 6.0
Keterangan : 1 sangat rendah
7 sangat tinggi
dapat diindikasikan bahwa QEC merupakan alat yang berguna dan dapat
(Geoffrey, 2005).
a. Kelebihan QEC
b. Kekurangan QEC
1. Metode ini hanya fokus pada pajanan fisik (faktor fisik di tempat
kerja).
yang tepat.
pengukuran.
a. Dapat digunakan untuk sebagian besar faktor resiko fisik dari MSDs.
maupun psikososial.
adanya form isian bagi pekerja, sehingga dapat memperkecil bias dari
Nordic Body Map (NBM) telah digunakan secara luas untuk menilai tingkat
MSDs menggunakan NBM terdapat beberapa tingkat keluhan mulai dari rasa
tidak nyaman (sedikit sakit), sakit hingga sangat sakit. Prevalensi keluhan yang
dilaporkan harus selama 12 bulan terakhir dan selama 7 hari terakhir. Dengan
melihat dan menganalisa hasil NBM maka dapat diestimasi tingkat dan jenis
keluhan otot skelektal yang dirasakan oleh pekerja. Cara ini sangat sederhana,
sering digunakan untuk mengetahui ketidaknyamanan pada para pekerja. Hal ini
menggunakan gambar tubuh manusia yang sudah dibagi menjadi 9 bagian utama,
65
yaitu leher, bahu, punggung bagian atas, siku, punggung bagian bawah,
Gambar 2.1
Nordic Body Map
Kerangka teori ini merupakan gabungan dari beberapa teori yang telah
dikemukakan oleh para ahli, sehingga diperoleh kesimpulan menjadi faktor risiko
faktor risiko MSDs yang dapat dikategorikan menjadi empat yakni, faktor risiko
Skema 2.1
Kerangka Teori Keluhan MSDs
Faktor Pekerjaan
1. Postur Kerja
2. Beban
3. Frekuensi
4. Durasi
5. Alat perangkai /genggaman
Faktor lingkungan
1. Suhu dan Kelembapan
2. Getaran
3. Iluminasi Keluhan MSDs
Faktor Pekerja
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Waktu kerja
4. Kebiasaan merokok
5. Kebiasaan olahraga
6. Indeks Masa Tubuh
7. Masa kerja
8. Kekuatan fisik
9. Riwayat Penyakit MSDs
Faktor Psikososial
BAB III
keluhan MSDs pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
Tangerang tahun 2011. Variabel dependen pada penelitian ini adalah keluhan
MSDS dan variabel independennya adalah faktor pekerjaan dan faktor pekerja
(usia, IMT, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, riwayat penyakit
MSDs). Untuk faktor pekerja berupa jenis kelamin tidak diteliti karena seluruh
pekerja di bagian Polishing berjenis kelamin laki-laki. Faktor waktu kerja tidak
diteliti karena waktu kerja yang diterapkan kepada seluruh pekerja adalah sama,
yaitu 8 (delapan) jam kerja setiap hari. Faktor kekuatan fisik tidak diteliti karena
suhu, dan kelembapan tidak diteliti karena keterbatasan alat ukur dan
Surya Toto Indonesia. Tbk. Selain itu, belum didapatkan penelitian dan fakta-
fakta yang jelas serta belum ada alat ukur/uji yang akurat untuk melihat
hubungan antara faktor psikososial terhadap keluhan MSDs. Untuk saat ini alat
68
ukur tersebut masih dalam tahapan pengujian dan pengembangan alat ukur
(NIOSH, 1997).
dan NBM untuk melihat keluhan MSDs yang dirasakan oleh pekerja. Oleh sebab
itu, berdasarkan kerangka teori yang telah dijelaskan pada Bab II, peneliti
FAKTOR PEKERJAAN
1. Postur
1. Usia 3. Durasi
2. Indeks Masa Tubuh 4. Frekuensi
(IMT)
3. Masa Kerja
4. Kebiasaan Merokok
5. Kebiasaan Olahraga
6. Riwayat Penyakit
KELUHAN
MSDs
MSDs
Definisi operasional adalah definisi yang menjelaskan variabel-variabel yang menjadi unsur penting dalam
melakukan penelitian. Definisi ini menjelaskan secara jelas pengertian dari tiap-tiap variabel dengan maksud agar
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Skala Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
1. Keluhan Keluhan berupa rasa nyeri, pegal- Mengisi Ordinal Nordic 1. Ada keluhan, jika ada
MSDs pegal dan ketidaknyamanan pada lembar Body Map bagian tubuh yang
sistem otot dan tulang yang Nordic dikeluhkan ≥1 selama 12
dirasakan oleh pekerja. Body Map bulan terakhir dan 7 hari
(Tarwaka et al, 2004) sebelum penelitian
dilakukan..
2. Tidak ada keluhan, jika
tidak ada bagian tubuh yang
dikeluhkan atau ada bagian
tubuh yang dikeluhkan
tetapi tidak selama 12 bulan
70
7. Kebiasaan Kegiatan melakukan senam Wawancara Ordinal Kuesioner 1. Kurang : jika melakukan
Olahraga pagi/olahraga dalam seminggu. dan senam pagi/olahraga < 5
(Humantech, 2003) observasi x/minggu.
2. Cukup : jika melakukan
senam pagi/olahraga ≥ 5
x/minggu.
(Bustan, 2007)
8. Riwayat Pernyataan pernah mengalami Kuesioner Ordinal Kuesioner 1. Ada.
Penyakit penyakit MSDs oleh pekerja dan 2. Tidak ada.
72
3.3 Hipotesis
1. Ada hubungan antara faktor pekerjaan dengan keluhan MSDs pada pekerja
di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang tahun 2011.
2. Ada hubungan antara usia pekerja dengan keluhan MSDs pada pekerja di
bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang tahun 2011.
3. Ada hubungan antara Indeks Masa Tubuh (IMT) pekerja dengan keluhan
MSDs pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
4. Ada hubungan antara masa kerja pekerja dengan keluhan MSDs pada
tahun 2011.
pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang
tahun 2011.
pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang
tahun 2011.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian deksriptif dan analitik. Desain penelitian yang digunakan adalah cross
sectional (studi potong lintang). Desain studi ini bertujuan untuk mempelajari
hubungan antar faktor, dimana proses pengumpulan atau pengambilan data dan
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2011 di
PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang yang berjumlah 195 orang.
karena teknik ini merupakan teknik yang paling objektif dibandingkan dengan
dibutuhkan dalam penelitian ini maka digunakan rumus jumlah sampel uji
Keterangan :
n : Besar sampel
Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer
dan wawancara.
yang ditujukan kepada seluruh responden yang telah dipilih. Selain itu, peneliti
responden dan berat alat yang digunakan oleh responden ketika bekerja.
b. Tidak ada keluhan, jika tidak ada bagian tubuh yang dikeluhkan
berikut :
a. Persiapan pengukuran
b. Pelaksanaan pengukuran
4) Untuk mengetahui berat barang dan berat alat yang digunakan oleh
Tabel 4.1
Salah Satu Contoh Perhitungan Pada Lembar QEC
tubuh.
