Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tingginya kemiskinan dan pengangguran yang meningkat menjadi
ketimpangan masyarakat merupakan tantangan dalam pembangunan, Masyarakat
miskin umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan rendahnya tingkat
pendidikan sehingga semakin tertinggal jauh oleh masyarakat lainnya.
Kemiskinan ditandai dengan rendahnya ekonomi termasuk rendahnya pendapatan
Perkapita, dan keterlantaran Pendidikan ditandai oleh banyaknya penduduk yang
tidak memperoleh kesempatan memasuki pendidikan formal dan kalupun
memperoleh kesempatan di Formal hanya sampai tingkatatan Sekolah Dasar
Hikmat (2010:127).
BPS - Badan Pusat Statistik (2013) Penduduk miskin adalah penduduk yang
memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah Garis Kemiskinan.
Dalam Berita Resmi Statistik No. 06/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 profil
kemiskinan di Indonesia september 2012 Jumlah penduduk miskin september
2012 mencapai 28,59 juta orang. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada
September 2012 mencapai 28,59 juta orang (11,66 persen). Jika dibandingkan
dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2012, maka selama enam bulan
tersebut terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 0,54 juta orang.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2012–September 2012,
baik penduduk miskin di daerah perkotaan maupun perdesaan sama-sama
mengalami penurunan, yaitu masing-masing turun sebesar 0,18 persen (0,14 juta
orang) dan 0,42 persen (0,40 juta orang) tersedia dalam berita BPS di tersedia di
http://www.bps.go.id.
Mengacu pada strategi nasional penanggulanggan kemiskinan dalam
(Guntur 2009:163), definisi kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau
sekelompok orang, laki-laki dan perempuan tidak terpenuhi hak-hak dasarnya

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2

untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.


Seperti terpenuhinya kebutuhan panggan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan,
perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam, dan lingkungan hidup, rasa
aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak berpartisipasi dalam
kehidupan sosial pilitik, baik perempuan ataupun laki-laki.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945, khususnya pasal 37 intinya menyatakan
bahwa kekayaan Negara dikuasai oleh Negara dan di gunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat, dimana seharusnya Negara Bertanggung jawab
dalam menggupayakan penghidupan bagi rakyat dan mengembangkan serta
memberdayakan usaha yang di upayakan oleh rakyat. Pemerintah harus
mengupayakan program-program pembangunan masyarakat dalam upaya
penurunan kemiskinan, dimana program pemerintah harus mengembangkan
masyarakat dan memberdayakan masyarakat dengan memangfaatkan sumber daya
alam yang tersedia di sekitar masyarakat itu sendiri.
Pembangunan masyarakat merupakan proses yang dirancang untuk
menciptakan kondisi sosial ekonomi yang lebih maju dan sehat bagi seluruh
masyarakat melalui partisipasi aktif serta berdasarkan kepercayaan yang penuh
terhadap prakarsa mereka sendiri. Dimana pembangunan masyarakat di ciptkan
untuk peningkatan ekonomi yang lebih meningkat dengan adanya partisipasi Dari
masyarakat dengan adanya kepercayaan antar masyarakat. Hikmat (2010:67)
berpendapat bahwa pembangunan masyarakat merupakan hasil dari perencanaan
yang sistematis dari atas yang menempatkan masyarakat sebagai subjek
pembangunan dimana masyarakat tidak hanya sebagai objek dari pemerintah tapi
sebagai subjek yang dimana penempatan masyarakat sebagai aktor utama dalam
pembangunan masyarakat. masyarakat dituntut memiliki keahlian dan
keterampilan dalam melaksanakan kegiatan atau program baik dari pemerintah
atau atas dasar program dari masyarakat itu sendiri untuk menciptakan masyarakat
yang kreatif dan inovatip untuk pembangunan masyarakat. Peran aktif segenap

