PENDAHULUAN
1
Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
1
sebagai bagian dari kebijakan pembangunan nasional harus mendapat perhatian yang lebih
serius.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sumber daya air?
2. Bagaimana Proses terjadinya air?
3. Apa manfaat air bagi Pembangunan?
4. Bagaimana Pengelolaan sumber daya air?
5. Bagaimana Persediaan sumber daya air di Indonesia?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Daya Air
Sumber Daya Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup
manusia, disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat. Air yang dibiarkan ke laut dan tidak dimanfaatkan atau disimpan, akan hilang
secara percuma tanpa dapat dirasakan manfaatnya. Walaupun air kita jumpai di mana-mana
namun kuantitas, kualitas dan distribusinya (ruang dan waktu) sering tidak sesuai dengan
keperluan. Dalam satu tahun ketersediaan air di alam berubah-ubah, pada musim penghujan
air berlimpah-limpah sehingga sungai tidak dapat lagi menampung aliran air dan akan
mengakibatkan adanya banjir.2
Sumber daya air terdiri dari air tawar (sungai, danau, waduk) dan air asin (air laut).
Air tawar ialah air yang tidak berasa lawan dari air asin. Merupakan air yang tidak
mengandung banyak larutan garam dan larutan mineral di dalamnya. Saat menyebutkan air
tawar, orang biasanya merujuk ke air dari sumur, danau, sungai, salju, atau es. Air tawar juga
berarti air yang dapat dan aman untuk dijadikan minuman bagi manusia.3
Air Samudera dan lautan tersusun dari banyak garam natrium chlorida (NaCl) hingga
air terasa asin, yang tidak bisa dan tidak nyaman untuk dikonsumsi oleh manusia. Sedangkan
air laut adalah air dari laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%.
Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35 gram garam (terutama, namun tidak
seluruhnya, garam dapur/NaCl). Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan
garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium,
kalsium, dll.
Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam. Ombak laut yang
memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan. Lama-
kelamaan air laut menjadi asin karena banyak mengandung garam. Air tawar lebih ringan dari
air asin. Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau,
dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya
air, dan pengendalian daya rusak air.
Sumber Daya Air (SDA) merupakan sumberdaya alam yang masuk dalam kategori
fasilitas umum yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat dan barang milik publik (al-
2
Drs. Ali Abdullah, Ir. Rahma Eny, 1993, Ilmu Alamiah Dasar: Jakarta, Bumi Aksara Jakarta, hlm.
131
3
Sastrodinoto, Soenarjo, 1980, Biologi Umum II: Jakarta , PT RajaGrafindo Jakarta, hlm. 73-114
3
milkiyyah al-‘ammah). Pengelolaannya harus diserahkan kepada negara secara profesional
dan bebas korupsi. Seluruh hasilnya dikembalikan kepada publik. Ini sebagaimana sabda
Rasulullah saw.:
Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput dan api (HR Abu Dawud dan
Ahmad).
Karena itu pengelolaannya tidak boleh diserahkan/dikuasakan kepada swasta apalagi pihak
asing. Hal ini didasarkan pada hadis:
فَلَ َّما.طعَهُ لَه َ طعَهُ ْال ِم ْل َح قَا َل ا ْبنُ ْال ُمت ََو ِ ِّك ِل الَّذِى بِ َمأ ْ ِر
َ َب فَق ِّ ِ ِ أَنَّهُ َو ْفدَ إِلَى النَّب:ض ب ِْن َح َّما ٍل
َ فَا ْست َ ْق-صلى هللا عليه وسلم- ى َ ََع ْن أ َ ْبي
َ فَا ْنت َِز:َ قَال.َّطعْتَ لَهُ ْال َما َء ْال ِعد
ُع ِم ْنه َ َ أَتَد ِْرى َما ق:أ َ ْن َولَّى قَا َل َر ُج ٌل ِمنَ ْال َمجْ ِل ِس
َ َطعْتَ لَهُ؟ ِإنَّ َما ق
Dari Abyadh bin Hammal: Ia menghadap kepada Nabi saw. dan memohon diberi bagian dari
tambang gara—yang menurut Ibnu Mutawakkil—berada di daerah Ma’rib. Lalu beliau
memberikan tambang itu kepada dia. Namun, tatkala orang tersebut berpaling, seseorang
yang berada di majelis beliau berkata, “Tahukah Anda bahwa yang Anda berikan adalah
[seperti] air yang mengalir?” Beliau pun membatalkan pemberiannya (HR al-Baihaqi dan
at-Tirmidzi).
