Disusun Oleh :
1. Erwin Passapari
2. Sudarman
3. Denny Lanipi
4. Sultrini L. Mustapa
5. Fara Fadilah
6. Sri Andriany. S
7. Sri Handayani A.L
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 alenia ke-4
(empat) adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai
menyeluruh, berjenjang dan terpadu melalui kerjasama berbagai instansi dan unit kerja
termasuk puskesmas.
tingkat pertama. Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut bagi setiap Puskesmas
wajib untuk menyusun Rencana Kegiatan Tahunan yang disebut dengan PTP yaitu
Perencanaan Tingkat Puskesmas, dimana secara umum perencanaan tersebut adalah suatu
proses penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan – kegiatan yang perlu dilakukan
untuk mengatasi masalah –masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang
2
Pendidikan tinggi diharapkan mampu menghasilkan sarjana yang akan mengisi
posisi manajerial menengah sampai puncak dengan bekal pengetahuan dan kemampuan
lulusan perguruan tinggi ( fresh graduate ) belum mampu secara optimal mengaplikasikan
pengetahuan yang didapatnya ke dalam dunia kerja. Hal ini disebabkan karena adanya
kesenjangan antara teori yang diperoleh dengan kenyataan di lapangan yang lebih
kesehatan atau di puskesmas yang merupakan suatu institusi dengan sumber daya yang
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP)
Praktik Perseorangan, dan lain-lain). Ada beberapa hal merupakan kekhususan dari
puskesmas antara lain: melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan memiliki
konsep wilayah. Dengan kekhususan ini, tentu diperlukan manajemen yang baik di dalam
mengelola seluruh upaya yang dilakukan, seluruh potensi dan sumber daya, yang akan
berbeda dengan FKTP lainnya. Kondisi diatas telah di atur pada Peraturan Menteri
piker pemangku kebijakan, tenaga kesehatan dan masyarakat menjadi poin penting. Setiap
dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga dan kelompok
Menkes No 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, tidak
3
hilang dengan dikeluarkannya Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, kedua fungsi tersebut masuk pada wewenang puskesmas untuk melaksanakan
fungsi UKM.
Puskesmas Kawua adalah salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Poso yang
mengembangkan program magang di instansi yang terkait dengan kesehatan, baik instansi
Program Sarjana ( S1) Kesehatan Masyarakat di instansi tekait dengan bidang kesehatan
baik swasta, pemerintah maupun LSM yang relevan karena magang merupakan bagian tak
Pada dasarnya kegiatan ini adalah kegiatan intarkurikuler yang berupa kegiatan belajar di
lapangan yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada para mahasiswa
B. Tujuan magang
1. Tujuan Umum
diperoleh dengan fenomena yang ada di instansi yang relevan dengan bidang
kesehatan.
2. Tujuan Khusus
4
c. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah kesehatan
masalah
C. Manfaaat Magang
1. Bagi Mahasiswa
kesehatan masyarakat
b. Institusi mendapat alternatif calon karyawan yang telah dikenal mutu dan
kredibilitasnya
Muhammadiyah Palu.
a. Laporan magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran
5
b. Memperkenalkan program pendidikan kepada instansi yang bergerak di bidang
kesehatan
1. Waktu
2. Lokasi
BAB II
6
A. Gambaran Umum Puskesmas Kawua
1. GEOGRAFI
Puskesmas Kawua dibangun pada awal tahun 2007 dan diresmikan pada bulan Juni
2007 serta mulai beroperasi pada bulan Juli 2007. Puskesmas Kawua terletak di Kecamatan
Poso Kota Selatan Kabupaten Poso dengan batas- batas sebagai berikut :
Peta wilayah kerja Puskesmas Kawua yang merupakan lingkup dari wilayah Kecamatan Poso
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kawua Kecamatan Poso Kota Selatan
Puskesmas Kawua merupakan Pusat Pelayanan Kesehatan rawat jalan dengan jarak tempuh rujukan
ke RSUD Kabupaten Poso ± 4 km. Wilayah Kecamatan Poso Kota Selatan terdiri dari 5 Kelurahan
dan 35 RT dengan jumlah posyandu 10 buah, dengan luas wilayah 28, 72 Km² yang dapat dilihat
7
Tabel II.1
Berdasarkan data diatas dapat dilihat luas wilayah yang paling besar adalah kelurahan Bukit
bambu seluas 11,10 Km² dan yang lebih kecil luas wilayahnya adalah kelurahan Sayo yaitu
2,49 Km².
B. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk di Kecamatan Poso Kota Selatan pada tahun 2016 adalah 10.123 jiwa
Tabel II.2
8
3. Ranononcu 2.869 684
Luas wilayah Kecamatan Poso Kota Selatan 28,72 km² dengan jumlah penduduk 10.123
jiwa, berarti kepadatan rata-rata penduduk di kecamatan Poso Kota Selatan adalah 352 per Km².
Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di kelurahan Sayo dengan kepadatan penduduk sebesar 783
Km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di Kelurahan Bukit Bambu dengan kepadatan
penduduk 26 Km2.