Tabel 4.2
Kategori Tingkat Paparan & Tindakan
QEC
Tingkatan Tindakan
skor
Low ≤ 40 % Dapat diterima
Medium 41 – 50 % Perlu investigasi lebih lanjut
Investigasi lebih lanjut dan perubahan
High 51 – 70 %
segera
Very High > 70 % Invesetigasi dan perubahan seketika
Sumber : Stanton, 2005
5) Kemudian dari hasil tersebut dikelompokkan menjadi empat
kategori yaitu:
sebagai berikut:
sebelumnya bekerja.
sebagai berikut:
x/minggu.
x/minggu.
1. Ada
2. Tidak ada.
pengumpulan data untuk mendapatkan data primer langsung dari sampel yang
1. Kuesioner
badan responden
huruf menjadi data berbentuk angka. Pada proses coding ini, variabel
menganalisa.
83
2. Editing sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit terlebih dahulu
data diberi nilai dan dimasukkan (entry), data kemudian dianalisa dengan
memperoleh gambaran dari setiap variabel yang diamati dan analisis bivariat
variabel dependen serta analisis multivariat untuk melihat faktor yang paling
pada penelitian ini akan menggunakan lembar penilaian QEC untuk menghitung
hasil pengukuran dengan metode QEC dan SPSS untuk menghitung hasil
84
diteliti. Analisis ini akan disajikan dalam bentuk tulisan, tabel, maupun
Variabel tersebut ialah keluhan MSDs, faktor pekerjaan, usia, IMT, masa
Variabel independen pada penelitian ini adalah faktor pekerjaan, usia, IMT,
MSDs.
hubungan antara faktor risiko dan faktor efek dilihat melalui nilai odds
ratio (OR). Dalam hal ini adalah untuk menunjukkan rasio antara
85
mengalami keluhan MSDs. Apabila nilai OR <1, berarti faktor risiko yang
Nilai alfa yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 dengan
demikian bila hasil penelitian P value > nilai α (0,05) maka Ho diterima
yaitu uji regresi logistik berganda dengan model prediksi yaitu cara
kandidat model dilakukan bila hasil dari uji bivariatnya mempunyai nilai p
86
0,05. Apabila di dalam model ditemukan nilai p > 0,05 maka variabel
tersebut harus dikeluarkan dari model yang dilakukan secara bertahap dan
interaksi pada variabel yang diduga secara substansi ada interaksi. Jika dari
sedangkan jika p-value > 0,05 menunjukan bahwa tidak ada interaksi
BAB V
HASIL
pusat di Tomang Raya, Jakarta Barat. Sejarah Perusahaan ini dimulai dari
CV. Surya yang awalnya merupakan suatu usaha dibidang bahan bangunan
yang kemudian menjadi agen dari Toto limited, Jepang di Indonesia pada
tahun 1968. Menyadari bahwa bidang usaha ini memiliki prospek yang
cerah di Indonesia, maka pada tahun 1977 PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
berdiri sebagai usaha patungan antara CV. Surya dengan Kashima Trading
Tangerang dengan jumlah karyawan 65 orang. Pada tahun 1994 PT. Surya
penjualan dalam negeri yang dimiliki perusahaan juga sangat luas, meliputi
14 agen dan subagen yang didukung oleh lebih dari 800 dealer lokal yang
berada di lebih dari 20 kota besar dan kecil diseluruh Nusantara. Kini
perusahaan memiliki dua pabrik utama, yakni pabrik utama saniter di Desa
Visi Perusahaan
Misi Perusahaan
Indonesia.
c) Melakukan pembelian lokal dan impor mesin, suku cadang, dan bahan
secara terus-menerus”.
perusahaan, yaitu:
dan benar.
90
5.1.5 SDM (Sumber Daya Manusia) PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
Adapun tenaga kerja yang dimiliki oleh PT. Surya Toto Indonesia.
Tbk berdasarkan data Juli 2010 adalah sebanyak 1081 karyawan dengan
Tabel 5.1
Daftar Karyawan yang bekerja di PT. Surya Toto Indonesia.Tbk
Tahun 2010
Klasifikasi Jenis Daerah Asal Pendidikan
Pekerjaan Kelamin
L P JML Lokal Komuter WNA SD SMP SMA D3/S1
harian
1. Ass Manager ke 18 - 18 16 - 2 - - - 18
atas
2. Staff 24 14 38 38 - - - - 27 11
994 orang atau sebesar 91,9 % dari seluruh jumlah karyawan yakni 1081
assurance.
9. Design
92
Foreman
Senior Worker
karena secara struktural seksi K3L berada di bawah bagian HRD. Akan
Berikut adalah Program Kerja yang ada di Seksi K3L PT. STI :
K3
3. Pengawasan K3 : Patrol K3
Kesehatan karyawan.
Bulanan.
yaitu Brass Ingote yang dilebur pada suhu + 1050 °C pada tungku
digunakan yaitu Core, LPDC, Shot blast dan Cutting. Pada proses ini
limbah dan cemaran yang dihasilkan adalah berupa suara bising, Asap
Dust collector yang berfungsi untuk menarik debu dan asap serta
bahan bakunya yaitu brass bar dan brass hex bar yang dibakar pada
bahan bakar gas. Mesin yang digunakan antara lain : Cutting, Press
Forging, Press Cutting. Pada proses ini limbah dan cemaran yang
dihasilkan adalah berupa suara bising, limbah oli, dan limbah padat.
scrubber untuk penyaringan oli serta Exhause fan untuk sirkulasi udara
masker).
c. Injection (Penyuntikan)
dengan bahan bakunya yaitu resin plastic yang di oven pada suhu 200
yang digunakan adalah mesin Injection. Pada proses ini limbah dan
juga disimpan pada karung dan tampung kemudian dijual pada pihak
kedua.