Karena itu sumberdaya air seperti sungai, danau dan sebagainya merupakan milik
umum. Semuanya harus dikelola oleh negara dengan segenap kewenanganannya. Negara
harus mampu mendistribusikan kekayaan ini dengan sebaik-baiknya kepada seluruh
masyarakat baik untuk kepentingan air minum, industri ataupun pertanian.
4
limpasan, yang bermuara di danau, sungai-sungai dan dibawa kembali ke lautan, di mana
siklus dimulai lagi.
Daur/ siklus hidrologi, siklus air, atau siklus H2O adalah sirkulasi yang tidak pernah
berhenti dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat
lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan
gas (uap air).
Daur hidrologi merupakan salah satu dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi
memainkan peran penting dalam cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi . Keberadaan siklus
hidrologi sangat significant dalam kehidupan. kita tidak akan lama-lama di bagian
pembukaan, ayo kita segera meluncur ke detail-detail dari proses siklus hidrologi.
Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan perubahan
suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari sekitarnya dan
mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi, air melepaskan energi
dengan lingkungannya, pemanasan lingkungan. Siklus air secara signifikan berperan dalam
pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi.
Dengan mentransfer air dari satu reservoir ke yang lain, siklus air memurnikan air,
mengisi ulang tanah dengan air tawar, dan mengangkut mineral ke berbagai bagian dunia.
Hal ini juga terlibat dalam membentuk kembali fitur geologi bumi, melalui proses seperti
erosi dan sedimentasi. Selain itu, sebagai siklus air juga melibatkan pertukaran panas, hal itu
berpengaruh pada kondisi iklim di bumi.4
Proses Terjadinya Siklus Air
4
Lakitan Benyamin, 2013, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan : Jakarta, PT RajaGrafindo Persada,
hlm 37-40
5
menghasbiskan 250 liter air setiap hari, sementara di negara berkembang atau miskin,
kebutuhan air per hari hanya 150 liter saja. Pada bidang industri, air merupakan bahan baku
untuk proses pendinginan dan pemeliharaan pabrik. Sedangkan, air terjun dapat
menggerakkan generator untuk pembangkit listrik. Dalam bidang pertanian, air diperlukan
untuk irigasi. Tanpa air, tidak akan ada pertanian. Air untuk pertanian digunakan untuk
irigasi.
6
maka pembangunan yang dilakukan di dalam DAS yang bersangkutan dapat dikatakan
berkelanjutan.
Pada era otonomi daerah saat ini, pembangunan yang berkelanjutan menjadi suatu
yang penting. Berbagai praktisi menilai pada saat inilah pembangunan berkelanjutan dapat
dilakukan, karena daerah kabupaten sudah mampu melakukan identifikasi, analisis, dan
pengambilan keputusan yang didasarkan atas kondisi daerahnya, sehingga setiap
pengambilan keputusan selalu didasarkan atas kondisi aktual kabupaten yang bersangkutan.
Akan tetapi banyak juga praktisi yang berpendapat bahwa pendekatan pembangunan
otonomi kabupaten akan memunculkan permasalahan akan adanya eksplotasi yang tak
tertahankan pada sumberdaya alamnya. Oleh sebab itu diperlukan pendekatan yang cocok
untuk tiap kabupaten, dimana memiliki kondisi yang sangat spesifik.
Pembangunan di Indonesia ini secara umum dijabarkan dalam bentuk proyek, proyek ini
bisa didanai oleh pemerintah, bantuan luar negeri, ataupun oleh swasta. Akan tetapi dari
tahun ke tahun pembangunan ini walaupun memberikan manfaat yang nyata pada saat ini,
ternyata masih sulit untuk mengetahui apakah pembangunan yang dilakukan tersebut
memenuhi kaidah lestari dan berkelanjutan. Oleh sebab itu diperlukan indikator, yang dapat
digunakan untuk menilai apakah pembangunan yang dilakukan adalah lestari dan
berkelanjutan.
Pendekatan yang ingin dipaparkan disini adalah pendekatan pengelolaan DAS,
dimana pembangunan dilakukan melalui satuan daerah aliran sungai. Sehingga pendekatan
yang dilakukan merupakan pendekatan pembangunan yang spesifik daerah yang
bersangkutan. Keuntungan dari pendekatan DAS ini adalah adanya indikator biofisik (air)
untuk mengetahui kesehatan dari DAS tersebut, sedangkan kesulitannya adalah pendekatan
ini adalah pendekatan yang interdisiplin, dimana setiap stake-holder melakukan interaksi
untuk menentukan pembangunan yang akan dilakukan (pendekatan partisipatoris), hal ini
memicu konflik yang berkepanjangan, sehingga memelukan fasilitator yang handal.
