DESAIN PERKERASAN JALAN LENTUR METODE ANALISA KOMPONEN

SKBI-2.3.26.1987 UDC : 625.73 (02)

PAVEMENT THICKNESS DESIGN

PROVINSI : Kalimantan Timur NO.PROVINSI : 034
RUAS JALAN : Jalan LHR < 1000 Kend/Hari ( ESAL < 1 jt ) SEGMEN : 1
STA / KM : 00 + 000 s/d 01 + 000 PANJANG ( L ) : 1.000 Km

PARAMETER DESAIN :
Type Pondasi : 1 Pondasi Agregat
a. CBR = 6.00 %
b. Data lalu lintas tahun : 2006
- Sedan, jeep, st. wagon 90 kendaraan ⇒ Type = 2
- Pick-up, combi 193 kendaraan ⇒ Type = 3
- Truck 2 as (L), micro truck, mobil hantaran 110 kendaraan ⇒ Type = 4
- Bus kecil 76 kendaraan ⇒ Type = 5a
- Bus besar 0 kendaraan ⇒ Type = 5b
- Truck 2 as (H) 46 kendaraan ⇒ Type = 6
- Truck 3 as 18 kendaraan ⇒ Type = 7a
- Trailer 4 as, truck gandengan 0 kendaraan ⇒ Type = 7b
- Truck S. Trailer 0 kendaraan ⇒ Type = 7c
c. Jalan dibuka tahun : 2007
2
d. - Unconfined Compressive Strength (UCS) - CTB 120 kg/cm ----> -
Umur (hari) = - - psi UCS pada umur 28 hari
2
- Unconfined Compressive Strength (UCS) - CTSB 75 kg/cm ----> -
Umur (hari) = - - psi UCS minimum pada umur 28 hari
e. Pertumbuhan lalu lintas (i) :
- Sedan, jeep, st. wagon 6.00 %
- Pick-up, combi 6.00 %
- Truck 2 as (L), micro truck, mobil hantaran 6.00 %
- Bus kecil 6.00 %
- Bus besar 6.00 %
- Truck 2 as (H) 6.00 %
- Truck 3 as 6.00 %
- Trailer 4 as, truck gandengan 6.00 %
- Truck S. Trailer 6.00 %
f. Jalur & Koefisien distribusi kendaraan (C) :
- Jumlah jalur 2
- Jumlah arah 2
- Koefisien distribusi (C), kendaraan ringan 0.50
- Koefisien distribusi (C), kendaraan berat 0.50
g. Umur rencana (UR) 10 tahun
h. Faktor Regional (FR) :
- Kelandaian Type : 1 < 6%
- % kendaraan berat < 30 %
- Iklim / curah hujan < 900 mm / th
i. Bahan konstruksi & Koefisien kekuatan relatif :
- Asphalt Concrete Wearing Course a1- WC = 0.39 -------------> MS = 800 kg
- Asphalt Concrete Binder Course a1 - BC = 0.39 -------------> MS = 800 kg
- Asphalt Concrete Base Course a1 - Base = 0.39 -------------> MS = 800 kg
PERHITUNGAN LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA PADA AWAL UMUR RENCANA
- Sedan, jeep, st. wagon 95 kendaraan
- Pick-up, combi 205 kendaraan
- Truck 2 as (L), micro truck, mobil hantaran 117 kendaraan
- Bus kecil 81 kendaraan
- Bus besar 0 kendaraan
- Truck 2 as (H) 49 kendaraan
- Truck 3 as 19 kendaraan
- Trailer 4 as, truck gandengan 0 kendaraan
- Truck S. Trailer 0 kendaraan
LHRp (kendaraan/hari/lajur) = 565

Jalan LHR < 1000 Kend/Hari ( ESAL < 1 jt )

SEGMEN : 1 RUAS JALAN : 1
 DESAIN PERKERASAN JALAN LENTUR METODE ANALISA KOMPONEN
SKBI-2.3.26.1987 UDC : 625.73 (02)

PERHITUNGAN LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA PADA AKHIR UMUR RENCANA

- Sedan, jeep, st. wagon 171 kendaraan
- Pick-up, combi 366 kendaraan
- Truck 2 as (L), micro truck, mobil hantaran 209 kendaraan
- Bus kecil 144 kendaraan
- Bus besar 0 kendaraan
- Truck 2 as (H) 87 kendaraan
- Truck 3 as 34 kendaraan
- Trailer 4 as, truck gandengan 0 kendaraan
- Truck S. Trailer 0 kendaraan
LHRa (kendaraan/hari/lajur) = 1,012
ANGKA EKIVALEN BEBAN SUMBU KENDARAAN (E) :
- Vehicle Damage Factor : Light Loaded 2
- Sedan, jeep, st. wagon 0.00010
- Pick-up, combi 0.00300
- Truck 2 as (L), micro truck, mobil hantaran 0.00300
- Bus kecil 0.11750
- Bus besar 0.81390
- Truck 2 as (H) 0.27460
- Truck 3 as 2.19740
- Trailer 4 as, truck gandengan 3.62210
- Truck S. Trailer 3.62210
PERHITUNGAN LINTAS EKIVALEN PERMULAAN (LEP) :
LEP = LHRp x C x E
- Sedan, jeep, st. wagon 0.005
- Pick-up, combi 0.307
- Truck 2 as (L), micro truck, mobil hantaran 0.175
- Bus kecil 4.733
- Bus besar 0.000
- Truck 2 as (H) 6.695
- Truck 3 as 20.963
- Trailer 4 as, truck gandengan 0.000
- Truck S. Trailer 0.000
LEP = 33
PERHITUNGAN LINTAS EKIVALEN AKHIR (LEA) :
LEA = LHRa x C x E
- Sedan, jeep, st. wagon 0.01
- Pick-up, combi 0.55
- Truck 2 as (L), micro truck, mobil hantaran 0.31
- Bus kecil 8.48
- Bus besar 0.00
- Truck 2 as (H) 11.99
- Truck 3 as 37.54
- Trailer 4 as, truck gandengan 0.00
- Truck S. Trailer 0.00
LEA = 59
PERHITUNGAN LINTAS EKIVALEN TENGAH (LET) :
LET = ( LEP + LEA ) / 2 = 46
PERHITUNGAN LINTAS EKIVALEN RENCANA (LER) :
LER = LET x UR/10 = 46

