Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa. Manusia dan semua makhluk hidup butuh
air. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi. Semua organism yang
hidup tersusun dari sel-sel yang berisi air sedikitnya 60% dan aktivitas metaboliknya
mengambil tempat di larutan air. Dapat disimpulkan bahwa untuk kepentingan manusia dan
kepentingan komersial lainnya, ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak
diperlukan.
Air merupakan faktor yang penting dalam peningkatan produksi. Air merupakan
syarat mutlak bagi kehidupan dan pertumbuhan. Air dapat berasal dari air hujan atau dari
irigasi. Bila masalah irigasi dapat diatasi dengan baik , misalnya dengan pembuatan waduk
beserta saluran-saluran maka ada kemungkinan frekuensi penanaman dapat ditingkatkan yang
semula hanya dapat ditanami sekali setahun, akhirnya dapat ditanam dua atau bahkan tiga
kali dalam setahun.
Negara harus mampu mengatur bangsa dengan kekuasaan yang telah diamanatkan di
dalam Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia
Berdasarkan amanat konstitusi tersebut, Negara mengamanatkan kepada pemerintah melalui
UU No.7 Tahun 20041 untuk mengatur dan menjamin kebutuhan dan memberikan
perlindungan hak setiap individu bangsa untuk mendapatkan air bagi pemenuhan kebutuhan
pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif,
termasuk pula memberikan perlindungan terhadap resiko yang timbul akibat potensi dan daya
air.
Air sangat berpengaruh terhadap krisis pangan, krisis kesehatan, kemiskinan dan daya
saing kawasan bahkan nasional. Pendek kata, standar hidup kita tidak dapat ditingkatkan dan
dipertahankan tanpa air yang cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu,
kebijakan pengelolaan sumber daya air (SDA) sebagai bagian darikebijakan pembangunan
nasional harus mendapat perhatian yang lebih serius. Air sangat berpengaruh terhadap krisis
pangan, krisis kesehatan, kemiskinan dan daya saing kawasan bahkan nasional. Pendek kata,
standar hidup kita tidak dapat ditingkatkan dan dipertahankan tanpa air yang cukup baik dari
segikuantitas maupun ualitas. Oleh karena itu, kebijakan pengelolaan sumber daya air (SDA)

1
Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

1
sebagai bagian dari kebijakan pembangunan nasional harus mendapat perhatian yang lebih
serius.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sumber daya air?
2. Bagaimana Proses terjadinya air?
3. Apa manfaat air bagi Pembangunan?
4. Bagaimana Pengelolaan sumber daya air?
5. Bagaimana Persediaan sumber daya air di Indonesia?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui sumber daya air
2. Mengetahui proses terjadinya air
3. Mengetahui manfaan air bagi pembangunan
4. Mengetahui cara pengelolaan air
5. Mengetahui persediaan air di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Daya Air
Sumber Daya Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup
manusia, disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat. Air yang dibiarkan ke laut dan tidak dimanfaatkan atau disimpan, akan hilang
secara percuma tanpa dapat dirasakan manfaatnya. Walaupun air kita jumpai di mana-mana
namun kuantitas, kualitas dan distribusinya (ruang dan waktu) sering tidak sesuai dengan
keperluan. Dalam satu tahun ketersediaan air di alam berubah-ubah, pada musim penghujan
air berlimpah-limpah sehingga sungai tidak dapat lagi menampung aliran air dan akan
mengakibatkan adanya banjir.2
Sumber daya air terdiri dari air tawar (sungai, danau, waduk) dan air asin (air laut).
Air tawar ialah air yang tidak berasa lawan dari air asin. Merupakan air yang tidak
mengandung banyak larutan garam dan larutan mineral di dalamnya. Saat menyebutkan air
tawar, orang biasanya merujuk ke air dari sumur, danau, sungai, salju, atau es. Air tawar juga
berarti air yang dapat dan aman untuk dijadikan minuman bagi manusia.3
Air Samudera dan lautan tersusun dari banyak garam natrium chlorida (NaCl) hingga
air terasa asin, yang tidak bisa dan tidak nyaman untuk dikonsumsi oleh manusia. Sedangkan
air laut adalah air dari laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%.
Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35 gram garam (terutama, namun tidak
seluruhnya, garam dapur/NaCl). Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan
garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium,
kalsium, dll.
Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam. Ombak laut yang
memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan. Lama-
kelamaan air laut menjadi asin karena banyak mengandung garam. Air tawar lebih ringan dari
air asin. Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau,
dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya
air, dan pengendalian daya rusak air.
Sumber Daya Air (SDA) merupakan sumberdaya alam yang masuk dalam kategori
fasilitas umum yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat dan barang milik publik (al-