95
sedikit material yang diproses dari awal dan ada juga yang dibeli dari
dan lain-lain. Bahan bakunya yaitu Brass Bar, Brass Hex Bar, Brass
suara bising, debu (limbah padat), dan limbah oli. Adapun untuk
penanganan dari dampak tersebut yaitu untuk limbah padat dan oli
proses dilakukan dari material part semi jadi dari supplier. Proses kerja
yang terdiri dari 2 bagian proses yaitu Abrasive belt dan Buffing. Pada
proses tersebut mesin yang digunakan ada yang manual dan ada juga
Tripoly yaitu Tripoly Cair dan Batangan. Pada proses ini limbah dan
96
barang jadi.Pada proses ini limbah dan cemaran yang dihasilkan yaitu
dilakukan pengetesan untuk kadar airnya dan hasilnya baik air limbah
97
proses pengepakan.
variabel yang diteliti. Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi
PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.2
berikut:
Tabel 5.2
Distribusi Keluhan MSDs pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya
Toto Indonesia.Tbk Tahun 2011
Keluhan Frekuensi Persentase (%)
Ada Keluhan 51 72,9
Tidak Ada Keluhan 19 27,1
Jumlah 70 100
Sumber:Data Primer
berdasarkan bagian tubuh yang dirasa ada keluhan adalah sebagai berikut:
99
40
35
35
30
25 22 23 23
20
15 15
15 12 12 13 13 11 12 12 12
9 10 11 10
10 8 8 9 9 7 6 7 8
5 3 3
0
pinggang
bokong
siku kiri
betis kiri
punggung atas
tangan kanan
paha kanan
lutut kanan
leher bawah
punggung bawah
siku kanan
lengan kiri bawah
betis kanan
tangan kiri
paha kiri
lengan kanan atas
lutut kiri
lengan kiri atas
leher atas
Grafik 5.1
Distribusi Frekuensi Keluhan MSDs Berdasarkan Anggota Tubuh Pada
Responden di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011
bahu kiri dan bahu kanan (23 orang), dan leher atas (22 orang).
Tabel 5.3
Distribusi Resiko/Faktor Pekerjaan pada Pekerja di Bagian Polishing
PT. Surya Toto Indonesia.Tbk Tahun 2011
Tingkat Resiko
Frekuensi Persentase (%)
Pekerjaan
Resiko Tinggi 20 28,6
Resiko Sedang 34 48,6
Resiko Ringan 16 22,9
Jumlah 70 100
Sumber:Data Primer
rendah). Akan tetapi, responden yang paling banyak berada pada resiko
Tabel 5.4
Distribusi Usia pada Pekerja Bagian Polishing PT.Surya Toto
Indonesia.Tbk Tahun 2011
Variabel Mean SD Min-Max
Usia 30.16 tahun 7.833 19 tahun – 45 tahun
Sumber:Data Primer
101
bagian Polishing adalah 30,16 tahun dengan usia responden paling muda
Tabel 5.5
Distribusi Indeks Masa Tubuh pada Pekerja di Bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia.Tbk Tahun 2011
Indeks Massa Tubuh Frekuensi Persentase (%)
Gemuk 15 21,4
Kurus 12 17,1
Normal 43 61,4
Jumlah 70 100
Sumber:Data Primer
dengan IMT normal yaitu 43 pekerja (61,4%) dan pekerja yang paling
Polishing PT. Surya Toto Indonesia.Tbk dapat dilihat pada tabel 5.6
berikut:
102
Tabel 5.6
Distribusi Masa Kerja pada Pekerja Bagian Polishing PT.Surya Toto
Indonesia.Tbk Tahun 2011
Variabel Mean SD Min-Max
Masa Kerja 103.53 bulan 80.374 4 bulan – 279 bulan
Sumber:Data Primer
memiliki masa kerja terendah adalah selama 4 bulan dan terlama adalah
279 bulan (23 tahun) dengan rata-rata masa kerja responden adalah 103,53
Polishing PT. Surya Toto Indonesia.Tbk dapat dilihat pada tabel 5.7
berikut:
Tabel 5.7
Distribusi Kebiasaan Merokok pada Pekerja Bagian Polishing PT.Surya
Toto Indonesia.Tbk Tahun 2011
Variabel Mean SD Min-Max
Kebiasaan Merokok 7.46 batang 6.208 0 – 19 batang
Sumber:Data Primer
olahraga yang dilakukan oleh pekerja dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut:
103
Tabel 5.8
Distribusi Kebiasaan Olahraga pada Pekerja di Bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia.Tbk Tahun 2011
Kebiasaan Olahraga Frekuensi Persentase (%)
Kurang 50 71.4
Cukup 20 28.6
Jumlah 70 100
Sumber:Data Primer
(28,6%).
Tabel 5.9
Distribusi Riwayat Penyakit MSDs pada Pekerja di Bagian Polishing
PT. Surya Toto Indonesia.Tbk Tahun 2011
Riwayat penyakit
Frekuensi Persentase (%)
MSDs
Ada 19 27.1
Tidak Ada 51 72.9
Jumlah 70 100
Sumber:Data Primer
Square dan uji T-Independent. Uji T-independen digunakan untuk variabel usia,
kebiasaan merokok, dan masa kerja terhadap keluhan MSDs. Uji chi square
kebiasaan olahraga, dan riwayat penyakit MSDs dengan keluhan MSDs. Melalui
uji-uji tersebut akan diperoleh nilai p (p-value) di mana dalam penelitian ini
Tabel 5.10
Analisis Hubungan Resiko/Faktor Pekerjaan dengan Keluhan MSDs
pada Pekerja Bagian Polishing PT.Surya Toto Indonesia.Tbk Tahun
2011
Keluhan MSDs
Ada Tidak Ada Total Pvalue
Variabel Kategori
Keluhan Keluhan
N % n % n %
Resiko/Faktor Tinggi 17 85.0 3 15.0 20 100 0.001
Pekerjaan
Sedang 28 82.4 6 17.6 34 100
Rendah 6 37.5 10 62.5 16 100
Sumber:Data Primer
keluhan MSDs sebanyak 6 orang dari 16 pekerja (37,5%). Dari hasil uji
Tabel 5.11
Analisis Hubungan Usia dengan Keluhan MSDs pada Pekerja Bagian
Polishing PT.Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011
Kejadian
Variabel N Mean SD P value
Dermatitis Kontak
Usia Ada Keluhan 51 31.39 tahun 7.561 0.030
Tidak Ada Keluhan 19 26.84 tahun 7.776
Sumber:Data Primer
yang mengalami keluhan MSDs adalah 31,39 tahun dengan standar deviasi
sebesar 7.561, sedangkan rata-rata usia pada pekerja yang tidak mengalami
keluhan MSDs adalah 26.84 tahun dengan standar deviasi sebesar 7.776.