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3

lapisan masyarakat dalam pembangunan harus ditingkatkan, merata dan


berkualitas dalam memikul beban dan tanggung jawab pembangunan, maupun
menikmati hasil pembangunan itu sendiri.
Penanggulangan kemiskinan dilakukan dalam rangka pemberdayaan
mayarakat miskin melalui berbagai proses pendidikan berkelanjutan yaitu
menolong diri sendiri melalui peningkatan kemampuan. Dengan demikian
masyarakat mampu menggali dan menempatkan potensi yang ada dalam dirinya
untuk menyiapkan berbagai persiapan yang tersedia baik dari aspek sumberdaya,
permodalan, teknologi ataupun pasar. Salah satu bentuk pemberdayaan
masyarakat melalui pendidikan nonformal dengan pendekatan kelompok dalam
mengatasi permasalahan kemiskinan dan pengangguran dengan menciptakan
kelompok usaha. Dimana masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan satu
wadah usaha dalam mempermudah jaringan atau kemitraan sesama masyarakat itu
sendiri.
Pemberdayaan merupakan suatu upaya peningkatan pembangunan
masyarakat untuk lebih sejahtera di berbagai sisi, ekonomi, sosial, dan budaya.
Pemberdayaaan masyarakat dalam bidang ekonomi, tidak cukup hanya dengan
pemberian modal bergulir, tapi juga harus ada penguatan dari sumberdaya
manusia, penyediaan prasarana. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi
adalah proses kegiatan ekonomi rakyat yang kokoh dan modern, pemberdayaan
masyarakat dalam bidang ekonomi, tidak dapat dilakukan melalui pendekatan
individu melainkan di butuhkan pendekatan kelompok.Pemberdayaan petani
adalah satu kondisi yang dapat ditumbuhkan melalui proses pemberdayaan
(empowerment), yakni pemberian kekuatan atau daya. Pemberdayaan petani
sangat penting dalam pembangunan masyarakat, petani merupakan pelaku utama
dalam mengembangkan usaha taninya.
Strategi pemberdayaan pada masyarakat tani untuk menumbuh kembangkan
kawasan industri pertanian dan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan pertanian

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4

holtikultur baik dari produksi ataupun pemasaran, yang dapat di capai dengan
penumbuhan pertanian yang tangguh dalam menghadapi persaingan dan mampu
memangfaatkan peluang-peluang usaha pertanian. Pemberdayaaan masyarakat
tani harus dikembengkan kearah kemandirian dengan menyiapkan dan
menumbuhkan pengembangan konsep diri agar konsep diri dan motivasinya
bersifat positif dan kuat.
Undang-undang nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan memberi arahan
bahwa untuk memenuhi pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi dan
seimbang serta aman; mengembangkan usaha pangan dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat di lakukan antara lain melalui penetapan kaidah
penganekaragaman pangan, pengoptimalan pangan lokal, pengembangan
teknologi dan sistem insentif bagi usaha pengelolaan pangan lokal, pengenalan
jenis tanaman baru, termasuk pangannan lokal yang belum termangfaatkan,
pengembangan diversifikaasi usaha tani dan perikanan, peningkatan ketersediaan
dan akses benih dan bibit tanaman, ternak dan ikan, pengoptimalan pemangfaatan
lahan termasuk lahan pekarangan; penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah di
bidang pangan, serta pengembangan industri pangan yang berbasis pangan lokal.
Sejalan dengan program pemerintah pusat dan daerah dalam upaya
pemberdayaan masyarakat, serta permintaan pasar berikut konsumen yang tinggi.
Meningkatnya permintaan terhadap tanaman holtikultura sayuran perlu di imbangi
dengan peningkatan produktifitas para petani dalam tanaman holtikultura,
sehingga permintaan pasar terhadap tanaman holtikultura dalam rangka memenuhi
pesanan dan kekurangan tersebut.Permintaan pasar yang cukup tinggi terhadap
tanaman holtikultura, Permintaan yang cukup tinggi terhadap tanaman
holtikultura, merupakan peluang bagi kelompok tani untuk mengembangkan dan
meningkatkan produktifitas tanaman holtikultura. Permasalahan yang di hadapi
oleh para anggota dalam tanaman holtikultura adalah permodalan dan teknis
penanaman tanaman holtikultura sayuran yang produktif.