Tabel II.3
Kepadatan
No. Kelurahan Luas (km²) Penduduk
per Km²
Tingkat pendidikan tertinggi masyarakat di kecamatan Poso Kota Selatan bervariasi antara
lain tamat universitas dan yang terendah adalah Sekolah Dasar dan SR. Dan semua penduduk sudah
mengenal huruf.
9
BAB III
Pembangunan Nasional dalam upaya mencapai manusia Indonesia yang sehat seutuhnya
secara optimal dengan target “Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan”,
Misi, Motto, Tata nilai dan budaya serta strategis sebagaimana diuraikan berikut ini :
A. V i s i
B. M i s i
C. M o t t o
”EBONI”
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran .
E. Tata Nilai dan Budaya
Budaya kerja puskesmas kawua : bekerja dengan efektif, bersahabat, objektif, nyaman
dan inovatif.
Efektif : melaksanakan pekerjaan dengan mencapai sasaran yang telah di tetapkan
Bersahabat : komunikatif dalam pelayanan kesehatan
Objektif : kepastian dalam bersikap dan bisa di yakini
Nyaman : berusaha memberikan rasa tenang pada pasien
10
Inovatif : memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan
F. Strategis
Strategis yang di tetapkan untuk mencapai visi dan misi tersebut di atas, maka
2. Mendorong masyarakat berperilaku sehat dan mandiri untuk hidup sehat dengan
11
BAB IV
A. Identifikasi Masalah
2. Wawancara dengan staf Puskesmas Kawua serta dengan masyarakat yang datang
berkunjung ke Puskesmas,
Berdasarkan hasil survey bahwa masyarakat kecamatan Poso Kota Selatan lebih banyak
memilih untuk pelayanan atau melakukan pengobatan tenaga kesehatan sebanyak 99,4%
dan ini menunjukan bahwa masyarakat sangat membutuhkan pelayanan kesehatan yang
perencanaan kegiatan.
1 UKM Esensial
12
jenisnya
2 UKM Pengembangan
13
GRAFIK INDENTIFIKASI MASALAH
90.00% 83.50%
80.00%
70.00% 61.70% 60.90%
60.00% 55.70% 51.30% 51.90%
50.00% 49.60% 44.70%
40.00% 33.30% 32.90% 31.90%31.20%
25% 25.80% 28% 28%
30.00%
20.00% 14.30%
10.00%
0.00%
14
A. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala
nilai 1 – 5. Masalah yang memiliki total skor tertinggi merupakan masalah prioritas.
Masalah U S G Total
Merokok 1 1 1 3
Minum miras 1 1 1 3
Melalui metode USG di atas dapat disimpulkan bahwa masalah terbesar dan
perlu segera ditangani adalah masalah masih kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang pemilahan jenis sampah.
15
16
Manusia Alat Metode
Belum Memilah
sampah sesuai
jenisnya
17
18
C. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah
N Prioritas Penyebab Masalah Pemecahan Masalah
o Masalah
1 Belum 1. lingkungan mengadakan
memilah pengetahuan masyarakat tentang penyuluhan
sampah memilah sampah masih kurang tentang pemilahan
sesuai kurangnya kesadaran masyarakat untuk sampah pada
jenisnya memilah sampah masyarakat
anggapan masyarakat tentang sampah membuat banner
adalah suatu hal yang harus di tentang sampah
prhatikan masih kurang dan pemilahan
2. Metode sampah dan di
belum pernah dilaksanakan penyuluhan pasang di tempat-
tentang memilah sampah tempat strategis
3. Alat yang dapat dibaca
kurangnya pengawasan pengolahan oleh masyarakat
sampah di masyarakat sebagai bentuk
4. Dana sosialisasi
dana tersedia tapi penyuluhan di fokuskan menggalakkan
pada kegiatan yang lain Jumat Pagi Bersih
5. Manusia Lingkungan untuk
petugas belum mensosialisasikan tentang memotivasi
pemilahan sampah masyarakat
menjaga
kebersihan
lingkungan
menjadikan
Puskesmas
sebagai
percontohan
dalam pemilahan
sampah
5
BAB V
Tabel 3
Alternatif Pemecahan Masalah
ALTERNATIF
PENYEBAB KRITERIA
MASALAH PEMECAHAN TUJUAN
MASALAH KEBERHASILAN
MASALAH
penyakit yang
ditimbulkan
nyamuk serta
cara
6
pencegahannya
pentingnya pemberantasan
kegiatan vektor
pemberantasan khususnya
vektor fogging
khususnya
fogging
tambahan
Sebagai media penyuluhan penyuluhan dan
pengetahuan
penyuluhan dan
brosur DBD
bagi
dan brosur brosur DBD
masyarakat
mengenai
fogging yang
7
berupa leafleat
atau brosur
petugas
fogging pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Poso sebagaimana yang
8
3. Tidak adanya sarana sebagai tambahan pengetahuan bagi masyarakat
fogging
petugas.
9
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
jenjang administrasi.
10