yang artinya pada 5% ada hubungan yang signifikan antara usia dengan
5.3.3 Hubungan antara Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Keluhan MSDs
Tabel 5.12
Analisis Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Keluhan MSDs pada
Pekerja Bagian Polishing PT.Surya Toto Indonesia.Tbk Tahun 2011
Keluhan MSDs
Ada Tidak Ada Total Pvalue
Variabel Kategori
Keluhan Keluhan
n % n % n %
Indeks Masa Gemuk 13 86.7 2 13.3 15 100 0.348
Tubuh
Kurus 9 75.0 3 25.0 12 100
Normal 29 67.4 14 32.6 43 100
Sumber:Data Primer
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p value sebesar 0,348 (p value >
0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara indeks
masa tubuh dengan keluhan MSDs yang dialami oleh pekerja pada bagian
Tabel 5.13
Analisis Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan MSDs pada
Pekerja Bagian Polishing PT.Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun
2011
Kejadian
Variabel N Mean SD P value
Dermatitis Kontak
Masa Kerja Ada Keluhan 51 120.02 bulan 79.868 0.004
Tidak Ada Keluhan 19 59.26 bulan 64.848
Sumber:Data Primer
pada pekerja yang mengalami keluhan MSDs adalah 120,02 bulan (10
tahun) dengan standar deviasi sebesar 79.868. Rata-rata masa kerja pada
pekerja yang tidak mengalami keluhan MSDs adalah 59,26 bulan (5 tahun)
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.004 (p value < 0,05) yang artinya
Tabel 5.14
Analisis Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Keluhan MSDs pada
Pekerja Bagian Polishing PT.Surya Toto Indonesia Tahun 2011
Variabel Keluhan MSDs N Mean SD P value
Kebiasaan
Ada Keluhan 51 8.22 batang 6.169 0.094
Merokok
Tidak Ada Keluhan 19 5.42 batang 6.003
Sumber:Data Primer
0.094 (p value > 0,05) yang artinya pada 5% tidak ada hubungan yang
Tabel 5.15
Analisis Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Keluhan MSDs pada
Pekerja Bagian Polishing PT.Surya Toto Indonesia.Tbk Tahun 2011
Dari hasil uji statistik didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,003 yang
Toto Indonesia.Tbk tahun 2011. Selain itu, terdapat nilai OR sebesar 6.417
Tabel 5.16
Analisis Hubungan Riwayat Penyakit MSDs dengan Keluhan
MSDs pada Pekerja Bagian Polishing PT.Surya Toto
Indonesia.Tbk Tahun 2011
Keluhan MSDs OR
Ada Tidak Total 95% Pvalue
Variabel Kategori
Ada CI
n % N % n %
Riwayat Ada 18 94.7 1 5.3 19 100 9.818 0.027
Penyakit (1.210-
79.695)
Tidak Ada 33 64.7 18 35.3 51 100
Sumber:Data Primer
MSDs. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,027
sebesar 9.818 yang artinya pekerja yang memiliki riwayat penyakit MSDs
pada penelitian ini yaitu uji regresi logistik berganda dengan model prediksi yaitu
dependen. Bila hasil dari uji bivariatnya mempunyai nilai p<0,25 maka
berikut:
Tabel 5.17
Kandidat Variabel Independen yang Masuk ke dalam Model Multivariat
No Variabel P-Value
1. Resiko/Faktor Pekerjaan 0,001*
2. Usia 0,030*
3 Indeks Masa Tubuh (IMT) 0,348
4. Masa Kerja 0,004*
5. Kebiasaan Merokok 0,094
6. Kebiasaan Olahraga 0,003*
7. Riwayat Penyakit MSDs 0,027*
Sumber:Data Primer
yang valid dalam model multivariat adalah variabel yang mempunyai nilai
tersebut harus dikeluarkan dari model yang dilakukan secara bertahap dan
Tabel 5.18
Hasil Pemodelan Prediksi Keluhan MSDs
Variabel Model 1 Model 2 Model 3 Model 4
Resiko/Faktor Pekerjaan 0,031 0,033 0,018 0,003
Usia 0,563 - - -
Masa Kerja 0,469 0,096 0,102 -
Kebiasaan Merokok 0,456 0,463 - -
Kebiasaan Olahraga 0,005 0,005 0,004 0,002
Riwayat Penyakit MSDs 0,024 0,023 0,022 0,020
Sumber:Data Primer
lain menunjukan p>0,05 yaitu variabel usia, masa kerja, dan kebiasaan
kembali model ke tiga yang menunjukan dari empat variabel yaitu variabel
penyakit MSDs yang menunjukan nilai p > 0,05 adalah variabel masa kerja
ada interaksi. Akan tetapi pada penelitian ini tidak dilakukan uji interaksi
olahraga, dan riwayat penyakit MSDs. Model dari analisis dapat dilihat
Tabel 5.19
Model Akhir Analisis Multivariat Keluhan MSDs
4.864 artinya pekerja yang mempunyai resiko pekerjaan tinggi dan sedang
atau berpengaruh terhadap terjadinya keluhan MSDs. Hal ini dapat dilihat
BAB VI
PEMBAHASAN
sulit untuk menentukan variabel mana yang terjadi terlebih dahulu dan tidak
2. Peneliti tidak meneliti faktor resiko lain yang juga berpengaruh terhadap
risiko pekerjaan terhadap tubuh bagian atas saja, sehingga jika ada keluhan
dirasakan pada tubuh bagian bawah maka tidak dapat diketahui besar risiko
waktu yang sama, sebagian pekerja diambil datanya pada pagi hari dan
sebagian lainnya pada siang hari atau sore hari. Sehingga kemungkinan akan
MSDs.
7. Pengambilan gambar dan video tidak dari segala arah, hanya pada arah yang
memungkinkan saja.