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5

Dalam meningkatkan produktifitas petani di perlukan berbagai program


pemberdayaan pertanian salah satu program pemberdayaan masyarakat tani
dengan program pengembangan model kawasan rumah pangan lestari yang
dibangun dalam suatu kawasan (dusun, desa, kecamatan dst) dengan prinsip
pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan
pangan dan gizi keluarga, serta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan melalui partisipasi masyarakat. Beberapa prinsip
dimana pengembangan KRPL sangat penting untuk (a) pendidikan dan pelatihan
bagi masyarakat, (b) peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat, (c)
pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pemasaran produk KRPL dan penguatan
modal usaha, dan (d) antisipasi perubahan iklim.
Keberlanjutan program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di lapangan
dilakukan melalui : (a) penyediaan dan distribusi benih/bibit melalui Kebun Bibit
Desa (KBD) dan Kebun Bibit Induk (KBI), (b) jaminan pasar produk KRPL, (c)
penumbuhan dan pengembanganpertanian, (d) penyediaan infrastruktur
utamanya penyediaan sumber air, dan (e) dukungan kelembagaan dan pembinaan
pemerintah daerah setempat.
Tujuan pengembangan model kawasan rumah pangan lestari dalam panduan
pelaksanaan KRPL menurut (kementrian pertanian 2011) adalah:
1. Tujuan jangka pendek; a) memenuhi kebutuhan panggan dan pekaranggan
secara lestari; b) meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat dalam
pemangfaatan lahan pekaranggan di perkotaan maupun pedesaan untuk
budidaya tanaman pangan, buah, sayur, dan tanaman obat, pemeliharaan ternak
dan ikan, dan pengelolaan limbah rumah menjadi kompos; c) mengembangkan
sumber benih/bibit untuk menjaga keberlanjutan pemangfaatan pekarangan dan
melakukan pelestarian tanaman panggan lokal untuk masa depan dan; d)
mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6

meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau,


bersih, dan sehat secara mandiri.
2. Tujuan jangka panjang; a) kemandirian pangan keluarga; b) deversifikasi
pangan berbasis sumber daya lokal; c)pelestarian tanaman untuk masa depan;
dan d) peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Kelompok sasaran kegiatan optimalisasi pemangfaatan pekarangan adalah
kelompok wanita yang beranggotakan minimal 30 rumah tangga yang berdomisili
berdekatan satu desa. Pemangfaatan pekarangan dengan menanam tanaman
sumber pangan (sayur, buah, dan umbi) ataupun ternak dan ikan. Hasil dari
pekarangan ini dapat di konsumsi sendiri atau pun dijual secara bersama- sama.
Kelompok Tani Bunda Asri merupakan kelompok usaha yang berada di
Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat yang
didiriakn Tahun 2011 yang menghimpun ibu-ibu rumah tangga yang tidak
mempunyai pekerjaan tetap untuk melakukan kegiatan yang berguna untuk
menunjang penghasilan tambahan sedikitnya bisa membantu ekonomi keluarga
yang dimana mayoritas masyarakat karyawangi merupakan petani dan peternak.
Tujuan dari kelompok tani Bunda Asih yaitu untuk mendorong peningkatan
pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok, meningkatkan produktifitas
dan produksi lahan pekarangan sebagai penopang ekonomi keluarga, dan
meningkatkan komoditas budidaya yang ditanam di lahan pekarangan.
Program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) yang sedang dilaksanakan
di kelompok tani Bunda Asri antara lain, a. pengembangan pekarangan bunga dan
demplot, b. kebun bibit. c. pengembangan kebunsekolah,d. budidaya sayuran dan
bunga potong. Adanya kemitraan dengandinas pertanian, dinas ketahanan pangan
dan pasar sayuran, mempermudah kelompok tani dalam melaksanakan
pendampingan dan pemasaran hasil pertanian, serta bantuan permodalan baik
berupa barang seperti bibit, alat-alat pertanian, media pertanian dll, ataupun
berupa uang.