Jalan LHR < 1000 Kend/Hari ( ESAL < 1 jt )

SEGMEN : 1 RUAS JALAN : 2
 DESAIN PERKERASAN JALAN LENTUR METODE ANALISA KOMPONEN
SKBI-2.3.26.1987 UDC : 625.73 (02)

INDEK TEBAL PERKERASAN YANG DIPERLUKAN (ITPo) :

- CBR 6.00
- Daya Dukung Tanah dasar (DDT) 5.05
- Indek Permukaan pada akhir umur rencana (IPt) 1.50
- Indek Permukaan pada awal umur rencana (IPo) >4
- Faktor Regional (FR) 1.00
- MST 8 Ton
ITP = 5.45

KONDISI PERKERASAN EXISTING :

Jenis konstruksi Tebal ( d ) Koef. kekuatan relatif ( a ) Kondisi ( k )

Asphalt Concrete (AC) 5.0 cm 0.40 Tabel VII-AK-SKBI 90 %
Asphalt Treated Base (ATB) 5.0 cm 0.28 Tabel VII-AK-SKBI 90 %
Batu pecah (base course) 20.0 cm 0.14 Tabel VII-AK-SKBI 90 %
Batu pecah (subbase) 0.0 cm 0.13 Tabel VII-AK-SKBI 0 %

CBR Base A = 90 %
CBR Sub-Base B = 60 %
Koef.Kekuatan Relatif (a2) = 0.137 --> Lapis Pondasi Agregat Klas A
Koef.Kekuatan Relatif (a3) = 0.129 --> Lapis Pondasi Agregat Klas B
Koef.Kekuatan Relatif (a3) = 0.000 --> Selected Material
Indek tebal perkerasan existing (ITPe) :
ITPe = k1.a1.d1 + k2.a2.d2 + k3.a3.d3 + k4.a4.d4
ITPe = 0.0

TEBAL PERKERASAN LAPIS BARU / TAMBAH (OVERLAYS) :

TIPE PENANGANAN DESAIN -------------------------> 2 FULLDEPTH / WIDENING
dITP = ITPo - ITPe = 5.45
dITP = A1.D1 + A2.D2 + A3.D3
Jika Lapis Pondasi digunakan : 2 Lapis Pondasi Agregat
Tebal Minimal Base Course D2 (Agregat) : 15 cm Agregat Base
Tebal Base Course D2 (CTB) : 8 cm
DETAIL TEBAL PERKERASAN : RECONST./ FULLDEPTH OVERLAY
Asphalt Concrete Wearing Course : D1 = 5 cm cm
Asphalt Concrete Binder Course : D1 = cm cm
Asphalt Concrete Base Course : D1 = cm cm
Base Course / Aggregate Class A - : D2 = 15 cm
Sub-Base Course / Aggregate Class B - : D3 = 20 cm
- : D3 = 0 cm
Sub-grade (Exisiting) 1 Tanah Asli
CBR = 6.00 % (Existing) HTOT - ASPAL = 5 cm - cm
HTOT - PONDASI = 35 cm
HTOTAL = 40 cm - cm
Umur rencana (UR) 10 Tahun

GAMBAR TIPIKAL RENCANA : RECONST./ FULLDEPTH OVERLAY

Asphalt Concrete Wearing Course ⇒ D1 = 5 cm - cm SN1= 1.949
Asphalt Concrete Binder Course ⇒ D1 = 0 cm - cm SN1= 1.949
Asphalt Concrete Base Course ⇒ D1 = 0 cm - cm SN1= 1.949
Base Course / Aggregate Class A ⇒ D2 = 15 cm SN2= 3.999
Sub-Base Course / Aggregate Class B ⇒ D3 = 20 cm SN2= 6.572
- ⇒ D3 = 0 cm SN3= 6.572
⇒ Existing = Tanah Asli
Muatan Sumbu Terberat (MST) ⇒ MST = 8T
CATATAN :
- Tebal Perkerasan diatas dengan LHR < 1000 Ken/hari atau ESAL < 1 Jt, masih memenuhi kekuatan yang ada (SN/Strength) dengan asumsi seperti diatas.
- Tebal Lapis Sub-base (klas B didapat 10 cm, sehingga reduksi tebal nominal Ac-Bc=5cm dan Ac-Base=6cm), masih diperkenankan dengan asumsi LHR / ESAL
- Tebal yang dipersyaratkan minimal Spesifikasi untuk kondisi diatas AC-Wc=4 cm, Ac-Base=6 cm, Agg-A=15 cm dan Agg-B=20 cm, dengan asumsi CBR 6%
- Asumsi VDF yang digunakan Ligth Load / MST 8T, dengan nilai untuk masing-masing kendaraan seperti diatas.
- Tidak ada perbaikan tanah dasar (no improved subgrade)

Jalan LHR < 1000 Kend/Hari ( ESAL < 1 jt )

SEGMEN : 1 RUAS JALAN : 3