Peranan pemerintah daerah yang selama ini menjadi aktor utama pelaksana pembangunan
harus berubah menjadi fasilitator pembangunan, dimana aktor utama pelaksana
pembanguanan adalah setiap stake-holder yang ada didalam DAS yang bersangkutan.
Pendekatan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Daerah aliran sungai (DAS) menurut
definisi adalah suatu daerah yang dibatasi (dikelilingi) oleh garis ketinggian dimana setiap
air yang jatuh di permukaan tanah akan dialirkan melalui satu outlet. Komponen yang ada di
dalam sistem DAS secara umum dapat dibedakan dalam 3 kelompok, yaitu komponen
masukan yaitu curah hujan, komponen output yaitu debit aliran dan polusi / sedimen, dan
7
komponen proses yaitu manusia, vegetasi, tanah, iklim, dan topografi. Sehingga pengelolaan
DAS adalah melakukan pengelolaan setiap komponen DAS sehingga dapat mencapai tujuan
yang dimaksud.
Tujuan dari pengelolaan DAS adalah melakukan pengelolaan sumberdaya alam
secara rasional supaya dapat dimanfaatkan secara maksimum lestari dan berkelanjutan
sehingga dapat diperoleh kondisi tata air yang baik. Sedangkan pembangunan berkelanjutan
adalah pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam bagi kepentingan umat manusia pada
saat sekarang ini dengan masih menjamin kelangsungan pemanfaatan sumberdaya alam
untuk generasi yang akan datang.
Dalam sistem DAS mempunyai arti penting terutama bila hubungan ketergantungan
antara hulu dan hilir. Perubahan komponen DAS di daerah hulu akan sangat mempengaruhi
komponen DAS pada daerah hilirnya, oleh sebab itu perencanaan daerah hulu menjadi
sangat penting.
Dalam setiap aktifitas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di dalam sistem DAS,
sangat diperlukan indikator yang mampu digunakan untuk menilai apakah pelaksanaan
kegiatan tersebut telah berjalan sesuai dengan perencanaan atau belum. Indikator yang
dimaksud adalah indikator yang dengan mudah dapat dilihat oleh seluruh masyarakat luas
sehingga dapat digunakan peringatan awal dalam pelaksanaan kegiatan.
8
Sebagai gambaran bahwa suatu daerah aliran sungai dapat dikatakan masih baik
apabila:
9
2. Sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga
Air sangat sering digunakan dalam kegiatan rumah tangga, misalnya air untuk minum,
mandi, mencuci dan memasak. Sumber daya air pemenuh kebutuhan rumah tangga biasanya
berasal dari air tanah. Setiap rumah biasanya mempunyai sumur air tanah dengan kedalaman
5 meter sampai 15 meter untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Tidak hanya
memanfaatkan sumber air tanah, setiap keluarga hendaknya juga berusaha menjaga
kelestarian sumber daya air tanah (baca : Ciri Ciri Air Tanah yang Baik). Salah satunya
adalah dengan membuat sumur resapan air hujan sebagai bentuk konservasi air tanah.
10
sumber daya air tidak tersedia, banyak tanaman yang akan mati karena kekeringan dan hewan
juga kekurangan air untuk minum. Hal tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan
ekosistem. Jika banyak tumbuhan yang mati maka polusi udara tidak dapat diuraikan dengan
baik sehingga upaya pelestarian lingkungan menjadi terhambat. Oleh karena itu, melakukan
konservasi sumber daya air juga menjadi bagian dari upaya menjaga keseimbangan
lingkungan.
Pada umumnya pengelolaan sumberdaya air (khususnya air tanah) berangkat hanya
dari satu sisi saja yakni bagaimana memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari adanya
air. Namun untuk tidak dilupakan bahwa jika adanya keuntungan pasti ada kerugian. Tiga
aspek dalam penelolaan air bawah tanah yang tidak boleh dilupakan yakni aspek
pemanfaatan, aspek pelestarian dan aspek pengendalian.5
Aspek Pemanfaatan
Hal ini biasanya terlintas dalam pikiran manusia jika berhubungan dengan air. Baru
setelah terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan air yang tersedia, maka manusia
mulai sadar atas aspek yang lain.
Aspek Pelestarian
Agar pemanfaatan tersebut bisa berkelanjutan, maka air perlu dijaga kelestariannya
baik dari segi jumlah maupun mutunya. Menjaga daerah tangkapan hujan dihulu maupun
daerah penambilan merupakan salah satu bagian pengelolaan. Sehingga perbedaan debit air
musim kemarau dan musim hujan tidak besar. Demikian pula menjaga air dari pencemaran
limbah.