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7

Program kawasan rumah pangan lestari merupakan program pemanfaatan


pekarangan kosong yang dijadikan lahan pertanian dengan menggunakan media
pertanian seperti penggunaan pelastik polibek, penggunaan pupuk organik
maupun kompos dan pemeliharaan pertanian, dengan begitu aggota kelompok
dapat mendapatkan pendapatan yang lebih untuk menambah penghasilan keluarga
dan mengsejahterakan keluarga. Perencanaan program kawasan rumah pangan
lestari dilakukan dengan seluruh partisipasi anggota melalui musyawarah
kelompok , sasaran perencanaan program KRPL antara lain anggota dan
masyarakat sekitar kelompok tani yang memiliki lahan pekarangan yang tidak
produktif degan identifikasi secara langsung kepada anggota kelompok tani dan
masyarakat sekitar. Tujuan dari perencanaan program KRPL untuk mempererat
silaturahmi, dan untuk membuat tahapan-tahapan pelaksanaan agar mencapai
tujuan. Dan Pesrsiapan program KRPL di kelompok tani Bunda Asri adalah:
1. Persiapan bibit tanaman sayuran, buah, dan umbi umbian.
2. Persiapan lahan kebun bibit
3. Peralatan dan media untuk pembibitan antara lain:
Polybag(ukuran kecil,sedang dan besar), pot, tanah, kompos, sekam, dll. Serta
menggunakan bahan daur ulang sebagai media pembibitan.
4. Persiapan pendistribusian bibit dan pembangian tugas pengelolaan dan
pengawasan.
Pengurus kelompok tani Bunda Asih melakukan kegiatan pembinaan dan
pemantauan program (KRPL) pada anggota secara rutin dalam rangka mendorong
kemandirian pangan dan penganekaragaman konsumsi pangan terhadap anggota
kelompok tani pelaksanaan program KRPL di kelompok tani Bunda Asri telah
berjalan selama tujuh bulan. Bentuk pelaksaan program KRPL pada kelompok
tani sosialisasi dan praktek secara langsung dengan pembinaan secara langsung
degan memberikan materi pengenalan jenis tanaman, penggunaan pupuk organik,
dan pemasaran hasil pertanian, mengenalkan beberapa organisme pengganggu

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8

tanaman (jamur, bakteri, virus, serangga) dan penyuluhan tentang pangan yang
beragam, bergizi,seimbang, dan aman untuk hidup sehat aktif dan produktif.
pendampingan oleh pengelola dan pembinaan oleh pengelola dilakukan secara
rutin dengan pembinaan 1bulan sekali kepada anggota kelompok dengan
pemantauan proses KRPL di lapangan.
Pendampingan dan pembinaan secara langsung oleh dinas pertanian
terhadap kelompok tani Bunda Asih meningkatkan produktifitas pertanian
anggota kelompok tani dalam program kawasan rumah pangan lestari(KRPL),
sehingga anggota dapat lebih mandiri dengan adanya pembinaan dan
pendampingan dalam proses program kawasan rumah pangan lestari. Hasil yang
di dapatkan dari oleh anggota selain di konsumsi sendiri juga di jual, sehingga
anggota dapat membeli kebutuhan yang tidak terpenuhi sebelumnya sehingga
anggota menjadi mandiri dalam usaha pertanian. Dan tindak lanjut program KRPL
dengan melaksankan pemangfaatan lanjutan seperti pembuatan keripik sayur dan
aneka juice buah-buahan sebagai produk kelompok tani.
Visi dari kelompok tani Bunda Asri adalah mampu meningkatkan
penghasilan dan dapat mensejahterakan anggota kelompok dan warga sekitar Desa
Kariawagi, sedangkan Misi dari kelompok tani Bunda Asri adalah meningkatkan
kemampuan manejemen bisnis dari tanaman holtikultura, meningkatkan
kemampuan teknis penanaman holtikultura sayuran, dan meningkatkan
penghasilan dan kesejahteraan kelompok tani. Strategi dalam kelompok tani
Bunda Asri yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan manajemen bisnis
tanaman holtikultura, mengajukan permohonan pembinaan, bimbingan, dan
bantuan modal usaha kepada pihak pemerintah dan instansi terkait, menggunakan
ahli atau narasumber yang sudah berpengalaman dalam tanaman holtikultura,
menggunakan media elektronik (internet) dalam mengakses informasi tanaman
holtikultura.