8. Adanya recall bias yaitu bias dalam mengingat kembali kapan mulai
responden.
jaringan otot, tendon, ligament, kartilago, sistem syaraf, struktur tulang, dan
pembuluh darah. MSDs pada awalnya menyebabkan rasa sakit, nyeri, mati rasa,
adalah keluhan pada bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai
yang paling banyak dikeluhkan responden adalah bagian pinggang, bahu kanan
120
dan kiri, serta leher atas. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat
posisi duduk biasanya bagian tubuh yang dikeluhkan adalah pada bagian
pinggang, punggung, dan leher. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ikrimah (2009) yang menyatakan bahwa pada pekerja penjahit,
prevalensi gangguan MSDs paling tinggi terjadi pada bagian leher dan
kaki tertekuk maksimal, dan gerakan repetitif tanpa diselingi istirahat yang
cukup.
resiko MSDs yang memajan tubuhnya. Tiap bagian tubuh memiliki risiko
ergonomi dan gangguan kesehatan yang dapat melemahkan fungsi tubuh dan
punggung, dan kaki merupakan bagian tubuh yang sering digunakan pekerja
Beberapa teori dan hasil penelitian telah menyatakan bahwa ada beberapa
resiko/faktor pekerjaan dan faktor individu (umur, indeks masa tubuh, masa
tersebut dengan keluhan MSDs pada pekerja bagian Polishing PT. Surya Toto
beban yang diangkat, durasi, frekuensi, dan postur pekerja ketika bekerja
pekerjaannya.
paling banyak pekerjaan dengan tingkat risiko sedang yang dialami oleh 34
pekerja (48,6%), dan tingkat resiko rendah dialami oleh 16 orang pekerja
pekerjaan tinggi dan mengalami keluhan MSDs sebesar 85,0% (17 orang
dari 20 pekerja) dan nilai probabilitas sebesar 0,001 (p value < 0,05) yang
keluhan MSDs. Hal ini dapat disebabkan karena postur kerja yang tidak
tulang belakang. Selain itu, adanya pekerjaan dengan gerakan berulang dan
cidera-cidera otot dan tulang. Jika hal ini tidak diiringi dengan waktu
Gambar 6.1
Meja Kerja dan Postur Kerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk Tahun 2011
123
Ikrimah (2009) dan Zulfiqor (2010) yang menyatakan bahwa ada hubungan
(Nurmianto, 2004).
dengan posisi duduk biasanya bagian tubuh yang dikeluhkan pada bagian
(sacrum, lumbar, dan thoracic) harus dapat ditahan oleh sandaran kursi
agar terhindar dari nyeri (back pain) dan terhindar dari cepat lelah
(fatigue). Selain itu, ketika duduk, kaki harus berada pada alas kaki dan
Gambar 6.2
Postur Kerja yang Tidak Ergonomis pada Pekerja Bagian Polishing
PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011
duduk dengan durasi kerja yang lama tanpa terdapat sandaran atau sesuatu
pekerjaannya. Selain itu, hanya sebagian kecil dari pekerja yang melakukan
peregangan yang cukup, kelelahaan pada otot dan tulang dapat dipulihkan
kerusakan pada otot, tulang, dan sendi yang terjadi ketika bekerja dapat
diminimalisir.
keluhan MSDs seperti berat beban dan alat yang digunakan atau dipegang
125
baik dengan menggunakan satu tangan ataupun dua tangan. Hal ini
tergantung dari orderan yang ada. Terkadang berat beban yang digunakan
lebih dari 5 kilogram meskipun hal ini sangat jarang sekali terjadi. Akan
pekerja sedikit banyak akan berpengaruh bagi kinerja pekerja. Pada sikap
menandakan adanya sikap paksa yang terjadi pada pekerja yang menuntut
bekerja mudah sekali menimbulkan kelelahan sampai rasa nyeri pada otot
pekerja dapat dilakukan dengan cara pemberian peralatan kerja yang sesuai
dengan postur tubuh pekerja, pemberian back support atau sandaran kursi,
6.3.2 Usia
dialami seseorang pada usia kerja yaitu 24-65 tahun dan tingkat keluhan
bagian Polishing adalah 30,16 tahun dengan rentang usia responden 19-
31,39 tahun dan nilai probabilitas sebesar 0.030 yang artinya pada 5%
mengalami sakit leher dan punggung adalah 45 tahun dan rata-rata usia
Hendra & Rahardjo (2009), pekerja dengan umur 35 tahun atau lebih
Saat masih berusia muda, efek nikotin pada tulang memang tidak
akan terasa karena proses pembentuk tulang masih terus terjadi. Namun
saat melewati umur 35 tahun efek rokok pada tulang akan mulai terasa
127
kapasits fisik. Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya usia maka
akan terjadi degenerasi pada tulang dan keadaan ini mulai terjadi disaat
stabilitas pada tulang dan otot menjadi berkurang. Sehingga, semakin tua
MSDs. Teori di atas sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.
kelebihan berat badan akan berusaha untuk menyangga berat badan dari
keluhan LBP tetapi merupakan faktor resiko yang sifatnya lemah atau
sangat lemah.
nilai probabilitas sebesar 0,348 (p value > 0,05) yang menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara indeks masa tubuh (IMT) pekerja dengan
keluhan MSDs. Selain itu, variabel indeks masa tubuh (IMT) tidak
back Pain (LBP) dan yang tidak mengalami LBP sama-sama mempunyai
IMT normal. Sehingga tidak ada hubungan antara IMT dengan kejadian
LBP pada pekerja. Penelitian ini juga didukung oleh Syafitri (2010) yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara status gizi (IMT)
dengan terjadinya keluhan Low Back Pain (LBP). Akan tetapi, hasil
dengan kategori IMT kurus dan sebagian besar kelompok dengan IMT
dengan pekerja dengan kategori IMT kurus dan gemuk (secara teori
beresiko terhadap MSDs). Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar
dengan kategori IMT normal tetapi mempunyai resiko pekerjaan tinggi dan
statistik yang dilakukan oleh peneliti. Oleh karena itu, pada hasil penelitian
MSDs pada responden karena terdapat faktor lain yang lebih berpengaruh.
hasil bahwa responden yang memiliki masa kerja terendah adalah selama 4
bulan dan terlama adalah 279 bulan (23 tahun) dengan rata-rata masa kerja
responden adalah 103,53 bulan (8,5 tahun). Berdasarkan hasil analisis uji
yang mengalami keluhan MSDs adalah 120,02 bulan (10 tahun) dan
pekerja yang tidak mengalami keluhan MSDs adalah 59,26 bulan (5 tahun)
dengan nilai probabilitas sebesar 0.004 (p value < 0,05) yang artinya pada
130
MSDs.
MSDs.
responden dengan masa kerja di atas lima tahun. Selain itu, penelitian yang
bahwa masa kerja mempunyai hubungan yang kuat dengan keluhan otot.