Aspek Pengendalian
5
Sjarief, Roestam. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Air. Jurnal Desain dan Konstruksi,vol.1, no. 1,
juni 2002.
11
Perlu disadari bahwa selain memberi manfaat, air juga memiliki daya rusak fisik
maupun kimiawi akibat ulah manusia. Oleh karena itu dalam pengelolaan air tanah tidak
boleh dilupakan adalah pengendalian terhadap daya rusak yang berupa pencemaran air
tanah.
Salah satu cara yang harus diperhatikan dalam pengelolaan air adalah pengelolaan
yang berdasarkan pada ‘watershed’ (Daerah Aliran Sungai/DAS). Daerah aliran sungai
adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan.
Reformasi dalam pengelolaan sumber daya air merupakan salah satu tindakan
penting untuk mengatasi pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan konservasi
sumber daya alam. Dalam pelaksanaannya, telah diterbitkan beberapa kebijakan antara lain
diberlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (UU SDA)
yang sejalan dengan prinsip-prinsip IWRM. Undang-undang ini bertujuan untuk
pelaksanaan pengelolaan sumber daya air secara menyeluruh, berkelanjutan, dan melalui
pendekatan terbuka sehingga memberikan pilihan bagi masyarakat bisnis dan organisasi
12
non-pemerintah untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan dan pelaksanaan
pengelolaan sumber daya air terpadu.
13
merata ini sebenarnya memberikan peluang kepada kita sebagai salah satu negara yang
memiliki kekayaan sumbcr daya alam yang khususnya air untuk meningkatkan dan menggali
potensi yang ada untuk kebaikan bersama dalam membangun dan mensejahterakan rakyat,
namun sayang masih banyak di antara pulau-pulau yang memiliki potensi besar bclum di
manfaatkan.
14
BAB III
PENUTUP
Sumber Daya Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup
manusia, disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat. Air yang dibiarkan ke laut dan tidak dimanfaatkan atau disimpan, akan hilang
secara percuma tanpa dapat dirasakan manfaatnya.
Sumber daya air terdiri dari air tawar (sungai, danau, waduk) dan air asin (air laut).
Air tawar ialah air yang tidak berasa lawan dari air asin. Merupakan air yang tidak
mengandung banyak larutan garam dan larutan mineral di dalamnya. Saat menyebutkan air
tawar, orang biasanya merujuk ke air dari sumur, danau, sungai, salju, atau es. Air tawar juga
berarti air yang dapat dan aman untuk dijadikan minuman bagi manusia
Siklus air atau hidrologi dimulai dengan penguapan air dari permukaan laut. Seperti
udara lembab diangkat, mendingin dan uap air mengembun membentuk awan. Kelembaban
diangkut di seluruh dunia sampai kembali ke permukaan sebagai hujan (presipitasi). Setelah
air mencapai tanah, salah satu dari dua proses dapat terjadi; 1) sebagian air dapat menguap
kembali ke atmosfer atau 2) air dapat menembus permukaan dan menjadi air tanah.
Pada umumnya pengelolaan sumberdaya air (khususnya air tanah) berangkat hanya
dari satu sisi saja yakni bagaimana memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari adanya
air. Namun untuk tidak dilupakan bahwa jika adanya keuntungan pasti ada kerugian. Tiga
aspek dalam penelolaan air bawah tanah yang tidak boleh dilupakan yakni aspek
pemanfaatan, aspek pelestarian dan aspek pengendalian
Di indonesia Persebaran sumbcr daya airnya tidak merata, hal ini seperti yang di
tunjukan dalam peta perairan indonesia, meskipun kondisi umum sumber daya air
diIndonesia ini memiliki cadangan air yang cukup bestir 2530 km3 (no. 5 di dunia), namun
sebarannya tidak merata.
Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan yang tidak terbatas dan berkelanjutan
karena sangat penting untuk konsumsi rumah tangga, kebutuhan industri dan tempat umum.
Akibat adanya hubungan timbal balik dan interaksi antara manusia dan sumberdaya air yang
ada dan lingkungan lainnya. Maka penurunan kualitas dan kuantitas sumberdaya air yang ada
juga akan mengakibatkan kemerosotan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Akumulasi
interkasi berbagai kerusakan sumber air yang ada pada akhirnya kemudia menimbulkan
bencana pada kehidupan manusia itu sendiri.
15