2
Drs. Ali Abdullah, Ir. Rahma Eny, 1993, Ilmu Alamiah Dasar: Jakarta, Bumi Aksara Jakarta, hlm.
131
3
Sastrodinoto, Soenarjo, 1980, Biologi Umum II: Jakarta , PT RajaGrafindo Jakarta, hlm. 73-114

3
milkiyyah al-‘ammah). Pengelolaannya harus diserahkan kepada negara secara profesional
dan bebas korupsi. Seluruh hasilnya dikembalikan kepada publik. Ini sebagaimana sabda
Rasulullah saw.:

ِ َّ‫ث فِي ْال َماء َو ْال َكإلَ َوالن‬


‫ار‬ ُ َ‫ْال ُم ْس ِل ُمون‬
ٍ َ‫ش َركَا ُء فِي ثَال‬

Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput dan api (HR Abu Dawud dan
Ahmad).
Karena itu pengelolaannya tidak boleh diserahkan/dikuasakan kepada swasta apalagi pihak
asing. Hal ini didasarkan pada hadis:

‫ فَلَ َّما‬.‫طعَهُ لَه‬ َ ‫طعَهُ ْال ِم ْل َح قَا َل ا ْبنُ ْال ُمت ََو ِ ِّك ِل الَّذِى بِ َمأ ْ ِر‬
َ َ‫ب فَق‬ ِّ ِ ِ‫ أَنَّهُ َو ْفدَ إِلَى النَّب‬:‫ض ب ِْن َح َّما ٍل‬
َ ‫ فَا ْست َ ْق‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ى‬ َ َ‫َع ْن أ َ ْبي‬
َ ‫ فَا ْنت َِز‬:َ‫ قَال‬.َّ‫طعْتَ لَهُ ْال َما َء ْال ِعد‬
ُ‫ع ِم ْنه‬ َ َ‫ أَتَد ِْرى َما ق‬:‫أ َ ْن َولَّى قَا َل َر ُج ٌل ِمنَ ْال َمجْ ِل ِس‬
َ َ‫طعْتَ لَهُ؟ ِإنَّ َما ق‬

Dari Abyadh bin Hammal: Ia menghadap kepada Nabi saw. dan memohon diberi bagian dari
tambang gara—yang menurut Ibnu Mutawakkil—berada di daerah Ma’rib. Lalu beliau
memberikan tambang itu kepada dia. Namun, tatkala orang tersebut berpaling, seseorang
yang berada di majelis beliau berkata, “Tahukah Anda bahwa yang Anda berikan adalah
[seperti] air yang mengalir?” Beliau pun membatalkan pemberiannya (HR al-Baihaqi dan
at-Tirmidzi).
Karena itu sumberdaya air seperti sungai, danau dan sebagainya merupakan milik
umum. Semuanya harus dikelola oleh negara dengan segenap kewenanganannya. Negara
harus mampu mendistribusikan kekayaan ini dengan sebaik-baiknya kepada seluruh
masyarakat baik untuk kepentingan air minum, industri ataupun pertanian.

2.2 Proses Terjadinya Air


Siklus air atau hidrologi dimulai dengan penguapan air dari permukaan laut. Seperti
udara lembab diangkat, mendingin dan uap air mengembun membentuk awan. Kelembaban
diangkut di seluruh dunia sampai kembali ke permukaan sebagai hujan (presipitasi). Setelah
air mencapai tanah, salah satu dari dua proses dapat terjadi; 1) sebagian air dapat menguap
kembali ke atmosfer atau 2) air dapat menembus permukaan dan menjadi air tanah.
Air tanah baik merembes jalan ke dalam lautan, dan sungai, atau dilepaskan kembali
ke atmosfer melalui transpirasi. Keseimbangan air yang tersisa di permukaan bumi adalah