Bjelle (1981) juga berpendapat bahwa rata-rata masa kerja pekerja yang
mengalami sakit leher dan punggung adalah 13 tahun dan yang tidak
cidera pada sistem MSDs hampir tidak pernah terjadi secara langsung akan
tetapi lebih merupakan suatu akumulasi dari benturan kecil maupun besar
secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang relatif lama. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini dapat terjadi karena pada
131
selama ini dianggap sepele. Semakin lama masa kerja seseorang maka
dapat menyebabkan terjadinya kejenuhan pada daya tahan otot dan tulang
secara fisik maupun secara psikis. Dengan demikian, akumulasi cidera dari
menimbulkan MSDs.
rokok yang dikonsumsi setiap hari dan frekuensi rokok selama satu
minggu.
Maijunidah (2010) dan Bukhori (2010) yang menunjukkan bahwa tidak ada
MSDs. Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil survei
berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syafitri (2010), yang
Diseases dan penelitian Syafitri ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Tarwaka (2004) bahwa semakin lama dan semakin tinggi frekuensi
pengaruh/efek dari bahaya rokok yang berarti pada pekerja. Selain itu,
atau didukung oleh faktor lain seperti resiko pekerjaan, usia, masa kerja,
Bentuk olahraga yang sehat itu menjadi pilihan tersendiri, yang penting fun
mengalami keluhan MSDs dan nilai probabilitas sebesar 0,003 (p value <
keluhan MSDs.
135
back Pain (LBP) 1.4 kali dibandingkan pekerja yang cukup melakukan
olahraga.
diantaranya yang berhubungan dengan otot dan tulang. Apalagi jika resiko
MSDs. Sehingga diperlukan otot dan tulang yang kuat agar pengaruh dari
darah. Jika aliran darah terhambat maka akan mengganggu kerja otot
sehingga kelelahan otot akan semakin cepat terjadi. Oleh sebab itu,
didapatkan hasil bahwa pekerja yang memiliki riwayat penyakit MSDs ada
94,7% (18 orang dari 19 pekerja) yang mengalami keluhan MSDs dan nilai
pekerja. Selain itu, terdapat nilai OR sebesar 9.818 yang artinya pekerja
otot dan tulang mereka. Apalagi jika diperparah dengan potensi bahaya dari
faktor pekerjaan dan kurangnya latihan fisik atau olahraga yang berguna
Pain (LBP) 1.3 kali dibandingkan pekerja yang tidak memiliki riwayat
dokter dan minum obat untuk mengatasinya. Akan tetapi, banyak dari
kambuh (belum sembuh total). Hal ini menjadi pemicu pekerja sering
mengalami keluhan pada otot dan tulang mereka. Apalagi jika diperparah
138
dengan potensi bahaya dari faktor pekerjaan dan kurangnya latihan fisik
BAB VII
7.1. Kesimpulan
bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011 didapatkan
MSDs.
oleh responden dengan rata-rata rokok yang dihisap per hari adalah
8.22 batang/hari.
140
MSDs.
Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan p value = 0.348 dan kebiasaan merokok
7.2. Saran
7.2.1. Bagi Pekerja
a. Pekerja sebaiknya melakukan istirahat atau peregangan disaat sudah
otot tubuh.
atau training pada pekerja mengenai resiko pekerjaan dan tata cara
menciptakan sistem kerja yang aman, nyaman, dan tetap sehat bagi
perusahaan.
Amalia, Ommi. 2010. Analisis Faktor Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Buruh
Informal (Kuli Panggul) Pasar Grosir Blok F Tanah Abang Jakarta Pusat Tahun 2010.
Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Anies, 2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Bernard, BP et al. 1997. Musculoskeletal Disorders and Workplace Factors: A Chemical Review
of Epidemiologic Evidence for Work Related MSDs of Neck, Upper Extremity and Low
Back. U.S Department of Health and Human Services, PH Service for Disease Control
Bird, E, Jr, Frank and L. Germain. 2005. Kepemimpinan Pengadilan dan Kerugian Praktis, Edisi
Bjelle, A. et al. 1981. Occupational and Individual Factors in Acute Shoulder-Neck Disorders
Boisvert, Michelle. 2009. Cigarette Smoking and Degenerative Disc Disease, Diagnosed with
http://quitsmoking.about.com/od/tobaccorelateddiseases/smokingandDDD.html
Hill Book Co
_____________. 2003. Introduction to Ergonomics. Second Edition. London: Taylor & Francis
Group
Bukhori, Endang. 2010. Hubungan Faktor Risiko Pekerjaan dengan Terjadinya Keluhan
Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta
Cohen, Alexander L et al. 1997. Element of Ergonomic Program. A Primer Based on Workplace
NIOSH
Departemen Kesehatan. 2005. Profil Masalah Kesehatan Tahun 2005. Jakarta: Departemen
(http://www.kesehatankerja.depkes.go.id/?p=18)
(http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id/)
Grandjean, E. 1993. Fitting The Task to The Man, 4th ed. London: Taylor & Francis Inc
Geoffrey, Valerie Woods, Peter. 2005. Further Development of The Usability and Validity of The
Quick Exposure Checklist (QEC). University of Surrey. diakses 1 Juni 2011 dalam
http://www.eihms.surrey.ac.uk/robens/erg/QEC.htm
Hendra & Suwandi Rahardjo. 2008. Risiko Ergonomi Dan Keluhan Musculoskeletal Disorders
Humantech, 1995. Applied Ergonomic Training Manual. Berkeley Vale Australia: Protector and
Gamble Inc
Humantech. 2003. Applied Ergonomics Training Manual. Humantech Inc : Berkeley Australia
Ikrimah, Nur. 2009. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorders (MSDs) pada Pekerja Konveksi Sektor Usaha Informal di Wilayah Ketapang
Cipondoh Tangerang Tahun 2009. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Jannah, Nur. 2008. Analisis Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Divisi
Karuniasih. 2009. Tinjauan faktor risiko dan keluhan subjektif terhadap timbulnya
Katharine, et al. 2005. Musculoskeletal Disorders, Mental Health and The Work Environment.
University of Oxford
Kumar, Shrawan. 1999. Biomechanic in Ergonomic. UK: Taylor & Francis Inc
Kuorinka, et al. 1997. Standardized Nordic questionnaire for the analysis of musculoskeletal
symptoms.
Levy, Barry. S, et al. 2005. Preventing Occupational Disease & Injury. Second Edition.
