Ganja
a. Nama latin : Cannabis Herba
b. Manfaat : Obat penenang/ obat nyeri/ obat bius
c. Cara Budidaya : Dengan benih, stek batang
d. Hidupnya : Asli Indonesia dan dapat tumbuh dimana saja
2. Tapak Dara
a. Nama latin : Catharanthi Herba
b. Manfaat : Sebagai anti kanker ( antineoplastic ), menenangkan hati,
peluruh kencing (diuretik), menurunkan tekanan darah( hipotensif ), penenang (
sedatif ), menyejukkan darah, penghenti pendarahan ( hemostatis ), serta
menghilangkan panas dan racun
c. Cara Budidaya : Dengan biji, stek akar atau batang
d. Hidupnya : Berasal dari Amerika Tengah. Tumbuh baik mulai
dari dataran rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.
Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang terbuka, tapi tak menutup
kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang agak terlindung pula
3. Seledri
a. Nama latin : Apium Graveolens L.
b. Manfaat : Menyuburkan rambut, mengurangi kolesterol, engatasi alergi,
mengurangi kolik dan sakit perut, meredakan batuk, mengobati bronchitis,
menurunkan tekanan darah, mengatasi mata kering, mengobati reumatik
c. Cara Budidaya : Dengan benih
d. Hidupnya : Dataran tinggi
4. Mahoni
a. Nama latin : Swietenia macrophylla
b. Manfaat : Dapat melancarkan peredaran darah, mengurangikolesterol,
penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan dan
lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas
c. Cara Budidaya : dengan benih atau stek batang
d. Hidupnya : Mahoni hidup diantara ketinggian lahan maksimum 1.500
meter dpl, curah hujan 1.524-5.085 mm/tahun, dan suhu udara 11-36 C
5. Pandan Wangi
a. Nama latin : Pandaus Amaryllifolius Roxb
b. Manfaat : Daun berkhasiat sebagai tonikum, penambah nafsu makan,
dan penenang.
c. Cara Budidaya : Dengan tunas
d. Hidupnya : Dapat hidup dimana saja dengan kondisi cukup air
6. Temulawak
7. Parijoto
a. Nama latin : Medinella speciosa
b. Manfaat : Obat sariawan, obat diare, obat kolestrol, penyubur
kandungan
c. Cara Budidaya : menggunakan tunas dan benih
d. Hidupnya : Merupakan tumbuhan liar di lereng-lereng gunung atau di
hutan-hutan. Tumbuh baik pada tanah yang berhumus tinggi dan lembab, pada
ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan
November-Januari dan waktu panen yang tepat bulan Maret-Mei
8. Pacing
b. Manfaat :
1) Akar rimpang di pakai dalam ramuan jamu untuk obat demam dan kejang
2) Daun dan cabang mudah digunakan untuk cuci rambut
9. Sarang Semut
10. Brotowali
11. Srikaya
12. Duku
a. Nama latin : Lansium parasiticum
b. Manfaat : Beberapa bagian tanaman digunakan sebagai bahan obat
tradisional. Biji duku yang pahit rasanya, ditumbuk dan dicampur air untuk obat
cacing dan juga obat demam. Kulit kayunya dimanfaatkan sebagai
obat disentri dan malaria; sementara tepung kulit kayu ini dijadikan tapal untuk
mengobati gigitan kalajengking
c. Cara Budidaya : Dengan benih, stek
d. Hidupnya : Duku biasa ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600
m dpl., di wilayah dengan curah hujan antara 1.500-2.500 mm per tahun
15. Temulawak
16. Kunyit
17. Pegagang
18. Pare
a. Nama latin : Momordica charantia L.
b. Manfaat : Dapat mengobati batuk, radang tenggorokan, Sakit Mata
merah, Demam, malaria.; Menambah napsu makan, kencing manis, Rhematik,
Sariawan; Bisul, Abses, Demam, malaria, sakit lever, sembelit, cacingan;
c. Cara Budidaya : Dengan benih
d. Hidupnya : Pare banyak terdapat di daerah tropika, tumbuh baik di
dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan,
dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk
diambil buahnya. Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga
dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung.
19. Salam
a. Nama latin : Syzygium polyanthum
b. Manfaat : Secara tradisional, daun salam digunakan sebagai
obat sakit perut. Daun salam juga dapat digunakan untuk menghentikan buang air
besar yang berlebihan. Pohon salam bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam
urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah,
radang lambung, diare, gatal-gatal, kencing manis, dan lain-lain
c. Cara Budidaya : Dengan stek pohon
d. Hidupnya : Salam menyebar di Asia Tenggara, mulai
dari Burma, Indocina, Thailand, Semenanjungmalaya, Sumatra, Kalimantan dan J
awa. Pohon ini ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan primer dan sekunder, mulai
dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m (di Jawa), 1.200 m (di Sabah) dan
1.300 m dpl (di Thailand)
20. Kencur