4
limpasan, yang bermuara di danau, sungai-sungai dan dibawa kembali ke lautan, di mana
siklus dimulai lagi.
Daur/ siklus hidrologi, siklus air, atau siklus H2O adalah sirkulasi yang tidak pernah
berhenti dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat
lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan
gas (uap air).
Daur hidrologi merupakan salah satu dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi
memainkan peran penting dalam cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi . Keberadaan siklus
hidrologi sangat significant dalam kehidupan. kita tidak akan lama-lama di bagian
pembukaan, ayo kita segera meluncur ke detail-detail dari proses siklus hidrologi.
Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan perubahan
suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari sekitarnya dan
mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi, air melepaskan energi
dengan lingkungannya, pemanasan lingkungan. Siklus air secara signifikan berperan dalam
pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi.
Dengan mentransfer air dari satu reservoir ke yang lain, siklus air memurnikan air,
mengisi ulang tanah dengan air tawar, dan mengangkut mineral ke berbagai bagian dunia.
Hal ini juga terlibat dalam membentuk kembali fitur geologi bumi, melalui proses seperti
erosi dan sedimentasi. Selain itu, sebagai siklus air juga melibatkan pertukaran panas, hal itu
berpengaruh pada kondisi iklim di bumi.4
Proses Terjadinya Siklus Air

2.3 Manfaat Air Bagi Pembangunan


Air merupakan sumber kehidupan manusia, binatang, dan tanaman. Dalam kehidupan
manusia, air dipergunakan dalam semua bidang kehidupan. Dalam kegiatan rumah tangga, air
dimanfaatkan untuk minum, mencuci, mandi dan kakus. Seseorang di negara maju

4
Lakitan Benyamin, 2013, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan : Jakarta, PT RajaGrafindo Persada,
hlm 37-40

5
menghasbiskan 250 liter air setiap hari, sementara di negara berkembang atau miskin,
kebutuhan air per hari hanya 150 liter saja. Pada bidang industri, air merupakan bahan baku
untuk proses pendinginan dan pemeliharaan pabrik. Sedangkan, air terjun dapat
menggerakkan generator untuk pembangkit listrik. Dalam bidang pertanian, air diperlukan
untuk irigasi. Tanpa air, tidak akan ada pertanian. Air untuk pertanian digunakan untuk
irigasi.

Air dipergunakan pula sebagai sarana transportasi, terutama bagi daerah-daerah di


pedalaman yang memiliki sungai. Sarana transportasi melalui air termasuk paling mura. Air
memberikan fasilitas untuk berbagai kegiatan rekreasi, seperti renang, memancing, pelayaran,
dan pariwisata.
Air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Penting
bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang kita
gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti
penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran air
sehingga dapat menggangu ekosistem yang ada. Air merupakan zat yang paling penting
dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air
dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air
juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di
sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran,
tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat
juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan
wabah penyakit dimana-mana.
Manfaat Air bagi Pembangunan
Pembangunan di Indonesia secara umum diterjemahkan dalam kegiatan proyek
dimana dapat didanai oleh pemerintah, swasta atau bantuan/ pinjaman luar negeri. Pada
setiap pelaksanaan pekerjaan umumnya telah pula terdapat mekanisme tersendiri untuk
melakukan monitoring dan evaluasi. Akan tetapi sangat disayangkan bahwa monitoring dan
evaluasi belum dilakukan dan sejalan dengan tujuan pembangunan nasional yaitu lestari
berkelanjutan. Dalam tulisan ini diuraikan pendekatan perencanaan dan analisis pengelolaan
daerah aliran sungai (DAS), dimana mempunyai keuntungan pendekatan yang holistik
dengan menggunakan komponen integrator tata air. Selanjutnya diuraikan tata air digunakan
sebagai indikator pembangunan berkelanjutan. Dengan harapan bila kondisi tata air baik,