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9

Kelompok tani Bunda Asri memiliki 30 anggota yang semuanya merupakan


petani ataupun buruh tani dan luas lahan pekarangan 1200 M . Kelompok tani
Bunda Asri dapat dijadikan sebagai wadah usaha tani bagi anggota dalam upaya
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang pada umumnya para petani di
Desa karyawangi dapat menjadi suatu fasilitas bagi masyarakat. dari hasil kajian
di atas peneliti tertarik untuk menggangkat permasalahan tentang “Pelaksanaan
Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi
Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, terdapat beberapa masalah yang
telah teridentifikasi diantaranya:
1. Sasaran program KRPL di kelompok tani Bunda Asri merupakan anggota yang
memiliki lahan pekarangan yang tidak produktif.
2. Perencanaan program KRPL di laksanakan oleh pengelola dengan adanya
partisipasi seluruh anggota melalui musyawarah dan sosialisasi.
3. Pelaksanaan program KRPL merupakan program dengan sistem (top down)
tapi di laksanakan sistem (Bottom up) dimana pelaksanaan di lakukan oleh
masyarakat didasari dari kebutuhan masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk
masyarakat.
4. Tindak lanjut program KRPL dengan memaksimalkan hasil dari pemangfaatan
pekarangan dengan membuat produk keripik dan hasil olahan buah-buahan
dalam upaya mendorong kemandirian kepada anggota.

C. Rumusan Masalah

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10

Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut tersebut, untuk


mempermudah dan mengarahkan pada tujuan yang ingin dicapai dalam
menganalisis permasalahan sehingga jelas dan terarah.
Berdasarkan hasil dari indentifikasi maka peneliti merumuskan masalah
secara umum sebagai berikut: “Bagaimana Pelaksanaan Program Kawasan Rumah
Pangan Lestari Dalam Mendorong Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda
Asri?”.
Untuk menjabarkan rumusan masalah di atas disusun pertanyaan sebagai
berikut:
1. Bagaimana perencanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
dalam meningkatkan kemandirian angota Kelompok Bunda Asri?
2. Bagaimana pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
dalam meningkatkan kemandirian kelompok Bunda Asri?
3. Bagaimana tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
dalam mendorong kemandirian anggota kelompok tani Bunda Asri?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang telah
dikemukakan diatas adalah untuk mendapatkan jawaban dari hasil permasalahan
yang peneliti dapatkan, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui perencanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
dalam meningkatkan kemandirian angota Kelompok Bunda Asri.
2. Mengetahui pelaksanaan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
dalam meningkatkan kemandirian kelompok Bunda Asri.
3. Mengetahui tindak lanjut program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
dalam mendorong kemandirian anggota kelompok tani Bunda Asri.

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat di pergunakan untuk kepentingan
sebagai berikut:
1. Manfaat penelitian secara teoritis
a. Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi pengembang ilmu yang
berkenaan teori dan konsep manajemen dan pemberdayaan masyarakat.
2. Manfaat penelitian secara praktis
a. Penelitian ini dapat bermangfaat bagi pengembangan kelompok Mitra
Usaha.
b. Bagi peneliti di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
secara praktis dalam pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) di kelompok tani Bunda Asri.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk mempermudah dalam penulisan pembahasan dan penyusunan
selanjutnya, berikut ini adalah sistematika penulisan yang terdiri dari :
BAB I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian, dan
Struktur Organisasi Skripsi.
BAB II Landasan Teoritis terdiri dari landasan teoritis dan gambaran umum
mengenai dasar penelitian atau teori yang melandasi penelitian.
BAB III Metode Penelitian yang terdiri atas Metode Penelitian, Alat
Pengumpulan Data, dan Prosedur Pengolahan Data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari gambaran umum
lokasi penelitian, gambaran program kelompok tani Bunda Asri, serta pembahasan
hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12

BAB V Kesimpulan dan Saran yang terdiri dari kesimpulan beserta saran yang
merupakan penjelasan terakhir dari keseluruhan penelitian.

Dede Rohayat, 2014


Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dalam Mendorong
Kemandirian Anggota Kelompok Tani Bunda Asri Di Desa Karyawangi Kecamatan
Parongpong
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai