Anda di halaman 1dari 2

POX VIRUS

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata praktikum Mikrobiologi Veteriner 2

Oleh:
Ageng Ilham R. 165130101111005
M. Sholihuddin Fuad 165130101111012
Ghina Sofie G. 165130107111003
Naura Fahira C. 165130107111005

2016 A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai jenis penyakit semakin banyak yang muncul salah satu penyebabnya
adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Secara umum ada dua jenis
penyakit yaitu penyakit menular (Infectious Diseases) dan penyakit tidak menular
(Non Infectious Diseases). Penyebaran penyakit menular menjadi keprihatinan
dan ancaman bagi masyarakat karena penyakit menular umumya bersifat
mendadak dan bisa menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam waktu tertentu.
Metode penularan penyakit diklasifikasikan menjadi dua yaitu penularan secara
vertikal dan penularan secara horizontal. Penularan secara vertikal yaitu penularan
dari induk ke anak melalui plasenta saat masih bayi berada dalam kandungan atau
menular ke bayi yang baru lahir. Sedangkan penularan secara horizontal yaitu
penularan yang terjadi karena individu sehat berkontak langsung dengan individu
yang terinfeksi oleh suatu penyakit menular. Kontak langsung dapat melalui
udara, batuk, bersin, makanan, minuman, dan bahkan kotoran individu yang
mengandung virus penyakit menular.
Salah satu penyakit yang infeksius adalah cacar unggas. Cacar unggas
termasuk dalam virus DNA genus Avipoxvirus dari keluarga Poxviridae. Infeksi
cacar unggas ada dua bentuk yaitu bentuk kutaneus ditandai dengan adanya lesi
proliferatif serta nodular pada kulit. Bentuk difteri ditandai adanya lesi fibro-
nekrotik pada lendir membran mulut dan saluran pernapasan bagian atas. Penyakit
cacar unggas bentuk kutaneus biasanya ditandai dengan tingkat kematian yang
rendah serta dapat sembuh dengan sendirinya, sedangkan bentuk difteri ditandai
dengan tingkat kematian yang tinggi karena terjadi gangguan pernapasan dan
kerapkali diperparah oleh invasi bakteri yang mengkontaminasi area infeksi.
Infeksi virus cacar unggas dapat melalui kulit dengan bantuan vektor berupa
gigitan serangga, nyamuk dan tungau. Beberapa vektor yang sering menularkan
adalah Aedes aegyptu, Culex sp, Dermanyssus gallinae, Stomoxys sp. Virus ini
dapat memasuki aliran darah melalui mata, luka kulit, atau saluran pernapasan.
Nyamuk merupakan reservoir utama sebagai penyebar cacar unggas. Penularan
secara aerosol dapat terjadi dari unggas yang terinfeksi, atau konsumsi makanan
atau air yang terkontaminasi juga dapat menjadi sumber penularan. Penularan
virus cacar unggas dapat terjadi pada ayam. Jika virus cacar unggas menginfeksi
ayam dapat menyebabkan pertumbuhan yang rendah, konversi pakan yang buruk
serta penurunan tajam dalam produksi telur yang menyebabkan kerugian
ekonomi. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan tersebut dalam makalah ini
akan dibahas mengenai pox virus beserta penjelasannya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penjelasan
mengenai pox virus, mulai dari ciri-ciri, patogenesitas, sampai pengendaliannya.

Anda mungkin juga menyukai