Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai tugas pada Mata Kuliah Instrumentasi Kelautan
bimbingan Dosen Ir. Aida Sartimbul.M.Sc,Ph.D
Disusun oleh:
Lestari 135080600111004
Yoga Pratama 135080600111008
Muh Miftahu Huda 135080600111016
Muhammad Zuhal Fikri 135080600111020
R A Mutiara N F 135080600111039
Riza Alifia 135080600111055
Miranti Herdiutami 135080600111077
Ajeng Rofiananda 135080601111007
Surono Edi Saputro 135080601111067
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015
A. Acoustic Tomography
Variasi waktu perjalanan getaran akustik dari dasar laut menuju permukaan
berkaitan erat dengan perubahan struktur densitas dan kedalaman termohalin
(Rossby, 1969). Berdasarkan pengukuran terpadu pada waktu perjalanan getaran
akustik di setiap osilasi vertical, dikembangkan peralatan inverted echo sounder yang
dapat membantu pegukuran meskipun berada di atas kolom air. Variabilatas temporal
dalam kandungan panas yang terintegrasi secara vertical dapat ditentukan dengan
mengukur waktu perjalanan pulang-pergi getaran akustik sepanjang jarak yang
ditempuh. Hal ini depengaruhi oleh kedalaman termoklin dan ketinggianan dinamika
kestabilan temperature dan salinitas. Bidang ketinggian dinamis yang dipengaruhi
perubahan arus geostropik dapat dipetakan menggunakan array IESS. Array IESS
telah diterapkan untuk mempelajari bidang perkembangan eddies dan studi tentang
gulf stream, Antartic Circumpolar current, laut Jepang dan arus Malvinas.
C. Sea Level-Measurement
Radiasi sendiri adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam
bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber
radiasi. Perhitungan gelombang panjang dan pendek tidak langsung menggunakan
metode yang secara umum digunakan dalam perhitungan radiasi gelombang panjang
dan pendek. Pengukuran langsung tersebut dilakukan di stasiun cuaca yang
berkualitas tinggi dan paket instrumen meteorologi, yang sering dilakukan oleh
kapal-kapal penelitian. Pengamatan radiasi gelombang pendek dilakukan dengan
memngggunakan pyranometer a. Unsur penginderaan dari pyranometer Eppley
terdiri dari dua pelat datar tembaga, satu dicat dengan cat hitam datar dan yang
lainnya memutih dengan menggunakan magnesium oksida. Cat hitam menyerap
semua gelombang pendek dan gelombang panjang energi radiasi yang jatuh di
atasnya dan dipanaskan di atas suhu sekitarnya.
Alat sambung (Fusion Splicer) dan alat ukur Serat Optik (OTDR) merupakan
salah satu perangkat pendukung dalam operasional pengelolaan jaringan access
Serat Optik Untuk keperluan Operasional dan Maintenance (O&M) Network
Element yang beroperasi menggunakan jaringan acccess Serat Optik, maka sangat
penting peranan alat sambung dan alat ukur Serat Optik.
Gambar diatas merupakan alat sambung (Fusion Splicer) yang digunakan untuk
mengukur optik. Sebuah paket sensor Meteorologi: ASIMET dimana sistem ini
dilengkapi dengan set ganda dari sensor radiasi gelombang pendek (pyranometer),
radiasi gelombang panjang (radiometer inframerah), tekanan udara, kelembaban
relatif dan suhu udara, curah hujan, dan angin. Pyranometer atau solarmeter
digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh radiasi cahaya pada permukaan
bidang dengan satuan W/m2. Cara kerja alat ini adalah dengan dipasang pada suatu
permukaan bidang kemudian dengan adanya hantaman cahaya tepat pada
pyranometer sensor, maka akan diteruskan pada tampilan komputer dalam bentuk
simpangan besarnya fluks yang diberikan cahaya tersebut.
Instrumen elektronik modern dapat mengukur sifat optik secara langsung dan
kuantitatif. Beberapa instrument yang digunakan diantaranya sinar atenuasi sebagai
fungsi kedalaman dan panjang gelombang (transmissometer), fluoresensi
(fluorometer), hamburan cahaya (backscattering meter optik), dan sensor cahaya dan
radiasi. Tiga sensor pertama adalah instrumen aktif, yang memancarkan cahaya
mereka sendiri dan mengukur respon. Sensor terakhir adalah pasif, mengukur cahaya
yang berasal dari lingkungan.