6
maka pembangunan yang dilakukan di dalam DAS yang bersangkutan dapat dikatakan
berkelanjutan.
Pada era otonomi daerah saat ini, pembangunan yang berkelanjutan menjadi suatu
yang penting. Berbagai praktisi menilai pada saat inilah pembangunan berkelanjutan dapat
dilakukan, karena daerah kabupaten sudah mampu melakukan identifikasi, analisis, dan
pengambilan keputusan yang didasarkan atas kondisi daerahnya, sehingga setiap
pengambilan keputusan selalu didasarkan atas kondisi aktual kabupaten yang bersangkutan.
Akan tetapi banyak juga praktisi yang berpendapat bahwa pendekatan pembangunan
otonomi kabupaten akan memunculkan permasalahan akan adanya eksplotasi yang tak
tertahankan pada sumberdaya alamnya. Oleh sebab itu diperlukan pendekatan yang cocok
untuk tiap kabupaten, dimana memiliki kondisi yang sangat spesifik.
Pembangunan di Indonesia ini secara umum dijabarkan dalam bentuk proyek, proyek ini
bisa didanai oleh pemerintah, bantuan luar negeri, ataupun oleh swasta. Akan tetapi dari
tahun ke tahun pembangunan ini walaupun memberikan manfaat yang nyata pada saat ini,
ternyata masih sulit untuk mengetahui apakah pembangunan yang dilakukan tersebut
memenuhi kaidah lestari dan berkelanjutan. Oleh sebab itu diperlukan indikator, yang dapat
digunakan untuk menilai apakah pembangunan yang dilakukan adalah lestari dan
berkelanjutan.
Pendekatan yang ingin dipaparkan disini adalah pendekatan pengelolaan DAS,
dimana pembangunan dilakukan melalui satuan daerah aliran sungai. Sehingga pendekatan
yang dilakukan merupakan pendekatan pembangunan yang spesifik daerah yang
bersangkutan. Keuntungan dari pendekatan DAS ini adalah adanya indikator biofisik (air)
untuk mengetahui kesehatan dari DAS tersebut, sedangkan kesulitannya adalah pendekatan
ini adalah pendekatan yang interdisiplin, dimana setiap stake-holder melakukan interaksi
untuk menentukan pembangunan yang akan dilakukan (pendekatan partisipatoris), hal ini
memicu konflik yang berkepanjangan, sehingga memelukan fasilitator yang handal.
Peranan pemerintah daerah yang selama ini menjadi aktor utama pelaksana pembangunan
harus berubah menjadi fasilitator pembangunan, dimana aktor utama pelaksana
pembanguanan adalah setiap stake-holder yang ada didalam DAS yang bersangkutan.
Pendekatan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Daerah aliran sungai (DAS) menurut
definisi adalah suatu daerah yang dibatasi (dikelilingi) oleh garis ketinggian dimana setiap
air yang jatuh di permukaan tanah akan dialirkan melalui satu outlet. Komponen yang ada di
dalam sistem DAS secara umum dapat dibedakan dalam 3 kelompok, yaitu komponen
masukan yaitu curah hujan, komponen output yaitu debit aliran dan polusi / sedimen, dan

7
komponen proses yaitu manusia, vegetasi, tanah, iklim, dan topografi. Sehingga pengelolaan
DAS adalah melakukan pengelolaan setiap komponen DAS sehingga dapat mencapai tujuan
yang dimaksud.
Tujuan dari pengelolaan DAS adalah melakukan pengelolaan sumberdaya alam
secara rasional supaya dapat dimanfaatkan secara maksimum lestari dan berkelanjutan
sehingga dapat diperoleh kondisi tata air yang baik. Sedangkan pembangunan berkelanjutan
adalah pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam bagi kepentingan umat manusia pada
saat sekarang ini dengan masih menjamin kelangsungan pemanfaatan sumberdaya alam
untuk generasi yang akan datang.
Dalam sistem DAS mempunyai arti penting terutama bila hubungan ketergantungan
antara hulu dan hilir. Perubahan komponen DAS di daerah hulu akan sangat mempengaruhi
komponen DAS pada daerah hilirnya, oleh sebab itu perencanaan daerah hulu menjadi
sangat penting.
Dalam setiap aktifitas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di dalam sistem DAS,
sangat diperlukan indikator yang mampu digunakan untuk menilai apakah pelaksanaan
kegiatan tersebut telah berjalan sesuai dengan perencanaan atau belum. Indikator yang
dimaksud adalah indikator yang dengan mudah dapat dilihat oleh seluruh masyarakat luas
sehingga dapat digunakan peringatan awal dalam pelaksanaan kegiatan.

Indikator Pengelolaan Daerah Aliran Sungai


Secara umum pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan paling sedikit harus
memenuhi indikator lestari dan berkelanjutan dibawah ini, yaitu:

- Pengelolaan yang mampu mendukung produktifitas optimum bagi kepentingan


kehidupan (indikator ekonomi)
- Pengelolaan yang mampu memberikan manfaat merata bagi kepentingan kehidupan
(sosial)
- Pengelolaan yang mampu mempertahankan kondisi lingkungan untuk tidak
terdegradasi (indikator lingkungan)
- Pengelolaan dengan menggunakan teknologi yang mampu dilaksanakan oleh kondisi
penghidupan setempat, sehingga menstimulir tumbuhnya sistem institusi yang
mendukung (indikator teknologi)

8
Sebagai gambaran bahwa suatu daerah aliran sungai dapat dikatakan masih baik
apabila:

- Memberikan produksi tinggi bagi keperluan kehidupan dalam DAS yang


bersangkutan
- Menjamin kelestarian DAS, dimana erosi yang terjadi dibawah erosi yang dapat
ditoleransi
- Terdapat kelenturan, dimana bila terjadi gangguan pada salah satu bagian, maka
bagian lain mampu memberikan supply / bantuan
- Bersifat pemerataan, dimana setiap stake holder yang ada di dalam DAS mampu
berperan sesuai dengan kemampuan yang dipunyai dan mendapatkan imbalan yang
sesuai

Sedangkan dari aspek biofisik, suatu DAS dikatakan baik apabila:

- Debit sungai konstan dari tahun ke tahun


- Kualitas air baik dari tahun ke tahun
- Fluktuasi antara debit maksimum dan minimum kecil
- Ketinggian muka air tanah konstan dari tahun ke tahun
- Kondisi curah hujan tidak mengalami perubahan dalam kurun waktu tertentu

Manusia hidup dan berdiam berkelompok di tempat-tempat yang berair, sekitar


sumber air, di tepi sungai dan danau, dan di tempat yang air tanahnya dangkal sehingga air
mudah digali. Dengan teknik lebih maju, air dapat diambil dari tempat-tempat jauh dengan
pipa-pipa yang kemudian didistribusikan. Atau dengan menampung air hujan yang digunakan
pada sat-saat lain yang kurang air.
Berikut adalah beberapa contoh Pemanfaatan Sumber Daya Air bagi kehidupan
manusia dan pembangunan.:
1. Sebagai sumber pengairan dalam pertanian
Sumber daya air yang cukup sangat dibutuhkan untuk mengairi lahan pertanian (baca
: Jenis Tanah Untuk Pertanian). Pengairan dalam pertanian sering kali dilakukan petani saat
musim kemarau dimana hujan tidak turun (baca: Fungsi Air Hujan). Pengairan juga
dilakukan ketika tanaman siap untuk dipanen. Jika tidak ada pengairan, maka tanaman
pertanian tidak dapat tumbuh dengan baik. Karena hal tersebut, petani harus memiliki
ketersedian sumber daya air yang cukup untuk kebutuhan irigasi.

9
2. Sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga
Air sangat sering digunakan dalam kegiatan rumah tangga, misalnya air untuk minum,
mandi, mencuci dan memasak. Sumber daya air pemenuh kebutuhan rumah tangga biasanya
berasal dari air tanah. Setiap rumah biasanya mempunyai sumur air tanah dengan kedalaman
5 meter sampai 15 meter untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Tidak hanya
memanfaatkan sumber air tanah, setiap keluarga hendaknya juga berusaha menjaga
kelestarian sumber daya air tanah (baca : Ciri Ciri Air Tanah yang Baik). Salah satunya
adalah dengan membuat sumur resapan air hujan sebagai bentuk konservasi air tanah.

3. Sebagai sumber tenaga listrik


Sumber daya air menjadi salah satu sumber pembangkit tenaga listrik yang disebut
dengan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Air yang mengalir deras dari sumbernya
dapat dimanfaatkan untuk menggerakan turbin pembangkit listrik. Turbin yang berputar akan
mengubah energi potensial dari air menjadi energi mekanis. Energi mekanis lalu diubah oleh
generator listrik menjadi energi listrik. Hal tersebut membuat pemerintah membangun banyak
waduk dan bendungan untuk menampung dan mengalirkan air sehingga mencukupi
kebutuhan air untuk membangkitkan tenaga listrik.
Berkembangnya industri turut mempengaruhi meningkatnya kebutuhan akan listrik.
Mesin- mesin produksi dalam kegiatan industri dan peralatan rumah tangga banyak yang
menggunakan energi listrik. Pemerintah belum sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan listrik
di semua wilayah Indonesia. Banyak daerah- daerah pedalaman yang belum mendapatkan
akses listrik.

4. Sebagai media kebersihan


Air banyak dimanfaatkan sebagai media kebersihan. Misalnya, dalam kegiatan sehari-
hari manusia menggunakan air untuk membersihkan badan, membersihkan alat masak dan
juga membersihkan rumah. Membersihkan badan termasuk usaha untuk menjaga kesehatan
diri. Sumber daya air secara tidak langsung juga mempengaruhi kesehatan manusia terutama
dalam hal salinitas. Jika ketersediaan air untuk membersihkan badan tercukupi, maka
kesehatan badan bisa tetap terjaga.

5. Sebagai indikator kelestarian lingkungan


Sumber daya air dibutuhkan oleh makhlup hidup lain. Tanaman membutuhkan air untuk
tumbuh dan berkembang. Hewan juga membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Jika

10
sumber daya air tidak tersedia, banyak tanaman yang akan mati karena kekeringan dan hewan
juga kekurangan air untuk minum. Hal tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan
ekosistem. Jika banyak tumbuhan yang mati maka polusi udara tidak dapat diuraikan dengan
baik sehingga upaya pelestarian lingkungan menjadi terhambat. Oleh karena itu, melakukan
konservasi sumber daya air juga menjadi bagian dari upaya menjaga keseimbangan
lingkungan.

6. Memperlancar perekonomian rakyat


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa air berpengaruh terhadap beberapa
industri dan juga mata pencaharian masyarakat. Petani membutuhkan air untuk bercocok
tanam. Industri membutuhkan air sebagai bahan baku. Daerah tertentu juga memanfaatkan air
sungai untuk sarana transportasi (baca: Manfaat Sungai). Apabila aliran air untuk kebutuhan
masyarakat lancar, maka perekonomian masyarakat juga akan berjalan lancar.

2.4 Pengelolaan Sumber Daya Air

Pada umumnya pengelolaan sumberdaya air (khususnya air tanah) berangkat hanya
dari satu sisi saja yakni bagaimana memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari adanya
air. Namun untuk tidak dilupakan bahwa jika adanya keuntungan pasti ada kerugian. Tiga
aspek dalam penelolaan air bawah tanah yang tidak boleh dilupakan yakni aspek
pemanfaatan, aspek pelestarian dan aspek pengendalian.5
Aspek Pemanfaatan
Hal ini biasanya terlintas dalam pikiran manusia jika berhubungan dengan air. Baru
setelah terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan air yang tersedia, maka manusia
mulai sadar atas aspek yang lain.
Aspek Pelestarian
Agar pemanfaatan tersebut bisa berkelanjutan, maka air perlu dijaga kelestariannya
baik dari segi jumlah maupun mutunya. Menjaga daerah tangkapan hujan dihulu maupun
daerah penambilan merupakan salah satu bagian pengelolaan. Sehingga perbedaan debit air
musim kemarau dan musim hujan tidak besar. Demikian pula menjaga air dari pencemaran
limbah.
Aspek Pengendalian

5
Sjarief, Roestam. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Air. Jurnal Desain dan Konstruksi,vol.1, no. 1,
juni 2002.

11
Perlu disadari bahwa selain memberi manfaat, air juga memiliki daya rusak fisik
maupun kimiawi akibat ulah manusia. Oleh karena itu dalam pengelolaan air tanah tidak
boleh dilupakan adalah pengendalian terhadap daya rusak yang berupa pencemaran air
tanah.

Salah satu cara yang harus diperhatikan dalam pengelolaan air adalah pengelolaan
yang berdasarkan pada ‘watershed’ (Daerah Aliran Sungai/DAS). Daerah aliran sungai
adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan.

Dengan pengelolaan air berdasarkan DAS maka diharapkan akan tercipta


kesinambungan sumber daya air karena air tidak bisa dilihat satu bagian wilayah saja.
Pengelolaan air pada suatu daerah tidak bisa begitu saja hanya memperhatikan variabel–
variabel hidrologis pada wilayah itu saja. Bahkan, pengelolaan Waduk Saguling untuk
keperluan PLTA, misalnya, tidak bisa hanya memperhatikan variabel–variabel disekitar
waduk. Seluruh masalah pengelolaan sumber daya air harus memperhitungkan keseluruhan
DAS karena bagaimanapun juga bahkan sebuah titik di ujung terluar DAS pun memiliki
pengaruh terhadap keberadaan dan kualitas air di sungai utama.

Indonesia telah melakukan langkah maju dalam pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan


Sumber Daya Air secara terpadu (Integrated Water Resources Management – IWRM) yang
menjadi perhatian dunai internasional untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air
dalam mencapai kesejahteraan umum dan pelestarian lingkungan. Sejalan dengan konsep
IWRM yang berkembang di forum internasional, beberapa tindakan telah diambil di tingkat
nasional dan daerah dalam rangka reformasi kebijakan sumber daya air.

Reformasi dalam pengelolaan sumber daya air merupakan salah satu tindakan
penting untuk mengatasi pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan konservasi
sumber daya alam. Dalam pelaksanaannya, telah diterbitkan beberapa kebijakan antara lain
diberlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (UU SDA)
yang sejalan dengan prinsip-prinsip IWRM. Undang-undang ini bertujuan untuk
pelaksanaan pengelolaan sumber daya air secara menyeluruh, berkelanjutan, dan melalui
pendekatan terbuka sehingga memberikan pilihan bagi masyarakat bisnis dan organisasi

12
non-pemerintah untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan dan pelaksanaan
pengelolaan sumber daya air terpadu.

2.5 Persediaan Sumber Daya Air di Indonesia


Di indonesia Persebaran sumbcr daya airnya tidak merata, hal ini seperti yang di
tunjukan dalam peta perairan indonesia, meskipun kondisi umum sumber daya air
diIndonesia ini memiliki cadangan air yang cukup bestir 2530 km3 (no. 5 di dunia), namun
sebarannya tidak merata. Contohnya di wilayah barat untuk sumbcr daya airnya cukup besar
namun di timur dan selatan kurang. Hal ini diperparah karena bertambahnya jumlah
penduduk yang tidak merata, seperti di pulau jawa yang hanya 7% dari luas lahan di
Indonesia, sekitar 65% penduduk Indonesia tinggal di pulau ini dan potensi airnya hanya 4,5
% dari potensi air di Indonesia, sehingga hal ini ketersediaan air di tiap-tiap wilayah tidak
sama. Seperti yang tcrlihat di peta perairan indonesia di atas bahwa Pcrsebaran potensi air
tanali dan air permukaan di Indonesia jika di persentasekan adalah sebagai bcrikut :
1. Kalimantan : 30.4%
2. Sumatera : 24.6%
3. Papua : 23.8%
4. Sulawesi : 14.8%
5. Jawa dan Bali : 6.4%
Dari persentase di atas jelas terlihat bahwa pulau jawa merupakan pulau yang
memiliki sumbcr daya air terkecil dan kalimantan sebagai pulau yang memiliki sumbcr daya
air terbesar di indonesia. walaupun kondisi Pulau Jawa seperti itu ternyata sumbcr irigasi di
pulau jawa cukup besar yaitu sekitar 49% dari irigasi yang ada di luar pulau jawa dan itu
menyumbang hampir 60% produksi beras di Indonesia, di Indonesia yang paling parah
cadangan airnya cukup krisis di daerah NTT, indeks perkapitanya 1600 m3 suatu daerah
indeks perkapitanya di bawah 2000m3 perkapita/tahun bcrarti itu sudah mengalami stress
area dari sisi penyediaan airnya. Dan pulau Jawa yang mengalami krisis air paling parah ada
di bagian timur dan selatan pulau Jawa dan salah satu upaya untuk mengatasinya adalah
menyiapkan 8 buah waduk di sekitar agar DAS Brantas dapat menampung air lebih banyak
lagi, sehingga dapat menyumbang 25% produksi beras di wilayah jawa timur.
Dari peta perairan di atas dapat di lihat bahwa indonesia merupakan negara dengan
potensi sumbcr daya air yang cukup besar sehingga tidaklah hcran indonesia merupakan
negara ke 5 yang memiliki sumber daya air terbesar dunia. Dengan sebaran air yang tidak

13
merata ini sebenarnya memberikan peluang kepada kita sebagai salah satu negara yang
memiliki kekayaan sumbcr daya alam yang khususnya air untuk meningkatkan dan menggali
potensi yang ada untuk kebaikan bersama dalam membangun dan mensejahterakan rakyat,
namun sayang masih banyak di antara pulau-pulau yang memiliki potensi besar bclum di
manfaatkan.

14
BAB III
PENUTUP
Sumber Daya Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup
manusia, disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat. Air yang dibiarkan ke laut dan tidak dimanfaatkan atau disimpan, akan hilang
secara percuma tanpa dapat dirasakan manfaatnya.

Sumber daya air terdiri dari air tawar (sungai, danau, waduk) dan air asin (air laut).
Air tawar ialah air yang tidak berasa lawan dari air asin. Merupakan air yang tidak
mengandung banyak larutan garam dan larutan mineral di dalamnya. Saat menyebutkan air
tawar, orang biasanya merujuk ke air dari sumur, danau, sungai, salju, atau es. Air tawar juga
berarti air yang dapat dan aman untuk dijadikan minuman bagi manusia

Siklus air atau hidrologi dimulai dengan penguapan air dari permukaan laut. Seperti
udara lembab diangkat, mendingin dan uap air mengembun membentuk awan. Kelembaban
diangkut di seluruh dunia sampai kembali ke permukaan sebagai hujan (presipitasi). Setelah
air mencapai tanah, salah satu dari dua proses dapat terjadi; 1) sebagian air dapat menguap
kembali ke atmosfer atau 2) air dapat menembus permukaan dan menjadi air tanah.
Pada umumnya pengelolaan sumberdaya air (khususnya air tanah) berangkat hanya
dari satu sisi saja yakni bagaimana memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari adanya
air. Namun untuk tidak dilupakan bahwa jika adanya keuntungan pasti ada kerugian. Tiga
aspek dalam penelolaan air bawah tanah yang tidak boleh dilupakan yakni aspek
pemanfaatan, aspek pelestarian dan aspek pengendalian

Di indonesia Persebaran sumbcr daya airnya tidak merata, hal ini seperti yang di
tunjukan dalam peta perairan indonesia, meskipun kondisi umum sumber daya air
diIndonesia ini memiliki cadangan air yang cukup bestir 2530 km3 (no. 5 di dunia), namun
sebarannya tidak merata.

Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan yang tidak terbatas dan berkelanjutan
karena sangat penting untuk konsumsi rumah tangga, kebutuhan industri dan tempat umum.
Akibat adanya hubungan timbal balik dan interaksi antara manusia dan sumberdaya air yang
ada dan lingkungan lainnya. Maka penurunan kualitas dan kuantitas sumberdaya air yang ada
juga akan mengakibatkan kemerosotan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Akumulasi
interkasi berbagai kerusakan sumber air yang ada pada akhirnya kemudia menimbulkan
bencana pada kehidupan manusia itu sendiri.

15

Anda mungkin juga menyukai

  • Bahan
    Bahan
    Dokumen38 halaman
    Bahan
    NINGSIH
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen21 halaman
    Makala H
    NINGSIH
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen21 halaman
    Makala H
    NINGSIH
    Belum ada peringkat
  • Makalah Moneter
    Makalah Moneter
    Dokumen18 halaman
    Makalah Moneter
    NINGSIH
    Belum ada peringkat
  • Makkalah
    Makkalah
    Dokumen17 halaman
    Makkalah
    NINGSIH
    Belum ada peringkat
  • Resume
    Resume
    Dokumen54 halaman
    Resume
    NINGSIH
    Belum ada peringkat