Disorders-a Practical Tool. Suffolk: HSE Books CRR251 diakses 25 Mei 2011 dalam
http://www.hse.gov.uk/research/crr_pdf/1999/crr99251.pdf
Maijunidah, Emi. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keluhan Musculoskeletal Disorders
(MSDs) pada Pekerja Assembling PT. X Bogor Tahun 2010. Skripsi. Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Miyamoto, Masabumi. et al. 2000. An Epidemiologic Study of Occupational Low Back Pain in
Muliana. 2003. Tinjauan Faktor Resiko Musculoskeletal Disorders pada Leher, Bahu, dan
Pinggang pada Pekerja Perekam Data Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat Jakarta Tahun
Munir, Syahrul. 2008. Tingkat Pajanan Ergonomi Manual Handling dan Keluhan
Musculoskeletal pada Departemen Water Pump PT. X Tahun 2008. Skripsi. Fakultas
Nolan, J Coleen, dan Saladin, Kenneth S. 2004. Clinical Application for Anatomy and
NIOSH. 1993. Comment from NIOSH on the occupational safety and health administration
Neck, Upper Extremity and Low Back. Diakses 25 Mei 2011 dalam http://www.cdc.gov
_____________. 2007. Ergonomic Guidelines for Manual Material Handling. 4676 Columbia
Widya.
Nursatya, Mugi. 2008. Risiko MSDs pada Pekerja Catering di PT. Pusaka Nusantara Jakarta
Oborne, David J. 1995. Ergonomics at Work: Human Factors in Design and Development.
OHSC. 2007. Resource Manual for The MSDs Prevention Guideline for Ontario
OSHA. 2002. Ergonomic: The Study of Work. US Department of Labor Occupational Safety and
Pheasant, Stephen. 1991. Ergonomics, Work and Health. Maryland. Aspen Publishers, Insc :
Maryland, Gaithersburg.
Syafitri, Juniar Tri. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Keluhan Low
Back Pain (LBP) pada Karyawan Bagian Corporate Customer Care Center (C4) PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk tahun 2010. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Stanton, Neville, et al. 2005. Handbook of Human Factors and Ergonomic Methods. USA: CRC
Press
Suma’mur, PK. 1989. Ergonomi untuk Produktivitas Kerja. Jakarta: CV. Haji Masagung
_____________. 1996. Hygiene Perusahaan dan Keselamtan Kerja. Cetakan 13. Jakarta: Haji
Masagung
Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi untuk Kesehatan, Keselamatan, dan Produktivitas. Edisi I,
Utari, Fitriyani Intan. 2009. Analisis Tingkat Resiko Terjadinya MSDs pada Proses Reaching
Department Weaving PT. Unitex, Tbk Tahun 2009. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan
KUESIONER PENELITIAN
Oleh
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah kuesioner penelitian ini sesuai dengan kondisi anda.
2. Bacalah setiap pertanyaan secara seksama.
3. Beri tanda silang ( X ) pada jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda.
4. Mohon semua pertanyaan dijawab dengan lengkap.
5. Kejujuran anda menjawab kuesioner ini, sangat saya harapkan.
A. Karakteristik Responden :
1. Nama : (Nama Anda akan kami rahasiakan)
2. Tanggal Lahir : Bulan ………...Tahun …………
3. Pabrik : 1/2/3
4. Bagian/Divisi :
5. Berat Badan : ……….. kg (diukur oleh peneliti)
6. Tinggi Badan : ………...cm (dikur oleh peneliti)
No Responden
B. Masa Kerja
Pertanyaan/Pernyataan Kode (disi oleh
peneliti)
1. Kapan anda mulai bekerja di PT. Surya Toto Indonesia. Tbk?
_______________ (tahun) B1 [ ]
2. Sudah berapa lama anda bekerja di bagian polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk? B2 [ ]
______________ bulan
3. Apakah sebelumnya anda pernah bekerja di bagian yang sama di
perusahaan lain? B3 [ ]
a. Ya, pernah b. Tidak pernah (SELESAI)
4. Sudah berapa lama anda bekerja di bagian yang sama pada perusahaan
sebelumnya? B4 [ ]
_________ bulan
5. Apakah pekerjaan sebelumnya mempunyai potensi bahaya terhadap otot
dan tulang anda? B5 [ ]
a. Ya b. Tidak
6. Sebutkan jenis pekerjaan anda sebelumnya!
______________________________________________________________ B6 [ ]
______________________________________________________
C. Kebiasaan Merokok
Pertanyaan / Pernyataan Kode (diisi oleh
peneliti)
1. Apakah anda perokok? C1 [ ]
a. Ya b. Pernah (sudah berhenti merokok) c. Tidak Pernah (SELESAI)
2
No Responden
D. Kebiasaan Olahraga
Pertanyaan / Pernyataan Kode (diisi oleh
Peneliti)
1. Apa yang anda lakukan setelah selesai bekerja? D1 [ ]
a. Langsung beristirahat
b. Melakukan pekerjaan lain di rumah, seperti mencuci, dll
c. Ada pekerjaan lain atau melakukan hobi, sebutkan!
___________________________________________________________
______________________________________________________
2. Apakah anda selalu melakukan olahraga di rumah/tempat tinggal (di luar D2 [ ]
perusahaan)?
a. Ya b. Tidak (LANGSUNG KE NOMOR 5)
3. Dalam sehari, berapa lama anda melakukan olahraga tersebut? D3 [ ]
-----------------menit/hari
4. Dalam seminggu, berapa kali anda melakukan olahraga tersebut? D4 [ ]
__________ kali
5. Apakah anda mengikuti senam pagi sebelum bekerja di Perusahaan? D5 [ ]
a. Ya b. Tidak, karena _________________
6. Dalam seminggu, berapa kali anda melakukan senam pagi yang diadakan D6 [ ]
oleh perusahaan?
