MIKROBIOLOGI 4.3 2018 Uye
MIKROBIOLOGI 4.3 2018 Uye
DISUSUN OLEH:
TIM BAGIAN MIKROBIOLOGI
1
Daftar Isi
Pengantar 3
Tata tertib 4
Materi praktikum 5
1. Identifikasi Staphylococcus saprophyticus 5
a. Pengamatan morfologi koloni S. saprophyticus 5
b. Pengecatan Gram S. saprophyticus 6
c. Uji Biokimia S. saprophyticus 8
i. Test Katalase 8
ii. Tes Koagulase 9
2. Identifikasi Candida albicans 10
a. Pengamatan morfologi C. albicans 10
b. Pengecatan Methylen Blue C.albicans 11
c. Pengecatan KOH C. albicans 12
Referensi 14
Lampiran 15
Format laporan praktikum 15
Lembar penilaian laporan praktikum 16
2
Materi Praktikum
Prinsip :
Manitol Salt Agar (MSA) merupakan media selektif dan diferensial untuk isolasi dan
membedakan spesies patogen Staphylococcus. MSA mengandung 7,5% sodium klorida
dan manitol. Staphylococcus toleran terhadap kandungan 7,5% sodium klorida
sehingga dapat tumbuh di media MSA. Manitol merupakan gula berkarbon enam yang
jika difermentasi menghasilkan asam yang dideteksi dengan indikator phenol red
(Cappuccino, 2004)
A B
3
Catatan: Beberapa spesies Staphylococcus (S. saprophyticus) selain S. aureus
merupakan manitol positif dan menghasilkan zona kuning di sekitar koloni pada
media MSA. Oleh karena itu diperlukan uji biokimia untuk mengidentifikasi S.
saprophyticus. Sekita 10% S. saprophyticus dapat memfermentasi manitol.
Cara Kerja :
1. Buat preparat ulas dari suspensi kuman S. saprophyticus
2. Lakukan fiksasi dengan hati-hati
4
3. Genangi preparat dengan kristal ungu (zat warna primer) dan dibiarkan selama
20 detik
4. Cuci dengan air mengalir selama 2 detik dan dikeringkan
5. Genangi preparat dengan kalium iodida (mordant) dan dibiarkan selama 1 menit
6. Cuci dengan alkohol aseton (95% ) sampai warna ungu hilang dan dikeringkan
selama 10-20 detik
7. Cuci dengan air mengalir selama 2 detik
8. Genangi preparat dengan safranin (counterstain) dan dibiarkan selama 20 detik
9. Cuci dengan air mengalir selama 2 detik dan dikeringkan
10. Amati preparat dengan mikroskop.(Benson, 2001)
Interpretasi: Kokus Gram positif, dinding sel berwarna ungu. Sel tersusun dalam
kelompok tak beraturan (kokus tunggal, berpasangan, tetrad, rantai).
5
Gambar 3. Staphylococcus saprophyticus, Gram positif coccus
Catatan: kristal violet menyebabkan bakteri Gram positif dan Gram negatif berwarna
ungu setelah 30 detik setelah pewarnaan. Jika Iodine (mordant) dituangkan selama 1
menit maka kedua jenis bakteri ini tetap berwarna ungu. Fungsi mordant adalah
untuk kombinasi dengan kristal violet untuk membentuk senyawa yang relatif tidak
larut pada bakteri Gram positif. (Benson, 2001).
i. Test Katalase
Tujuan:
Uji ini digunakan untuk menentukan apakah bakteri tersebut merupakan bakteri
penghasil enzim katalase (katalase positif) atau bukan (katalase negatif)
Prinsip:
Uji katalase dapat menunjukkan bahwa enzim kalatalas e dimiliki oleh bakteri.
Enzim katalase akan mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen
yang ditandai dengan adanya gelembung udara. Jika bakteri tersebut
6
menghasilkan banyak enzim katalase, maka gelembung yang terbentuk akan
banyak walalupun inokulum yang digunakan sedikit.
A B
Prinsip :
9
Tes koagulase digunakan untuk membedakan Staphylococcus yang koagulase positif
dengan yang koagulase negatif . S. aureus memiliki dua bentuk koagulase yaitu
koagulase terikat dan koagulase bebas. Pada tube test yang dicari ialah adanya
koagulase bebas.
Perlu ditekankan bahwa hasil tes koagulase valid hanya untuk bakteri gram positif seperti
Staphylococcus, karena beberapa gram negatif seperti Pseudomonas dapat menyebabkan
false positif.
10
Tujuan : pengamatan morfologi koloni C. albicans
Tujuan :
Mengetahui struktur sel yeast
Prinsip:
Methylen blue sebagai pewarna sederhana mewarnai sel yeast sehingga morfologi
kapang dapat terlihat. Sel yeast yang terwarnai methylen blue adalah sel yeast yang
mati, sedangkan sel yeast yang hidup akan terlihat transparan.
11
Cara Kerja :
1. Tempatkan spesimen atau isolat pada objek glass yang bersih
2. Teteskan methylen blue pada objek glass yang sudah ada isolatnya
3. Biarkan selama satu menit
4. Cuci dengan air mengalir kemudian keringkan
5. Amati di bawah mikroskop
Pseudohifa
NB : semakin lama sel yeast terwarnai methylen blue, maka semakin banyak sel yeast yang
mati.
1. 10% KOH
2. Gelas objek
3. Penutup gelas objek
4. Mikroskop
5. Ose
6. Api bunsen
7. Spesimen
Tujuan : Mempelajari morfologi sel yeast Candida albicans
Prinsip :
Potassium hydroxide (KOH) memisahkan elemen jamur dari sel jamur utuh dengan
proses digesti protein debris dan membuang substansi semen yang menempel dengan
sel berkeratin sehingga memudahkan visualisasinya di bawah mikroskop.
Cara Kerja
d. Tempatkan spesimen seperti biopsi epiderma, kuku, goresan kulit atau
jaringan pada gelas objek yang bersih
e. Teteskan 10% KOH pada spesimen dan tutup dengan gelas penutup
f. Biarkan 5-10 menit.
g. Periksa di bawah mikroskop
Jika spesimen tidak terlarut secara merata, sebaiknya dibiarkan beberapa saat dalam
petridish berisi kertas saring dan direndam dengan air di dasarnya. Pemanasan yang berlebih
harus dihindari sehingga tidak terbentuk Kristal KOH. Pemanasan dapat diganti dengan
menggunakan Dimethyl sulfoxide (DMSO). Campuran larutan 20% KOH dan setengah
bagian dari tinta parker dapat digunakan untuk pengecatan elemen jamur.(Cappuccino and
Sherman, 2001)
Referensi