Nama : Ny. E
Usia : 52 Tahun
Pendidikan Terakhir :
Agama : Islam
ANAMNESIS
Pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari SMRS. Nyeri dirasakan seperti
melilit dan terasa terus-menerus,. Nyeri menjadi bertambah parah bila pasien berjalan atau
sedang batuk.
Pasien juga mengeluhkan adanya demam yang tidak terlalu tinggi, mual dan muntah.
Pasien mengatakan BAB nya keras dan sering mengalami kesulitan dalam buang air besar (BAB).
Pasien juga mengakui jarang memakan sayur atau buah-buahan.
Pasien menyangkal adanya nyeri hebat yang menjalar ke daerah pinggang, BAK
berdarah, keluar pasir atau kerikil pada saat buang air kecil. Pasien mengatakan dahulu siklus
menstruasinya teratur, tidak pernah merasa sakit yang hebat ketika menstruasi dan sekarang
pasien sudah menopause. Pasien juga menyangkal pernah terjatuh atau terjadi trauma di
bagian perutnya.
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Vital sign
Nadi : 80 x / menit
Pernafasan : 20 x / menit
Suhu : 37o C
Abdomen
Inspeksi :
Bising usus(+)
Palpasi :
Soepel
Nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), defense muscular (+) dan teraba massa
dengan uk ± 2x1 cm di McBurney
Rovsing’s sign (+); psoas sign (+); obturator sign (+)
Murphy’s sign (-)
Perkusi :
DIAGNOSIS BANDING
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
HASIL LABORATORIUM
TATALAKSANA
Laparotomi Eksplorasi
DIAGNOSIS
APPENDICITIS
ANATOMI
Appendicitis merupakan truktur berbentuk tabung yang memiliki panjang bervariasi sekitar
1-30 cm dengan panjang rata-rata 6-9 cm dan diameter 0,7 cm. Mengandung jaringan linfoid.
Terletak di ujung cecum, pertemuan ketiga taenia coli (libera, kolika, omentum). Lumen
menyempit di proximal dan lebar di distal (dewasa).
Letak Appendicitis
Retrocecal
Subcecal
Pelvic
Preileal
Right pericolic
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Appendiceal ulceration
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis :
Pemeriksaan Fisik :
Lab :
Urine: sedikit eritrosit dan lekosit tanpa ditemukan bakteri jika appendix
terletak dekat dengan right ureter atau bladder.
DIAGNOSIS
Alvarado score
DIAGNOSIS BANDING
Limfadenitis ileocecal
Perforasi ulkus peptikum
Gastroenteritis
Colecystitis
Cystitis
Tumor cecum
Pancreatitis
Adnexitis
Kista ovari
Ureterolitiasis
UTI
PATOLOGI ANATOMI
earliest stage.
Terdapat eksudat netrofil yang jarang pada lapisan mukosa, submukosa dan
muscularis propria.
Reaksi inflammasi merubah lapisan serosa menjadi dull, granular, dan memiliki
membran berwarna merah.
latter stage.
Terbentuk abses pada dinding serta ulceration dan foci of suppurative necrosis
pada mukosa.
MANAJEMEN
Setelah diputuskan untuk operasi, pasien harus dipersiapkan dulu segala sesuatunya,
yaitu sebagai berikut :
Adekuat hidrasi
Memperbaiki atau memantau elektrolit
Memantau kondisi jantung, pulmonary, dan renal
Antibiotik : untuk non-perforasi appendicitis diberikan 24-48 jam,
Open Appendectomy
KOMPLIKASI
Sepsis
Gangrenous appendicitis
Intraabdominal abcess
Perforated appendicitis
Periappendicular abcess
Hernia inguinalis
PROGNOSIS
Mortalitas: 0,1% pada appendisitis akut, 3% bila ruptur, 15% bila ruptur pada geriatric.
Penyebab kematian: sepsis tidak terkontrol, peritonitis, abses intraabdomen atau gram-negatif
sepitecemia, aspirasi.