__________ kali
3
No Responden
Pertanyaan/Pernyataan Kode
(disi oleh peneliti)
c. Senam/peregangan f. Lainnya __________________
5. Apakah masalah tersebut makin parah ketika anda bekerja di bagian
Polishing PT. STI? E5 [ ]
a. Ya b. Tidak
6. Apakah anda pernah mendapat pengobatan medis akibat keluhan/masalah
tersebut? E6 [ ]
a. Ya b. Tidak
7. Apakah dengan pengobatan yang anda lakukan, keluhan/masalah tersebut
langsung sembuh dan tidak pernah kambuh/muncul lagi? E7 [ ]
a. Ya, sembuh b. Masih sering kambuh c. Tidak sembuh
F. Keluhan MSDs
Pertanyaan / Pernyataan Kode
(diisi oleh Peneliti)
1. Apakah anda pernah merasa tidak nyaman pada otot dan tulang anda F1 [ ]
selama setahun ini?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah selama 7 hari terakhir anda pernah mengalami masalah (pegal, F2 [ ]
kesemutan, nyeri, mati rasa, kaku, kramp, gatal, sakit, tidak nyaman)
pada bagian anggota badan anda?
a. Ya b. Tidak (SELESAI)
3. Sebutkan bagian apa saja! (LIHAT LAMPIRAN 2) (JAWABAN DIISI
PADA LAMPIRAN 2)
4. Apakah anda pernah pada 7 hari terakhir tidak dapat mengerjakan F4 [ ]
pekerjaan yang biasa Anda lakukan akibat masalah tersebut?
a. Ya b. Tidak
5. Apa yang anda lakukan untuk menghilangkan masalah tersebut? F5
(jawaban boleh lebih dari satu) [ ], [ ], [ ], [ ],
a. Dipijat d. Minum suplemen [ ], [ ], [ ], [ ],
b. Istirahat e. Perikas ke dokter & Minum obat
c. Senam/peregangan f. Lainnya __________________
6. Menurut anda, apakah keluhan rasa sakit yang anda rasakan/masalah F6 [ ]
tersebut dikarenakan faktor pekerjaan anda?
a. Ya b. Tidak
4
LAMPIRAN 2
LEMBAR PENELITI
PUNGGUNG
A: Ketika melakukan pekerjaan, posisi punggung adalah: (pilih posisi yang paling tidak standar)
0
A1 Hampir netral (tegak lurus dengan kaki atau ≤ 20 )
0 0
A2 Bahaya fleksi atau putaran atau bengkok sedang ( 20 -60 )
0
A3 Bahaya Fleksi atau putaran atau bengkok berat (> 60 )
B: Pilih SALAH SATU dua pilihan pekerjaan dibawah ini :
Untuk pekerjaan dengan posisi duduk atau berdiri. Apakah pekerjaan / punggung tersebut dalam keadaan statis?
B1 Tidak
B2 Ya
ATAU
Untuk pekerjaan mengangkat, dorong/tarik dan membawa (Contoh: Memindahkan benda). Apakah ada pergerakan dari
punggung?
B3 Jarang (kurang dari 6 kali per menit)
B4 Sering (8- 12 kali per minute)
B5 Sangat sering (≥ 12 kali per minute)
BAHU / LENGAN
C: Ketika bekerja, bagaimana posisi tangan? : (pilih posisi yang paling tidak standar)
C1 Pada atau dibawah pinggang
C2 Pada ketinggian dada
C3 Pada atau di atas bahu
D: Seberapa sering pergerakan bahu/lengan?
D1 Jarang (bergerak sebentar-sebentar)
D2 Sering (bergerak biasa dengan sedikit berhenti)
D3 Sangat Sering (hampir tidak berhenti)
P: Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengikuti tuntutan kerja (target produksi)?
P1 Tidak pernah
P2 Kadang-kadang
P3 Sering
Q: Menurut anda, bagaimana pekerjaan anda secara umum?
Q1 Tidak membuat anda stres
Q2 Agak membuat anda stres
Q3 Cukup membuat anda stres
Q4 Sangat membuat anda stres
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6 OUTPUT ANALISIS DATA
Leher_0
Leher_1
bahu_2
bahu_3
lengan_4
punggung_5
punggung_7
pinggang_8
bokong_9
siku_10
siku_11
lengan_13
prglngan_14
prglngan_15
tangkir_16
tangkan_17
pahakan_19
lututkiri_20
lututkan_21
betiskiri_22
betiskan_23
prlgankakan_25
tlpkkakir_26
tlpkkakir_27
KELUHAN MSDs
Statistics
Keluhan MSDs pekerja
N Valid 70
Missing 0
Mean 1.27
Std. Error of Mean .054
Median 1.00
Mode 1
Std. Deviation .448
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
RESIKO/FAKTOR PEKERJAAN
Statistics
Persentase resiko pekerjaan
N Valid 70
Missing 0
Mean 45.124
Median 46.600
Mode 46.6
Std. Deviation 13.5858
Range 48.3
Minimum 20.4
Maximum 68.7
Resiko Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid resiko tinggi 20 28.6 28.6 28.6
resiko sedang 34 48.6 48.6 77.1
resiko ringan 16 22.9 22.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
USIA
Statistics
Usia responden
N Valid 70
Missing 0
Mean 30.16
Median 29.50
Mode 20
Std. Deviation 7.833
Range 26
Minimum 19
Maximum 45
Usia responden
Kategori IMT
MASA KERJA
Statistics
Masa kerja responden (bulan)
N Valid 70
Missing 0
Mean 103.53
Median 84.50
Mode 96
Std. Deviation 80.374
Range 275
Minimum 4
Maximum 279
Kebiasaaan merokok
KEBIASAAN OLAHRAGA
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Resiko Pekerjaan * Keluhan
70 100.0% 0 .0% 70 100.0%
MSDs pekerja
Chi-Square Tests
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Keluhan MSDs pekerja *
70 100.0% 0 .0% 70 100.0%
Kategori IMT
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Keluhan MSDs pekerja * KAT_OR 70 100.0% 0 .0% 70 100.0%
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square a
10.988 1 .001
b
Continuity Correction 9.104 1 .003
Likelihood Ratio 10.362 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear Association 10.831 1 .001
b
N of Valid Cases 70
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,43.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Keluhan MSDs pekerja * Riwayat penyakit MSDs 70 100.0% 0 .0% 70 100.0%
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square a
6.313 1 .012
b
Continuity Correction 4.886 1 .027
Likelihood Ratio 7.796 1 .005
Fisher's Exact Test .014 .009
Linear-by-Linear Association 6.223 1 .013
b
N of Valid Cases 70
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,16.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kategori IMT * Resiko Pekerjaan 70 100.0% 0 .0% 70 100.0%
Resiko Pekerjaan
Chi-Square Tests
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kategori IMT * Kebiasaan Olahraga 70 100.0% 0 .0% 70 100.0%
Kebiasaan Olahraga
Chi-Square Tests
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kategori IMT * Riwayat penyakit MSDs 70 100.0% 0 .0% 70 100.0%
Chi-Square Tests
1. MODEL 1
2. MODEL 2
Variables in the Equation
4. MODEL 4
Variables in the Equation
5. MODEL TERAKHIR